Anda di halaman 1dari 17

Laporan kasus Scabies

Disusun Oleh :
Fajar Pambudi
1102014090

Pembimbing:
dr. Sofa Inayatullah, SpKK
  
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 30 November 2020 – 11 Desember 2020
I.IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. indah


 Umur : 13 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jl. Jakarta
 Pendidikan : SD
 Agama : Islam
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
Gatal di badan dan tangan
 
B. Keluhan Tambahan :
Tidak ada

C. Riwayat Penyakit Sekarang :

Di lakukan aloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 2 desember tahun 2020 pukul 17.30 WIB. Sejak ±
2 bulan yang lalu pasien mengeluh merasakan sangat gatal dibagian badan dan tangan khusus nya sela-sela jari
dan perut. Pasien juga mengaku,bahwa adik pasien yang tinggal bersamanya mengeluh hal yang serupa, pasien
sering kontak dan tidur dengan sang adik. Keluhan pasien di rasa gatal akan semakin hebat pada saat tengah
malam menjelang tidur.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
-Riwayat penyakit serupa tidak ada
-Riwayat alergi di sangkal

E. Riwayat Penyakit keluarga

-Adik pasien menderita keluhan serupa

F. Riwayat berobat

-Sempat berobat di beri CTM dan obat oles tapi tidak ada perbaikan.

G. Riwayat Prilaku / Sosial ekonomi

-Pasien sering tidur bersama di tempat yang sama dengan adik pasien
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
-Kesadaran : Komposmentis
-Kesan Sakit : Tidak tampak sakit
-BB : 35kg

B. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 77 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Suhu : 36°C
C. Status Generalis
Kepala : Normochepal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung : Tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan Ruam (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Ruam (-)
Thoraks : Simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi, Ruam (-)
Paru : Vesikuler (Normal) pada kedua lapangan paru, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+), Nyeri tekan (-), Ruam (+)
Ekstremitas Superior : Akral hangat, edema (-/-), Ruam (-), Tidak ada kelaianan
Ekstremitas Inferior : Akral hangat, edema (-/-), Ruam (-), Tidak ada kelaianan
Genitalia : Ruam (-), Tidak ada kelainan
D.Status Dermatologikus
D.Status Dermatologikus
D.Status Dermatologikus
D.Status Dermatologikus

Distribusi Regional

Regio Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus Dextra et Sinistra, Dorsum

Manus Dextra et Sinistra, Abdomen.

Lesi Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta, ukuran lesi diameter terkecil ±3

mm dan diameter terbesar ±1.5 cm, bentuk sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi

bilateral.

Efloresensi Primer : Papul, Vesikel, Makula eritematosa, Makula hiperpigmentasi

Sekunder : Erosi, Eskoriasi, Krusta


IV. RESUME
Sejak ± 2 bulan yang lalu pasien merasakan sangat gatal dibagian badan dan tangan.Pasien baru
pertama kali merasakan keluhan seperti ini, Pasien juga mengaku bahwa adik pasien yang tinggal bersamanya
mengeluh hal yang serupa. Pasien merasa gatal semakin hebat pada saat tengah malam hari menjelang tidur.
Pada riwayat alergi juga di sangkal adanya alergi. Sebelumnya pasien sudah sempat berobat dan di beri obat
CTM dan obat oles sebanyak 2 macam tapi tidak ada perbaikan atau perubahan.
V. DIAGNOSIS BANDING
 Skabies

 Dermatitis kontak alergi

 Pedikulosis corpopris

 prurigo
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Di lakukan pemeriksaan kerokan kulit : Di dapatkan hasil adanya
sarcoptes scabiei
 Di lakukan pemeriksaan ink burrow test : hasil nya positif
tampak sebagai garis yang karakteristik berbelok-belok (zig
zag ) karena adanya tinta yang masuk.
VII. DIAGNOSIS KERJA
 skabies

VIII. TATALAKSANA
 Farmakologis
 Permethrin 5% (krim) : oles dan bioarkan selama 8 jam,dapat di ulang setelah 7 hari
 Cetirizine 1x10 mg/hari

 Non farmakologis
 Pakaian, handuk dan barang-barang lainnya yang pernah digunakan oleh penderita harus
diisolasi dan direndam dengan air panas terlebih dahulu sebelum dicuci.
 Sprai penderita harus sering diganti dengan yang baru maksimal tiga hari sekali
 Menghindari kontak langsung dengan penderita lain seperti berjabat tangan dan tidur bersama.
 Kontrol kembali hari ke 7 pengobatan
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad Bonam
Quo ad functionam : ad Bonam
Quo ad sanationam : ad Bonam
VIII. EDUKASI
 Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak langsung dengan penderita dan mencegah
penggunaan barang-barang penderita secara bersama-sama. Pakaian, handuk dan barang-barang lainnya yang
pernah digunakan oleh penderita harus diisolasi dan dicuci dengan air panas.
 Pakaian dan barang-barang yang berbahan kain dianjurkan untuk disetrika sebelum digunakan
 Sprai penderita harus sering diganti dengan yang baru maksimal tiga hari sekali.
 Kebersihan tubuh dan lingkungan termasuk sanitasi serta pola hidup yang sehat akan mempercepat kesembuhan
dan memutus siklus hidup S. scabiei.
Terima Kasih
Wassalamuallaikum
wr.wb

Anda mungkin juga menyukai