Anda di halaman 1dari 24

Arsitektur Nusantara dan Asia

HUBUNGAN ARSITEKTUR DAN BUDAYA I

ARSITEKTUR DAN BUDAYA


KOSMOLOGI, ORGANISASI RUANG
DAN WAKTU

1
Pengertian & Definisi

BUDAYA
dalam Ilmu Antropologi

Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil


karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang diperoleh lewat proses
pembelajaran.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Cultural Universal:
1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan Hidup
5. Sistem Mata Pencaharian
6. Sistem Religi
7. Kesenian
(C. Kluckhohn (1953), Universal Categories of Culture)
Culture vs Civilization
KEBUDAYAAN
vs PERADABAN
PERADABAN (CIVILIZATION)
– Umumnya digunakan untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur
kebudayan yang halus, maju, dan indah seperti: kesenian, ilmu pengetahuan,
adat sopan-santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
dsb.

• Tingkatan tertinggi dari perkembangan sebuah lingkup


sosial budaya masyarakat yang menyebabkan ia bisa
dibedakan dengan lainya
– Contoh: Peradaban Batu, Peradaban pertanian, Perdaban Modern
• Bagi peradaban Modern, uang adalah alat tukar yang bernilai nominal (budaya)
• Bagi peradaban tradisional, uang adalah jasa atau obyek yang bernilai pakai tertentu (budaya)
Perubahan-perubahan mendadak yang
Revolusi terjadi dalam sejarah perkembangan
kebudayaan manusia dalam
keseluruhannya (menurut ahli sejarah
Kebudayaan kebudayaan V.G. Childe):

1 Revolusi Pertanian (Agrarian Revolution)


Ketika manusia menemukan kepandaian bercocok tanam 10.000 tahun yll.

Revolusi Perkotaan (Urban Revolution)


2 Ketika manusia mengembangkan masyarakat kota untuk pertama kalinya
sekitar 4000 tahun yll.

Revolusi Industri (Industrial Revolution)


3 Ketika manusia mulai menemukan mesin yang dapat memproduksi barang-
barang keperluan hidupnya dalam jumlah masal, kira-kira 200 tahun yll.
Tiga Wujud Kebudayaan (J.J Honingmann)
Dan posisi ARSITEKTUR
dalam KEBUDAYAAN

1 IDEAS

KEBUDAYAAN 2 ACTIVITIES

BANGUNAN
(arsitektur)

3 ARTIFACTS
Non-BANGUNAN
(kerajinan, benda
seni, dll)
KLASIFIKASI TRADISI ARSITEKTUR (AMOS RAPOPORT, 1964, House Form and Culture)

• Ekspresi kekuatan & selera penguasa & perancang


GRAND TRADITION (TRADISI
DESAIN MEGAH/ELITE) • Menggambarkan budaya elite

Monumen Adi Luhung • Derajat kelembagaan & spesialisasi yang lebih


besar

BANGUNAN
FOLK PRIMITIF
TRADITION Keterbatasan dalam pengembangan jenjang teknologi &
(TRADISI ekonomi, organisasi sosial
DESAIN
RAKYAT • Peleburan pengetahuan individual ke dalam komunitas
BANYAK/ • Aspek kehidupan kesukuan sebagai tolok karya setiap pribadi
AWAM) • Perubahan yang lambat
Penerjemahan
• Bentuk tetap/Persisten:
budaya secara
langsung & tak  Berorientasi pada tradisi
sadar ke dalam  Diarahkan pada budaya fisik & pemeliharaan
bentuk fisikal
 Nilai-nilai simboli
 Model yang identik dan seragam

VERNAKULAR
KLASIFIKASI TRADISI ARSITEKTUR (AMOS RAPOPORT, 1964, House Form and Culture) (LANJUTAN)

PRIMITIF

• Model sebagai hasil kolaborasi masyarakat dalam


VERNAKULAR TRADISIONAL (PRA beberapa generasi
• Diferensiasi & INDUSTRI)
• Pengetahuan akan model dikembangkan oleh
variabilitas yang • Kontrol Informasi
keseluruhan komunitas
lebih individual • Afektivitas • Pengawasan kolektif, rasa hormat terhadap tradisi sebagai
• Penyesuaian
• Konsensus pengatur jenis bangunan, hirarki & pola pemukiman
terhadap model
• Karya sesuai dengan
iklim mikro
• Keterbatasan • Institusionalisasi tinggi, tumbuhnya spesialisasi &
MODERN
ekspresi diferensiasi (banyak jenis bangunan, kompleksitas
• Formal bangunan)
• Kualitas aditif
• Impersonalitas • Daya atur tradisi memudar, sistem nilai bersama luntur,
• Kesadaran akan
• Independen gambaran dunia dan jiwa koperasi
hubungan antar
elemen • Spesialisasi • Pengantar terhadap mekanisme kontrol: Undang-undang,
Peraturan-peraturan, Penataan-penataan.
• Upaya mencari hal-hal baru dan orisinal
Klasifikasi Tradisi Arsitektur
Amos Rapoport:1969

Budaya Bermukim

Folk Tradition Grand Tradition

Lebih individual • Monumental


Buah dari
keterbatasan Model kompromi • Mengekspresikan kekuasaan
ketrampilan dan manusi/masyarakat
dengan alam • Representasi budaya elit
sumber daya
• Tingkat Institusi yang sangat
tinggi
Proses PembelajaranKebudayaan
1. Internalisasi (internalization)
Proses belajar panjang sejak seorang manusia dilahirkan hingga meninggal
yang dapat tertanam dalam kepribadiannya tentang hal-hal yang
diperlukan sepanjang hidupnya.

2. Sosialisasi (Socialization)
Proses belajar pola-pola tindakan dalam interaksinya dengan segala macam
individu di sekelilingnya dalam sistem sosial sejak individu di masa kanak-
kanak hingga dewasa.

3. Enkulturasi (Enculturation) =
Pembudayaan (Institutionalization)
Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya dengan
adat-adat, sistem norma, dan peraturan-peraturan hidup dalam
kebudayaan.
Proses Perkembangan Kebudayaan = (Cultural
Evolution)
Proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan
sehari-hari pada tiap masyarakat dunia:
1. Proses yang berulang-ulang (Recurrent Processes) –
diteliti sec. Dekat (Microscopic).

2. Proses yang menentukan arah (Directional Processes) –


diteliti sec. Jauh (Macroscopic). Merekonstruksi sejarah perkembangan
manusia misalnya.

• Proses Penyebaran Kebudayaan secara geografis (Cultural


Diffusion)
Proses pergeseran kebudayaan akibat proses pembiakan, gerak
penyebaran, atau migrasi disertai proses penyesuaian/adaptasi
fisik dan sosial budaya dari manusia dalam jangka waktu beratus-
ratus tahun.
Proses Pembelajaran Kebudayaan Asing
1. Proses Akulturasi (Acculturation) – Culture Contact
Proses sosial yang timbul bila satu kelompok masy. Dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan kebudayaan asing, lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

2. Proses Asimilasi (Assimilation)


Proses sosial yang timbul bila golongan-golongan manusia dengan
latar belakang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif
untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan
golongan-golongan masing-masing tadi berubah sifat khas dan
unsur-unsurnya menuju wujud baru kebudayaan campuran.
Proses Pembaharuan Kebudayaan

1. Inovasi (Innovation)
Proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energi, modal, pengaturan baru dari tenaga kerja,
penggunaan teknologi baru, dsb yang semua akan
menyebabkan adanya perubahan sistem produksi dengan
dibuat produk-produk baru. Perubahan ini sangat erat
kaitannya dengan unsur teknologi dan ekonomi.

2. Penemuan Baru (Discovery & Invention)


Suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik
yang berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan
oleh seorang atau serangkaian individu dalam masyarakat
yang bersangkutan.
• Discovery baru menjadi Invention apabila
masyarakat sudah mengakui, menerima, dan
menerapkan penemuan baru tersebut.

• Faktor-faktor pendorong penemuan baru:


1. Kesadaran para individu akan kekurangan dalam
kebudayaan
2. Mutu dari keahlian suatu kebudayaan
3. Sistem perangsang bagi aktifitas mencipta dalam
masyarakat (misalnya reward/incentive).
I. Sistem Kekerabatan
DEFINISI
Sistem kekerabatan: tata hubungan antara anggota
suatu keluarga yang ditentukan oleh batas-batas:
1. Kesadaran kekerabatan (kinship awareness):
hubungan darah
2. Pergaulan kekerabatan (kinship affiliations):
keluasan lingkup pergaulan
3. Hubungan kekerabatan (kinship relations): hak dan
kewajiban

15
A. PRINSIP KETURUNAN

Tata hubungan kekerabatan ditentukan oleh prinsip-prinsip


keturunan (principle of descent) yang ragamnya dapat dibedakan
menjadi 4 (empat):
1. Prinsip Patrilineal: hubungan kekerabatan berdasarkan pada garis
pria atau kerabat ayah saja, sedangkan kerabat ibu tidak
diperhitungkan. Contoh: masyarakat Batak
2. Prinsip Matrilineal: hubungan kekerabatan berdasarkan pada garis
wanita atau kerabat ibu saja, sedangkan kerabat bapak tidak
diperhitungkan. Contoh: Masyarakat Minangkabau
3. Prinsip Bilineal: hubungan kekerabatan berdasarkan pada garis pria
untuk sejumlah hak dan kewajiban tertentu, dan melalui garis wanita
untuk sejumlah hak dan kewajiban lainnya. Contoh: Masyarakat
Umbundu di Angola, Afrika Barat, dimana urusan pemeliharaan ternak dan
harta warisan berupa ternak diatur melalui garis ayah, sementara urusan
pertanian dan tanah diatur melalui garis ibu
4. Prinsip Bilateral: hubungan kekerabatan berdasarkan pada garis pria
maupun wanita.
• No 3 dan 4 disebut sebagai Cognatic
16
B. KELOMPOK KEKERABATAN
Kelompok kekerabatan dapat dibedakan ragamnya menjadi 9 (sembilan) jenis:
1. Keluarga Inti (nuclear family)
 Monogami: terdiri dari seorang suami, seorang isteri dan anak-anak yang belum
menikah.
 Poligami:
• Poligini: terdiri dari seorang suami dengan beberapa isteri dan anak-anak yang belum
menikah.
• Poliandri: terdiri dari seorang isteri dengan beberapa suami dan anak-anak yang belum
menikah.
2. Keluarga Luas (extended family)
Terdiri dari beberapa keluarga inti yang menjalin hubungan keluarga yang erat
dan tinggal bersama pada suatu rumah atau pekarangan. Contoh: Masyarakat
Minangkabau, dimana beberapa keluarga inti dari garis wanita tinggal bersama
dalam satu rumah adat yang besar.
3. Kindred
Merupakan kesatuan kekerabatan yang menjadi aktif bila ada peristiwa
seperti pertemuan, upacara, pesta dan kegiatan lainnya. Contoh: Masyarakat Iban
di Serawak
4. Keluarga Ambilineal Kecil
Merupakan kelompok kekerabatan yang berkoporasi, dimana keluarga yang
tergabung di dalamnya dapat menikmati harta produktif secara bersama. Contoh:
masyarakat Iban Ulu Ai yang tinggal di rumah panjang dengan bilik keluarga
masing-masing.
17
5. Keluarga Ambilineal Besar
Terdiri dari tiga atau empat generasi, dimana warga satu dengan lainnya tidak
selalu saling mengenal. Contoh: Masyarakat penduduk asli Pulau Taiwan yang terdiri dari 27
suku bangsa, dengan bahasa yang berbeda tetapi berasal dari satu rumpun.
6. Klen Kecil
Terdiri dari gabungan keluarga luas yang merasa berasal dari satu nenek
moyang, baik menurut garis pria maupun wanita. Contoh: Kelompok kekerabatan paruik
dalam masyarakat desa Minangkabau, dan dadia di Bali.
7. Klen Besar
Kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan dari nenek moyang
yang sama, yang diperhitungkan melalui garis pria maupun wanita. Contoh: Marga-
marga pada masyarakat Batak, yang antara lain berfungsi sebagai pengatur adat perkawinan
exogami.
8. Fratri
Kelompok kekerabatan patrilineal atau matrilineal yang bersifat lokal, dan
merupakan gabungan dari kelompok klen setempat.
9. Paroh Masyarakat (moiety)
Kelompok kekerabatan gabungan klen-klen kecil atau bagian lokal dari klen
besar, yang mempunyai fungsi politis untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dan
kekuatan dalam masyarakat.

Kelompok kekerabatan ini biasanya bersesuaian dengan unit hunian seperti


rumah, kampung, suku hingga negara.
n18
HUTA, BATAK TOBA Huta (kampung tradisional):
merupakan kesatuan
teritorial terendah yang
Dalihan Na Tolu dan bersifat otonom menurut
Penataan Ruang Dalam Ruma hukum adat masyarakat
Batak Toba. (Marbun, 1987)

Prinsip Kekerabatan
Patrilineal
Kelompok kekerabatan
keluarga luas (extended
family)

Penduduk huta terdiri dari


keluarga-keluarga pendiri
huta yang berasal dari satu
marga yang disebut marga
raja, dan keluarga-keluarga
bermarga lain yang datang
kemudian atau kawin dengan
putri marga raja tersebut.

Setiap huta mempunyai


tanah disekelilingnya dengan
batas-batas tertentu sebagai
milik bersama.
19
Orientasi pada
Arsitektur Tradisional Minangkabau
Rumah Adat Beranjung 9 Ruang Rumah Adat Tidak Beranjung 9 Ruang

Prinsip Kekerabatan
Datuk Ketumanggungan matrilineal
Kelompok Datuk Perpati Nansabatang
Koto Piliang kekerabatan keluarga Bodi Caniago
Aristokrasi luas (extended
family) Demokrasi
Top Down
Buttom Up
Levels in the Rumah
Gadang

21
Sleeping order in
the traditional
house

Life cycle in the


traditional house

22
House Society
• House Societies: Rumah yang ditujukan tidak hanya sebagai
struktur fisik tetapi sekelompok kerabat yang tinggal di
dalamnya/ kesatuan rumah sama dengan kesatuan
kekerabatan (Rumah~ KaroNorth Sumatera; Uma ~ Sakudei Borneo; Amu ~
SavuPolynesia; Uma ~ Tetum; Fada ~ MambaiPolynesia; Tongkonan ~
TorajaCelebes).
• Fungsi rumah sebagai pusat organisasi kekerabatan. Hal ini umumnya ditandai
dengan :
1. Rumah memiliki nama
2. diabadikan dari waktu ke waktu dan tidak akan hilang dalam ingatan keluarga
sekalipun sudah tidak ada
3. elaborasi façade yang rumit
4. memiliki tempat untuk upacara
5. tempat untuk pergantian generasi (sudut bagi leluhur)
Kuliah 2
1. Jelaskan konsep Arsitektur Nusantara
2. jelaskan definisi dari Kebudayaan
3. Jelaskan definisi dari Peradaban dan perbedaannya dengan Kebudayaan
4. Sebutkan 3 Revolusi Kebudayaan yang pernah terjadi menurut v.G Childe dan jelaskan karakter utama dari
masing masing revolusi tersebut.
5. Uraikan 3 wujud kebudayaan menurut JJ.Honigman, dan jelaskan posisi arsitektur pada ketiga wujud tersebut.
6. Uraikan 2 Klasifikasi Tradisi Arsitektur menurut amos Rapopport
7. Sebutkan tujuh unsur kebudayaan Universal menurut C. Kluckhohn
8. Uraikan bagaimana cara sebuah budaya dipelajari dan kemudian diturunkan
9. Beri contoh bentuk evolusi/ perkembangan budaya yang berlangsung melalui Proses yang berulang-ulang
(Recurrent Processes)
10. Beri contoh bentuk evolusi budaya yang berlangsung melalui Proses yang telah ditentukan atau Directional
Processes
11. Jelaskan apa yang disebut dengan Akulturasi Budaya dan jelaskan perbedaanya dengan asimilasi
12. Jelaskan pengertian ensiklopdis dari Kosmologi
13. Berikan contoh orientasi dan dimensinya terhadap tempat tempat khusus sesuai dengan kosmologi mereka:
1. Gunung
2. Air (pantai, sungaim danau)
3. vertikal
4. Horizontal
5. Pusat
14. Uraikan contoh kosmologi dan penerapannya ke dalam arsitektur (Bali dan Cina, Nias, Dayak, India)

Anda mungkin juga menyukai