Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN FISIS

PADA ANAK

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A


Pendahuluan
Ruangan : menarik

Alat-alat : timbangan, pengukur


TB, stetoskop, senter,
reflek hummer, spatel
lidah, dll

Pendekatan !!!!!
Pendekatan
• Perlihatkan :
sikap yang bersahabat, berbicara dengan
suara yang tidak terlalu keras & perlahan
• Cuci tangan dan pastikan telapak tangan
pemeriksa cukup hangat saat melakukan
pemeriksaan
• Intinya : perlakukan anak sebagai
individu yang memiliki perasaan dan
sensibilitas
CARA

• “sistematis”
• Inspeksi,/Observasi, palpasi, perkusi,
auskultasi
Observasi

• Walaupun anak tidak / belum dapat


berkomunikasi, informasi tetap dapat
diperoleh dengan cara melakukan
observasi
• Lakukan observasi sejak anak tersebut
masuk ke dalam ruang periksa & catat
semua hasil observasi di dalam rekam
medik
• Intinya : pada anak, informasi lebih
banyak diperoleh melalui observasi
Observasi
Posisi

• Pemeriksaan dapat dilakukan pada saat


anak dipangku atau digendong
• Perhatikan untuk beberapa pemeriksaan
yang harus dilakukan dengan posisi tidur
• Guna mengurangi rasa takut,
pemeriksaan dapat dilakukan dari
belakang tubuh si anak
Buka Baju
• Baju dibuka secara bertahap untuk
mencegah kedinginan atau perasaan
malu pada anak yang lebih besar
• Minta orangtua yang membukakan baju
dan memasukkan termometer di bawah
ketiak anaknya
• Tetap hargai anak yang tidak mau
membuka bajunya
Pemeriksaan

• Mulai pemeriksaan dari bagian tubuh


yang paling kecil kemungkinannya
untuk terasa sakit / tidak nyaman
• Pemeriksaan telinga dan tenggorokan
dilakukan paling akhir
• Upayakan agar pemeriksa sudah
mempunyai alur pemeriksaan yang baku
yang dapat diterapkan pada setiap anak
yang diperiksa
Pemeriksaan yg “Menyakitkan”
• Sampaikan kepada anak :
- apa yang akan dilakukan dan
bagaimana anak tersebut dapat
membantu
- bahwa pemeriksaan ini perlu untuk
dilakukan
- bahwa pemeriksaan akan
dilakukan secepat mungkin dan
diupayakan tidak sakit
• Jangan berbohong !!!!!
Keadaan Umum

1. Kesan keadaan sakit : ringan,


sedang, berat
2. Kesadaran

3. Kesan status gizi


1. Kesan keadaan sakit

• Lebih banyak
tetanus
bersifat subyektif neonatorum

• Perhatikan ekspresi wajah (fasies)


• Perhatikan posisi dan aktivitas anak

fasies kolerika

risus sardonikus
Pilek
Sindrom Pierre-Robbin
Usus buntu
sesak napas

sindrom Down
2. Kesadaran
edema anasarka retraksi

• Dinilai saat anak bangun


gembira, tenang,
koperatif, ketakutan, • Tentukan tingkat kesadaran anak :
agresif, hiperaktif,
gaduh gelisah, komposmentis, apatik, somnolen,
murung, cengeng sopor, koma, delirium
• Pada tahap ini, perhatikan pula status
sesak napas, mental, perilaku anak, kelainan yang
napas cuping hidung, segera tampak, tangisan
rektraksi,
sianosis, ikterus,
edema anasarka
lemak
subkutan <
3. Kesan status gizi
marasmus
• Perhatikan proporsi atau postur
tubuh, adakah kelainan yang
menyebabkan proporsi
tubuh berubah

akondroplasia • Lakukan cubit tebal jaringan lemak


subkutan dan keadaan otot pada alat
hidrosefalus gerak
atropi otot
obesitas
• Cari tanda defisiensi nutrien
Tanda – tanda vital

1. Nadi
2. Tekanan darah
3. Pernapasan
4. Suhu
1. Nadi
a. Laju
b. Irama • Lakukan dalam keadaan tidur (bila
c. Kualitas
d. Ekualitas
tidak memungkinkan, catat keadaan
anak waktu diperiksa)
• Penghitungan laju nadi dilakukan
bersamaan dengan laju jantung
• Nilai normal tergantung umur
1. Nadi (lanjutan)
a. Laju
Umur Istirahat Istirahat Aktif/demam
b. Irama
(bangun-x/mnt) (tidur-x/mnt) (x/mnt)
c. Kualitas
d. Ekualitas
Baru lahir 100-180 80-160 sampai 220
1mg-3bln 100-220 60-200 sampai 220
A. Radialis 3bln-2thn 80-150 70-120 sampai 200
2thn-10thn 70-110 60-90 sampai 200
>10 thn 55-90 50-90 sampai 200

Sumber: Moss. Heart disease in infants, children, and adolescent. 3 rd Ed. 1983.

A. Femoralis
A. Dorsalis Pedis

A. Brakialis
1. Nadi (lanjutan)
a. Laju • Keadaan normal, irama nadi teratur
b. Irama
c. Kualitas • Disritmia sinus: denyut nadi teraba
d. Ekualitas
lebih cepat saat inspirasi & lebih
lambat saat ekspirasi (normal >3 thn,
remaja, & laju nadi <100 x/mnt)

• Dapat dideteksi dengan perabaan &


auskultasi
• Jenis disritmia – EKG (ekstrasistole, pulsus
bigeminus atau trigeminus)
1. Nadi (lanjutan)
a. Laju
b. Irama
• Isi perabaan nadi normal disebut
c. Kualitas cukup
d. Ekualitas • Bila teraba sangat kuat - pulsus seler
(IA, DAP, fistula arterio-vena, tirotoksikosis, anemia)

• Bisa teraba kurang / lemah (syok, gagal


jantung berat)
• Lain: pulsus parvus et tardus (SA),
pulsus alternans (gagal jantung kiri), pulsus
paradoksus (tamponade jantung ec efusi
perikardium / perikarditis konstriktiva, gagal jantung
berat, serangan asma berat)
1. Nadi (lanjutan)
a. Laju • Keadaan normal, isi nadi teraba sama
b. Irama pada keempat alat gerak
c. Kualitas
d. Ekualitas • Nadi alat gerak atas kuat, bawah tidak
teraba (koarktasio aorta)

• Nadi alat gerak bawah normal, atas


lemah / tidak teraba (Penyakit Takayasu)
• Tromboemboli di arteri perifer, nadi
distal dari emboli tidak teraba / kecil
2. Tekanan darah

• Ideal, harus diukur pada keempat alat


gerak

• Pengukuran pada 1 alat gerak


dibenarkan bila pada palpasi teraba
denyut nadi yang normal pada ke-4
alat gerak

• Catat keadaan anak saat lagi diperiksa


2. Tekanan darah

Usia Sistolik (mm Hg) Diastolik (mm Hg)

Neonatus 80 45
6 – 12 bulan 90 60
1 – 5 tahun 95 65
5 – 10 tahun 100 60
10 – 15 tahun 115 60
2. Tekanan darah

• Sistolik & diastolik meningkat (pelbagai


kelainan ginjal, TIK meningkat, hiperfungsi adrenal,
intoksikasi vitamin A & D)

• Sistolik meningkat, diastolik normal


(DAP, IA, fistula arterio-vena, ansietas, anemia)

• Sistolik rendah, diastolik normal (SA)

• Sistolik & diastolik rendah (syok)


3. Pernapasan
a. Laju
b. Irama
c. Kedalaman
d. Tipe / pola Umur Rentang Rata-rata waktu tidur
(x/mnt) (x/mnt)

Neonatus 30-60 35
1 bulan – 1 tahun 30-60 30
1 tahun – 2 tahun 25-60 25
3 tahun – 4 tahun 20-30 20
5 tahun – 9 tahun 15-30 18
>10 tahun 15-30 15
3. Pernapasan (lanjutan)
a. Laju
b. Irama • Biot – irama tidak teratur (ensefalitis,
poliomielitis)
c. Kedalaman
d. Tipe / pola
• Cheyne-Stokes – cepat & dalam, diikuti
periode pernapasan yang lambat &
dangkal, serta akhirnya periode apne
beberapa saat (Normal pada bayi baru lahir, hilang
setelah berumur beberapa minggu. Patologis pada depresi
SSP)

• Kussmaul – cepat & dalam (asidosis


metabolik)
3. Pernapasan (lanjutan)
• Eupne – pernapasan dengan kedalaman
a. Laju
normal
b. Irama
c. Kedalaman
d. Tipe / pola • Hiperpne – pernapasan dalam (anoksia,
asidosis, kelainan SSP)

• Hipopne – pernapasan dangkal (gangguan


SSP)

• Takipne – pernapasan cepat (penyakit paru,


gagal jantung)

• Bradipne – pernapasan lambat (gangguan


pusat pernapasan, TIK meningkat, pengaruh sedatif,
alkalosis, keracunan)
3. Pernapasan (lanjutan)
a. Laju • Dispne – kesulitan bernapas (napas cuping
b. Irama hidung, retraksi subkostal, interkostal, atau suprasternal,
sianosis, & takipne – pada latihan fisis, ketakutan, nyeri,
c. Kedalaman anemia, gagal jantung)
d. Tipe / pola
• Distres pada inspirasi – obstruksi tinggi
• Distres pada ekspirasi – obstruksi rendah
• Ortopne – kesulitan bernapas saat
berbaring, berkurang saat duduk / berdiri
(asma, gagal jantung, edema paru, epiglotis, croup, fibrosis
kistik)
a. Laju
b. Irama
c. Kedalaman 3. Pernapasan (lanjutan)
d. Tipe / pola
3. Pernapasan (lanjutan)
a. Laju
b. Irama • Bayi, abdominal / diafragmatik
c. Kedalaman
d. Tipe / pola • Jika torakal, artinya bayi / anak kecil
tersebut ada kelainan paru, kecuali bila
perut anak sangat kembung

• Anak besar, torakal

• Anak umur 7-8 tahun, torakoabdominal


4. Suhu
• Tempat : ketiak, anus, mulut,
telinga
• Dapat sedikit meningkat (saat menangis,
setelah makan, bermain, atau gelisah)

• Demam ringan sampai hiperpireksia


(infeksi bakteri, virus, protozoa, dehidrasi, heat stroke,
trauma otak, tumor otak, keganasan, penyakit jaringan
ikat, reaksi transfusi, reaksi obat)

• Hipertermia (> 40oC) & Hipotermia


(< 35oC), hati-hati
PEMERIKSAAN ANTOPOMETRIK
• BB, TB, Lingkar Lengan Atas
• Lingkar Kepala (LK)
• Lingkar Dada (LD)
• Lingkar Perut
• Tebal Lipatan Kulit(TLK)

BB : BB / U, BB / TB
TB : TB / U
CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
ATAU TINGGI BADAN (TB)
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA

Anda mungkin juga menyukai