Anda di halaman 1dari 35

1

PENDIDIKAN JASMANI
ANAK SEKOLAH
MISTRISNO,S.PD. MPD,,AIPO
SMP-SMA OLAHRAGA NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
PENDAHULUAN
2

Kebugaran jasmani :

 dapat meningkatkan fungsi organ tubuh,


 sosial emosional,
 sportivitas dan semangat kompetisi,
 serta mendukung prestasi belajar.
3
- Menurunkan angka
Aktivitas Fisik Baik Kesakitan
- Mendukung
pendidikan karakter
peserta didik

- Tingkat kebugaran
Aktivitas Fisik jasmani rendah
Kurang - Berbagai masalah
penyakit
MANFAAT KEBUGARAN JASMANI BAGI
ANAK USIA SEKOLAH
4

- Me ↑ fungsi organ tubuh ANGKAN


- Me ↑ sportifitas
KESAKITAN
- Me ↑ sosial emosional
- Me ↑ semangat kompetensi MENURUN

-Me ↑ angka kehadiran


- Me ↑ prestasi belajar
- Me ↓ biaya pengobatan

# Kebugaran  berkontribusi utk me ↑ PRESTASI BELAJAR


CONTOH:
5

KURANG AKTIFITAS

OBESITAS MASALAH SERIUS

BERLANJUT SAMPAI DEWASA


PENJASORKES di Sekolah

mengembangkan aspek: pengenalan lingkungan


 kebugaran jasmani, bersih melalui:
 keterampilan gerak,  aktivitas jasmani
 keterampilan berpikir  olahraga
kritis,  kesehatan terpilih
 keterampilan sosial,
 penalaran,
 stabilitas emosional, secara sistematis
 tindakan moral,
 aspek pola hidup sehat Mencapai
Tujuan
Pendidikan
MEKANISME FISIOLOGIS
OLAHRAGA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

Oksigenisasi Kekuatan kontraksi


jaringan tubuh ↑ otot ↑ termasuk
otot jantung
OLAHRAGA YG
BAIK,BENAR, Metabolisme
TERUKUR DAN hormonal > efisien Efisiensi curah
dan optimal jantung ↑
TERATUR FAKTOR
Kemampuan
RISIKO
PRESTASI daya serap PTM ↓
BELAJAR ↑ pelajaran ↑

Ambilan oksigen
Kapasitas maksimal (VO2Max)
Daya tahan fisik /
kardiorespiratori
anak untuk kebugaran
dan
belajar ↑ (tidak jasmani ↑
musculoskeletal ↑
mudah lelah)

Angka tidak hadir karena sakit ↓


SASARAN  UKS

Tim pelaksana UKS & pendidik di sekolah


Guru penjasorkes
Peserta didik
Warga sekolah
Program kebugaran
UKS
jasmani anak usia
sekolah

Pembinaan kesehatan
olahraga di sekolah

Pengurus sekolah
Petugas Puskesmas Guru penjasorkes
Peserta didik
UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA
MELALUI UKS 10

Pembinaan kesehatan olahraga dilaksanakan


sesuai dengan TRIAS UKS :

1. Pendidikan kesehatan olahraga


2. Pelayanan kesehatan olahraga
3. Pembinaan lingkungan sekolah
Pendidikan Kesehatan Olahraga
11

Upaya promotif dan preventif di sekolah

Pengetahuan bagi guru olahraga dan


peserta didik tentang latihan
fisik/olahraga yang BBTT untuk
diterapkan pada peserta didik, termasuk
pencegahan dan penanganan cedera olahraga
secara sederhana.
Kegiatan latihan fisik/olahraga
Usia SD 12

Latihan pola gerak dasar (lari, lompat,


loncat dan lempar)
Senam kebugaran jasmani secara BBTT
untuk meningkatkan kebugaran jasmani
Mencegah terjadinya gangguan tumbuh
kembang anak akibat latihan fisik/latihan beban
yang berlebihan

Kesorga 2017
Kegiatan praktik latihan fisik/olahraga
Usia SMP
13

mulai ditambahkan praktik teknik dasar


olahraga permainan/prestasi

Diberikan secara berjenjang dan bertahap


(sesuai dengan tingkat pendidikan dan pada
kelas yang berbeda).
Kegiatan praktik latihan
fisik/olahraga Usia SMA
14

Selain kegiatan dasar untuk meningkatkan


kebugaran jasmani, juga dengan kegiatan
peningkatan keterampilan dari berbagai
cabang olahraga prestasi.
Pelayanan Kesehatan Olahraga
15
• Praktek penanganan cedera olahraga akut dengan metode
RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation).

• Tes kebugaran jasmani sebagai skrining awal atau


penjaringan dan evaluasi

• Program latihan fisik spesifik bagi peserta didik


dengan masalah fisik, seperti latihan khusus obesitas,
konseling gizi, dll.

• SMP dan SMA: Pembinaan kesehatan olahraga bagi


peserta didik yang berbakat di bidang olahraga
prestasi.
Pembinaan Lingkungan Sekolah
16
Kegiatan ekstrakurikuler
 olahraga permainan atau olahraga bela diri (bagi siswa
SMP/SMA)
 Pemanduan bakat (talent scouting)
 Pembinaan kesehatan fisiknya.

Pembudayaan aktivitas fisik


 latihan peregangan (stretching)
 senam ringan sebelum masuk kelas,
 stretching saat jam belajar,
 senam kebugaran jasmani setiap hari Jum’at serta
 beraktivitas fisik saat jam istirahat.
17

Pembinaan
Kebugaran Jasmani
Anak Sekolah
KEGIATAN
18

Pembiasaan anak untuk mau beraktivitas fisik

Latihan fisik terprogram untuk anak sekolah

Pengukuran kebugaran jasmani

Kesorga 2017
Pembiasaan anak untuk mau
beraktivitas fisik 19

• Gerak Baris sebelum mulai jam pelajaran

• Gerakan Kapiten antara jam pelajaran

• Optimalisasi waktu turun main dengan memperkenalkan


permainan daerah setempat
Latihan fisik terprogram untuk anak
sekolah 20

Senam

Latihan fisik terprogram dengan target latihan fisik 3


kali dalam seminggu

Guru diharapkan dapat mendorong setiap anak untuk


memilih minimal 1 kegiatan ekstrakurikuler olahraga
dan membiasakan anak untuk bergerak pada jam
istirahat.
Pertemuan Konsultasi Kegiatan
21

Dinas Pendidikan (kepala sekolah, guru, komite


sekolah), menyelenggarakan pertemuan dengan Dinas
Kesehatan atau Puskesmas, kantor wilayah agama, dan
pihak terkait untuk
 Melakukan sosialisasi rencana kegiatan
 Menyusun tim pelaksana
 Menyusun rencana kegiatan dan pelaksanaan
 Membahas kebutuhan fasilitas dan anggaran bila diperlukan

Kesorga 2017
Surat Keputusan Bersama (SKB)
22

Surat keputusan bersama antara pihak dinas


kesehatan/Puskesmas, sekolah, dinas pendidikan,
kantor wilayah agama perlu disusun untuk
kesepakatan bersama melakukan kegiatan.
Bentuk Kegiatan di sekolah
23

Contoh
Gerak barisan
Gerak kapiten
Bermain waktu istirahat
Senam anak bangsa
Pengukuran kebugaran jasmani
Ekstra kurikuler olahraga
Aktivitas fisik lain: berkebun, membersihkan kelas,
dll

Kesorga 2017
Pemantauan dan evaluasi
24

 Disesuaikan dengan pilihan kegiatan dan target


capaian kurikulum penjasor

 Idealnya terintegrasi dengan Puskesmas & dinas


pendidikan
Manajemen Pembinaan Kebugaran
Jasmani pada Anak Sekolah
25

• Perencanaan
• Pelaksanaan dan pengendalian
• Pengawasan dan pertanggungjawaban
Perencanaan
26

Identifikasi masalah
Menyusun usulan kegiatan
Mengajukan usulan kegiatan
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
 Inventarisasi sumber daya
 Pengorganisasian/pembagian tugas
Pelaksanaan dan pengendalian
27

Pengorganisasian di tingkat sekolah dan sekolah


Penyelenggaraan di sekolah sesuai dengan peran
masing-masing
Pemantauan dilakukan secara berkala
 Telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
 Mengumpulkan masalah, hambatan, dan saran-saran untuk
peningkatan penyelenggaraan
 Memberikan umpan balik.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran
bersama dengan evaluasi.
Pengawasan dan Pertanggungjawaban
28

Pengawasan
 Terdiri dari pengawasan internal dan eksternal.
 Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung,
 Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat.
 Pengawasan mencakup aspek administratif, keuangan, dan
teknis pelayanan
Pertanggung jawaban
 Pada akhir tahun anggaran, penanggung jawab upaya kesehatan
olahraga di puskesmas membuat laporan mencakup pelaksanaan
kegiatan dan penggunaan berbagai sumber daya, yang
disampaikan kepada kepala puskesmas.
INDIKATOR KEBERHASILAN
29

Indikator Input
Adanya : Indikator Proses
 Kebijakan sekolah: pelaksanaan
Adanya :
pembinaan KJ peserta didik
 Kegiatan pembinaan kesehatan
 Petugas UKS: Puskesmas
OR dr Puskesmas
 Petugas UKS: Sekolah
 Kegiatan gerak ringan sebelum
 Guru Penjasorkes: Sekolah
masuk kelas
 Sarana prasarana: Sekolah  Kegiatan peregangan antara jam
 Dana/anggaran belajar
 Komunitas OR: Sekolah  Kegiatan senam KJ

 Kegiatan pengukuran KJ
Indikator output
30
 Cakupan/persentase anak
sekolah yg diukur KJ
 (jumlah anak sekolah
yg diukur : jml anak
sekolah kelas yg sesuai)

Indikator Outcome
 % peningkatan KJ anak
sekolah
  angka kesakitan/
ketidakhadiran peserta
didik
PEMANTAUAN & EVALUASI

Pemantauan

 Partisipasi aktif peserta didik


Evaluasi
 Mengukur DN selama senam
KJ Partisipasi peserta didik
 Melakukan pemeriksaan kondisi melakukan AF & LF
tubuh, denyut nadi istirahat dan Menurunnya angka
tekanan darah sebelum
melakukan pengukuran KJ kesakitan atau
 Mencatat keluhan ketidakhadiran peserta
 Alat pemantauan: kartu absensi didik
(guru) & kartu individu (peserta
didik)
Rekomendasi WHO Aktifitas Fisik
pada Anak

In order to improve cardiorespiratory and


muscular fitness, bone health, and cardiovascular
and metabolic health biomarkers:
 Children and youth aged 5–17 should accumulate at least 60
minutes of moderate- to vigorous-intensity physical activity
daily.
 Amounts of physical activity greater than 60 minutes
provide additional health benefits.
 Most of the daily physical activity should be aerobic.
Vigorous-intensity activities should be incorporated,
including those that strengthen muscle and bone, at least 3
times per week
PENUGASAN DI LUAR SEKOLAH

Peserta
didik KARTU AKTIVITAS FISIK MANDIRI
mencatat DI LUAR LINGKUNGAN SEKOLAH

segala Nama : __________________ Berat Badan : _____ kg


Jenis Kerlamin : Laki-laki/Perempuan Tinggi Badan: _____ cm
bentuk Usia : __________ tahun Sekolah : ___________
aktivitas Kelas : __________ Bulan : ___________
fisiknya

dirumah HARI/ URAIAN AKTIVITAS FISIK


PARAF dan
maupun di NO PESAN Saran Guru
TANGGAL (Nama aktivitas dan lamanya) ORANGTUA
luar rumah
1

3
35

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai