DERMATOLOGI DAN ACNE

VULGARIS

INDRI YULIANI - KOKAS

ACNE VULGARIS
 DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI
• Acne adalah kondisi inflamasi pada folikel minyak (sebaseus) pada muka,
umumnya self limiting.
• Dapat dibagi menjadi : inflamasi dan non inflamasi
• Tahapan munculnya jerawat :
Peningkatan Kolonisasi
Pelepasan
sebum oleh bakteri Reaksi
mediator
kelenjar Propionibacteri keratinisasi
inflamasi
minyak um acnes

• Tingkat keparahan dikategorikan berdasarkan tipe dan keparahan dari lesi

• Diagnosis : asesmen, observasi lesi
PATOFISIOLOGI
 PRINSIP PENGOBATAN
Tujuan terapi :
1. Mengurangi jumlah dan keparahan lesi
2. Meningkatkan penampilan
3. Menurunkan progresi
4. Memurunkan durasi
5. Hindari scarring dan hiperpigmentasi
6. QOL

Terapi Non Farmakologi

7. Hindari pemicu jerawat, diet yang seimbang, hindari stress
8. Jaga kebersihan wajah : cleanser (- parfum, opaque), scrubbing dihndari
PRINSIP PENGOBATAN FARMAKOLOGI
Target Terapi
1. Sebum yang abnormal
2. Ploriferase P. acnes
3. Inflamasi
4. Abnormal keratisasi
Agen Terapi
- Antiandrogen ( < produksi sebum)
- Isotretionin topical (antisebum)
- Oral antibiotik
- Kortikostreoid
- Estrogen
- Benzoil peroxide (antibiotik topikal)
- Oral antibiotik
- Isotretionin topikal
- Inralesi kortikosteroid
- Oral kortikosteroid
- Topikal /oral antibiotik
- Asam salisilat (keratolitik)
- Benzoil peroksida
- Topikal retinoid
- Isotretionin
 GUIDELINE PENGOBATAN
Kondisi Pengobatan

Komedo non inflamatory acne Mengingkatkan exfoliasi :

1. Topikal retinoid
2. Benzoil peroxide / Asam zaleic

Mild-moderate papulopustular inflammatory 1. Retinoid (adaplene) + benzoil peroxide

acne 2. Clindamisin + benzoil peroxide

Severe papulopustular / moderat nodular acne 1. Oral isotretinoin

2. Antibiotik sistemik + adaplene ATAU
adaplene + benzoil peroxide

Nodular / conglobate acne 1. Oral isotretinoin

2. Antibiotik sistemik + asam azeleic

Maintenance Retinoid topical

 GUIDELINE PENGOBATAN
(PERDOSKI , 2017)

Kondisi Pengobatan
Ringan (komedo <20, Lini 1 : retinoid / benzil peroxide /kombinasi . Hamil benzil peroxide
lesi inflamasi <15, total Lini 2 : asam zaleic
leso <30) Lini 3 : retinoid + benzil peroxide
Sedang Lini 1 : retinoid + benzil peroxide , *antibiotik prn (doxi/eritro oral)
Komedo 20-100 Lini 2/3 : asam zaleic, asam salisilat, kortokosteroid intralesi, gel
Lesi inflamasi :15-50 dapsone
Total lesi 30-125
Berat Lini 1 : topical antibiotik . Hamil/menyusui (benzoil peroxide)
Kista >5 ATAU Lini 2 : asam zaleic, asam salisilat, kortiko intralesi . Hamil/menyusui
Komedo >100 ATAU (benzoil peroxide) . Oral isotretinoin
Lesi inflamasi : > 50
 INFORMASI OBAT
Obat Kerja Obat Administrasi Keterangan
Topikal retinoid : Mengatasi acne : inflamasi / non- Malam hari. Dimulai dari Adaplene, paling tidak
- Adaplene inflamasi dosis terendah 1-2 iritan.
- Tretionin minggu, up setelah 4-6
- Tazarotene Kerja : minggu ES adaplene : keringm
- Menurunkan abnormal scaling burning, eritema,
keratinosit sunburn, pruritus,
- Keratolisis
- Menurunkan pembentukan Tazaroten (X)
komedo Tretionin (C)
- Menurunkan inflamasi lesi
Kerja : Mulai dari dosis rendah Maintenance : + retinoid
- Bakterisidal (2,5%), dapat Harus pakai sunscreen
- Menurunkan produksi sebum ditingkarkan menjadi
- Menurunkan fatty acid (5%) ES : jarang terjadi
- Topikal eritromisin Urang efektif, resistensi P. acnes Kombinasi dg benzoil ES :
- Topikal klindamisin peroxide atau top retinoid - Top eritro : jarang
lebih efektif dari terjadi
monoterapi - Top klinda : kering,
berminyak, eritema,
burning, pusing
 INFORMASI OBAT
Obat Kerja Obat Administrasi Keterangan
Topikal antibakteri
Asam azelic Antibakterial Umumnya diaplikasikan ES : Burning , kulit kering,
Anti-inflamasi pagi, malam pada kulit yang eritema , edema
Komedolitik kering
Dapsone Golongan sulfone, ES : kulit kering, eritema,
antiinflamatori, antibakterial burning pruritus

Oral antibiotik
 Eritromisin ES
 Ciprofloxacin Tetra : pigment deposit
 Trimetro-sulfa Doxixyxlin : photosintesis
 Tetrasikln (minosiklin,
doxycycline)
 INFORMASI OBAT
Obat Kerja Obat Keterangan
Exfoliant
- Resorcinol Menstimulasi sel kulit yang rusak dengan Salisilat digunakan saat pasien tidak
- Asam salisilat sel kulit yang baru toleran top retinoid
- Sulfur

Antisebum
isotretionin Menurunkan produksi sebum Teratogenik
Menghambat P acnes Konsumsi 2 forms kontrasepsi
Menurunkan inflamasi bersamaan .
• 1 bulan sebelum
• Selama terapi
• 1 bulan setelah

ES :
Radang sudut mulut, Xerosis, hidung
kering, pruritus, konjungtivitis, rambut
jarang, hipertrigleseria, turun bmd,
turun Hb
 INFORMASI OBAT

- Spironolakton : dalam dosis tinggi (50- 200mg) sebagai

antiandrogen
- Cyproteron asetat : antiandrogen (jerawat pada pria )
- Oral kortiksteroid : high dose for short courses
 MONITORING

Efektivitas terapi :
 Menurunnya jumlah lesi 10-15% (4-8 minggu)
 komedo hilang (3-4 bulan)

Efek samping obat

DERMATOLOGIC
DRUG REACTION &
COMMON SKIN
CONDITION
 DRUG INDUCED SKIN REACTION

Exanthematous Urticaria Postular Eruption

- Macopapular rash - Urticaria
- Anioedema
- Serum sickness – like rx
DRUG INDUCED SKIN REACTION
BLISTERING
DRUG INDUCED SKIN REACTION
Kondisi Penyebab
Drug induce hiperpigmentasi Meningkatkan melanin : hydantoin
Terdeposit : silver, merkuri, tetrasiklin, antimalaria
Dll : fluorouracil
Drug induced photosentifitas Phototoxic (non imun)
 Amiodaron
 Tetrasiklin
 Sulfonamida
 Psoralen
 Coal tar

Photoalergic (imun)
Sulfonamida
SU
Thiazid
NSAID
Chloroquin
Carbamazepim
 DERMATITIS
Dermatitis Diaper Atopic
kontak dermatitis Dermatitis
• Inflamasi • Akut • Inflamasi
pada kulit • Inflamasi yang
diakibatkan pada bagian disebabkan
oleh iritan pantat, oleh genetic,
atau allergen genital, lingkungan,
perineal reaksi imun
DIAGNOSIS
Asesmen pasien :
1. Tanda dan gejala (onset, progresi, lokasi lesi, jejala, histori sebelumnya )
2. Urgensi ( keparahan, area, tanda sistemik)
3. Riwayat pengbatab
4. Diagnosis banding
5. Pengamatan lesi (warna, texture, ukuran dll)

Tujuan Terapi :
6. Meringankan gejala
7. Menghilangkan faktor precipitasi
8. Hindari ROM
9. QOL
GUIDELINE DRUG INDUCED SKIN
REACTIONS

Pengobatan simtomatik :
- Reaksi sistemik : PCT
Hentikan obat yang - Pruritus, photosensitifitasm,
menyebabkan reaksi itching : topical kortikosteroid,
oral anthistamin, sistemik
kortiko (parah)
 DERMATITIS KONTAK
1. Menghindari agen allergen atau iritan

2. Simtomatik (Non farmol)

- Kompres dingin
- Oatmeal bath

2. Simtomatik (Farmakologi)
Calamine lotion, topical kortikosteroid ( antiinflamasi), antihistamin gen
1, moisturizer
 DIAPER DERMATITIS

Non Farmakologi :
- Mengganti diaper lebih sering, jaga kebersihan

2. Simtomatik (farmol)
- Zinc Oxide (Zn2O, astrigen dan absorben)
- Petrolatum
- Imidazol ( cadidal yeast diaper rash)
- Low potensi top kortiko, hidrokortison 0,5%-1% (severe inflammatory rash)
 ATOPIC DERMATITIS
Non Farmakologi :
- Moisturizer / lubrikan setelah mandi
- Pembersih yang tidak berbusa, pH netral, hipoalergi, tidak
berparfum
- Pakaian : katun
- Hindari cuaca panas

Farmakologi :
- Topikal kortikosteroid :
wajah : low poten (hidrokortison 1%)
tubuh : medium poten ( betamethasone valerat 0,1%)
Lesi pada dewasa : high poten ( betametason dipropio 0,05%,
clobetazon propionate 0,05%)
ATOPIC DERMATITIS

Farmakologi :
- Topikal Immunomodulator : tacrolimus, pimecrolimus .
Terdaat kemungkinan resiko cancer, + SPF 30

- Coal tar ( antiinflamasi) : kombinasi dengan top kortikosteroid ,

meningkatkan efektifitas kortikosteroid