Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA

PADA PENDERITA DIABETES


MELITUS

U L F A S A P U T R I PR A T A M A
1903048
LATAR BELAKANG

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan


metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa
darah sebagai akibat dari gangguan produksi insulin atau
gangguan kinerja insulin atau karena keduaduanya.
DM identik dengan kadar gula darah yang terus
menerus tinggi. Rutin melakukan kontrol kadar gula darah
merupakan salah satu upaya pencegahan yang dapat
dilakukan oleh pasien DM.
TUJUAN

Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana


pemeriksaan untuk menentukan kadar gula dalam
darah seseorang penderita diabetes melitus?
DIABETES MELITUS

PENGERTIAN

Diabetes Melitus (DM) adalah


penyakit hiperglikemia yang ditandai
dengan ketiadaan absolut insulin
atau penurunan relatif insensitivitas
sel terhadap insulin. Gejala yang dialami oleh pasien DM
meliputi gejala akut dan gejala kronik.
Diabetes merupakan penyakit dengan
jangka panjang sehingga harus
dilakukan usaha pengendalian DM
dengan memantau kadar gula darah
agar tetap terkendali
GEJALA UMUM

Simtoma hiperglisemia
Penurunan berat badan
Gangguan pada mata 
Gangguan pada ginjal 
Gangguan kardiovaskular
Gangguan pada sistem saraf 
Rentan terhadap infeksi
KLASIFIKASI DM

1) Diabetes Melitus 1
Diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam
sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin
pada pulau-pulau Langerhans pankreas.

2) Diabetes Melitus 2
Tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh
rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan
kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen.

3) Diabetes Melitus 3
Terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan
TANDA DAN GEJALA

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda


dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh
penderita:

 Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)


 Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
 Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
 Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria) 
 Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
 Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
 Cepat lelah dan lemah setiap waktu
 Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
 Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
 Mudah terkena infeksi terutama pada
PEMERIKSAAN GULA DARAH UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT
DM

TES DARAH KAPILER

PEMERIKSAAN GULA DARAH VENA

TES TOLERANSI GLUKOSA

TES GLUKOSA URIN


MACAM-MACAM KADAR GULA DARAH

KADAR GULA DARAH


SEWAKTU

KADAR GULA DARAH PUASA

KADAR GULA DARAH 2 JAM PP

HbA1C
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

PRA ANALITIK

GDP (GULA DARAH PUASA)

1. Pasien berpuasa 8-12 jam sebelum tes


2. Semua obat dihentikan, bila ada obat yang
GD2PP
harus diberi ditulis pada formulir
permintaan tes.
1. Dilakukan 2 jam setelah tes GDP.
2. Pasien dianjurkan makan makanan yang
mengandung 100 gram karbohidrat
sebelum tes.
GDS (Gula Darah Sewaktu)

Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan


tanpa persiapan yang bertujuan untuk melihat
kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa
pertimbangan waktu setelah makan.
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

ANALITIK

CARA KERJA
ALAT DAN BAHAN
1. Dipipet 1000 µL reagen
1. Fotometer 5010 (semi glukosa
automatik) 2. Dipipet 10 µL sampel
2. Mikropipet 1000 µL, 10 µL. 3. Diinkubasi selama 10 menit
3. Tabung mikro pada suhu 37oC.
4. Stopwach 4. Dibuat program untuk tes
5. Rak tabung glukosa dimana tes berjalan
6. Plasma vena (sampel) secara automatik.
7. Reagen glukosa 5. Dibaca hasil yang diperoleh
secara fotometrik.
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

PASCA ANALITIK

Pasca analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel.
Kegiatan pasca analitik meliputi pembacaan hasil.

 Tes Rujukan
 GDS < 180 mg/dL
 GDP 70-110 mg/dL
 GD2PP 140 mg/dL

Anda mungkin juga menyukai