INVESTASI INFRASTRUKTUR
1
Materi Presentasi
1 Pendahuluan
Infrastruktur Prioritas
3
4 INVESTASI INFRASTRUKTUR
4 Penutup
Pendahuluan
Latar Belakang
Ivestasi infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Ketersediaan infrastruktur mencerminkan adanya investasi dan
investasi yang merata mencerminkan adanya pembangunan
infrastruktur yang memadai dan mampu melayani pergerakan
ekonomi. Dalam rangka meningkatkan investasi pemerintah telah
sejak lama membuat berbagai kebijakan pemberian fasilitas bea
masuk dalam bentuk penangguhan, pembebasan, keringanan, hingga
bea masuk yang ditangguh pemerintah. Pemerintah menetapkan
bidang-bidang usaha yang memerlukan penanaman modal dengan
berbagai peraturan. Selain itu, pemerintah juga menentukan
besarnya modal dan perbandingan antara modal nasional dan modal
asing. Hal ini dilakukan agar penanaman modal tersebut dapat
diarahkan pada suatu tujuan yang hendak dicapai.
Peranan penanam modal cukup signifikan dalam membangun
perekonomian, tidaklah mengherankan jika di berbagai negara
dalam dekade terakhir ini, baik negara-negara maju maupun negara-
negara berkembang berusaha secara optimal agar negaranya dapat
menjadi tujuan investasi asing.
Latar Belakang
Definisi Investasi
Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa
masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan
baru, pembukaan lahan baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan
sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk
membeli barang-barang modal dan membina industri- industri.
Dalam perhitungan pendapatan nasional dan stastistik, investasi
meliputi hal yang lebih luas lagi. Dalam perhitungan pendapatan
nasional, investasi meliputi seluruh nilai pembelian pengusaha atas
barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-
industri, pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah dan
tempat tinggal, pertambahan dalam nilai stok barang-barang berupa
bahan mentah, barang yang belum selesai di proses dan barang jadi
(Sukirno, 1994 : 91 ).
Model Keynesian mengasumsikan bahwa seluruh pendapatan
harus dikeluarkan untuk dikonsumsi atau ditabung, dan jumlah
prekonomian dapat dibagi dua yaitu antara pengeluaran untuk barang-
barang konsumsi dan barang modal, dan posisi keseimbangan dalam
prekonomian ditentukan pada saat jumlah penerimaan sama dengan
jumlah pengeluaran sehingga investasi sama nilainya dengan tabungan
INVESTASI
Definisi Investasi
Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa
masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan
baru, pembukaan lahan baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan
sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk
membeli barang-barang modal dan membina industri- industri.
Dalam perhitungan pendapatan nasional dan stastistik, investasi
meliputi hal yang lebih luas lagi. Dalam perhitungan pendapatan
nasional, investasi meliputi seluruh nilai pembelian pengusaha atas
barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri-
industri, pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah-rumah dan
tempat tinggal, pertambahan dalam nilai stok barang-barang berupa
bahan mentah, barang yang belum selesai di proses dan barang jadi
(Sukirno, 1994 : 91 ).
Model Keynesian mengasumsikan bahwa seluruh pendapatan
harus dikeluarkan untuk dikonsumsi atau ditabung, dan jumlah
prekonomian dapat dibagi dua yaitu antara pengeluaran untuk barang-
barang konsumsi dan barang modal, dan posisi keseimbangan dalam
prekonomian ditentukan pada saat jumlah penerimaan sama dengan
jumlah pengeluaran sehingga investasi sama nilainya dengan tabungan
INVESTASI
Definisi Investasi
Dalam kaitanya dengan perusahaan dimana perusahan melakukan
investasi guna mendapatkan profit yang sebesar-besarnya, dimana salah
satu sumber investasi tersebut berasal dari dana masyarakat yang
ditabung pada lembaga-lembaga keuangan, maka dapat disimpulkan
bahwa investasi merupakan pengeluaran perusahaan secara
keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan
baku/material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal
lain yang diperlukan dalam proses produksi. Pengeluaran untuk
keperluan bangunan kantor, pabrik tempat tinggal karyawan dan
bangunan kontruksi lainnya. Perubahan nilai stok atau barang cadangan
sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga”(Deliarnov, 1995 : 80-
81).
Sementara itu Dj. A Simarmata (1994) dalam bukunya mendefinisikan
investasi yang lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar
modal sekarang yaitu investasi adalah setiap kegiatan yang hendak
menanamkan uang dengan aman, meski harus diakui pada
hakikatnya investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah
karena sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk
diramalkan (Samuelson dan Nordhaus, 2005).
INVESTASI
Jenis-Jenis
Investasi
INVESTASI OTONOM
(OUTONOMOUS INVESMENT)
Sumber- Sumber Dana Investasi
Sumber Pendanaan
Investasi
Definisi Infrastruktur
Infrastruktur merupakan komponen fisik dari fasilitas yang
memerlukan investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum
atau menyelesaikan masalah yang merupakan tanggung jawab
pemerintah, dan direncanakan, didesain, dikonstruksi, dan
dioperasikan dengan bantuan pemerintah (Goodman & Hastak, 2006).
Beberapa contoh proyek infrastruktur adalah jaringan jalan dan
transportasi, air bersih, air limbah, persampahan, sumber daya air,
energi, telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, seperti fasilitas
pendidikan, kesehatan, perdagangan dan sebagainya. Pada dasarnya,
infrastruktur berfungsi sebagai alat untuk melayani dan mendorong
terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang
optimal sesuai dengan fungsinya. Infrastruktur merupakan suatu
sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,
bangunan gedung, dan fasilitas publik lain yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan
ekonomi (Grigg dalam Kodoatie, 2005). Sistem infrastruktur
didefinisikan sebagai sistem pendukung utama terhadap fungsifungsi
sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat.
INFRASTRUKTUR