DRK Yulfiani Nazrita Nov 2020
DRK Yulfiani Nazrita Nov 2020
Oleh :
Ns. Yulfiani Nazrita, S.Kep
Siti Jamilah, Amd. Kep
Latar Belakang
Amerika Luka Bakar di Dunia
2010 : 163.000 kasus Angka Mortalitas
2016 : 486.000 kasus 195.000/tahun
3275 kematian Kematian 1000 / tahun
Asia Tenggara
11,6% per 100.000
Indonesia (2012-2014)
3.518 kasus
RSUP M. Djamil : 2017 : 87 Kasus
2018 : 65 Kasus
Next...
• Prioritas utama perawatan luka bakar adalah
pencegahan, pelaksanaan upaya penyelamatan
kehidupan untuk pasien yang mengalami luka bakar
berat, pencegahan disabilitas dan kecacatan serta
rehabilitasi (Smeltzer & Bare, 2015).
• Tujuan dari pemberian aplikasi antimikroba topikal difase
awal ini terutama untuk mempercepat penyembuhan dan
mengontrol reposisi kolagen yang berlebihan pada
jaringan parut dan untuk mencegah proses terjadinya
kontraktur dan koloid (Hultman et al, 2012 dalam
Dalmedico et al, 2016).
• Pada aplikasi antimikroba topikal hyaluronic acid
(HA) dan silver sulfadiazine (Ialuset Plus)
menunjukkan hasil respons yang signifikan,
menguntungkan dalam kaitannya dengan waktu
penyembuhan rata-rata luka bakar ketebalan
parsial atau luka bakar ketebalan parsial dalam.
Selain itu tidak ada efek yang merugikan terjadi
atau efek samping (Dalmedico et al, 2016).
Defenisi
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api,
air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi,
yang memerlukan penatalaksanaan
khusus sejak awal pada fase syok sampai
fase lanjut (Young et al, 2019).
Etiologi
Klasifikasi
• A. Kedalaman Luka Bakar
– Luka Bakar Derajat I (Superfisial)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera
adalah bagian epidermis saja, terasa nyeri ±48-72
jam,eritema, dan kering seperti luka bakar oleh
sinar matahari atau mengalami lepuh/bullae,
minimal atau tanpa edema sembuh dalam 5 – 10
hari
– Luka Bakar Derajat II (Ketebalan
parsial/Partial-Thickness)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera
adalah bagian epidermis serta lapisan atas dermis
dan cedera pada bagian dermis yang lebih dalam.
– Derajat II dangkal (superficial)
» lapisan dermis. Folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebasea tetap utuh. Luka sembuh dalam
waktu 10-14 hari.
– Derajat II dalam (deep)
» hampir semua bagian dermis. Folikel pada rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian tetap
utuh. Luka sembuh lebih lama`
• Luka Bakar Derajat III (Ketebalan penuh/Full-
Thickness)
• Kulit yang mengalami kerusakan atau cidera adalah
bagian epidermis, dermis, dan terkadang jaringan
subkutan. Warna luka bakar bervariasi mulai dari
warna putih hingga merah, cokelat atau hitam.
Misalnya luka karena ledakan dan sengatan listrik.
• B. Luas Luka Bakar
– Menurut Smeltzer & Bare (2010), metode
Lund dan Browder adalah metode tepat
untuk memperkirakan luas permukaan
tubuh yang terbakar
Grafik Lund and Browder
• C. Keparahan Luka Bakar
– Luka Bakar Minor (Ringan)
• Ketebalan parsial dengan luas < 15% pada orang dewasa
• Ketebalan parsial dengan luas < 10% pada anak-anak
• Cedera ketebalan penuh dengan luas < 2% yang tidak disertai komplikasi
(tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perinium) (Bryant & Nix, 2012).
Pemeriksaan
Kimia Klinik
7 Februari 2020
Protein total 6,5 g/dl 6,6-8,7 g/dl Menurun
Albumin 3,7 g/dl 3,8-5,0 g/dl Menurun
Globulin 2,8 g/dl 1,3-2,7 g/dl Meningkat
Terapi Obat