Anda di halaman 1dari 20

Textbook Reading :

BAB 31
POLUSI, ASAP DAN ALERGI

Oleh:
Komang Ayu Vitriana Gamayanti
Outline

I. POLUSI II. POLUTAN SPESIFIK


A. Partikel disel A. Asap rokok
B. Sulfur dan bahan nitrogen B. Buangan disel
C. Ozon C. Nitrogen dioksid (NO2)
D. Interaksi dengan alergen D. Ozon
E. Particulate matter
F. Sulfur dioksida
Efek Polusi terhadap Penyakit Alergi

Polusi

Eksaserbasi
Penyakit baru
penyakit

Pajanan
berlanjut

Memburuk
Memburuk akut
kronik
Polusi

• Partikel ukuran 1 mm  hidung


• Partikel ukuran 5 mm  mulut
• Anak-anak  lebih banyak terpajan polutan outdoor
 ventilasi permenit lebih besar
• Polutan  Outdoor dan Indoor
Jenis Polutan  Polutan Indoor

Asap rokok

Peralatan rumah tangga (kompor gas dan


listrik)

Bangunan dan bahan renovasi (cat)


Jenis Polutan  Polutan Outdoor
Jenis Polutan Sumber utama
Nitrogen dioksid Primer : bahan bakar fosil (kendaraan)
Sekunder : bahan bakar asal fosil (pembangkit listrik, industri dan komersial)

Ozon Prekursor produksi bahan bakar asal fosil (kendaraan) dan emisi industri
Particulate matter Primer : bahan bakar fosil : pembangkit listrik dan kendaraan
Sekunder : tempat- tempat konstruksi, api, jalan tanpa aspal
Sulfur oksid Primer : bahan bakar fosil (pembangkit listrik dan kendaraan)
Sekunder : konstruksi, api, jalan tanpa aspal
Peran terhadap asma atau Primer : bahan bakar fosil (kendaraan)
penyakit alergi tidak jelas Sekunder : bahan bakar asal fosil kendaraan (konstruksi kapal dsb, proses bahan kimia)

Karbon monoksida Primer : bahan bakar fosil (kendaraan)


Sekunder : bahan bakar asal fosil (kendaraan)
Timah Primer : pabrik tempat proses logam
Sekunder : bahan bakar asal fosil (pembangkit listrik, incinerator limbah)
I. POLUSI
A. Partikel Diesel
Meningkatkan jumlah sel inflamasi yag bermigrasi (sel T, monosit, makrofag)

Meningkatkan produksi sitokin

Meningkatkan produksi IgE (efek direk terhadap sel B)

Buangan disel  hidrokarbon aromatic  ↑ produksi IgE


B. Sulfur dan Bahan Nitrogen

Inhalasi SO2 & NO2 Rhinitis alergi

↑ produksi mediator
Terpajan asap sepeda
inflamasi, sel mast,
motor
limfosit

Memperberat serangan ↑ ECP (eosinophil cationic


asma protein)
(kerja berat) pada sekresi nasal
(mediator inflamasi
C. Ozon

Kadar > 180 m/m3 RA tanpa asma

↑ permeabilitas Terpajan ozon,


mukosa saluran napas Kerja berat

Gejala saluran napas Gejala saluran napas

Tes fungsi paru Hypereactive Bronchus


D. Interaksi dengan alergen

Polusi (disel) diikat kuat oleh Gejala sering terlihat saat hujan
allergen (polen) besar, badai, atau kilat

Perubahan struktur dan fungsi


Rhinitis alergi dan asma
alergen

Reaksi saluran napas bawah


yang lebih berat
II. POLUTAN SPESIFIK
A. Asap Rokok
Environmental Tobacco Smoke
(ETS)

• Hambatan pertumbuhan intrauterine Alergi


• Sindrome kematian mendadak pada bayi
• Asma
• Otitis media
• Pneumonia Memicu eksaserbasi asma dan penyakit alergi
• PPOM
• Penyakit kardiovaskular
• Kanker ↑ IgE total dan spesifik

Merokok selama kehamilan  risiko asma pada


tahun pertama 2x lebih besar

Efek pajanan asap intrauterine  bergantung


dosis
A. Asap Rokok

Environmental Tobacco Smoke


(ETS)

Eksaserbasi rhinitis Eksaserbasi


Eksaserbasi Asma alergi konjungtivitis alergi

Rhinorea dan hidung Iritan mata


Lebih susah dikontrol (merusak film protector
tersumbat
air mata di kornea)

Dosis kortikosteroid dan


bronkodilator lebih tinggi
B. Buangan Disel

Diesel Exhaust Particle (DEP)

Nitrogen dioksid
Hasil pembakaran bahan Partikel karbon
Karbon monoksid Prekursor produksi ozon
bakar oleh kendaraan berukuran ≤ 0,1 mm
Hidrokarbon

• Leukemia
• Limfoma Alergi
• Kanker paru
• Asma

• ↑ eksaserbasi asma
• ↑ sensitisasi terhadap antigen baru
• ↑ respon alergi terhadap antigen
C. Nitrogen Dioksid (NO2)
Nitrogen Dioksid (NO2)

Polutan Outdoor Polutan Indoor

• Bahan bakar fosil (kendaraan)


• Pembakaran minyak fosil oleh pembangkit Kompor yang menggunakan gas alam
listrik dan industri lain

Eksaserbasi asma, penurunan fungsi paru ↑ terjadinya batuk dan mengi

↑ respon alergi terhadap allergen bila subyek terpajan


dengan NO2 terlebih dahulu

Berinteraksi dengan cahaya matahari dan hidrokarbon


di atmosfer  ozon
D. Ozon (O3)

• Ditemukan di bagian atas atmosfer  melindungi permukaan dunia dari sinar UV

• Di dekat permukaan tanah  hasil interaksi sinar matahari dengan NO2 dan
hidrokarbon  toksik

• Meningkatkan eksaserbasi asma

• Asma anak  anak yang bermain di luar dengan lingkungan O3 tinggi  risiko
terjadi asma 3x lebih tinggi disbanding yang tidak main diluar

• Lingkungan o3 rendah  tidak mempengaruhi timbulnya asma


E. Particulate Matter
• Partikel padat yang berukuran sangat kecil
• Droplet cairan dalam suspense udara yg respirabel

• Produk utama pembakaran minyak fosil


• Kombinasi sejumlah bahan : ion logam, hidrokarbon, sulfat, nitrat, kristal mineral (tanah dan debu)
dan kontaminan biologik

< 0,1 mm < 2,5 mm < 10 mm

• Anak –anak  sering bernapas melalui mulut  partikel mengendap pada saluran napas bawah

• Partikel < 2,5 mm dan < 10 mm  polutan penting  mudah menembus saluran napas atas dan
mengendap di paru
• Partikel < 2,5 mm dapat menetap di udara untuk beberapa hari  dapat terbawa beberapa km dari
sumber pembentuknya

↑ pajanan PM < 10 mm  ↑ risiko rhinitis alergi, perburukan asma


F. Sulfur Oksid

• Diproduksi oleh tenaga pembangkit listrik yang menggunakan minyak fosil


• Produk sampingan proses industri
• Dipajankan di lingkungan kerja dan outdoor

• Meningkatkan risiko asma 6x lebih besar


• Peningkatan eksaserbasi dan perawatan karena asma di rumah sakit akibat
pajanan kadar SO2 yang tinggi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai