Anda di halaman 1dari 9

KONFERENSI ASIA - AFRIKA

Oleh :
Galatia Sijabat Ihsanul Fajri
Gilang Ramadhan Joshua Christopher S.
Hafidz Risqi Hadi Putra Keiko Ardika Chandra
Hakim Anugrah
Konferensi Asia Afrika adalah sebuah
pertemuan tingkat tinggi antara beberapa
negara di benua Asia dan Afrika pada tahun
1955. Pertemuan ini diadakan pada tanggal
18 sampai 24 April 1955 di Gedung
Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Gedung Merdeka
Konferensi Asia – Afrika diselenggarakan
oleh 5 negara, yaitu :
Indonesia ( Ali Sastroamijoyo )
Myanmar (U Nu )
Sri Lanka ( Sir Jhon Kotelawala )
India ( Jawaharlal Nehru )
Pakistan ( Muhammad Ali )
Dan kala itu dikoordinaasikan oleh Mentri Luar
Negeri Indonesia Bapak Sunario
Tercatat 29 negara yang mengirim
perwakilannya untuk menghadiri pertemuan
Konferensi ini. Pertemuan ini bertujuan
dalam mempromosikan kerja sama ekonomi
antara negara – negara dari asia, afrika dan
timur tengah dan melawan kolonialisme
saat itu.
Dari pokok-pokok pembahasan tersebut
lahirlah yang kemudian dikenal sebagai
Dasasila Bandung. Dasasila yang berisi
tentang "pernyataan mengenai dukungan
bagi kerusuhan dan kerjasama dunia"
serta memasukkan prinsip-prinsip dalam
Piagam PBB dan prinsip-prinsip Perdana
Menteri India Jawaharlal Nehru.
Berikut isi Dasasila Bandung
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan
tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di
dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas
teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan
persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
4. Tidak melakukan intervensi atau campur
tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara
lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk
mempertahankan diri secara sendirian ataupun
kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB,
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari
pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus dari salah satu negara besar
dan tidak melakukannya terhadap negara lain,
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun
ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan
terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan
politik suatu negara,
8. Menyelesaikan segala perselisihan
internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrasi
9. Memajukan kepentingan bersama dan
kerjasama,
10. Menghormati hukum dan kewajiban –
kewajiban internasional.

Anda mungkin juga menyukai