Anda di halaman 1dari 12

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

Adriani Rahma Pudyaningtyas


TEORI PSIKOANALISIS
TEORI FREUD
 Pengalaman-pengalaman hidup individu (anak) sebelumnya akan
membentuk perkembangan individu (anak) tersebut.

 Struktur Kepribadian

ID : terdiri atas naluri (instinct), yang merupakan gudang energi psikis


individu, tidak sadar secara total, dan tidak memiliki kontak dengan realitas.

EGO : berurusan dengan tuntutan realitas dan merupakan badan


pelaksana kepribadian (membuat keputusan rasional).

SUPEREGO : badan moral kepribadian (memperhitungkan benar-salah)


TEORI PSIKOANALISIS
TEORI FREUD
 Tahap perkembangan PSIKOSEKSUAL, artinya dalam tiap tahap
perkembangan individu akan mengalami kenikmatan pada satu bagian
tubuh/ lebih tertentu.

5 tahap perkembangan PSIKOSEKSUAL:

ORAL ( 18 bulan pertama)

ANAL ( 1-3 tahun)

PHALLIC ( 3-6 tahun)

LATEN (6 tahun-pubertas)

GENITAL ( dimulai awal pubertas)


TEORI PSIKOANALISIS
TEORI ERIK ERIKSON
 Tahap perkembangan PSIKOSOSIAL

8 tahap perkembangan PSIKOSOSIAL:

Kepercayaan vs ketidakpercayaan (trust vs mistrust)

Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu (autonomy vs shame and doubt)

Prakarsa vs rasa bersalah (initiative vs guilt)

Tekun dan rasa rendah diri (industry vs inferiority)

Identitas vs kebingungan identitas (identity vs identity confusion)

Keintiman vs keterasingan (intimacy vs isolation)

Bangkit vs mandeg (generavity vs stagnation)

Integritas vs kekecewaan (integrity vs despair)


TEORI KOGNITIF
TEORI PIAGET
 Anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka
sendiri, informasi tidak hanya ditangkap dan dituangkan ke
dalam pikiran mereka dari lingkungan.

 Ada 2 proses yang dilakukan oleh seorang anak, yaitu:

ASIMILASI, individu menggabungkan informasi baru ke dalam


pengetahuan mereka yang telah ada sebelumnya.

AKOMODASI, individu menyesuaikan diri dengan informasi


baru yang diterima.
TEORI KOGNITIF
TEORI PIAGET
 Ada 4 tahap perkembangan kognitif:

SENSORIMOTORI ( kelahiran-2 tahun)

PRAOPERASIONAL (2-7 tahun)

OPERASIONAL KONKRET (7-11 tahun)

OPERASIONAL FORMAL (11-15 tahun)


TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL

BEHAVIORISME
 Para behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari
dan dapat berubah sesuai dengan pengalaman-
pengalaman lingkungan.

 Pengalaman yang disusun ulang dapat mengubah


perilaku seseorang.

 Dalam prinsip pengubahan perilaku mengenal prinsip


reward and punishment.
TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL

TEORI BELAJAR SOSIAL


 Pandangan pakar psikologi yang menekankan
perilaku, lingkungan, dan kognisi sebagai faktor
kunci dalam perkembangan.

 Bandura mengenalkan teori belajar sosial kognitif,


yaitu individu belajar dengan mengamati apa yang
dilakukan oleh orang lain (modelling atau imitasi).
TEORI ETOLOGIS

 Pelopornya Konrad Lorenz

 Etiologi menekankan bahwa perilaku sangat


dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan
ditandai oleh periode yang penting atau peka.

 Imprinting, konsep etiologis untuk belajar dengan cepat


dan alamiah dalam suatu periode waktu yang kritis
yang melibatkan kedekatan dengan objek yang dilihat
bergerak pertama kali.
TEORI EKOLOGIS

 Pandangan sosiokultural Bronfenbrenner tentang


perkembangan yang terdiri dari 5 macam sistem
lingkungan, dimulai dari masukan interaksi langsung
dengan agen-agen sosial yang berkembang dengan
baik sampai dengan masukan kebudayaan yang
lebih luas.
TEORI EKOLOGIS
TEORI EKOLOGIS
 5 sistem lingkungan dalam teori Bronfenbrenner:

MIKROSISTEM, setting dimana individu hidup, meliputi interaksi dengan


keluarga, peers, teman sekolah, dan lingkungan.

MESOSISTEM, meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem.

EKSOSISTEM, melibatkan pengalaman-pengalaman dalam setting


sosial lain (dimana individu tidak memiliki peran aktif) mempengaruhi
apa yang individu alami dalam konteks yang dekat.

MAKROSISTEM, meliputi kebudayaan dimana individu tinggal dan


hidup.

KRONOSISTEM, meliputi peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi


sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.

Anda mungkin juga menyukai