memberikan kadar plasma yang benar tanpa fluktuasi dan akumulasi obat
yang berlebihan
Untuk antibiotik : Melampaui kadar efektif minimum yang diinginkan
Obat Indeks terapetik sempit (Digoksin, fenitoin) kadar
plasma terapetik minimum dan konsentrasi plasma non toksik maksimum
(diupayakan berada dalam jendela terapetik antara MEC dan MTC)
PARAMETER YANG DIGUNAKAN
• 1. Do (Dosis Obat)
• 2. Jarak waktu antar dosis ()
• Pada pemberian rejimen dosis ganda secara oral, konsentrasi
plasma akan meningkat, mencapai kadar maksimum, kemudian
menurun.
• Dosis kedua diberikan sebelum semua obat yang terabsorbsi
pada pemberian dosis pertama habis dieliminasi. Akibatnya,
konsentrasi plasma yang dihasilkan oleh pemberian dosis kedua
akan lebih tinggi dibandingkan konsentrasi plasma yang
dihasilkan akibat pemberian dosis pertama.
• Konsentrasi plasma ini akan terus meningkat pada pemberian
dosis ketiga dan seterusnya hingga dicapai steady state di mana
laju absorbsi obat sebanding dengan laju eliminasinya. Kurva
hasil plot Cp vs t pada pemberian dosis ganda secara oral.
• Bila dosis yang sama diberikan berulang pada frekuensi yang konstan, diperoleh
kurva kadar plasma-waktu plateau dan suatu keadaan tunak.
• Pada keadaan tunak C∞maks , C∞min adalah konstan dan tetap tidak
berubah dari dosis ke dosis.
• C∞maks menentukan keamanan obat
• C∞maks harus selalu berada dibawah konsentrasi toksik minimum
• C∞maks juga merupakan suatu petunjuk yang baik dari akumulasi obat
• Untuk suatu obat yang diberikan dalam dosis oral berulang, waktu yang
diperlukan untuk mencapai keadaan tunak bergantung pada waktu-paruh
eliminasi obat dan tidak bergantung ukuran dosis, panjangnya jarak
pemberian dan jumlah dosis.
• Menurut leon shargel: waku yang diperlukan untuk mencapai
• 90% keadaan tunak 3,3 kali waktu paruh eliminasi
• Sedangkan 99% keadaan tunak 6,6 kali waktu paruh eliminasi
• Jarak pemberian dosis yang lebih pendek menyebabkan kadar tunak obat
yang lebih tinggi
Model 1 Kompartemen
Oral Berulang
DOSIS MUATAN
Tujuan pemberian dosis muatan adalah untuk mencapai konsentrasi plasma
yang diinginkan(konsentrasi efektif minimum secara cepat.
Dosis pemeliharaan diberikan agar kadar obat tetap berada di atas MEC.
Pada pemberian obat dosis ganda secara per oral, dosis pemeliharaan
dibarikan saat obat mencapai kadar minimum untuk menaikkan kadar
plasma obat hingga kadar maksimum yang diharapkan.
LOADING DOSE
• 1. Untuk mencapai kondisi steady state atau tunak diperlukan waktu 6,6x
T1/2el.
• 2. Jika seorang pasien diberi obat oral dosis ganda dengan T1/2el 3 jam
misalnya, untuk mencapai steady state perlu waktu kira- kira 20 jam.
• 3. Jika dikehendaki dari awal Cp mencapai jendela terapetik dengan kondisi
steady state, maka diperlukan DL (Loading Dose = Dosis muat)
• Untuk DL injeksi IV atau sediaan dengan absorpsi sangat cepat berlaku rumus :
• Kurva
akumulasi yang khas untuk konsentrasi obat dalam tubuh setelah
dosis oral ganda diberikan pada jarak waktu pemberian dosis yang konstan.
Dengan menganggap suatu model kompartemen-satu, dan dosis serta jarak
dosis konstan, konsentrasi dalam plasma pada setiap waktu selama
pemberian dosis ganda, dapat ditentukan sebagai berikut:
Cp =
• n= jumlah dosis, τ= jarak dosis; F: Fraksi dosis terabsorpsi; dan t= waktu
pemberian setelah n dosis.
KADAR TUNAK
•• Kadar
tunak plasma rata-rata, , ditentukan dengan metode yang sama dengan yang digunakan
untuk injeksi IV berulang.
• Besarnya berbanding langsung dengan ukuran dosis dan jumlah obat terabsorpsi. Lebih lanjut,
bila jarak pemberian dosis (τ) diperpendek, maka harga akan meningkat. dapat diperkirakan akan
lebih tinggi untuk obta-obat yang terdistribusi dalam Vd kecil (misal, cairan plasma) atau
mempunyai waktu-paruh eliminasi yang panjang dibandingkan obat-obat yang terdistribusi dalam
Vd besar (misal, cairan tubuh total) atau yang mempunyai waktu-paruh eliminasi sangat pendek.
Karena klirens tubuh (Cl)T sama dengan K. Vd, maka