Anda di halaman 1dari 16

Prinsip Bisnis Dalam Islam

Reza Widhar Pahlevi SE MM


Barang siapa yang menginginkan keuntungan
di dunia maka hendaknya ia berilmu dan
barang siapa yang menginginkan keuntungan
akhirat maka hendaknya ia juga berilmu
Akhlak dalam Berbisnis
1. Barometer Ketaqwaan
QS Al Baqarah ayat 188 “ Dan janganlah
sebagian kamu memakan harta sebagian yang
lain diantara kamu dengan jalan bathil dan
janganlah kamu membawa urusan harta itu
kepada hakim supaya kamu dapat memakan
sebagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
Mengetahui”
2. Mendatangkan Keberkahan
3. Mendapatkan Derajat seperti para Nabi,
Shiddiqin dan Syuhada
4. Berbisnis merupakan sarana ibadah kepada Allah
SWT
5. Niat ikhlas mengharap Ridha Allah
6. Profesional
7. Jujur dan Amanah
8. Mengedepankan etika sebagai seorang muslim
9. Tidak melanggar prinsip syariah islam
10. Ukhuwah islamiyah
Setiap Transaksi adalah Halal
• QS Al Baqarah ayat 29 “ Allah telah menganugerahkan
karunia yang besar kepada manusia, menciptakan langit
dan bumi untuk manusia , untuk diambil manfaatnya
sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya
dan agar manusia berbakti kepada Allah, kepada keluarga
dan masyarakat
• QS Al Baqarah “ Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba

Para ulama telah menyepakati bahwa bisnis adalah


pekerjaan yang dibolehkan dan kesepakatan ini telah
menjadi suatu bagian dari syariat islam dan hukum asal
setiap bisnis adalah boleh selama tidak menyelisihi syariat
Bisnis yang dilarang dalam syariat
1. Barang yang menjadi objek bisnis adalah
barang yang diharamkan
2. Adanya unsur riba
3. Adanya ketidakjelasan
4. Adanya persyaratan yang memancing
timbulnya riba dan ketidakjelasan (gharar)
Faktor lain yang menjadikan suatu bisnis
dilarang dalam syariat :
a.Waktu (Seorang muslim dilarang mengadakan
akad bisnis setelah muazzin mengumandangkan
azan pada hari jumat)
b.Penipuan
c.Merugikan orang lain (menimbun barang
dagangan, melangkahi penawaran atau
penjualan sesama muslim, percaloan)
Jenis-jenis akad dan Konsekuensi
Hukum
1. Dilihat dari sisi tujuannya
a. Akad yang bertujuan untuk mencari keuntungan
materi sehingga setiap orang yang menjalankan
akad senantiasa sadar dan menyadari bahwa
lawan akadnya sedang berusaha mendapatkan
keuntungan (jual beli, sewa menyewa)
b. Akad yang bertujuan untuk mencari keuntungan
non materi (shadaqah, pernikahan, hadiah,
penitipan)
c. Akad yang berfungsi sebagai jaminan atas hak
yang terutang (utang piutang)
2. Dilihat dari sisi Konsekuensi
a. Akad yang mengikat kedua belah pihak (jual
beli, sewa menyewa)
b.Akad yang mengikat salah satu pihak
(pegadaian)
c. Akad yang tidak mengikat kedua belah pihak
(Syarikat dagang, bagi hasil mudharabah,
penitipan)
Dua doktrin kesalahan dalam berbisnis :
1. Keuntungan hanya ada satu yaitu keuntungan materi
atau yang berujung pada materi
2. Setiap dana yang dikelola sendiri atau digunakan orang
lain maka harus mendatangkan keuntungan materi
“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan
kelak pada hari kiamat sebagai orang-orang jahat
kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah,
berbuat baik dan berlaku jujur” (HR At Timizy, Ibnu
Hibban, Al Hakim)
• Islam adalah syariat yang benar-benar
menghormati hak kepemilikan umatnya. Oleh
karena itu tidak dibenarkan bagi siapapun
untuk memakan atau menggunakan harta
saudaranya kecuali bila saudaranya benar-
benar merelakannya baik melalui bisnis atau
lainnya
1. Agama islam mengakui adanya hak milik
perseorangan yang berhak mendapatkan
perlindungan dan tidak boleh diganggu gugat
2. Hak milik perseorangan itu apabila banyak wajib
dikeluarkan zakatnya dan kewajiban lainnya
untuk kepentingan negara, agama dan
sebagainya
3. Sekalipun seseorang mempunyai harta yang
banyak dan banyak pula orang yang
memerlukannya dari golongan-golongan yang
berhak menerima zakatnya tetapi harta orang
itu tidak boleh diambil begitu saja tanpa seizin
pemiliknya atau tanpa menurut prosedur yang
sah
Prinsip-Prinsip dalam berbisnis dalam
islam
1. Kejujuran
2. Keadilan
3. Keterbukaan
4. Kebersamaan
Orientasi Bisnis dalam Islam
1. Target Hasil (profit-materi, benefit-non materi)
2. Pertumbuhan
3. Keberlangsungan
4. Keberkahan
Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat
dianjurkan dalam ajaran islam. Bahkan
Rasulullah menyatakan bahwa bahwa 9 dari 10
pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang
Bisnis MLM dalam islam
Sistem perdagangan MLM diperbolehkan
syariat islam dengan syarat :
a. Transaksi (akad) antara penjual dan pembeli
dilakukan tanpa ada unsur paksaan
b.Barang yang diperjualbelikan halal,
bermanfaat dan transparan sehingga tidak
adanya unsur penipuan
c. Barang yang diperjualbelikan dengan harga
yang wajar
Agar tidak menyalahi syariat islam, MLM harus memenuhi
beberapa syarat di antaranya :
1. Adanya transaksi riil atas barang yang diperjualbelikan
2. Tidak ada kelebihan mark up harga barang
3. Harga barang diketahui dengan jelas ketika transaksi
4. Bonus yang diberikan harus jelas
5. Tidak ada eksploitasi dalam aturan pembagian bonus
antara orang yang awal menjadi anggota dengan yang akhir
6. Pembagian bonus semestinya mencerminkan usaha
masing-masing anggota
7. Barang atau jasa yang diperdagangkan bukan barang yang
haram
8. Sistem MLM tidak mendorong kepada pemborosan
9. Tidak menitikberatkan pada barang-barang yang tersier

Anda mungkin juga menyukai