Anda di halaman 1dari 42

DISKUSI REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LUKA BAKAR LISTRIK


DENGAN APLIKASI ANTIMIKROBA TOPIKAL HYALURONIC ACID
DI RUANG LUKA BAKAR RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Oleh :
Ns. Yulfiani Nazrita, S.Kep
Siti Jamilah, Amd. Kep
Latar Belakang
Amerika Luka Bakar di Dunia
2010 : 163.000 kasus Angka Mortalitas
2016 : 486.000 kasus 195.000/tahun
3275 kematian Kematian 1000 / tahun
Asia Tenggara
11,6% per 100.000

Indonesia (2012-2014)
3.518 kasus
RSUP M. Djamil : 2017 : 87 Kasus
2018 : 65 Kasus
Next...
• Prioritas utama perawatan luka bakar adalah
pencegahan, pelaksanaan upaya penyelamatan
kehidupan untuk pasien yang mengalami luka bakar
berat, pencegahan disabilitas dan kecacatan serta
rehabilitasi (Smeltzer & Bare, 2015).
• Tujuan dari pemberian aplikasi antimikroba topikal difase
awal ini terutama untuk mempercepat penyembuhan dan
mengontrol reposisi kolagen yang berlebihan pada
jaringan parut dan untuk mencegah proses terjadinya
kontraktur dan koloid (Hultman et al, 2012 dalam
Dalmedico et al, 2016).
• Pada aplikasi antimikroba topikal hyaluronic acid
(HA) dan silver sulfadiazine (Ialuset Plus)
menunjukkan hasil respons yang signifikan,
menguntungkan dalam kaitannya dengan waktu
penyembuhan rata-rata luka bakar ketebalan
parsial atau luka bakar ketebalan parsial dalam.
Selain itu tidak ada efek yang merugikan terjadi
atau efek samping (Dalmedico et al, 2016).
Defenisi
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api,
air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi,
yang memerlukan penatalaksanaan
khusus sejak awal pada fase syok sampai
fase lanjut (Young et al, 2019).
Etiologi
Klasifikasi
• A. Kedalaman Luka Bakar
– Luka Bakar Derajat I (Superfisial)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera
adalah bagian epidermis saja, terasa nyeri ±48-72
jam,eritema, dan kering seperti luka bakar oleh
sinar matahari atau mengalami lepuh/bullae,
minimal atau tanpa edema sembuh dalam 5 – 10
hari
– Luka Bakar Derajat II (Ketebalan
parsial/Partial-Thickness)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera
adalah bagian epidermis serta lapisan atas dermis
dan cedera pada bagian dermis yang lebih dalam.
– Derajat II dangkal (superficial)
» lapisan dermis. Folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebasea tetap utuh. Luka sembuh dalam
waktu 10-14 hari.
– Derajat II dalam (deep)
» hampir semua bagian dermis. Folikel pada rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian tetap
utuh. Luka sembuh lebih lama`
• Luka Bakar Derajat III (Ketebalan penuh/Full-
Thickness)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera adalah
bagian epidermis, dermis, dan terkadang jaringan
subkutan. Warna luka bakar bervariasi mulai dari
warna putih hingga merah, cokelat atau hitam.
Misalnya luka karena ledakan dan sengatan listrik.
• B. Luas Luka Bakar
– Menurut Smeltzer & Bare (2010), metode
Lund dan Browder adalah metode tepat
untuk memperkirakan luas permukaan
tubuh yang terbakar
Grafik Lund and Browder
• C. Keparahan Luka Bakar
– Luka Bakar Minor (Ringan)
• Ketebalan parsial dengan luas < 15% pada orang dewasa
• Ketebalan parsial dengan luas < 10% pada anak-anak
• Cedera ketebalan penuh dengan luas < 2% yang tidak disertai komplikasi
(tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perinium) (Bryant & Nix, 2012).

– Luka Bakar Moderat (Sedang)


• Ketebalan parsial dengan luas > 15% - 25 % pada orang dewasa
• Ketebalan parsial dengan luas > 10% - 20% pada anak- anak
• Cedera ketebalan penuh dengan luas < 10% tanpa disertai komplikasi dan
riwayat penyakit sebelumnya, tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan
perinium (Bryant & Nix, 2012).

– Luka Bakar Mayor (Berat)


• Ketebalan parsial dengan luas >25% pada orang dewasa
• Ketebalan parsial dengan luas >20% pada anak-anak
• Cedera ketebalan penuh dengan luas < 10%. Luka bakar pada muka,
tangan, kaki, dan perinium. Termasuk cedera inhalasi dan sengatan
listrik,dan memiliki riwayat penyakit (Diabetes Mellitus, gagal jantung
kongestif, gagal ginjal kronik) (Wijaya & Putri, 2013; Bryant & Nix, 2012).
Komplikasi
akibat luka bakar listrik
•Syok Sirkulasi
•Sindrom Kompartemen
•Gagal Jantung Kongestif dan Edema Paru
•Kerusakan Organ Viseral
•Gagal Ginjal Akut
•Sepsis
•Ileus Paralitik
•Mengganggu sistem kelistrikan jantung dan merusak otot
jantung
– Aritmia
– Kerusakan miokardium
•Katarak
Perencanaan Keperawat
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul:
pola nafas tidak efektif, nyeri akut, risiko
ketidakseimbangan volume cairan, risiko
ketidakseimbangan elektrolit, hipovolemia, risiko
hipovolemia, kerusakan integritas kulit/jaringan, risiko
infeksi
Tinjauan Kasus
• I. Pengkajian keperawatan
– 1. Identitas pasien
• Nama : Tn. S
• Tanggal masuk : 05 Februari 2020
• Tanggal Pengkajian : 05 Februari 2020
• Diagnosa Medis : Luka Bakar Listrik Mid Deep
Dermal Grade IIa –IIb- III Luas ± 15%
– 2. Riwayat Kesehatan
• A. Keluhan utama
Tn. S (21 tahun) masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang
tanggal 05 Februari 2020 melalui IGD jam 01.55 WIB
rujukan dari RS YOS SUDARSO, karena tersengat listrik ±
2,5 jam sebelum masuk RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Pasien riwayat memperbaiki mengganti lampu tenda
pelaminan ditempat klien bekerja.
Menurut keterangan teman pasien pada saat kejadian,
pasien sedang memanjat kerangka tenda pelaminan
ditempat klien bekerja. Kemudian pasien tidak sengaja
menginjak kabel dengan aliran listrik sehingga terjadi
ledakan, pasien kesentrum listrik dan pasien terjatuh dari
kerangka tenda pelaminan. Pasien terpental jatuh setinggi
± 3 meter dan pasien langsung tidak sadarkan diri, gelisah,
tidak ada pendarahan pada mulut, hidung dan telinga.
• B. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 05 Februari 2020 pukul
11.00 WIB. Pasien dapat rehidrasi cairan menurut Baxter, IVFD RL
(4 ml x 60 kg x 15%) = 3600 cc/24 jam. ½ diberikan (8 jam I)= 1800
cc, sudah diberikan dan selesai jam 07.00 WIB di IGD. Dilanjutkan
resusitasi 16 jam I dimulai jam 07.00 WIB dan sekarang terpasang
RL kolf-2 40 tetes permenit dimulai jam 11.00 WIB. Terpasang
kateter dengan keluaran urin dari kejadian sampai jam 07.00 WIB:
sebanyak 2500 cc, berwarna kuning, sedikit berwarna, tidak
berdarah, cairan IVFD yang masuk 3000 cc. Pasien sebelumnya
sudah mendapatkan injeksi morphin 0,05 mg/kg BB = 3cc
diencerkan menjadi 10 cc dengan Nacl 09 % diberikan intra vena di
RS YOS SUDARSO dan pasien juga mendapatkan injeksi ATS 1
ampul di IGD RSUP Dr. M Djamil Padang.
• Pasien mengeluh nyeri bertambah dan dingin ketika selimutnya
terbuka ( klien mengalami nyeri, hiperestesia ; sensitif terhadap
udara dingin). Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar di wajah, di
bagian leher,bahu, dada,perut dan paha sebelah kanan, nyeri yang
dirasakan muncul saat menggerakkan kaki kanan, saat berganti
posisi miring kiri dan kanan dalam berbaring . Nyeri dirasakan
seperti menusuk-nusuk dan ngilu dengan durasi 2-5 menit dan
skala nyeri 6. Nyeri muncul saat terjadi pergerakan atau saat pasien
merubah posisi, kadang-kadang nyeri dirasakan hilang timbul juga
saat pasien tidak ada pergerakan.
• Terdapat luka bakar pada kepala depan mulai dari kelopak atas
mata kanan dan kiri melewati hidung, pipi, telinga kanan, terdapat
luka berupa kulit kemerahan dan dikelilingi kulit kehitaman, Luas
4,5% dan kedalaman luka derajat IIa, dengan ukuran 19 cm x 16
cm. Pada sisi lengan kanan atas, dada depan hingga perut kanan
terdapat luka berupa kulit kemerahan yang dikelilingi kulit
kehitaman, luas 8 % dan kedalaman luka derajat IIa dengan ukuran
51 cm x 19 cm. Pada paha kanan sisi depan 24 cm dari taju atas
depan tulang usus, terdapat luka berupa kulit berwarna kekuningan
dan terdapat escar di bagian tengah luka dikelilingi kulit kemerahan
dan kulit kehitaman seluas 10 cm x 6,5 cm, luas 2,5% dan
kedalaman luka derajat IIb. Pada kulit punggung jari tengah kiri ruas
ke 1 dan ke 2, 10 cm dari pergelangan tangan terdapat luka berupa
kulit kemerahan seluas 2x1 cm. Pada telapak kaki kanan 7,5 dari
tumit, terdapat luka masuk dan keluar (pada luka bakar listrik)
teraba keras,berwarna kuning dan kehitaman berukuran 0,3 cm, 0,8
cm dan 0,4 cm dengan kedalaman luka grade III. Total luas luka
bakar 15%.
• C. Riwayat kesehatan dahulu
– Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit lain
• D. Riwayat Kesehatan Keluarga
– tidak ada keluarga yang memiliki riwayat
penyakit lain
• 3. Pola aktifitas sehari-hari
• A. Pengkajian Fungsional Gordon
• B. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Hasil
1. TTV TD: 120/61 mmHg, nadi : 80x/i RR : 19 x/i, Suhu : 36,5ºC.
2. Kesadaran Compos Mentis Cooperatif, E4 M6 V5 (15)
GCS
3. I : Bentuk bulat (normochepal), distrubusi rambut merata,
rambut berwarna hitam, lurus dan bersih, lesi tidak ada,
kebersihan baik, dan tidak berbau. Terdapat luka bakar
mulai dari kelopak atas mata kanan dan kiri melewati
Kepala
hidung, pipi, telinga kanan, terdapat luka berupa kulit
kemerahan dan dikelilingi kulit kehitaman dengan
kedalaman luka grade IIa,luas 4,5%, ukuran 19x16 cm
P : Nyeri tekan (-), rambut tidak mudah dicabut
4. I : Mata simetris kiri dan kanan, visus belum dapat dinilai
(OD &OS) palpebra edema, bulu mata terbakar
P : OD OS
Palpebra edema (+),eritema(+) edema(+),eritema(+)
Konjungtiva injuri konjungtiva (+) injuri konjungtiva (+)
Injuri siliar (+) injuri siliar (+)
Kornea erosi(+),ukuran ½ erosi(+),ukuran
Mata diameter ½diameter
COA cukup dalam cukup dalam
Iris coklat coklat
Pupil bulat,refleks+/+ bulat,refleks+/+
Ukuran 3/3 mm ukuran 3/3 mm
Lensa bening bening
Retina pendarahan (-) pendrahan (-)
Eksudat (-) eksudat (-)
5. I : Daun telinga simetris kiri dan kanan, serumen tidak ada,
Telinga kebersihan cukup, pendengaran dalam batas normal,kulit
daun telinga kanan berwarna kemerahan
6. I : Simetris kiri dan kanan, kebersihan baik, sekret tidak ada,
penciuman dalam batas normal,bulu hidung tidak terbakar,
Hidung
tidak ada massa/polip, pendarahan (-), sumbatan jalan nafas
(-), pernafasan cuping hidung (-)
7. Gigi dan I : Kebersihan gigi baik, carries ada, keadaan gigi atas
mulut bawah parsial, mukosa bibir kering, stomatitis (-)
8. I/P:Tidak ada pembesar tiroid dan pembengkakan kelenjar
Leher getah bening, terdapat luka bakar berwarna merah
dikelilingi warna hitam, kedalaman grade IIa, seluas 3x2 cm
9. I: Pergerakan dinding simetris, gerakan dada simetris kiri
dan kanan, retraksi (-),
P: fremitus kiri dan kanan
Pada sisi kanan, bahu kanan, dada kanan hingga perut kanan
Dada &
terdapat luka berupa kulit kemerahan yang dikelilingi kulit
Paru
kehitaman, luas 8 % dan kedalaman luka IIa dengan ukuran
51 cm x 19 cm.
P: bunyi sonor
A: Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
10. I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V P : Batas
Jantung
jantung normal
A: Irama jantung regular, mur-mur (-), galop(-)
11. I: tidak tampak membuncit, ascites (-),
Terdapat luka bakar di perut kanan bawah , luas 19x10 cm,
kedalaman luka yaitu grade IIa. Kulit luka tampak
Abdomen kemerahan dikelilingi kulit kehitaman.
P: hepar & lien tidak teraba, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
P: Tympani
A: Bising usus normal (+)
12. Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Anus Tidak dilakukan pemeriksaan
14. Atas: Tangan kiri terpasang IVFD RL 40 tetes permenit,
akral hangat dan turgor kulit baik, CRT <3 detik.
Terdapat luka bakar di bahu kanan atas , luas 1%,
kedalaman luka yaitu derajat II, luka tampak kulit
kemerahan yang dikelilingi kulit kehitaman dengan ukuran
12x18 cm, edema tidak ada.
Bawah: Kekakuan tulang tidak ada gerakan sendi normal,
tidak ada udem, CRT <3 detik.
Ekstremitas 24 cm dari taju atas depan tulang usus terdapat luka berupa
kulit kekuningan (purulen) dan kehitaman, dan dikelilingi
kulit kemerahan dan kulit kehitaman seluas 2,5% dengan ke
dalam luka grade IIb dengan ukuran 10x6,5 cm, edema tidak
ada.
Terdapat luka bakar di telapak kaki kanan, luas 0,25%,
grade III luka teraba keras, luka tampak warna kehitaman ,
berukuran 0,3; 0,8;0,4 cm. Tidak ada keringat berlebih
(diaforesis).
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket.
1. Pemeriksaan
Hematologi
5 Februari 2020
Hb 14,2 g/dl 14-18 g/dl Normal
Leukosit 22. 160/mm3 5.000-10.000/ mm3 Meningkat
Trombosit 225.000/mm3 150.000 – 400.000/mm3 Normal
Hematokrit 43% 37- 43% Normal
PT 13,0 detik 10,0 – 13, 60 detik Normal
APTT 39,3 detik 29,20 – 39,40 detik Normal
2. Pemeriksaan
Kimia Klinik
5 Februari 2020
Gula darah sewaktu 114 mg/dl <200 mg/dl Normal
Ureum darah 21 mg/dl 10,0 – 50,0 mg/dl Normal
Kreatinin darah 1,0 mg/ dl 0,8 – 1,3 mg/dl Normal
Kalsium 7,1 mg/dl 8,1 – 10,4 mg/dl Menurun
Natrium 139 mg/dl 136 – 145 Mmol/L Normal
Kalium 3,0 mg/dl 3,5 – 5,1 Mmol/L Menurun
Klorida serum 106 Mmol/L 97 – 111 Mmol/L Normal
Total protein 7,0g/dl 6,6-8,7 g/dl Normal
Albumin 4,1 g/dl 3,8-5,0 g/dl Normal
Globulin 2,9 g/dl 1,3-2,7 g/dl Meningkat
SGOT 139 u/l <38 u/l Meningkat
SGPT 109 u/l <41 u/l Meningkat
3. Pemeriksaan
Hematologi
7 Februari 2020
Hemoglobin 14,7 g/dl 14-18 g/dl Normal
Leukosit 9.950/ mm3 5.000-10.000/ mm3 Normal
Trombosit 150.000/ mm3 150.000 – 400.000/mm3 Normal
Hematokrit 44% 37- 43% Meningkat

Pemeriksaan
Kimia Klinik
7 Februari 2020
Protein total 6,5 g/dl 6,6-8,7 g/dl Menurun
Albumin 3,7 g/dl 3,8-5,0 g/dl Menurun
Globulin 2,8 g/dl 1,3-2,7 g/dl Meningkat
Terapi Obat

Tanggal Pemberian Obat yang Diberikan Dosis Rute


5 -7 Februari 2020 PCT Infus 500 cc IV(10,16,2204)
5-11 Februari 2020 KSR 1 Tablet Oral 10,22
5-11 Februari 2020 Ceftriaxon 2 x 1 gr IV (10, 22)
5-11 Februari 2020 Ranitidin 2 x 50 mg IV (10, 22)
8-11 Februari 2020 Ketorolac 2 x 30 mg IV (10,22, atau 1
jam sebelum
perawatan luka)
5-11 Februari 2020 Levofloxacin ED 4X1 tetes ODS ED( 10,16,22,04)
Cendolyters ED 4X1 tetes ODS ED(10,16,22,04)
Kloramphenikol ED 3 X1 tetes ODS ED(10,18,02)
Analisa Data
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. Data Subjektif: Faktor resiko: Gangguan Resiko Kekurangan Volume
Pasien mengatakan sering cepat merasa haus. Mekanisme Regulasi, Faktor Cairan
Pasien mengatakan badan terasa lemah, demam tidak ada, mual dan muntah yang memengaruhi kebutuhan
tidak ada cairan
Data Objektif:
Terdapat luka bakar di daerah wajah ,telinga dan leher seluas 4,5%, di dada
kanan sampai perut sebelah kanan seluas 7,5%, di bahu sebelah kanan seluas
0,5%. Serta di paha kanan seluas 2,5%, berwarna kemerahan, kekuningan
dikelilingi kulit kehitaman dan telapak kaki kanan seluas 0,3;0,4;0,8, berwarna
kehitaman, terba keras.
Terpasang IVFD RL 40 tetes permenit( di tangan kanan),Baxter 16 jam keII,
Kolf 2
Intake : RL 500 cc, air putih 500 cc, obat IV 50 cc. Total 1315 cc
Output : Urin 1100 cc, IWL 112,5 cc.
Total : 1212,5 cc
Balance: - 102,5 cc
Urin berwarna kuning sedikit pekat, tidak berdarah
Turgor kulit baik, CRT < 3 detik
Membran mukosa kering
BP : 124/61 mmHg
HR : 82 x/menit, cepat, teratur dan teraba kuat
RR 22 x/menit
T : 36,7 0C
Hematokrit 43% : meningkat (5 Februari 2019)
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
2. Data Subjektif: Agen pencedera kimiawi Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri terjadi akibat luka bakar tersengat listrik (Luka Bakar)
Pasien mengatakan nyeri dirasakan terasa menusuk dan kadang
terasa ngilu.
Pasien mengatakan nyeri terasa pada luka bakar di muka,
leher,bahu,dada,perut dan paha sebelah kanan, nyeri tidak menyebar
/ hanya dirasakan di bagian luka
Pasien mengatakan nyeri berada pada skala 6, nyeri bertambah
ketika selimut pasien terbuka dan terasa dingin, terkadang
mengganggu tidur dan konsentrasi.
Pasien mengatakan nyeri muncul saat terjadi pergerakan atau saat
pasien merubah posisi, kadang-kadang nyeri dirasakan hilang timbul
juga saat pasien tidak ada pergerakan dengan durasi ± 2- 5 menit.
Pasien mengatakan nafsu makannya tidak menurun semenjak
dirawat dan tidak terlalu terganggu akibat nyeri.
 
Data Objektif:
Pasien kadang tampak meringis jika rasa nyeri hebat muncul
Pasien tampak meringis saat berpindah posisi dari miring kiri dan
kanan.
Pasien tampak berhati-hati ketika bergerak
Wajah tegang dan lesu
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
3. Data Subjektif: Cedera kimiawi kulit (Luka Kerusakan Integritas
Pasien mengatakan ada luka di bagian wajah, di leher sebelah Bakar) Jaringan
kanan, bahu, dada, perut dan paha sebelah kanan dan luka kecil di
bagian telapak kaki kanan.
Data Objektif:
Terdapat luka bakar:
Luka 1: di wajah, telinga kanan dan leher , luas 4,5% dan kedalaman
luka/grade IIa,kulit tampak pink kemerahan,putih dibagian tengah
luka, dan dikelilingi kulit berwarna hitam.
Pada mata kiri dan kanan terdapat : Palpebra : edema (+),eritema(+)
Konjungtiva : injuri konjungtiva(+) Injuri siliar (+)
Kornea : erosi(+),ukuran ½ diameter
 
Luka 2: di bahu kanan aras, luas 1% dan kedalaman luka/grade IIa,
luka tampak warna pink kemerahan, tampak purulen tipis di
beberapa titik luka, dikelilingi kulit kehitaman, edema (-).
Luka 3: di bagian dada kanan hingga perut kanan, luas 7,5% dan
kedalaman luka/ grade IIa,terdapat luka berwarna pink kemerahan,
putih di bagian tengah menyebar di beberapa titik yang dikelilingi
kulit kehitaman,edema (-).
Luka 4: di paha kanan sisi depan 24 cm dari taju atas depan tulang
usus, terdapat luka luas 2,5% dengan tingkat kedalaman luka/grade
IIb, tampak kulit sedikit purulen warna kekuningan dan kehitaman
di bagian tengah luka dan dikelilingi kulit kemerahan dan kulit
kehitaman, seluas 10x6,5 cm.
-Luka 5: di bagian kulit punggung jari tengah kiri ruas ke1 dan
ke2,10 cm dari pergelangan tangan, terdapat luka berupa kulit
kemerahan seluas 2x1 cm.
-Luka 6: di bagian telapak kaki kanan 7,5 cm dari tumit,terdapat
luka tekanan tinggi,teraba keras,berwarna kehitaman berukuran
0,3;0,4;0,8 cm.
Turgor kulit baik (normal)
CRT < 3 detik
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kekurangan Volume Cairan b.d
Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan
2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Kimiawi
(Luka Bakar)
3. Kerusakan Integritas Jaringan b.d Agen
Cedera Kimiawi Kulit (Luka Bakar)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Resiko kekurangan •Hidrasi
Hidrasi •Perawatan
Perawatan
Luka:
Luka:
Luka
Luka
Bakar
Volume Cairan b.d Faktor •Keseimbangan
Keseimbangan
Cairan
Cairan Manajemen
Bakar Cairan
resiko (Gangguan •Monitor
Manajemen
CairanCairan
Mekanisme Regulasi dan • Monitor Cairan
adanya Faktor yang
Memengaruhi Kebutuhan
Cairan)
Diagnosa NOC NIC
Nyeri Akut b.d b.d Agen • Kontrol Nyeri • Manajemen Nyeri
Pencedera Kimiawi (Luka • Tingkatan Nyeri • Manajemen Lingkungan
Bakar) • Status Kenyamanan: :Kenyamanan
Fisik • Monitor Tanda-tanda Vital
Diagnosa NOC NIC
Kerusakan Integritas • Integritas Jaringan: • Perawatan Luka: Luka
Jaringan berhubungan Kulit & Membran Bakar
dengan agen cedera Mukosa • Perawatan Kulit:
kimiawi kulit (luka bakar) • Penyembuhan Luka Pengobatan Topikal
Bakar • Pemberian obat : Mata
• Penyembuhan Luka • Kontrol Infeksi
Primer • Perlindungan Infeksi
Implementasi
• Catatan Perkembangan
– Nama :Tn. S
– Ruang rawat : Luka Bakar
– Diagnosa medis : Luka Bakar Listrik grade
IIa,IIb, III luas ±15%
– Tanggal : 5 FEBRUARI 2020
• Implementasi dilakukan berdasarkan
rencana keperawatan yang telah dibuat.
• Implementasi dilakukan selama 7 hari mulai
tanggal 5 – 11 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai