Anda di halaman 1dari 34

FISIOLOGI

REPRODU
KSI

Ns. Ilma Widiya Sari, M.Kep.


Reproduksi Seksual
 Reproduksi seksual adalah pembentukan individu
baru setelah penyatuan dua gamet
 Kedua gamet tersebut membutuhkan :
 motilitas untuk dapat saling bertemu
 nutrisi yang cukup untuk memberi makan embrio yang
berkembang
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 Sistem reproduksi pria memiliki dua fungsi utama :
 produksi sperma
 pengiriman sperma ke saluran reproduksi wanita
 Produksi sperma (spermatogenesis)  berlangsung
di testis
 Masing – masing testis mengandung tubulus
seminiferus (total panjang ± 20 meter)  tempat
terjadinya spermatogenesis
Anatomi
Spermatogenesis

 Dinding tubulus seminiferus mengandung sel


spermatogonia (diploid)  sel induk yang
merupakan prekursor dari sperma
 Sel spermatogonia memiliki 2 pasang kromosom
yang sama (diploid)
Spermatogenesis
 Sel spermatogonia membelah secara mitosis
menjadi sel spermatogonia baru atau
berdifferensiasi menjadi spermatosit primer
 Sel spermatogonia baru hasil pembelahan memiliki
kromosom yang sama dengan sel spermatogonia
induknya (diploid)
Spermatogenesis
 Spermatosit primer membelah secara meiosis 
menghasilkan 4 spermatid (haploid)
 Proses pembelahan meiosis ini membutuhkan
waktu selama ± 3 minggu
 Kemudian spermatid berdiferensiasi menjadi
spermatozoa
Sperma
 Sel sperma/spermatozoa merupakan sel berinti dan
memiliki flagella
 Sperma terdiri dari
 Kepala  terdapat akrosom pada ujungnya dan berisi satu
pasang kromosom haploid, dalam keadaan inaktif
 Bagian tengah  berisi mitokondria
 Ekor
 Seorang pria dewasa memproduksi sel sperma lebih
dari 100 juta setiap hari
 Sel sperma akan berpindah secara bertahap ke
epididimis dan mengalami mengalami pematangan
lebih lanjut
 Lingkungan asam di epididimis tetap menjaga sperma
yang telah matang tetap inaktif
Sperma
Hormon Testosteron

 Selain memproduksi sperma  testis merupakan


kelenjar endokrin
 Hormon utama yang diproduksi testis adalah
testosteron  bertanggung jawab untuk
pengembangan karakteristik seks sekunder pria
 Testosteron juga penting dalam produksi sperma
Semen (cairan seminalis)
 Merupakan cairan yang disekresi oleh vesikula
seminalis, prostat dan kelenjar bulbo-urethra
 Mengandung sperma/spermatozoa
 Berfungsi sebagai nutrisi sperma/spermatozoa
Pergerakan Sperma
 Tubulus seminiferus (dalam testis)  epididimis
 duktus deferens  ditambahkan cairan vesikula
seminalis  duktus ejakulatorius  urethra 
ditambahkan cairan prostat dan bulbo-urethra 
penis
 Semen beserta sperma yang dikeluarkan dalam satu
kali ejakulasi disebut ejakulat
 Tiap ejakulat mengandung ± 300 juta spermatozoa
 hanya satu yang dibutuhkan dalam fertilisasi
ovum
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita
 Dalam proses reproduksi, wanita memiliki peran
yang lebih besar dari pada pria
 Sistem reproduksi wanita berfungsi :
 Memproduksi sel telur
 Sebagai tempat terjadinya fertilisasi dan implantasi
 Sebagai tempat berkembangya janin
Oogenesis
 Proses pembentukan sel telur (oogenesis) terjadi di
ovarium
 Berbeda dengan pria, tahap awal oogenesis terjadi saat
janin masih dalam kandungan  sel induk diploid
(oogonia) membelah secara mitosis untuk
menghasilkan lebih banyak oogonia serta oosit primer
 Saat janin berusia 20 minggu, proses tersebut mencapai
puncaknya dan semua oosit primer telah terbentuk (± 4
juta)
 Pada saat lahir jumlah oosit primer tinggal 1 - 2 juta 
masing-masing sel akan memulai tahap I dari
pembelahan meiosis (meiosis I) dan kemudian proses
berhenti
Oogenesis
 Perkembangan proses oogenesis akan berhenti hingga
masa pubertas  setelah memasuki masa pubertas 
oosit primer akan mengalami perkembangan, biasanya
satu per satu dan sekali sebulan (siklus menstruasi)
 Oosit primer akan mengalami pembelahan secara
meiosis (meiosis I)  menghasilkan oosit sekunder 
oosit sekunder akan mengalami proses pembelahan
secara meiosis (meiosis II)
 Proses meiosis II pada oosit sekunder hanya akan
terjadi sampai tahap metafase dan kemudian berhenti
 jika terjadi fertilisasi oleh sperma  proses meiosis
II akan dilanjutkan dan dihasilkan sel ovum
sehingga ovum dapat dibuahi
Hipothalamus-Hipofisis-Ovarium
Siklus Menstruasi
 Fase Menstruasi
 Fase Proliferasi
 Fase Sekresi
Fase Menstruasi (hari 1 – 4)
 Menstruasi rata-rata berlangsung setiap 28 hari,
dimana darah dan hasil disintegrasi lapisan dalam
rahim/uterus (endometrium) dikeluarkan
 Pada saat ini satu folikel baru akan mulai
berkembang di salah satu ovarium
 Setelah menstruasi berhenti, folikel akan terus
berkembang  peningkatan kadar estrogen
Fase Proliferasi (hari 5 – 14)
 Meningkatnya kadar estrogen menyebabkan penebalan
endometrium dan kaya dengan pembuluh darah dan
kelenjar  siap untuk implantasi ovum yang telah
dibuahi
 Meningkatnya kadar LH menyebabkan folikel di
ovarium menyelesaikan pembelahan meiosis pertama
(meiosis I) sehingga terbentuk oosit sekunder
 Setelah sekitar dua minggu (hari ke 14) terjadi
peningkatan tiba-tiba dalam produksi LH (LH surge)
 memicu ovulasi  pelepasan oosit sekunder ke
dalam tuba fallopi
Fase Sekresi (hari 15 – 26)
 Akibat pengaruh hormon LH  folikel yang telah
pecah berkembang menjadi korpus luteum  korpus
luteum mengeluarkan progesteron yang berfungsi
mempertahankan kondisi endometrium (bila terjadi
kehamilan), menghambat kontraksi uterus dan
menghambat perkembangan folikel baru
 Hari 26 – 28 :
 Jika tidak terjadi fertilisasi  peningkatan kadar
progesteron akan menghambat pelepasan GnRH (umpan
balik negatif)  menghambat produksi progesteron lebih
lanjut  penurunan kadar progesteron  degenerasi
korpus luteum dan endometrium  menstruasi dan
kontraksi uterus
Variasi Lama Siklus Menstruasi
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel
telur (ovum) yang sudah matang
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan
menempel pada dinding rahim
Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah
diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal
penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk
berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali pusat
sebagai penghubung antara
embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion
untuk melindungi dari bahaya
benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan
kaki
- Usia 6 minggu,embrio berukuran
1,5 cm. Otak, mata, telinga dan
jantung sudah berkembang.
Tangan dan kaki beserta jari-
jarinya mulai terbentuk
Kehamilan
- Usia 8 minggu, embrio
sudah memiliki organ
lengkap. Embrio
berubah menjadi janin
(fetus)
- Setelah usia kehamilan
mencapai kira-kira 9
bulan 10 hari, bayi
siap dilahirkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai