TEORI PSIKOANALISIS TEORI FREUD Pengalaman-pengalaman hidup individu (anak) sebelumnya akan membentuk perkembangan individu (anak) tersebut.
Struktur Kepribadian
ID : terdiri atas naluri (instinct), yang merupakan gudang energi psikis
individu, tidak sadar secara total, dan tidak memiliki kontak dengan realitas.
EGO : berurusan dengan tuntutan realitas dan merupakan badan
pelaksana kepribadian (membuat keputusan rasional).
SUPEREGO : badan moral kepribadian (memperhitungkan benar-salah)
TEORI PSIKOANALISIS TEORI FREUD Tahap perkembangan PSIKOSEKSUAL, artinya dalam tiap tahap perkembangan individu akan mengalami kenikmatan pada satu bagian tubuh/ lebih tertentu.
5 tahap perkembangan PSIKOSEKSUAL:
ORAL ( 18 bulan pertama)
ANAL ( 1-3 tahun)
PHALLIC ( 3-6 tahun)
LATEN (6 tahun-pubertas)
GENITAL ( dimulai awal pubertas)
TEORI PSIKOANALISIS TEORI ERIK ERIKSON Tahap perkembangan PSIKOSOSIAL
8 tahap perkembangan PSIKOSOSIAL:
Kepercayaan vs ketidakpercayaan (trust vs mistrust)
Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu (autonomy vs shame and doubt)
Prakarsa vs rasa bersalah (initiative vs guilt)
Tekun dan rasa rendah diri (industry vs inferiority)
Identitas vs kebingungan identitas (identity vs identity confusion)
Keintiman vs keterasingan (intimacy vs isolation)
Bangkit vs mandeg (generavity vs stagnation)
Integritas vs kekecewaan (integrity vs despair)
TEORI KOGNITIF TEORI PIAGET Anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri, informasi tidak hanya ditangkap dan dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.
Ada 2 proses yang dilakukan oleh seorang anak, yaitu:
ASIMILASI, individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang telah ada sebelumnya.
AKOMODASI, individu menyesuaikan diri dengan informasi
baru yang diterima. TEORI KOGNITIF TEORI PIAGET Ada 4 tahap perkembangan kognitif:
SENSORIMOTORI ( kelahiran-2 tahun)
PRAOPERASIONAL (2-7 tahun)
OPERASIONAL KONKRET (7-11 tahun)
OPERASIONAL FORMAL (11-15 tahun)
TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL
BEHAVIORISME Para behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari dan dapat berubah sesuai dengan pengalaman- pengalaman lingkungan.
Pengalaman yang disusun ulang dapat mengubah
perilaku seseorang.
Dalam prinsip pengubahan perilaku mengenal prinsip
reward and punishment. TEORI PERILAKU DAN BELAJAR SOSIAL
TEORI BELAJAR SOSIAL
Pandangan pakar psikologi yang menekankan perilaku, lingkungan, dan kognisi sebagai faktor kunci dalam perkembangan.
Bandura mengenalkan teori belajar sosial kognitif,
yaitu individu belajar dengan mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain (modelling atau imitasi). TEORI ETOLOGIS
Pelopornya Konrad Lorenz
Etiologi menekankan bahwa perilaku sangat
dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode yang penting atau peka.
Imprinting, konsep etiologis untuk belajar dengan cepat
dan alamiah dalam suatu periode waktu yang kritis yang melibatkan kedekatan dengan objek yang dilihat bergerak pertama kali. TEORI EKOLOGIS
Pandangan sosiokultural Bronfenbrenner tentang
perkembangan yang terdiri dari 5 macam sistem lingkungan, dimulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial yang berkembang dengan baik sampai dengan masukan kebudayaan yang lebih luas. TEORI EKOLOGIS TEORI EKOLOGIS 5 sistem lingkungan dalam teori Bronfenbrenner:
MIKROSISTEM, setting dimana individu hidup, meliputi interaksi dengan
keluarga, peers, teman sekolah, dan lingkungan.
MESOSISTEM, meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem.
EKSOSISTEM, melibatkan pengalaman-pengalaman dalam setting
sosial lain (dimana individu tidak memiliki peran aktif) mempengaruhi apa yang individu alami dalam konteks yang dekat.
MAKROSISTEM, meliputi kebudayaan dimana individu tinggal dan
hidup.
KRONOSISTEM, meliputi peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi
sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.