1. Egoisme
2. Utilitarianisme
3. Deontologi
4. Keadilan
5. Virtue Ethics
Teori Etika
Egoisme
Menurut Brooks dan Dunn (2012) terdapat perbedaan antara mementingkan diri
sendiri dengan egois. Egois adalah tindakan yang memberikan manfaat bagi diri
sendiri dengan tidak memedulikan apakah tindakan tersebut merugikan pihak lain
atau tidak, sedangkan memetingkan diri sendiri adalah melakukan tindakan yang
memebri manfaat bagi diri sendiri dengan tidak merugikan orang lain.
Teori Etika
Utilitarianisme
Utilitarianisme mendefinisikan baik atau buruk dalam bentuk konsekuensi
kesenangan (pleasure) dan kesakitan (pain). Tindakan beretika adalah tindakan
yang menghasilkan kesenangan atau rasa senang yang paling banyak atau rasa
sakit yang paling sedikit. Teori ini berdasarkan asusmsi bahwa tujuan hidup adalah
untuk bahagia dan segala sesuatu yang mendorong kebahagiaan secara etika baik.
Kelemahan:
• Belum ada ukuran untuk kesenangan dan kebahagian
• Permasalahan dalam distribusi dan intensitas kebahagiaan
• Menyangkup cakupan
• Kepentingan minoritas yang terabaikan akibat keinginan untuk memenuhi
kebahagiaan mayoritas
• Mengabaikan motivasi dan hanya berfokus pada konsekuensi
Teori Etika
Deontologi
Teori ini menjelaskan tentang motivasi yang mendasari seseorang berbuat etis. Hal ini
sesuai dengan teori Kant bahwa sesuatu yang baik didasarkan pada niat baik.
Dengan logika ini, maka baik atau buruknya sesuatu dinilai dari motivasi diri sendiri.
Namun, bisa jadi, seseorang bertindak sesuai etika karena mematuhi hukum yang
berlaku dan takut dengan hukuman jika melanggarnya (terjadi ketika hukum dibuat
dengan dasar nilai-nilai etika). Salah satu hal yang menjadi kelemahan deontology
antara lain tidak adanya guidelines yang jelas untuk mendefnisikan baik atau buruk
ketika ada konflik hukum satu dengan lainnya.
Teori Etika
Teori Keadilan
Teori ini dikembangkan oleh David Hume (1711-1776) meyakini bahwa kebutuhan
keadilan muncul karena dua alaasan. Pertama, manusia tidak selalu bersifat baik dan
penolong. Kedua, masalah kelangkaan sumber daya. Hume berargumentasi justice
sebagaimana mekanisme. Justice adalah proses pemberian atau alokasi sumber
daya dan beban berdasarkan alasan rasional. Ada dua aspek dari justice, yaitu
procedural justice (proses penentuan alokasi) dan distributive justice (alokasi yang
dilakukan).
Teori Etika
Virtue Ethics
Virtue ethics berfokus kepada karakter modal dari pengambi keputusan, bukan
koneskuensi dari keputusan (utilitarinisme) atau motivasi dari pengambilan keputusan
(deontologi). Teori ini mengambil pendekatan yang lebih holistic untuk memahami
perilaku beretika dari manusia.
Dua permasalahan utama dari vitue ethics adalah menentukan virtues apa yang harus
dimiliki seseorang sesuai dengan jabatan dan tugasnya, dan bagaimana virtues
ditunjukkan di tempat kerja.
Pengambilan Keputusan
Beretika
Keputusan atau tindakan bisa dikatakan etis atau benar pada saat keputusan atau
tindakan tersebut sejalan dengan standar tertentu, yang mencakup:
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam hal keuntungan bersih atau biaya;
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak;
3. Kesetaraan yang dilibatkan;
4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan (harapan untuk karakter, kebajikan
Pengambilan Keputusan Beretika:
Stakeholder Impact Analysis
Stakeholder Impact Analysis meupakan penerapan teori utilitarianisme dalam
keputusan bisnis. Kelebihan dari pengambilan keputusan ini adalah memberikan
kerangka analisis mengenai pihak-pihak yang kemungkinan terkena dampak dari
keputusan yang diambil.
Sebagai seorang wirausaha hendaknya menerapkan etika saat berusaha. Dalam bidang otomotif
ada etika engineering dan etika bisnis yang mengikat dan harus ditaati.
”… membuat keputusan yang konsistem terhadap keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
publik, serta menghindari sekaligus menyungkap faktor-faktor yang membahayakan publik dan
lingkungan.”
Mengabaikan
Tanggung
Jawab Profesi
Analisis Kasus
Setelah produk Ford Pinto selesai diproduksi dan diuji kelayakaannya oleh Ford, ternyata mobil
meledak saat ditabrak dari belakang karena tangki bensin berada tepat dibawah bumper. Ford
sendiri sudah mengetahui hal tersebut dan mengajukan lobby kepada pemerintah untuk menunda
uji kecelakaaan selama 8 tahun. Ford juga tidak berusaha menginstal rubber bladder karena
biayanya sangat tinggi.
Mengabaikan
Justice and
Fairness Ethic
Analisis Kasus
Ford Pinto yang saat itu menjadi andalan walaupun telah menyebabkan banyak kecelakaan
bahkan hingga korban jiwa, namun Ford tidak menarik kembali produk yang telah terjual tersebut.
Berdasarkan salah seorang mantan karyawannya yang ikut andil dalam Fornd Pinto menyatakan
jika keputusan Ford melanggar etika. Lingkungan perusahaan, sistem organisasi Ford mengubah
orang tanpa disadarinya.
Mengabaikan
Deonthology
Mengabaikan
Ethic
Utilitasrism Ethic
Perusahaan Ford bila melakukan perubahan produksi memakan biaya sebesar $137.500 untuk 11
juta unit kendaraan. Dilihat dari sisi Ford, jelas Ford lebih mencari profit daripada harus redesign
untuk keselamatan penumpang.
Referensi
• Bazerman, Max., et al. 2002. Why Good Accountants Do Bad Audits. Harvard Business
Review (Online) diakses 23 September 2017
• Brooks, Leonard J. And Paul Dunn. 2012. Business and Professional Ethics for Directors,
Executives and Accountants. South-Western College Publishing 6th edition
• https://www.scribd.com/presentation/354582134/TEORI-ETIKA-DAN-PENGAMBILAN-
KEPUTUSAN-BERETIKA-pptx
• https://www.scribd.com/presentation/371823949/2-TEORI-ETIKA
Terima Kasih