Anda di halaman 1dari 35

By Rendy

Munadi
KK
Jarmomed 1
Pendahuluan

LTE Advanced atau yang sering disebut 4G+


merupakan pengembangan lanjutan dari teknologi LTE
yang memungkinkan jaringan memiliki pencapaian
coverage area yang lebih luas, lebih stabil dan lebih
cepat. Operator seluler seperti Smartfren, telah
menggunakan teknologi 4G LTE Advanced pada
layanannya.

2
LTE Advanced

• Penggabungan LTE FDD dan TDD, pada layanan 4G LTE


mencakup semua layanan 4G LTE yang berlaku di Indonesia,
yakni pada frekuensi 900MHz hingga 2300MHz.
• 4G LTE biasa kecepatan transfernya antara 10-300Mbps/
Sedangkan LTE-Advanced mencapai 300-3000 Mbps

3
Realese LTE

4
LTE Release-8
LTE Release 8 sebagai release awal. Berdasarkan standardisasi release 8
tersebut, terdapat beberapa keuntungan :
– Modulasi OFDMA
– Data Rate yang tinggi : Up to 300 Mbps pada downlink dan
75 Mbps pada uplink (antena multiple 4x4 MIMO dan bandwidth
20 MHz )
– Efisiensi Spektral yang tinggi
– Skalable Bandwidth : 1.4 MHz, 3 MHz, 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz
and 20 MHz
– Pada kondisi radio ideal, latency dari paket IP = 5 ms
– Arsitektur yang lebih sederhana dan sudah berbasis IP

5
Throughput dan Latency

6
Release 9 LTE
Beberapa peningkatan pada Release 9 antara lain :
•PWS (Public Warning System)
– Commercial Mobile Alert System (CMAS)
•Femto Cell
•MIMO Beam forming
•Self Organizing Networks (SON)
•LTE Positioning

7
Release 10 LTE-Advanced

Beberapa peningkatan pada Release 10 antara lain :


•Peningkatan Akses multiple pada sisi Uplink
•Peningkatan MIMO
•Peningkatan inter-cell interference coordination
(eICIC)
•Carrier Aggregation (CA)

8
Perbedaan LTE dan LTE-A
Items LTE LTE-Advanced

Bandwidth Support 1.4MHz, 3.0MHz, 5MHz, 10MHz, 15MHz, 20MHz 770MHz Downlink

440MHz Uplink

Peak data rate uUp to 300 Mbps untuk downlink uUp to 3 Gbps untuk downlink

uUp to 75 Mbps untuk uplink Up to 1,5 Gbps untuk uplink

Teknik Akses OFDMA : Down Link Hybrid OFDMA untuk Downlink

FDMA : Up Lingk SC-FDMA untuk Uplink

Spektral Efficiensi f16.3 bps/hz for 4x4 MIMO in the downlink 30 bps/hz for 8x8 MIMO in the downlink

4.32 bps/hz for 64 QAM SISO case in the Uplink 15 bps/hz for 4x4 MIMO in the Uplink

Carrier Aggregation Not Support Support


Evolution Directions
User Equipment (UE) LTE
• User Equipment (UE).
• Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network (E-UTRAN).
• Evolved Packet Core (EPC).

Peralatan Mobile terdiri dari 3 modul penting, diantaranya 


•Mobile Termination (MT), yang menangani semua fungsi komunikasi
•Terminal Equipment (TE), yang mengakhiri aliran data
•Universal Integrated Circuit Card (UICC), atau dikenal juga sebagai kartu SIM untuk peralatan LTE

11
E-UTRAN dan EPC

12
Arsitektur LTE-Advanced

13
HSPA dan LTE

14
Kelebihan LTE-Advanced
• Memiliki Kecepatan up to 3 Gbps untuk downlink
dan 1,5 Gbps untuk uplink
• Menyediakan konvergensi terhadap semua
layanan yang existing.
• Bandwidth yang dimiliki lebar
• Arsitektur jaringan sederhana
• Siap untuk layanan real-time
• QoS lebih terjaga
• Efisiensi spektrum (16 bps/Hz => 30 bps/Hz)

15
Kekurangan LTE-Advanced

• Mahal dalam implementasi


• Memerlukan energi ekstra
• Pelanggan harus membeli perangkat baru agar
dapat menggunakan teknologi LTE-A
• Memerlukan antenna tambahan pada base
station untuk transmisi
• Proses evolusi lama

16
LTE-A Air interface
1. Teknik (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access) Hybrid OFDMA pada sisi downlink
2. Teknik (Singe Carrier Frequency Division Multiple
Acccess) SC-FDMA pada sisi uplink.

17
Teknik Hybrid OFDMA
• OFDMA adalah teknik kombinasi antara OFDM dengan CMDA.
• OFDMA digunakan untuk membagi sumber yang ada pada OFDM agar
dapat digunakan oleh banyak user.
• Teknik OFDMA => Hybrid OFDMA
• Pada Teknik Hybrid terdapat penggunaan MIMO yang dapat ditambah
hingga 8 X 8 MIMO

Teknik SC-FDMA
• Teknik SC-FDMA digunakan disisi uplink yaitu arah UE ke eNB. Teknologi
ini mempunyai banyak kesamaan dengan teknologi OFDM.
• Nilai PAPR (Peak to Average Power Ratio) dari SC-FDMA lebih kecil dai
OFDM.

18
OFDMA- SC FDMA

19
Network KPI

20
Definisi komponen KPI
• Accessibility 
Accessibility KPI digunakan untuk mengukur probabilitas user saat
mengakses network dan permintaan service dalam kondisi network
beroperasi. Yang termasuk accessibility adalah RRC setup success rate,
ERAB setup success rate, dan Call setup success rate.
• Retainability
Retainability KPI menunjukan kemampuan network untuk
mempertahankan service yang diminta oleh user selama durasi dimana
pelanggan terhubung ke service. Yang termasuk retainability adalah call
drop rate (VoiP) dan service drop rate (all).
• Mobility
Mobility KPI digunakan untuk mengevaluasi performansi mobilitas E-
UTRAN, yang mana sangat kritikal buat user experience. Ada tiga kategori
mobility KPI yang ditentukan berdasarkan tipe handovernya yaitu : intra-
frequency, inter-frequency, dan inter RAT (Radio Access Technology).

21
Definisi Komponen KPI
• Service Integrity
Service integrity KPI menunjukan dampak E-UTRAN pada
kualitas layanan yang diberikan kepada user. Service
integrity  dapat dihitung untuk sel atau radio network.
Service integrity KPI yang sering digunakan adalah
Cell Downlink Average Throughput dan Cell Uplink Average
Throughput.
• Utilization
Utilization KPI digunakan untuk mengevaluasi kapabilitas,
seperti kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan trafik
dalam kondisi tertentu. Berikut Utilization KPI yang sering
digunakan: Resource Block Utilization Rate, Average CPU
Load, Radio Network Unavailability Network.

22
DriveTest & Parameter
• Drivetest merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan. Bertujuan untuk
mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan
• Tujuan:
1. Mengetahui coverage sebenarnya di lapangan
2. Mengetahui parameter di lapangan
3. Mengetahui adanya interferensi dari enodeB tetangga
4. Mengetahui adanya RF issue
5. Mengetahui adanya poor coverage
6. Mengetahui performansi jaringan kompetitor
• RSRP
Paramater ini digunakan oleh perangkat untuk menentukan titik handover(Good:-70dbm to
-90dbm,Normal:-91dbm to -110dbm,Bad:-110 to -130dbm).
• SINR
Perbandingan kuat sinyal dibanding noise background(Good:16db to 30db,Normal:1db to
15db,Bad: -10db to 0db).
• Throughput
Banyaknya data yang sampai pada tujuan
• Calldrop
Pemutusan hubungan ketika terjadi pembicaraan 23
Model and Asumsi
• Indoor Hotspot (InH)
• Urban Micro (UMi)
• Urban Macro (UMa)
• Rural Macro (RMa)

• Indoor Hotspot (InH). Deployment scenario


for the indoor environment, having isolated
office cells or hotspots for stationary or
pedestrian users, with high user density and
high user throughput.
24
Parameter DT
• Urban Micro (Umi). Deployment scenario for the microcellular environment,
having small cells with outdoor and outdoor-to-indoor coverage for pedestrian
and slow vehicular users

• Urban Macro (Uma). Deployment scenario for the base coverage urban
environment, having large cells and continuous coverage for pedestrians up to fast
vehicular users, provided by above rooftop outdoor base stations.

• Rural Macro (Rma). Deployment scenario for the high speed environment, having
large cells and continuous coverage for high-speed vehicular and train users. It will
be noise and/or interference limited .

25
26
Performance of Evaluation LTE-Advanced

27
Evaluation Criteria
• Cell spectral efficiency
• Cell-edge spectral efficiency

• Cell spectral efficiency : the aggregated throughput over all users, averaged over
all cells and divided by the channel bandwidth

• Cell-edge spectral efficiency : based on the distribution between users of the


normalized user throughput which is defined as the average user throughput over
a certain period of time divided by the channel bandwidth, and is measured in
bit/s/Hz

28
ITU-R Spectral Efficiency

29
Performansi FDD
• Teknologi FDD sendiri berjalan pada dua frekuensi yang berbeda, yakni pada frekuensi

800MHz dan 1800MHz. Menggunaakn teknologi ini memiliki kelebihan pada keseimbangan

antara upload dan download, karena masing-masing berjalan pada frekuensi yang berbeda

selain itu jaringan FDD mempunyai cakupan yang luas dan berkecepatan 1-20Mbps. .

Kebanyakan operator seluler GSM seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat saat ini masih

menggunakan teknologi LTE FDD.

30
FDD Performance

KET :
InH : Indoor
UMi : Microcellular
UMa : Macro
RMa : High Speed
31
Performansi TDD
Teknologi TDD dimana data diantarkan dan diterima dalam satu
channel frekuensi yang sama, hanya dengan pemisahan jeda
waktu yang singkat. Teknologi TDD sendiri diklasifikasikan
sebagai sistem setengah duplex - yang memiliki karakteristik
sangat cepat ketika memberi akses unduh (download), namun
untuk kecepatan akses unggah (upload) cenderung lemah atau
lambat. Jaringan TDD bekerja pada frekuensi 2300 MHz.

32
Performansi TDD

33
References
 Telkomsel: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800
MHz / (direncanakan akan ditambah: B40 TDD LTE frekuensi 2.300MHz)
 Indosat Ooredoo: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800
MHz / (direncanakan akan ditambah: B40 TDD LTE frekuensi 2.300MHz)
 XL Axiata: B8 FDD LTE frekuensi 900 MHz / B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz
 Tri Indonesia: B3 FDD LTE frekuensi 1.800 MHz (direncanakan akan diluncurkan
pada tahun 2016)
 Smartfren: B5 FDD LTE frekuensi 850 Mhz / B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz
 Bolt: B40 TDD LTE frekuensi 2.300 MHz

34
35

Anda mungkin juga menyukai