Kelainan tersebut dapat berupa kelainan struktur atau fungsi anggota badan
janin.Umumnya, kelainan kongenital dapat dideteksi sebelum atau sesudah kelahiran
bayi
01.
merupakan kelainan kongenital pada bibir bayi yang terjadi jika bibir bayi tidak terbentuk sempurna, sehingga bibir
dan langit-langit mulut tidak menutup sempurna. Selama masa pembentukan bibir dan langit-langitmulut, kedua
organ tersebut berkembang dari kedua pinggiran, kemudian menyatu ditengah-tengah dan membentuk berbagai
fitur pada wajah. Bibir sumbing umumnya terjadi antara minggu keempat sampai minggu ketujuhselama masa
kehamilan.
4 Sumbing Langit-langit
Mulut(CleftPalate
merupakan kelainan kongenital yang paling umum terjadi pada bayi. Kelainan struktur
jantung pada bayi dapat bervariasi mulai dari ringan, berupa lubang pada dinding
jantung, hingga kelainan yang berat, berupa kehilangan satu atau lebih bagian dari
jantung).
6 Mikrosefali
merupakan kelainan pada kepala bayi yang berukuran lebihkecil dari ukuran
kepala normal. Bayi dengan mikrosefali umumnya memiliki volume otak
yang lebih kecil dari normal dan cenderungmengalami keterlambatan
perkembangan saraf. Beberapa kondisi mikrosefali lebih berat daripada
mikrosefali lainnya.
7 Sindrom Down
merupakan kelainan bawaan yang diakibatkan oleh kelainan kromosom pada bayi, yaitu
pada kromosom nomor 21. Pada penderita sindrom Down, jumlah kromosom nomor 21
yang seharusnyahanya sepasang, menjadi berlebih hingga tiga buah atau trisomi.
8 Spina Bifida
merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada tulang belakang akibat gangguan
perkembangan tabung saraf selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan
gangguan mental pada penderita dari ringan hingga berat tergantung pada lokasi
terjadinya spina bifida
Penyebab dan Faktor Risiko Munculnya
Kelainan Kongenital
01 02
Factor genetic Factor Sosioekonomi dan
Genetik merupakan faktor yang sangat berpengaruh Demografi
didalam kemunculan kelainan kongenital. Kelainan Pendapatan rendah dapat berkontribusi secara tidak
kongenital yang disebabkan oleh faktor genetik dapat langsung terhadap munculnya kelainan kongenital,
muncul akibat kelainan genetic yang diturunkan dari terutama pada keluarga atau negara dengan angka
orang tua atau terjadinya mutasi pada gen tertentu. kecukupan gizi yang rendah. Kebanyakan kelainan
kongenital muncul pada ibu hamil yang berasal dari
keluarga dengan pendapatan rendah,
3 4 5
1 Kelainan kromosom
Kromosom merupakan struktur di dalam sel yang
membawa sifat-sifat genetik dari generasi ke generasi
selanjutnya.Kromosom normal pada manusia berjumlah
46 yang berasal dari ayah danibu, masing-masing
sebanyak 23 buah. Jika jumlah kromosom bayi kurang
atau lebih dari 46 akibat hilang atau terduplikasi, bayi
akan menderita kelainan kongenital .
02.
Kelainan gen
Gen adalah struktur penyusun kromosom. Dalam sebuah kromosom,
terdapat ratusan hingga ribuan gen, yang merupakan kumpulan
informasi genetik dalam bentuk DNA.
Kelainan kongenital dapat disebabkan karena adanya kelainan pada gen. Umumnya
kelainan ini diturunkan dari kedua orangtuanya, dan dapat berupa:
1 3
Kelainan pada gen Kelainan gen di
autosom dominan, kromosom X yang
bersifat resesif
2 4
Kelainan pada gen Kelainan gen di
autosom resesif kromosom X yang
bersifat dominan.
Gangguan pada Sistem Eliminasi
Pielonefritis
Sistitis
Pielonefritis adalah radang pelvis
Sistitis adalah infeksi ginjal. Penyebab paling sering
saluran kemih, yang penyakit ini adalah kuman yang
lebih banyak berasal dari kandung kemih yang
menyerang wanita menjalar naik ke pelvis ginjal.
daripada pria,
Pielonefritis ada yang akut dan ada
yang menahun
2. Penyakit Glomerular
Iskemia 25
berakibat kerusakan
menit
ringan dan masih
reversibel
Iskemia
2 jam
menimbulkan kerusakan berat yang
irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik
(aminoglikosida, penisilin, sefalosporin,
tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat
(sisplatin), agen radiokontras, toksin
endogen (mioglobin, hemoglobin).
Gagal ginjal kronik
Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun
meliputi tahap yang dimulai dengan penurunan
cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi
ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap
terakhir gagal ginjal). Jika ginjal tak dapat lagi
mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis
atau dialisis peritoneal).
Gangguan pada Sistem Eliminasi Alvi
Konstipasi Diare
keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami atau beresiko sering
mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi
yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar terlalu kering
mengalami pengeluaran feses
dan keras. dalam bentuk cair.
Inkontinesia usus
Kembung
mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi
normal, sehingga mengalami proses pengeluaran feses keadaan penuh udara di dalam perut
tidak disadari. Hal ini juga disebut sebagai
inkontinesia alvi yang merupakan hilangnya
karena pengumpulan gas berlebih di
kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dalam lambung atau usus
dan gas melalui sphincter akibat kerusakan sphincter.
Hemorrhoid Fecal impaction
keadaan terjadinya pelebaran massa feses karena dilipatkan
vena di daerah anus sebagai rektum yang diakibatkan oleh
akibat peningkatan tekanan di retensi dan akumulasi materi
daerah anus yang dapat feses yang berkepanjangan
disebabkan karena konstipasi,
peregangan saat defekasi dan
lain – lain.
Faktor yang Mempengarhi Eliminasi Alvi
Kerusakan sensoris
dan motoris
1 2 3
Kerusakan sensoris
8 dan motoris Kerusakan pada sistem sensoris dan motoris
dapat mempengaruhi proses defekasi karena
dapat menimbulkan proses penurunan
stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi
Kesimpulan
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul
sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran,
pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran.
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(feses). Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urine dan alvi yaitu: usia dan
perkembangan, diet, pemasukan cairan, aktifitas fisik, faktor psikologis, kebiasaan, kondisi
patologis, pengobatan, dan lain-lain. Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi
gangguan-gangguan. Terperinci, gangguan-gangguan tersebut seperti Infeksi Saluran
Urogenital, Penyakit Glomerular,Obstruksi saluran kemih, Gagal Ginjal
Terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik