Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI PERSAMAAN LINIER

Materi 3 Matematika Bisnis


Jurusan Perbangkan Syariah
STAI Al-Karimiyah

Dosen pengampu:
Ahmad Arif
Lanjutan PENDAHULUAN
• Penerapan fungsi dalam bidang bisnis
merupakan bagian penting karena model-model
ekonomi bisnis yang berbentuk matematika
biasanya dinyatakan dengan fungsi.
• Fungsi merupakan suatu persamaan yang
menunjukkan hubungan antara dua variabel
atau lebih yang nilainya saling bergantung.
• Contoh hubungan antara konsumsi keluarga (C)
dengan pendapatan (Y) : C = f(Y)
PENDAHULUAN

Mengumpulkan Model matematika


Peristiwa sebaran data yang relevan
• Analisis Persamaan
ekonomi
•Perilaku bisnis • Bersifat linear (garis linier
lurus) • Analisis Persamaan
•Hubungan antar variabel
• Bersifat tidak linear non linier

Contoh grafik yang memperlihatkan keadaan sebaran hubungan antar variabel yang
diamati

Kurva persamaan fungsi linear Kurva persamaan fungsi non linear


Jenis-jenis FUNGSI
• Fungsi ditinjau dari jumlah variabelnya terdiri dari:
– Fungsi yang terdiri dari satu variabel bebas: Y = f(X)
contoh: Y = 1/2x + 4
– Fungsi yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas: Y = f
(X1,X2,…Xn)
Contoh: Y = 2 + 4X1 + 3X2
• Fungsi ditinjau dari segi bentuk gambar/kurva yang biasanya
digunakan dalam bisnis yaitu fungsi linier, fungsi kuadrat,
fungsi kubik, fungsi logaritma, dan fungsi eksponen.
Jenis-jenis FUNGSI
• Fungsi dengan satu variabel bebas: Y = f(X)
Y = aX + b → Y = 2X + 4 → fungsi linier
Y = aX2 + bX + C → Y = X2 -3X + 4 → parabola
Y = ax → Y = 2x → fungsi eksponen

• Fungsi dengan 2 variabel bebas atau lebih: Y = f(X1, X2)


Y = 4X1 + 3X2 + 2 → → fungsi linier
Y = 2X2 + X3 → → fungsi pangkat
Y = 2X12 + 3X1 → → fungsi kuadrat
Jenis-jenis FUNGSI
Fungsi dari segi letak variabel
• Fungsi implisit (variabel X dan Y berada dalam 1 ruas)
Ax + By + C = 0
2x – 2y + 3 = 0
atau 2x – 2y = -3 atau -2x + 2y = 3
• Fungsi eksplisit (variabel X dan Y berbeda ruas)
Y = aX + b
Y = 2X + 3
Y : Variabel terikat
X : Variabel bebas
FUNGSI PERSAMAAN LINIER 1 VARIABEL
• Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan hanya
memiliki satu variabel berpangkat satu.
•  Bentuk umum Persamaan Linear Satu Variabel : ax + b = c
dengan a≠ 0 ; x disebut variabel/peubah, tanda persamaan
‘=’ membagi ruas suku kiri dan suku kanan.
Contoh: x + 2 = 5p + 1 = 7
x dan p disebut variabel
• Jika x dalam kalimat terbuka di atas diganti dengan nilai x =
3 maka x + 2 menjadi 3 + 2 = 5 à merupakan pernyataan
benar
Fungsi Linear adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan
oleh f(x) = mx + n.
Persamaan garis lurus memiliki derajat pangkat satu (1) pada
variabel x dan y.
• Bentuk umum persamaan garis lurus Ax +By +C = 0
• Simbol A, B, dan C menggambarkan konstanta atau
bilangan tertentu dan tidak sama dengan nol (0)
• Dalam menentukan bentuk persamaan garis lurus, dapat
digunakan pengukuran kemiringan garis (slope) / tangent
yang merupakan segitiga siku-siku yang dibentuk dari sudut
dan sebuah garis tegak lurus yang berdampingan.
Pembentukan Persamaan Linier
Data variabel yang tersedia menjadi dasar
pembentukan persamaan linier. Cara
membentuk sebuah persamaan linier dapat
ditempuh dengan:
1. Cara dwi koordinat (dua titik)
2. Cara koordinat – lereng (gradien)
3. Cara titik potong - lereng
4. Cara dwi – penggal
Pembentukan Persamaan Linier
1. Cara dwi koordinat (dua titik)
Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan
koordinat masing-masing (X1, Y1) dan (X2, Y2), maka
rumus persamaan liniernya adalah

Contoh:
Pembentukan Persamaan Linier
2. Cara koordinat – lereng / gradient
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (X1, Y1) dan
gradient/lereng garisnya adalah b, maka rumus persamaan liniernya:

Contoh:
diketahui titik A (2,3) dan kemiringan/lereng garisnya adalah 0,5
maka persamaan liniernya adalah :
y - y1 = b(x - x1) → y -3 = 0.5 (x-2)
y -3 = 0.5 x - 1 → y = 0.5x – 1+3
y = 2+0.5x
Pembentukan Persamaan Linier
3. Cara titik potong – lereng
Apabila diketahui titik potong pada salah satu sumbu dan
gradient/lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut.

a = titik potong
b = lereng

Contoh:
Titik potong dan lereng garis y=f(x) masing-masing adalah
2 dan 0.5, maka persamaan liniernya adalah Y= 2 + 0.5x
Pembentukan Persamaan Linier
•• Cara
  dwi – titik potong
Persamaan linier juga dapat dibentuk dengan mengetahui
titik potong garis tersebut pada masing-masing sumbu.
Apabila a dan c adalah titik potong masing-masing sumbu
vertikal dan horizontal dari sebuah garis lurus maka
persamaan garisnya adalah:
y=a–x
Contoh :
Titik potong sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal
masing-masing 2 dan -4, maka persamaan liniernya adalah:
y = a – x → y = 2 – x → y = 2 + 0.5x
Menyelesaikan PLSV
Penyelesaian persamaan linier dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Subtitusi
Dua persamaan dengan dua bilangan dapat diselesaikan dengan
cara menyelesaikan lebih dahulu sebuah persamaan untuk salah
satu bilangan, kemudian mensubstitusikannya ke dalam
persamaan lain.
Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen. Suatu
persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang
ekuivalen, dengan cara :
1. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan
yang sama.
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan
bukan nol yang sama.
Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan
yang sama.

Contoh Carilah penyelesaian dari : x + 10 = 5


Penyelesaiannya dengan menghilangkan angka 10 dengan
lawannya yaitu -10 sehingga PLSP itu menjadi x + 10 -10 = 5 –
10 x = -5
Carilah penyelesaian dari : 2x – 5 = 11
2x – 5 + 5 = 11 + 5
2x = 16
x = 16/2
x=8
Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan
bilangan yang sama Suatu PLSV dikatakan ekuivalen (sama)
apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang
sama.
contoh:
Tentukan penyelesaian dari 2X/3 = 6
Penyelesaiannya kalikan ke dua ruas dengan penyebutnya (3)
2x/3 . 3 = 6 . 3
2x = 18
Bagi ke dua ruas dengan koefisien dari x yaitu 2
2x/2 = 18/2
x=9
Menyelesaikan PLSV dengan menggunakan gabungan
dari 1 dan 2 di contoh :
Carilah penyelesaian dari : 3 (3x + 2) = 6 ( x -2)
Jawab :
9x + 6 = 6x – 12
9x + 6 – 6 = 6x – 12 – 6 kedua ruas dikurang 6
9x = 6x – 18
9x – 6x = 6x – 18 – 6x kedua ruas dikurangi -6x 3x =
-18
3x/3 = -18/3 kedua ruas dibagi 3
x = -6
Menyelesaikan PLSV
2. Cara eliminasi
Dua persamaan dengan dua bilangan dapat diselesaikan dengan cara
menghilangkan untuk sementara salah satu dari bilangan yang ada, sehingga dapat
dihintung nilai bilangan yang lain.
Contoh:
Diketahui persamaan kuadrat 1 dan 2
2x + 3 y = 21 dan x + 4y = 23
Maka
2x + 3 y = 21 dikali 1 = 2x + 3 y = 21
x + 4y = 23 dikali 2 = 2x + 8y = 46
Agar x hilang maka kedua persamaan harus di kurangkan bila bernilai + positif atau
di jumlahkan bila bernilai – (negatif)
2x + 3 y = 21 x = 23 -4y
2x + 8y = 46 - x = 23 – 4(5)
-5y = -25 x = 23 - 20
y=5 x=3

Anda mungkin juga menyukai