Barang siapa yang menginginkan keuntungan di dunia maka hendaknya ia berilmu dan barang siapa yang menginginkan keuntungan akhirat maka hendaknya ia juga berilmu Akhlak dalam Berbisnis 1. Barometer Ketaqwaan QS Al Baqarah ayat 188 “ Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui” 2. Mendatangkan Keberkahan 3. Mendapatkan Derajat seperti para Nabi, Shiddiqin dan Syuhada 4. Berbisnis merupakan sarana ibadah kepada Allah SWT 5. Niat ikhlas mengharap Ridha Allah 6. Profesional 7. Jujur dan Amanah 8. Mengedepankan etika sebagai seorang muslim 9. Tidak melanggar prinsip syariah islam 10. Ukhuwah islamiyah Setiap Transaksi adalah Halal • QS Al Baqarah ayat 29 “ Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan langit dan bumi untuk manusia , untuk diambil manfaatnya sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada Allah, kepada keluarga dan masyarakat • QS Al Baqarah “ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Para ulama telah menyepakati bahwa bisnis adalah
pekerjaan yang dibolehkan dan kesepakatan ini telah menjadi suatu bagian dari syariat islam dan hukum asal setiap bisnis adalah boleh selama tidak menyelisihi syariat Bisnis yang dilarang dalam syariat 1. Barang yang menjadi objek bisnis adalah barang yang diharamkan 2. Adanya unsur riba 3. Adanya ketidakjelasan 4. Adanya persyaratan yang memancing timbulnya riba dan ketidakjelasan (gharar) Faktor lain yang menjadikan suatu bisnis dilarang dalam syariat : a.Waktu (Seorang muslim dilarang mengadakan akad bisnis setelah muazzin mengumandangkan azan pada hari jumat) b.Penipuan c.Merugikan orang lain (menimbun barang dagangan, melangkahi penawaran atau penjualan sesama muslim, percaloan) Jenis-jenis akad dan Konsekuensi Hukum 1. Dilihat dari sisi tujuannya a. Akad yang bertujuan untuk mencari keuntungan materi sehingga setiap orang yang menjalankan akad senantiasa sadar dan menyadari bahwa lawan akadnya sedang berusaha mendapatkan keuntungan (jual beli, sewa menyewa) b. Akad yang bertujuan untuk mencari keuntungan non materi (shadaqah, pernikahan, hadiah, penitipan) c. Akad yang berfungsi sebagai jaminan atas hak yang terutang (utang piutang) 2. Dilihat dari sisi Konsekuensi a. Akad yang mengikat kedua belah pihak (jual beli, sewa menyewa) b.Akad yang mengikat salah satu pihak (pegadaian) c. Akad yang tidak mengikat kedua belah pihak (Syarikat dagang, bagi hasil mudharabah, penitipan) Dua doktrin kesalahan dalam berbisnis : 1. Keuntungan hanya ada satu yaitu keuntungan materi atau yang berujung pada materi 2. Setiap dana yang dikelola sendiri atau digunakan orang lain maka harus mendatangkan keuntungan materi “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan kelak pada hari kiamat sebagai orang-orang jahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur” (HR At Timizy, Ibnu Hibban, Al Hakim) • Islam adalah syariat yang benar-benar menghormati hak kepemilikan umatnya. Oleh karena itu tidak dibenarkan bagi siapapun untuk memakan atau menggunakan harta saudaranya kecuali bila saudaranya benar- benar merelakannya baik melalui bisnis atau lainnya 1. Agama islam mengakui adanya hak milik perseorangan yang berhak mendapatkan perlindungan dan tidak boleh diganggu gugat 2. Hak milik perseorangan itu apabila banyak wajib dikeluarkan zakatnya dan kewajiban lainnya untuk kepentingan negara, agama dan sebagainya 3. Sekalipun seseorang mempunyai harta yang banyak dan banyak pula orang yang memerlukannya dari golongan-golongan yang berhak menerima zakatnya tetapi harta orang itu tidak boleh diambil begitu saja tanpa seizin pemiliknya atau tanpa menurut prosedur yang sah Prinsip-Prinsip dalam berbisnis dalam islam 1. Kejujuran 2. Keadilan 3. Keterbukaan 4. Kebersamaan Orientasi Bisnis dalam Islam 1. Target Hasil (profit-materi, benefit-non materi) 2. Pertumbuhan 3. Keberlangsungan 4. Keberkahan Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran islam. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang Bisnis MLM dalam islam Sistem perdagangan MLM diperbolehkan syariat islam dengan syarat : a. Transaksi (akad) antara penjual dan pembeli dilakukan tanpa ada unsur paksaan b.Barang yang diperjualbelikan halal, bermanfaat dan transparan sehingga tidak adanya unsur penipuan c. Barang yang diperjualbelikan dengan harga yang wajar Agar tidak menyalahi syariat islam, MLM harus memenuhi beberapa syarat di antaranya : 1. Adanya transaksi riil atas barang yang diperjualbelikan 2. Tidak ada kelebihan mark up harga barang 3. Harga barang diketahui dengan jelas ketika transaksi 4. Bonus yang diberikan harus jelas 5. Tidak ada eksploitasi dalam aturan pembagian bonus antara orang yang awal menjadi anggota dengan yang akhir 6. Pembagian bonus semestinya mencerminkan usaha masing-masing anggota 7. Barang atau jasa yang diperdagangkan bukan barang yang haram 8. Sistem MLM tidak mendorong kepada pemborosan 9. Tidak menitikberatkan pada barang-barang yang tersier