Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK

5
Suzanty Sitorus
“Strategi Pendanaan Pembangunan
Berkelanjutan dan Aksi Perubahan
Iklim”

1
LAPORAN ICESDF
➢ Laporan yang disampaikan pada sidang umum PBB ke-69 tahun 2014 kepada
berbagai pihak yang terlibat dalam Agenda Pembangunan Pasca 2015 sejak
konferensi PBB terkait pembangunan berkelanjutan di Rio de Janeiro tahun 2012,
menjadi acuan utama dalam konferensi Internasional mengenai pendanaan untuk
pembangunan ke 3 pada Juli 2015 di Addis, Ababa, Ethiopia yang menghasilakn
deklarasi Agenda Aksi Addis Ababa (AAAA).

2
Strategi pendanaan SDG oleh ICESDF dibagi menjadi 3 jenis
➢ Biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pengentasan kemisikinan
dan kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemenuhan akses
dan kesetaraan gender
➢ Kebutuhan investasi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan
tingkat nasional, seperti pembangunan infrastruktur pedesaan dan
peningkatan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim
➢ Biaya untuk public goods secara global

3
KOMITMEN VERSUS REALISASI ODA
➢ Official development assistance (ODA) merupakan pendanaan public yang
dilakuakn oleh negara industry maju sebagai bentuk bantuan guna pengembangan
ekonomi negara berkembang dan negara miskin. Dana ODA diberikan dalam
bentuk pinjaman lunak dan bantuan teknik melalui saluran bilateral dan
multilateral.
➢ Komitmen awal dana ODA sebesar 0,7% dari pendapatan nasional bruto (gross
national income/GNI) negara maju sesuai dengan kesepakatan negara-negara
anggota PBB pada tahun 1970.
➢ Lima negara yang konsisten memenuhi target yaitu Swedia, Norwegia,
Luksemburg, Denmark, dan Belanda. (2013)

4
 Inggris dalam posisi masih menargetkan pencapaian dana ODA sebesar 0,7% (2015)
 Amerika Serikat menjadi negara donor dana terbesar sebanyak USD 31,5 miliar, namun hal
itu dianggap tidak sesuai dengan komitmen ODA karena jumlah tersebut 0,19 dari GNI.
(2013)
 Alokasi ODA diharapkan untuk ditingkatkan sekurang-kurangnya 0,2% dari GNI negara
donor dan dari nilai total ODA untuk negara-negara miskin dan negara-negara di Afrika.
Namun pemrioritasan ini membuat negara berkembang yang kian menguat berpeluang kecil
mengakses ODA. Selain itu terdapat dalih efektivitas dari negara donor menuntut untuk
menerima pendanaan campuran ODA dan investasi swasta dari sumber-sumber dalam
negeri dan internasional.

5
PENDANAAN PERUBAHAN
IKLIM
 
Pada 1922 terdapat konvensi yang
dibangun dengan premis bahwa perubahan iklim
terjadi disebabkan oleh peningkatan atmosfer gas
rumah kaca yang terjadi sebagai dampak dari gas
rumah kaca yang semakin tinggi sejak revolusi
industri abad 18.

Konsekuensinya negara maju penikmat


industri harus bertanggung jawab terhadap emisi
negara berkembang serta pendanaandan media
alih teknologi harus dilaksanakan penuh untuk
menghadapi perubahan iklim.

6
KECENDERUNGAN TERKINI
Kecenderungan yang mengemuka terutama dalam potensi dampaknya :
➢ Efektivitas Semakin Ditekankan
Dewasa ini tuntunan efektivitas sangat meluas, sehingga untuk mewujudkan hal-hal tersebut
negara-negara penerima didorong untuk memperbaiki lingkungan kebijakan, peraturan, dan
kelembagaan mereka. Namun, negara-negara penerima mengelak, meski dapat mengusulkan
bahwa kebijakan pemerintah tidak menjadi prasyarat akses dapat pada pendanaan nasional.

7
 Peran Fundamental Pemerintah
Peran swasta lebih ditingkatkan karena kapasitas sumber dayanya lebih mendukung daripada
pendanaan publik. Namun, beberapa strategi untuk hal ini tampak didominasi oleh
pendekatan Keynesian. Campur tangan pemerintah dalam kebijakan dan sumber daya yang
dimiliki merupakan landasan dan mendorong partisipasi dan kontribusi dari pihak lain,
misalnya swasta dan masyarakat.

 Lembaga Pendanaan Pembangunan Baru


Beberapa tahun terakhir Bank Pembangunan Multilateral mendominasi pendanaan
pembangunan negara-negara berkembang. Namun, ada 2 lembaga baru yang mulai mengusik
tersebut, yaitu Asia Infrastucture Investment Bank (AIIB) dan New Development Bank
(NDB) BRICS. Sedangkan dalam tingkat nasional, pemerintah Indonesia membentuk bank
pembangunan yang merupakan gabungan PT Sarana Multi Infrastruktur (BUMN) dan Pusat
Investasi Pemerintah (Badan layanan umum) dibawah kementrian keuangan.

8
➢ Ongkos Pencegahan Lebih Murah
Dana yang dikeluarkan dalam pencegahan dan penangggulangan bencana menunjukkan
perbedaan jumlah yang sangat besar, dimana biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi
bencana lebih besar jika dibandingkan dengan biaya pencegahan. Amerika Serikaat telah
menerapkan kebijakan Inovasi pendanaan untuk mencegah berbagai bencana yang ada.

➢ Meningkatnya Peran Filantropi


Dalam mensukseskan program SDG maka peran lembaga-lembaga filantropi sangat dibutuhkan,
lembaga filantropi berperan dalam meningkatkan ketercapaian tujuan program SDG dengan cara
mengadopsi berbagai tujuan SDG dalam program kegiatan yang mereka lakukan. Ditingkat
global, tiga lembaga filantropi social bersama Badan Program Pembangunan PBB (United
Nations Development Programe, UNDP) membentuk sebuah lembaga membentuk SDGs
Philanthropy Platform dan mendorong berbagai komunitas filantropi untuk ikut terlibat dalam
pencapaian SDG.

9
➢ Bauran Pendanaan Swasta dan Filntropi
lembaga swasta juga memiliki peran dalam hal pendanaan yang menyangkut
kepentingan bersama dalam hal social, budaya, ekonomi, masyarakat, lingkungan
hidup dan lain-lain. Salah satu pemilik swasta yang menyumbangkan sebagian
besar dananya adalah Mark Zuckerberg, dia bersama istrinya menyumbangkan 99
% saham facebook kepada lembaga Chan Zuckerberg Initiative (CZI), dana yang
telah diberikan diharapkan mampu mewujudkan misi advancing human potential
and promoting equality.

10
THANK YOU

11

Anda mungkin juga menyukai