Anda di halaman 1dari 12

Kekerasan

Pada
Anak
- Adlia - Ardi - Bisma
- Akmal - Athif - Cyntia
- Alvian - Auliadi - Defina
Latar Belakang
Masalah
Istilah HAM pertama kali diperkenalkan oleh Roosevelt ketika Universal
Declaration of Human Rights dirumuskan pada tahun 1948, sebagai pengganti
istilah the Rights of Man. Dalam konstitusi Indonesia (UUD 1945) digunakan
istilah hak warga negara yang oleh the Founding Father di maksudkan sebagai
pemenuhan hak asasi manusia.

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam batas-batastertentu telah difahami


orang, akan tetapi karena setiap orang melakukan akitivitas yang beraneka
ragam dalam kehidupan kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan
kewajibannya seringkali terlupakan. Dalam kehidupan kenegaraan kadang kala
hak warga negara berhadapan dengan kewajibannya. Bahkan tidak jarang
kewajiban warga negara lebih banyak dituntut sementara hak-hak warga
negara kurang mendapatkan perhatian.
Salah satu hak anak ialah mendapatkan perlindungan dari negara, namun
akhir-akhir ini kekerasan banyak sekali terjadi dimana-mana.Kekerasan
terhadap anak adalah semua bentuk tindakan menyakitkan secara fisik atau
emosional, penyalahgunaan seksual, trafiking, penelantaran, eksploitasi yang
mengakibatkan cidera/kerugian nyata ataupun potensial
terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau
martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan
atau kekuasaan.

Pelanggaran HAM adalah suatu tindakan pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh
individu maupun institusi negara ataupun institusi lainnya terhadap hak asasi orang lain
tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi dasarnya.salah
satunya yaitu kekerasan pada anak,kekerasan terhadap anak dapat terjad kapan saja dan
dimana saja termasuk pada saat di rumah, di tempat bermain bahkan di sekolah.Padahal
sekolah merupakan tempat dimana anak menerima pendidikan moral, etika dan
akademik, bahkan menjadi rumah kedua bagi anak. Namun, kenyataannya justru di
sebagian sekolah terjadi kasus kekerasan. Baik yang dilakukan oleh teman sepermainan,
senior, guru atau penjaga kebersihan sekolah.
Dalam Pasal 54 Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
mengatakan bahwa anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib
dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah
atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan
lainnya, selain itu dalam Pasal 72 mengatakan masyarakat dan lembaga pendidikan untuk
berperan dalam perlindungan anak, termasuk didalamnya melakukan upaya pencegahan
kekerasan terhadap anak di lingkungannya.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pelanggaran ham
2. Apa permasalahan terjadinya kekerasan terhadap anak
3. apa saja yang termasuk kekerasan terhadap anak dan bagaimana upaya
penanggulangan yang telah dilakukan oleh berbagai pihak terhadap kekerasan anak
A
Pengertian Pelanggaran HAM dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999 telah
dijelaskan bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yaitu setiap perbuatan
seseorangatau kelompok termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja
ataupun kelalaian yang secara hukum melawan ,mengurangi, menghalangi, membatasi
dan mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin undang-undang ini dan
tidakbisamendapat atau dikhawatirkan tidak akanbisamemperoleh penyelesaian hukum
secaraadil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Undang-undang tersebut yang saat ini sudah berubah menjadi UU No.26tahun 2000
tentang pengadilan HAM yangmenjelaskan bahwa pelanggaran HAM adalah setiap
perbuatan individu atau kelompok termasuk aparat negara yang baik disengaja atau tidak
disengaja ataupun kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi
dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok yang dijamin oleh Undang-Undang ini,
dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akanbisamemperoleh penyelesaian hukum
yang berlaku.
Menurut Undang-Undang No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat
Diklasifiasikan menjadi dua yaitu
1. GenosidaKejahatan genosida, adalah perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk memusnahkan atau menghancurkan sebagian atau seluruh kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara sebagai berikut:
• Membunuh anggota-anggota dari suatu kelompok
• Mengakibatkan penderitaan fisik dan juga mental yang berat terhadap para anggota
kelompok.
• Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang dapat mengakibatkan kemusnahan
secara fisik.
• Memaksakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di dalam suatu
kelompok.
• Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok tertentu.
2. KemanusiaanKejahatan kemanusiaan, adalah perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang terencana atau meluas yang diketahui
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil,
berupa:
• Pembunuhan
• Pemusnahan
• Perbudakan
• Pengusiran atau pemindahan penduduk asli secara paksa
• Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan secara fisik atau tidak secara
sewenang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional
• Penyiksaan
• Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk lain dari kekerasan seksual
• Penganiayaan terhadap suatu kelompok atau perkumpulan tertentu yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau
alasan lain yang telah diakui sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional
• Penghilangan orang secara paksa
• Kejahatan apartheid
Saat ini kehidupan urban juga menjadikan orang atau sekelompok orang
menjadi sebagai manusia individualis sehingga tingkat kepedulian antar sesame
manusia semakin menurun.

Bahkan lebih banyak yang memikirkan masalah di luar lingkungan dibandingkan masalah
yang ada di dalam lingkungan mereka.

Faktor-faktor penyebabnya :
1. Faktor ekonomi
2. Media social
3. Pernikahan usia dini
4. Kepribadian dan kondisi psikologis yang tidak stabil
5. Lingkungan
6. Laki-laki dan perempuan tidak diposisikan setara dalam masyarakat
7. Persepsi mengenai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga turut ditutup karena
merupakan masalah keluarga bukan masalah sosial.
Contoh Kekerasan Pada
Anak
1. Perundungan (bullying), mengancam, mengintimidasi
2. Korban pernah melihat secara langsung pertengkaran yang
dilakukan orang tuanya.
3. Penyebab terjadinya kekerasan pun beragam. Mulai dari
kurangnya pemahaman masalah hukum, pengaruh masalah
ekonomi di dalam keluarga, yang berkaitan dengan orang tua.
4. Sedangkan ada juga, kejahatan seksual bentuknya seperti
persetubuhan, pencabulan dan sodomi.
5. Kejahatan seksual di Kalbar lebih banyak mengarah pada
pencabulan dan persetubuhan. Untuk paling banyak dialami
anak-anak usia 13 tahun sampai 16 tahun. Sedangkan, kekerasan
fisik banyak dialami anak-anak usia dibawah 12 tahun, yakni dari
usia lima sampai sembilan tahun.
6. orang tua sang anak bertengkar dan menjadi anak sebagai
sasaran untuk meluapkan emosi. Kemudian, ada juga pola
pendidikan.
Penyebab Kekerasan Pada Anak
Peyebab kekerasan oleh anakSecara umum, ada dua factor yang dapat
menyebabkan anak melakukan agresivitas atau tindakan kekerasan.

Kedua faktor tersebut, yakni:


1. Faktor biologisFaktor biologis yang berasal dari dalam diri anak
(internal) dapat berupa:
• Pengaruh genetic
• Sistem otak
• Kimia darah (hormon seks)
2. Faktor lingkunganFaktor lingkungan yang berasal dari luar diri anak
(eksteral) dapat berupa:
• Kemiskinan
• Kondisi lingkungan fisik yang tidak mendukung, seperti suhu
udara yang panas, oksigen terbatas
• Kecenderungan meniru model kekerasan yang ada di
sekitarnya, baik melalui pengamatan langsung terhadap figur-
figur model di sekitar maupun pengamatan tidak langsung
pada figur-figur model kekerasan di media televisi maupun
internet.
Solusi Dari kekerasan
Anak
1. Mengajarkan pada semua anak tentang keterampilan sosial untuk
berhubungan dengan orang lain
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang menekan tingkat frustasi
atau tekanan pada anak atau lebih memberikan keleluasaan pada
nak dalam beraktivitas selama kegiatan belajar mengajar (KBM)
3. Anak yang berperilaku agresif dapat diatasi dengan menerapkan
peraturan yang disertai dengan pemberian penguat atau positive
reinforcement dan negative reinforcement
4. Orangtua dan pendidik dapat pula menerapkan teknik
penghapusan atau pengabaian, yaitu dengan mengabaikan
perilaku agresif anak dan tidak menunjukkan perhatian saat anak
berperilaku demikian
5. Anak diajarkan untuk lebih mengembangkan kecerdasan
emosinya, dengan melatih mereka untuk mampu mengenali
emosi, mengelola emosi, berempati, mengembangkan hubungan
baik dengan teman, dan motivasi diri. Itu semua dapat diawali
dengan relaksasi diri

Anda mungkin juga menyukai