Anda di halaman 1dari 51

METODE HARGA POKOK

PROSES
BAGIAN 1

Oleh :
H. Azaluddin, SE.,
M.Ak.
Pertemuan 5
Akuntansi Biaya
Pokok Bahasan
 Konsep Pengumpulan Biaya berdasarkan Proses
 Manfaat informasi Harga Pokok Proses
 Metode Harga pokok Proses
 Pengaruh penambahan biaya bahan baku terhadap
penambahan unit produksi
 Pengaruh penggunaan metode persediaan akh
ir yang berbeda dalam perhitungan unit equivalen
Definisi Metode Harga Pokok
Proses
 Metode harga pokok proses merupakan metode
pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh
perusahaan yang mengolah produknya secara
massal (bukan berdasarkan pesanan).
 Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses
selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi
per satuan dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi dalam periode tertentu dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses
tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
Karakter Metode Harga Pokok
Proses
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk
standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan

adalah sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan
diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi produk standar untuk jangka
waktu tertentu.
Contoh : Pabrik semen, pabrik tahu, pabrik tempe
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses
dg Metode Harga Pokok Pesanan
ARUS PRODUK PADA HARGA POKOK
PROSES
 Produk dapat bergerak di pabrik dengan
berbagai cara.
 Tiga bentuk arus atau aliran produk yang

berkaitan dengan perhitungan harga pokok


proses yaitu :
 Arus Produk berurutan (Sequential Product Flow)
 Arus Produk Sejajar (Parallel Product Flow)
 Arus Produk Selektif (Selective Product Flow)
Gambar 1
Aliran Produk Secara Berurutan
7

Produk dalam Proses


Departemen Pemotongan

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead Produk dalam Proses
Departemen Tenun

Tenaga kerja
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Painting

Bahan baku
Tenaga kerja Barang jadi
Overhead
Gambar 2
8
Aliran Produk Secara Paralel
Produk dalam Proses Produk dalam Proses
Departemen Pemotongan Departemen Peleburan

Bahan baku
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Overhead Overhead

Produk dalam Proses Produk dalam Proses


Departemen Perakitan Departemen Penyelesaian

Bahan baku
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Overhead
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Penghampelasan

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
Gambar 3
Aliran Produk Secara Selektif
9

Produk dalam Proses


Departemen Tenun Produk dalam Proses
Produk Selesai
Departemen Pengepakan
Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
Produk dalam Proses
Departemen Painting

Tenaga kerja
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Penjahitan

Tenaga kerja
Overhead
Manfaat informasi harga pokok
proses
 Menentukan harga jual produk
 Memantau realisasi biaya produksi

 Menghitung laba atau rugi periodik

 Menentukan harga pokok persediaan

produk jadi dan produk dalam proses yang


disajikan dalam neraca
Menentukan Harga Jual Produk

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu XX +

Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu XX :

Taksiran harga pokok produk per satuan Rp XX


Laba per unit yang diinginkan XX +

Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Rp XX

T aksiran Biaya BB Rp XX
T aksiran Biaya T KL XX
T aksiran Biaya FOH XX +

Taksiran biaya produksi Rp XX


Memantau realisasi biaya
 Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
dalam pelaksanaan rencana produksi ketika
rencana untuk jangka waktu tertentu tersebut
telah diputuskan
 Akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi tersebut (apakah
total biaya produksi sesuai dengan yang telah
diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidak
 Metode yang dilakukan adalah HP.Proses
Rumus :

Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan ……….


Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TK Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi sesungguhnya bulan ………. Rp XX


Menghitung Laba Atau Rugi Periodik
 Informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan
digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan produksi
perusahaan dalam periode tertentu menghasilkan laba
atau justru rugi
 Laba atau rugi digunakan untuk mengetahui kontribusi
produk dalam menutup biaya non produksi dan
menghasilkan Laba atau rugi
 Metode HP.Proses digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan pada periode tertentu guna
menghasilkan informasi Laba atau rugi pada tiap
periode.
Rumus :
Hasil Penjualan (harga jual per satuan X volume produk yang dijual) Rp XX

Persediaan produk jadi awal Rp XX


Persediaan produk dalam proses awal Rp XX

Biaya Produksi :
Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TKL Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi XX +


XX
Persediaan produk dalam proses akhir XX -

Harga pokok produksi XX +

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual XX


Persediaan produk jadi akhir XX -

Harga pokok produk yang dijual XX -


Laba kotor Rp XX
Menghitung HP.Prsd .Produk Jadi dan
Produk dlm Proses yang akan disajikan
dalam neraca
 Lap.Keuangan sbg pertanggungjawaban manajemen
(salah satunya adalah neraca)
 Dlm neraca harus ada informasi HP.Prsd.Prdk.Jadi dan
HP.Produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam
proses, shg perlu catatan biaya produksi tiap periode
 Catatan biaya produksi tiap periode berguna bagi
manajemen untuk menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk jadi yang belum laku dijual
(HP.Prsd.Prdk Jadi) dan produk yang masih dalam
proses pengerjaan (HP.Prsd.Prdk.Dlm Proses) pada
tanggal neraca
AKUNTANSI BAHAN, TENAGA KERJA,
DAN BIAYA OVERHEAD
 Pada perusahaan manufaktur, proses produksi
dapat berlangsung melalui beberapa departemen.
 Biaya-biaya dikumpulkan pada masing-masing

departemen pada suatu periode.


 Pada arus produk yang berurutan, produk selesai

dari departemen 1 akan menjadi bahan baku


(input) departemen 2 dan produk selesai di
departemen 2 menjadi persediaan barang selesai
yang siap dijual.
Berdasarkan gambar ilustrasi tersebut jurnal yang
harus dibuat adalah

Biaya yang terjadi di departemen Pengeringan

BDP- Departemen Pengeringan xxx


Bahan Baku
xxx
Tenaga Kerja Langsung
xxx
Biaya Overhead Pabrik-Departemen Pengeringan
xxx
Barang selesai didepartemen Pengeringan :

Ditransfer dari Departemen Pengeringan Ke Departemen


Penggilingan

BDP - Departemen Penggilingan xxxx


BDP -Departemen Pengeringan xxxx
 
Biaya yang terjadi di departemen Penggilingan

BDP - Departemen Penggilingan xxxx


Tenaga Kerja Langsung xxxx
BOP -Departemen Penggilingan
xxxx
Barang selesai didepartemen Penggilingan:
Ditransfer dari Departemen Pengilingan Ke Departemen Pengepakan

BDP- Departemen Pengepakan xxxx


BDP -Departemen Penggilingan xxxxx
  
Biaya yang terjadi di departemen Pengepakan

BDP- Departemen Pengepakan xxxxx


Biaya Tenaga Kerja xxxx
Biaya Overhead Pabrik-Departemen Pengepakan xxxx
Barang selesai didepartemen Pengepakan:
Ditransfer dari Departemen Pengepakan Ke Gudang

Barang Jadi xxxx


Barang Dalam - Departemen Pengepakan xxxx

Barang Belum selesai dideprtemen Pengepakan:

Persedian Barang Dalam Proses xxxx


Barang Dalam Proses– Departemen Pengepakan xxxx
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Pengertian Laporan biaya produksi


Merupakan media untuk menyajikan informasi
mengenai jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan oleh sebuah
departemen dan pertanggungjawabannya, juga
menjadi dokumen sumber untuk untuk
menjurnal biaya yang ditransfer dari suatu
departemen ke dapartemen lainnya atau ke
persedian barang jadi.
Isi Laporan Biaya Produksi

Menyajikan :
 Biaya total dan per unit produk yang diterima dari

satu atau lebih departemen


 Biaya bahan baku, tenaga kerja dan Overhead

pabrik yang ditambahkan oleh departemen yang


bersangkutan
 Biaya persediaan produk dalam proses (BDP) awal

dan akhir
 Biaya yang transfer ke departemen berikutnya atau

ke persedian barang selesai


Isi Laporan Biaya Produksi

Laporan Biaya Produksi dibagi dalam 3 bagian


 Memuat data kuantitas
 Memuat jumlah biaya total dan per unit yang harus

dipertanggung jawabkan
 Memuat pertanggungjawaban biaya
Data Kuantitas
 Data kuantitas menunjukan jumlah unit
produksi yang diproses dalam suatu
departemen dalam satu periode dan hasil
pemrosesan terhadap unit produk
 Data dinyatakan dalam unit produk
(misalnya, buah, liter dan kilogram), tidak
dalam satuan bahan
Biaya yang harus
Dipertanggungjawabkan
 Menyajikan informasi mengenai biaya total dan
per unit yang diakumulasikan dalam suatu
departemen
 Jumlah tersebut yang harus

dipertanggungjawabkan oleh departemen yang


bersangkutan.
 Jenis biaya yang diakumulasikan di departemen

hanya atas biaya produksi yang ditambahkan


oleh departemen tersebut.
Unit Ekuivalen
 Yaitu yang menyatakan banyaknya
unit yang telah menggunakan biaya
bahan, tenaga kerja langsung,
overhead pabrik dalam satu periode.
 Unit Ekuivalen = Unit selesai + (Unit
dalam proses akhir X % penyelesaian)
Pertanggungjawaban Biaya

 Menyajikan informasi pertanggungjawaban


biaya yang diakumulasikan dalam sebuah
departemen.
 Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan

dalam bagian ini harus sama besarnya dengan


jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan dalam bagian kedua
laporan.
Laporan Biaya Produksi
PT. TIARA PERMATA
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2,500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2,000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2,500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5,000,000 Rp 2,000


Biaya B.Penolong 7,500,000 3,000
Biaya TK 11,250,000 5,000
Biaya FOH 16,125,000 7,500

Jumlah Rp 39,875,000 Rp 17,500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35,000,000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1,000,000
Biaya B.Penolong 1,500,000
Biaya T K 1,250,000
Biaya FOH 1,125,000
4,875,000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39,875,000
Metode HP.Proses – Tanpa Memperhitungkan
Persediaan Produk dalam Proses Awal

Perusahaan yang produknya diolah melalui


satu departemen
Perusahaan yang produknya diolah melalui
lebih dari satu departemen.
Pengaruh terjadinya produk yang hilang
dalam proses terhadap perthitungan harga
pokok produksi per satuan dengan
anggapan:
a) Produk hilang pada awal proses
b) Produk hilang pada akhir proses
Metode Harga Pokok Proses
Produk melalui Satu Departemen
(TIDAK ADA BDP AWAL)
PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui
satu departemen produksi. Biaya yang dikeluarkan selama
bulan Jan 19x1 adalah:
Biaya bahan baku 5.000.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000
Biaya Overhead pabrik 16.125.000
Total 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
 Barang jadi 2.000 kg
 Barang dalam Proses (100% BBB dan BB. Penolong,
50% BTK, 30% BOP) 500 kg
PT. Risa Rimedi
Laporan biaya produksi bulan Jan 19x1

 Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg

 Biaya Dibebankan bln Jan 19x1

Bi. produksi Total biaya Unit Ekuivalen Hp/unit


BBB 5.000.000 2.500 2.000
BB Penolong 7.500.000 2.500 3.000
BTK 11.250.000 2.250 5.000
BOP 16.125.000 2.150 7.500
Jumlah 39.875.000 17.500
 Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 Kg x 17.500 35.000.000
HP Produk dalam proses akhir
BBB (100% x 500 x Rp 2000) = 1.000.000
BBp (100 % x 500 x Rp 3000) = 1.500.000
BTK (50% x 500 x Rp 5000) = 1.250.000
BOP (30% x 500 x Rp 7.500) = 1.125.000
Total 4.875.000
Jumlah biaya produksi Jan 19x1 39.875.000

 Perhitungan Unit Ekuivalen


Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
BBB = 2000 + (500 x100%) => 2.500
BBp = 2000 + (500x100% ) => 2.500
BTK = 2000 + ( 500 x 50%) => 2.250
BOP = 2000 + (500 x 30% ) => 2.150
Laporan Biaya Produksi
PT. RISA REMEDI
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2.500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2.000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2.500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5.000.000 Rp 2.000


Biaya B.Penolong 7.500.000 3.000
Biaya TK 11.250.000 5.000
Biaya FOH 16.125.000 7.500

Jumlah Rp 39.875.000 Rp 17.500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1.000.000
Biaya B.Penolong 1.500.000
Biaya TK 1.250.000
Biaya FOH 1.125.000
4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39.875.000
Jurnal yang dibutuhkan

1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


BDP- BBB 5.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
2. Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong
BDP- Biaya bahan Penolong 7.500.000
Persediaan Bahan Penolong 7.500.000
3. Pencatatan BTK
BDP-BTK 11.250.000
Gaji dan Upah 11.250.000
4. Pencatatan BOP
BDP- BOP 16.125.000
Berbagai rek yang dikredit 16.125.000
5. Mencatat produk selesai
Persediaan produk Jadi 35.000.000
BDP-BBB 4.000.000
BDP- B. Bahan Penolong 6.000.000
BDP-BTK 10.000.000
BDP- BOP 15.000.000

6. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir 4.875.000
BDP- BBB 1.000.000
BDP-B. Bahan Penolong 1.500.000
BDP- BTK 1.200.000
BDP-BOP 1.125.000
Metode HP.Proses Produk
melalui lebih dari satu departemen
Untuk Departemen I, perhitungan biaya
produksinya sama dengan untuk satu
departemen
Untuk departemen berikutnya
perhitungannya bersifat kumulatif
HP.Produk departemen setelah
departemen I meliputi: Biaya produksi
yang dibawa dari departemen I dan
Biaya produksi departemen setelah
departemen I (Dep.ybs)
Metode Harga Pokok Proses Dua Departemen
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi, Dept A dan Dept B, Data
produksi dan biaya kedua dept pada bulan Jan 19x1 adalah :

Dept A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg ----
Produk selesai di transfer ke dept B 30.000 Kg
Produk selesai di transfer ke Gudang --- 24.000 Kg
Produk dalam proses Akhir 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan Jan 19x1
BBB 70.000 0
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100 % ---
Biaya konversi 20 % 50%
Perhitungan Unit Ekuivalen
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
 Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
 Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept A Bulan Jan 19x1

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya Dibebankan di Dept A bln Jan 19x1

Bi. Produksi Total biaya Unit Hp/unit


Ekuivalen
BBB 70.000 35.000 2
BTK 155.000 31.000 5
BOP 248.000 31.000 8
Jumlah 473.000 15
 Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B
30.000 Kg x Rp 15 450.000
HP Produk dalm proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK (20% x 5.000 x Rp 5) = 5.000
BOP (20% x 5.000 x Rp 8) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi Dept A Jan 19x1 473.000
Laporan Biaya Produksi Departemen A
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 35.000 kg

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 30.000 kg


Produk dalam proses akhir 5.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Biaya BB Rp 70.000 Rp 2
Biaya TK 155.000 5
Biaya FOH 248.000 8

Jumlah Rp 473.000 Rp 15

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B


30.000 kg @ Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya BB Rp 10.000
Biaya TK 5.000
Biaya FOH 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 473.000
Jurnal di Dept A:

1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


BDP- BBB Dept A 70.000
Persediaan Bahan Baku 70.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000
4. Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000 BDP-BTK Dept A
150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir Dept A23.000
BDP- BBB Dept A 10.000
BDP- BTK Dept A 5.000
BDP- BOP Dept A 8.000
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept B
Bulan Jan 19x1

 Data Produksi
Di terima dari dept A 30.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
Biaya Komulatif yang Dibebankan di Dept B bln Jan 19x1

Bi. Produksi Total biaya Unit Hp/u


Ekuivalen
HP dari dept A 450.000 30.000 15
Biaya yang ditambahkan Dept B
BTK 270.000 27.000 10
BOP 405.000 27.000 15
Jumlah tambahan 675.000 25
Total Biaya Komulatif 1.125.000 40
dept B
 Perhitungan Biaya

HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B


24.000 Kg x Rp 40 =960.000
HP Produk dalm proses akhir
HP dari dept A (6.000 x 15) =90.000
Biaya tambahan di dept B
BTK (50% x 6.000 x Rp 10) =30.000
BOP (50% x 6.000 x Rp 15) =45.000
75.000
Total HP produk dalam proses Dept B 165.000
Jumlah biaya produksi Dept B Jan 19x1 1.125.000
Laporan Biaya Produksi Departemen B
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X

Data Produksi

Diterima dari Departemen A 30.000 kg

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 24.000 kg


Produk dalam proses akhir 6.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep B dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Harga Pokok dari departemen A 30.000 kg Rp 450.000 Rp 15

Biaya yang ditambahkan Departemen B

Biaya TK 270.000 10
Biaya FOH 405.000 15

Jumlah Biaya yang ditambahkan Departemen B Rp 675.000 Rp 25

Total biaya kumulatif Departemen B Rp 1.125.000 Rp 40

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang :


24.000 kg @ Rp 40 Rp 960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga Pokok dari departemen A 15 X 6.000 90.000
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya TK 30.000
Biaya FOH 45.000
165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. B bulan Februari 200X Rp 1.125.000
Jurnal di Dept B:

1. Mencatat Penerimaan Produk dari dept A


BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000
BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000
4. Mencatat produk selesai di transfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir Dept B 165.000
BDP- BBB Dept B 90.000
BDP- BTK Dept B 30.000
BDP- BOP Dept B 45.000
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai