Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK

4
Alifia Putri Azahra 180751641581
Dhiyaulhaq Syah P. 180751641551
Fira Fajria 180751641538
Firdaliana Nurhaya A. 180751641565
Vika Prita Amelia 180751641579
Wika Anggia 1807516415
PENDAHULU
AN
Fungsi Ekosistem Hutan Hujan di Indonesia:

1. Penyerap gas rumah kaca


2. Menstabilkan perubahan iklim global
3. Penyedia makanan, air, kayu, dan obat-obatan
4. Melindungi puluhan ribu spesies tumbuhan dan
hewan

- Lahan gambut tropis terbesar terletak di Indonesia (luas 14,9 juta hektar)
- Terbagi dalam: 61% hutan dan sisanya rawa
- Sebesar 23% sudah menjadi milik perusahaan
TATA KELOLA DAN
PERUBAHAN IKLIM

o Total luas penggundulan hutan Indoneisa mencapai 35 juta hektar (1990-2015)


o Indonesia urutan ke-6 penyumbang emisi dunia
Emisi berasal dari deforestasi, tata kelolan penggunaan lahan, pembakaran dan
kebakaran lahan hutan atau gambut.
o Indonesia mengalami degradasi lahan
o Komitmen Indonesia dalam Intended Nationally Determined Contribution (INDC)
berjanji untuk menurunkan emisi Indonesia sebesar 26% pada tahun 2020 dan
29% pada tahun 2030.
TATA KELOLA DAN
PEMBANGUNAN
Tata kelola dan pembangunan menyebabkan pembukaan
lahan secara besar besaran di wilayah indonesia

Aspek keberlanjutan dan tata kelola lahan tidak


begitu diprioritaskan oleh negara akhirnya
membuat tata kelola lahan dan hutan
berantakan

Banyak perekonomian yang dikeluarkan demi mensejahterakan


warga negara dengan membabat jutaan hektar lahan hutan dan
membakarnya

BPN dan KATR menyebutkan ada 2 kategori pembagian lahan:


- Hutan yang dikelola oleh negara tidak termasuk kawasan hutan
-Tanah tanah privat yang tidak termasuk kawasan hutan
KONSEKUENSI
KEBERLANJUTAN
Pada pasca reformasi, kebijakan
desentralisasi yang menyerahkan
sebagian kewenangan tata kelola lahan
ke pemerintah daerah yang tanpa
disertai kejelasan status kawasan
membuat tata kelola lahan indonesia
a) Pemerintah membentuk Tim koordinasi kian memburuk.
pengelolaan tata ruang nasional
b) Jokowi membentuk Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (KATR) / Badan Pertanahan
Nasional (BPN)

TANTANGAN
PENEGAKAN
TRANSFORMA
SI TATA
JALAN KELOLA
Langkah yang perlu dilakukan pemerintah
Indonesia:
PINTAS • Melaksanakan reformasi sistematik dan

BUNTU struktural terhadap penataan ruang dan


penggunaan lahan.
• Melalui mekanisme holding zone • Menyusun rencana tata ruang secara
• Adanya Instrumen KLHS kolaboratif dan inklusif
• Percepatan proyek RTRW menjadikan KLHS • Memasukkan lebih banyak prinsip
pembangunan berkelanjutan terkait SDGs
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA
RUANG: AGEN KUNCI
Tugas KATR:
• Pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan penataan ruang
• Pelaksanaan penataan ruang nasional
• Koordinasi penyelenggaraan penataan
ruang lintas sektor, lintas wilayah dan
lintas pemangku kepentingan

Langkah teknis-praktis KATR:


• Reklasifikasi
• Rekonsiliasi
• Revolusi

Anda mungkin juga menyukai