Anda di halaman 1dari 34

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

 Merupakan implementasi secara serentak pada aspek ekonomi,


sosial, dan lingkungan.
 Prinsip pembangunan berkelanjutan ini adalah “No one left
behind” yang berarti tidak seorang pun akan tertinggal.
 SDGs menjamin masa depan dan umat manusia yang lebih
baik
LATAR BELAKANG
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

 Sampai abad ke-20 kemiskinan terus menjadi beban dunia.


 Meresponi isu ini, negara-negara di dunia menyepakati suatu
pertemuan pada September 2000 yang diikuti oleh 189 negara
dengan mengeluarkan deklarasi yang dikenal dengan The
Millenium Development Goals.
 Salah satu targetnya adalah mengurangi jumlah penduduk
miskin hingga 50%.
 Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun
2015.
 Pada tanggal 2 Agustus 2015, 193 negara anggota PBB
mengaklamasikan “Transforming Our World: The 2030 Agenda
For Sustainable Development Goals (SDGs”
 SDGs kemudian disahkan pada sidang PPB akhir September
2015.
 SDGs Terdiri dari 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator
yang direncanakan dapat dicapai selama 15 tahun sampai
dengan 2030
NO POVERTY
• Kemiskinan  banyak manifestasi
 kelaparan dan malnutrisi, akses pendidikan yang terbatas, akses peyanan
yang terbatas, dan diskriminasi sosial.

• Kemiskinan  pengasingan sosial, ketidakrentanan suatu populasi


terhadap penyakit tertentu, tidak mampu bekerja, dan fenomena lain yang
membuat seseorang menjadi tidak produktif.

•Mayoritas masyarakat di Asia Selatan dan sub-Saharan Africa hidup dengan


biaya kurang dari 1.90 dollar per hari 70% dari total umum masyarakat
miskin dunia.

•Negara dengan pendapatan menegah seperti China, India, Indonesia, dan


Nigeria  total dari setengah kemiskinan dunia.
FAKTA KEMISKINAN
DUNIA

 783 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan dunia, yaitu


dengan biaya hidup kurang dari 1.90 dollar per hari
 Secara umum, ada 122 wanita berusia 25-34 dalam 100 laki-laki
dengan kelompok umur yang sama yang hidup dalam
lingkungan kemiskinan yang ekstrim
 1 dari 4 anak-anak berusia dibawah 5 tahun memiliki tinggi
badan yang kurang untuk usianya
 Pada tahun 2017, pernurunan ekonomi karena bencana alam
terjadi, termasuk badai di USA dan Caribbean menimbulkan
kerugian 300 milyar dollar
TARGET 2030
 Kemiskinan ekstrim dapat terberantas
 Mengurangi setidaknya setengah dari proporsi, pria, wanita, dan anak-anak
dari segala usia yang hidup dalam kemiskinan
 Menerapkan sistem perlindungan sosial yang layak secara nasional
 Semua pria dan wanita, khususnya yang miskin dan rentan, memiliki hak
yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses ke layanan dasar,
kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk lain dari properti, warisan,
sumber daya alam, sesuai teknologi baru dan layanan keuangan, termasuk
keuangan mikro
TARGET 2030
 Membangun ketahanan orang miskin dan mereka yang berada dalam
situasi rentan dan mengurangi eksposur dan kerentanan mereka terhadap
peristiwa-peristiwa ekstrem terkait iklim dan guncangan ekonomi dan
sosial, lingkungan dan bencana lainnya.
 Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber,
termasuk melalui kerjasama pembangunan yang disempurnakan, untuk
menyediakan sarana yang memadai dan dapat diprediksi bagi negara-
negara berkembang, khususnya negara-negara terbelakang, dan
menerapkan program dan kebijakan untuk mengakhiri kemiskinan di
semua dimensinya
ZERO HUNGER
Tujuan  menghentikan kelaparan, memperoleh keamanan
makanan, dan meningkatkan nutrisi dan promosi agrikultur.

 800 juta orang di dunia yang mengalami kelaparan Mayoritas penderita


kelaparan adalah warna negara berkembang.
 Penderita kelaparan terbanyak  Asia 2/3 total masalah kelaparan dunia.
 Tahun 2015 sebanyak 14,7 juta orang, di US dan Eropa, 232,5 juta prang di
Afrika, 34,3 juta orang di Amerika Latin dan Caribbean, 1,4 juta orang di
Oceania, dan 511,7 juta orang di Asia mengalami kelaparan.
 Dunia yang tidak kelaparan akan secara positif mempengaruhi perekonomian,
kesehatan, pendidikan, dan perkembangan sosial.
 Apabila goals ini tidak tercapai, maka akan sulit untuk mencapai goals yang
lainnya.
TARGET 2030

 Mengakhiri masalah kelaparan dan memastikan akses untuk semua


orang khusunya orang-orang miskin dan rentan, termasuk infan,
untuk mendapatkan makanan aman, bergizi, dan cukup
 Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk target yang
disepakati secara internasional perihal stunting pada anak-anak
usia dibawah 5 tahun,
 Mengatasi kebutuhan nutrisi dari remaja putri, ibu hamil dan
menyusui, dan orang tua
 Menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan produsen
makanan skala kecil khususnya perempuan, masyarakat adat,
keluarga petani, penggembala, dan nelayan.
TARGET 2030
 Memastikan sistem produksi pangan berkelanjutan dan
menerapkan praktek pertanian yang tangguh yang meningkatkan
produktivitas dan produksi, yang memabntu menjaga ekosistem
dan memperkuat kapasitas untuk beradaptasi terhadap perubahan
iklim, cuaca ekstrem, kekeringan banjir, dan bencana lainnya.
 Mempertahankan keragaman genetik benih, tanaman yang
dibudidayakan, dan hewan yang didosmestikasi, termasuk benih
dan bank tanaman yang dikelola dengan baik pada tingkat
nasional, regional, dan internasional.
GOOD HEALTH AND
WELL-BEING
 Tahun 1990 17000 anak-anak yang meninggal setiap harinya.
 Asia Selatan dan Sub-Saharan Afrika  daerah dengan kejadian
kematian anak tersering. 4 dari 5 anak usia dibawah 5 tahun
meninggal di daerah ini.
 Tahun 2016 7 juta orang menderita HIV 2,1 juta diantaranya
adalah anak-anak usia dibawah 15 tahun.
 Tahun 2006 juta manusia  meninggal karena AIDS.

 Tahun 2000-2015 lebih dari 6,2 juta orang meninggal karena


malaria.
 Malaria biasa diderita oleh anak-anak usia dibawah 5 tahun di Sub-
Saharan Africa.
TARGET 2030
 Mengakhiri kematian bayi baru lahir dan anak-anak di bawah usia 5
tahun pada semua negara, mengurangi kematian neonatal hingga
setidaknya 12 per 1.000 kelahiran hidup.
 Mengakhiri epidemi penyakit AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit
tropis, dan memerangi penyakit tropis, penyakit menular, dan penyakit
yang terbawa air.
 Mengurangi 1/3 kematian prematur karena penyakit tidak menular
melalui tindakan pencegahan, pengobatan, dan peningkatan kesehatan
mental, dan kesejahteraan.
 Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari tindakan penyalahgunaan
zat, termasuk penyalahgunaan narkoba dan alkohol berbahaya
 Memastikan adanya akses umum terhadap pelayanan seksual dan
reproduksi kesehatan, termasuk perencanaan kelaurga.
 Mengurangi jumlah kematian dan penyakit akibat bahan kimia, polusi
dan kontaminasi udara, air, dan tanah.
QUALITY EDUCATION

 Pendidikan yang baik  pondasi untuk menciptakan perkembangan


berkelanjutan
 Lebih dari 265 juta anak  berhenti sekolah  22% diantaranya
adalah sekolah dasar.
 Bahkan anak-anak yang mengikuti sekolah masih kurang kemampuan
dalam membaca dan berhitung.
 Sub-Saharan Africa Lebih dari setengah jumlah anak anak tidak
bersekolah  jumlah anak tidak bersekolah terbanyak di dunia
tahun 2030 pendidikan harus diperoleh oleh 444 juta anak usia 3-15
tahun. Jumlah tersebut adalah 2,6 kali lebih banyak dari jumlah anak
yang bersekolah saat ini.
 Latar belakang dari kurangnya kualitas pendidikan 
kurangnya tenaga pengajar terlatih, kualitas sekolah kurang
memadai, dan kurangnya kesempatan bersekolah bagi anak-
anak desa
TARGET 2030
 Memastikan bahwa semua anak laki-laki dan perempuan memperoleh
pendidikan dasar dan menengah yang gratis, berkeadilan, dan
berkualitas.
 Memastikan bahwa semua anak-laki-laki dan perempuan memiliki
akses pendidikan preprimer sehingga akan siap menerima pendidikan
dasar
 Memastikan adanya akses yang sama untuk semua perempuan dan
laki-laki untuk untuk mendapatkan pendidikan teknis, kejuruan, dan
tersier yang terjangkau dan berkualitas, termasuk universitas.
 Meningkatkan jumlah orang muda dan dewasa yang memiliki
kemampuan relevan, termasik kemampuan teknikal, vokasioanal
untuk pekerjaan yang layak dan wirausaha.
GENDER EQUALITY
 Kesetaraan gender  pondasi yang diperlukan untuk dunia yang
lebih damai, makmur dan berkelanjutan.
 1 dari 5 wanita dan remaja perempuan berusia 15-49 tahun pernah
mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangannya.
 Memperparah keadaan 49 negara tidak memiliki hukum yang
mengatur atau melindungi perempuan dari kekerasan.
 Perkembangan dalam pemberantasan kekerasan fisik dan seksual
seperti perkawinan anak dan FGM (Female genital mutilation)
sudah berkurang sekitar 30% pada dekade ini.
GENDER EQUALITY
 Di Asia Selatan, resiko anak perempuan menikah di bawah umur
sudah berkurang lebih dari 40% sejak tahun 2000.
 Lebih dari 100 negara sudah mengalokasikan dana untuk
kesetaraan gender.
 Wanita yang bekerja di luar sektor agrikultur sudah meningkat dari
35% pada tahun 1990 menjadi 41% pada tahun 2015.
 Masih banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan masalah kesetaraan gender hingga tuntas
TARGET 2030
 Menghentikan segala bentuk diskriminasi yang melawan wanita
dan anak perempuan di segala tempat
 Mengeliminasi segala bentuk kekerasan yang menyerang wanita
dan anak perempuan baik di tempat umum dan privat, termasuk
perdagangan, dan seksual, dan segala jenis eksploitasi
 Mengeliminasi segala bentuk tindakan berbahaya seperti
pernikahan dini, pernikahan paksa, dan female genital mutilation.
 Memastikan wanita untuk untuk memiliki partisipasi dan
kesempatan yang sama dalam hal kepemimpinan dan pengambilan
keputusan di politik, ekonomi, dan kehidupan bermasyarakat
 Memastikan adanya akses pelayanan kesehatan seksual dan
reproduktif
CLEAN WATER AND
SANITATION
 Air bersih dan mudah diakses kebutuhan penting bagi seluruh
umat manusia di dunia.
 Kelangkaan air, kualitas air yang buruk, dan sanitasi yang tidak
memadai dapat berakibat buruk terhadap keamanan makanan, mata
pencaharian, dan kesempatan bersekolah bagi masyarakat miskin
dunia.
 3 dari 10 orang kekurangan akses untuk mendapatkan pelayanan air
minum
 6 dari 10 orang kekurangan akses untuk mendapatkan fasilitas
sanitasi yang baik.
 sekitar 4 milyar orang yang kekurangan akses pelyanan sanitasi
umum seperti toilet dan jamban.
CLEAN WATER AND
SANITATION
 892 juta orang masih membuang air besar sembarangan.
 Setiap harinya 1000 anak yang meninggal karena penyakit yang
berhubungan dengan air dan sanitasi.
 Lebih dair 80% air limbah karena aktivitas manusia dibuang ke
sungai dan laut tanpa pembuangan polutan terlebih dahulu
memperparah kondisi air dan sanitasi.
 Pada tahun 1990-2015 proporsi orang yang minum air bersih
meningkat, dari 76% mejadi 90%.
 Dengan mengelola air secara berkelanjutan, secara tidak langsung
juga mengelola produksi makanan dan energi dan berkontribusi
untuk pekerjaan yang layak dan perkembangan ekonomi.
TARGET 203O
 Memperoleh akses air minum yang universal dan merata
untuk semua manusia
 Memperoleh akses sanitasi yang memadai untuk semua
masyarakat dan mengakhiri kebiasaan membuang air besar
sembarangan, serta memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan wanita dan remaja putri pada situasi rentan
 Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi dan
mengelimasi bahan kimia
 Meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam segala sektor
dan mengurangi jumlah orang yang menderita kelangkaan air
 Melindungi dan mengembalikan ekosistem yang berhubungan
dengan air termasuk gunug, hutam, sungai, dan danau.
AFFORDABLE AND CLEAN
ENERGY
 Energi digunakan untuk pekerjaan, pelayanan, keamanan, perubahan
iklim, produksi makanan, dan peningkatan penghasilan digunakan
pada seluruh aspek kehidupan
 Setidaknya 3 milyar orang yang kekurangan akses untuk memasak
bersih dan terpapar ke polusi udara sampai tingkat yang berbahaya.
 ± 1 milyar orang di Sub-Saharan Africa  beraktivitas tanpa adanya
sumber cahaya 13% dari populasi dunia masih kekurangan akses
ke listrik modern.
 3 milyar orang yang bergantung pada kayu, batu bara, arang, dan
kotoran hewan untuk memasak dan memanaskan.
 Energi  kontributor dominan terhadap perubahan iklim sekitar
60% dari total emisi gas greenhouse mempengaruhi perubahan iklim.
TARGET 2030
 Memastikan adanya akses universal ke palayanan energi
yang terjangkau, andal, dan modern.
 Menggandakan efisiensi energi
DECENT WORK AND
ECONOMIC GROWTH
 Memiliki pekerjaan sekalipun, tidak menjamin seseorang
terbebas dari kemiskinan.
 Tingkat pengangguran dunia penurunan yaitu 6,1% pada
tahun 2000, menjadi 5,6% pada tahun 2017.
 Pada 40 dari 45 negara laki-laki berpenghasilan 12,5% lebih
besar dari pada perempuan.
 Bagian yang penting dalam perkembangan ekonomi 
masyarakat memiliki pekerjaan yang mampu mendukung
pembiayaan kebutuhan mereka dan keluarganya.
 Lowongan pekerjaan memang sudah cukup banyak selama
25 tahun terakhir ini, namun tidak sesuai dengan semakin
banyaknya tenaga kerja pada saat ini.
.
DECENT WORK AND
ECONOMIC GROWTH
 Perlu dibuat peraturan yang mendukung
enterpreneurship dan pencipta pekerjaan.
 Menghentikan kerja paksa, perbudakan, dan human
trafficking.
 Sehingga pada tahun 2030, baik laki-laki dan wanita
dapat memeproleh pekerjaan yang layak.
 Goals  mempromosikan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan serta menjamin pekerjaan yang produktif
dan layak untuk semua masyarakat dunia
INDUSTRY, INNOVATION
AND INFRASTRUCTURE
 Perkembangan teknologi membantu manusia untuk
menghadapi tantangan dewasa ini
 Investasi dalam infrastruktur yang meliputi transportasi,
irigasi, energi, dan teknologi komunikasi merupakan hal yang
krusial untuk mencapai perkembangan berkelanjutan dan
memberikan dukungan bagi komunitas-komunitas dari
seluruh negara.
 Manufaktur di negara berkembang hanya menghasilkan
US$100 per kapita, berbeda dengan negara-negara di Eropa
dan Amerika Utara yang menghasilkan US$4.500 per kapita.
INDUSTRY, INNOVATION
AND INFRASTRUCTURE
 Masih ada 4 milyar orang yang tidak dapat memiliki
akses internet Mayoritas berasal dari negara
berkembang.
 Semakin banyak investasi dalam hal inovasi dan
infrastruktur, maka akan semakin baik kehidupan.
 Menjembatani kesenjangan digital, mempromosikan
industri yang berkelanjutan, dan berinvestasi dalam
penelitian ilmiah dan inovasi adalah semua cara penting
untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan
TARGET 2030
 Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan
tangguh, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas, untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan
fokus pada akses yang terjangkau dan merata untuk semua.
 Mempromosikan industri yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun
2030, secara signifikan meningkatkan pangsa industri pekerjaan dan
produk domestik bruto, sesuai dengan keadaan nasional, dan
menggandakan porsinya di negara-negara terbelakang.
 Meningkatkan akses industri skala kecil dan perusahaan lain, khususnya
di negara berkembang, ke layanan keuangan, termasuk kredit yang
terjangkau, dan integrasinya ke pasar.
 
REDUCED INEQUALITIES
 Suatu konsensus “perkembangan ekonomi tidak efektif untuk mengurangi kemiskinan
jika tidak inklusif dan tidak melibatkan 3 dimensi perkembangan berkelanjutan, yaitu
ekonomi, sosil, dan lingkungan.”
 Ketimpangan pendapatan sudah berkurang dalam dan antar negara.
 Pendapatan per kapita 60 dari 90 negara sudah meningkat dari pendapatan nasinal rata-
rata.
 Tahun 2016 lebih dari 64,6% produk yang diekspor oleh negara berkembang ke pasar
dunia mengalami zero tarrif peningkatan tarif 20% terjadi pada tahu 2010.
 Lebih dari 30% ketimpangan pendapatan diantara laki-laki dan wanita Wanita lebih
sering berpeluang memiliki pendapatan 50% dibawah pendapatan rata-rata.
 Ketimpangan pendapatan adalah masalah global yang membutuhkan global solusi
meningkatkan regulasi pasar keuangan dan lembaga, mengirim bantuan pembangunan di
mana yang paling dibutuhkan dan membantu orang bermigrasi dengan aman sehingga
mereka dapat mengejar peluang.
TARGET 2030
 Secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan
pendapatan dari 40 persen populasi paling bawah pada tingkat
yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional.
 Memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi
dan politik dari semua orang, terlepas dari usia, jenis kelamin,
kecacatan, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau
lainnya.
 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi
ketidaksetaraan hasil, termasuk dengan menghilangkan undang-
undang, kebijakan dan praktik diskriminatif dan
mempromosikan undang-undang, kebijakan dan tindakan yang
sesuai dalam hal ini.
SUSTAINABLE CITIES
AND COMMUNITIES
 Kota  pusat untuk lahirnya ide-ide, perdagangan,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, produktivitas,
perkembangan sosial, dan lain-lain.
 Dengan kemungkinan jumlah penduduk kota mencapai 5
milyar orang pada tahun 2030, penting untuk membuat
perencanaan dan pengelolaan kota yang baik,
 Lebih dari setengah populasi dunia tinggal di kota.

 Pada tahun 2050, kemungkinan besar 2/3 penduduk


dunia tinggal di kota semakin padat.
 883 juta orang di Asia Timur dan Asia Tenggara hidup di
lingkungan kumuh
SUSTAINABLE CITIES
AND COMMUNITIES
 Tahun 1990, terdapat 10 “mega-cities” dengan 10 juta penduduk.
 Tahun 2014 terdapat 28 “mega-cities” dengan 453 juta penduduk.

 Semakin lama akan semakin banyak orang yang memilih tinggal di


kota.
 Orang yang tinggal di kota juga sering menjadi pusat kemiskinan
ekstrim
 Kota berkelanjutan untuk semua dibuat perumahan publik yang
baik dan terjangkau.
 Target  membuat kota dan pemukiman manusia yang
inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan serta memperkuat
upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya.

Anda mungkin juga menyukai