Anda di halaman 1dari 34

METODE EPIDEMIOLOGI

DESAIN STUDI PENELITIAN


Disusun Oleh :

Dika Erniantin 25010113120072


Norma Dewi Suryani 25010113120106
Juli Arminta Sari K 25010113120174
Raras Sekti Pudyasari 25010113130395
DESAIN STUDI PENELITIAN
1. DESAIN STUDI CASE-CONTROL

2. DESAIN STUDI CROSS-SECTIONAL

3. DESAIN STUDI COHORT

4. DESAIN STUDI EKSPERIMENT


1. Studi Case Control

Sebuah Studi Kasus Kontrol Mengenai Faktor-faktor


Risiko Kanker Payudara pada Wanita yang
Mengunjungi Rumah Sakit Kanker MNJ (Mehdi
Nawaz Jung) Hyderabad, India

Pengarang :
B. Nirmala Devi ; B. Babu Rao ; K. Anil Kumar
a. Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di India.

Kanker payudara memiliki prevalensi terbanyak kedua dari semua penyakit kanker.

Tahun 2012 terdapat 16,7 juta kasus baru.

Jumlah kematian meningkat, dari 50.821 tahun 2010, menjadi 70.218 pada 2012.

Industrialisasi dan urbanisasi di India mengakibatkan perubahan gaya hidup (peningkatan usia
menikah, penurunan paritas, status sosial ekonomi membaik).
b. Tujuan

• Untuk mengkaji faktor risiko kanker payudara pada


wanita yang mengunjungi Rumah Sakit Kanker
MNJ, Hyderabad, Telangana, India.

• Untuk meneliti hubungan antara faktor-faktor


risiko dan prevalensi kanker payudara
c. Metode
• Studi kasus kontrol

• Kasus 100 orang dan kontrol 100 orang yang dirawat di RS


Kanker MNJ, Hyderabad

• Kuesioner semi-terstruktur dengan metode wawancara

• Analisis statistik : distribusi frekuensi, analisis deskriptif dan


uji Chi Square. Dengan menggunakan MS Excel 2007 dan Epi
info versi 7.
d. Hasil
• Hubungan antara usia kehamilan pertama
dengan kanker payudara

Menunjukkan tidak ada


hubungan antara usia
kehamilan pertama dengan
kanker payudara (p> 0,05)
Hubungan antara durasi menyusui dengan
kanker payudara

Menunjukkan tidak ada


hubungan antara durasi
menyusui dengan kanker
payudara (p=0,0057)
• Hubungan riwayat keluarga dengan kanker
payudara

Menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga


dengan kejadian kanker payudara (p=0,003)
e. Kesimpulan dan Saran
• Kelompok kasus memiliki usia kehamilan lebih tinggi dan
durasi menyusui lebih rendah dibanding dengan kelompok
kontrol.

• Perlu mencegah penundaan kehamilan

• Perlu dilakukannya skrining pada wanita yang memiliki


riwayat keluarga dengan kanker payudara

• Perlu dilakukannya peningkatan kesadaran akan prosedur


skrining dan pengobatan kanker payudara
2. Studi Cross-Sectional

Tren Kelainan Lipid Antara Diabetes Tipe-2 yang Baru


Terdeteksi Mellitus Di Sebuah Rumah Sakit Perawatan
Tersier Di Karnataka, India

Pengarang :
Chethan T. K.; Venugopal K.
a. Latar Belakang
• Diabetes mellitus adalah penyakit yang saat ini
umum serta penyakit kronis dengan komplikasi
1.
kronis

• resistensi insulin dan diabetes tipe 2 berhubungan


dengan kelainan plasma lipid dan lipoprotein,
2. termasuk kurangnya kolesterol HDL, partikel LDL
padat kecil, dan peningkatan kadar trigliserida.
b. Tujuan

Untuk mempelajari pola kelainan lipid dalam


baru terdeteksi tipe-2 pasien diabetes.
c. Metode
• Sebuah studi cross sectional

• Dilakukan di Wijayanagara Institut Ilmu Medis Rumah Sakit


dan College Bellary (Mei 2014 sampai November 2014)

• Sebanyak 300 pasien diabetes baru terdeteksi termasuk


dalam studi .

• Pemeriksaan darah dilakukan untuk memperkirakan low


density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL) dan
trigliserida (TG).
d. Hasil

• Sebanyak 300 pasien, 176 (65,34%) adalah laki-laki, 124 (41,34%)


adalah perempuan. 178 (59,33%)
• pasien berada dalam usia kelompok 41-49 tahun. Usia termuda adalah 26
tahun dan tertua menjadi 81 tahun.
• 104 (34,66%) adalah normal BMI, 88 (29,33%) yang
kelebihan berat badan dan 108 (36%) mengalami obesitas.
• Dari 300 pasien, Lipid kelainan terlihat di 200/300 (66,67%) dari pasien.
Peningkatan LDL dicatat dalam 152 (50,67%), trigliserida di 112 (37,33%),
menurun HDL di 130 (43,34%) dari pasien.
• Dari 300 pasien yaitu :

• 72% dari mereka memiliki


komplikasi.
• 77% dari pasien dengan
peningkatan LDL,
• 32,14% dengan
peningkatan TG,
• 48,46% dari pasien dengan
HDL menurun memiliki
komplikasi.
e. Kesimpulan
• Dari penelitian di atas itu jelas terbukti bahwa
dislipidemia adalah asosiasi yang sangat umum dari tipe 2
diabetes mellitus, dan pelakunya mayoritas diabetes terkait
mortalitas kardiovaskular.

• Karena itu adalah reversibel, awal deteksi dan perawatan di


awal pasti akan mengurangi angka kematian dan kesakitan
dan meningkatkan kualitas hidup.
3. Studi Cohort

Rokok dan Risiko Kejadian Diabetes


dan Kematian pada Laki-laki dan
Wanita di Korea

Pengarang :
Sun Ha Jee, PHD
Athena W. Foong, BSC
Nam Wook Hur, PHD
Jonathan M. Samet, MD, S
a. Latar Belakang
Rokok tembakau merupakan faktor risiko dari penyebab beberapa penyakit salah
satunya penyakit diabetes

Penderita diabetes yang merokok sangat berisiko untuk meninggal karena peningkatan
risiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh merokok

Sejal awal 1990-an, berdasarkan beberapa studi kohort dibeberapa negara dihasilkan
bahwa merokok telah dinilai sebagai faktor risiko diabetes type-2

Tingginya prevalensi merokok di kalangan pria korea dan kekayaan data klinis yang
tersedia dari Korea Cancer Prevention Study (KCPS) merupakan alasan peneliti untuk
menunjukkan bahwa merokok sebagai penyebab potensial dari diabetes tipe 2
b. Tujuan

Tujuan dari penelitian ingin menunjukkan


bahwa merokok merupakan penyebab
diabetes tipe 2.
c. Metode
• Desain penelitian menggunakan studi kohort prospektif dalam waktu 14 tahun

dilakukan pada 1.236.443 pria Korea dan wanita yang mempunyai usia awal 30-95

tahun, yang menjalani pemeriksaan medis dua tahun sesuai standard yang

disediakan oleh Perusahaan Asuransi Kesehatan Nasional (NHIC).

• Kejadian diabetes diidentifikasi atas dasar kunjungan rawat jalan, rawat inap, atau

resep pengobatan obat untuk diabetes, seperti yang diperoleh dalam database NHIC.

• Kematian karena diabetes diperoleh melalui kantor statistik nasional.

• Cox proportional hazards model digunakan untuk menyelidiki sekumpulan perokok

dengan indikator kejadian diabetes dan kematian.


d. Hasil
• HASIL penelitian menunjukkan bahwa merokok berkaitan dengan

peningkatan risiko diabetes pada pengobatan rawat jalan, rawat inap, dan

kematian di antara laki-laki dan perempuan (Ptrend <0,0001 untuk semua

sampel).

• Dibandingkan dengan tidak pernah perokok, perokok laki-laki saat ini yang

merokok ≥20 batang / hari meningkat risiko kejadian diabetes (hazard

rasio yang disesuaikan 1,55 [1,51-1,60])


Hasil (2)
• Ada kaitan untuk mereka diberikan 3 resep per tahun

dibandingkan mereka yang diberikan 1 resep per tahun dengan

peningkatan risiko insiden diabetes 1,71 [ 1,63-1,80]), dan

kematian (1,60 [1,25-2,06]).

• Risiko untuk kejadian diabetes kalangan perokok lebih tinggi

pada pria dibandingkan pada wanita dengan bukti modifikasi

efek berdasarkan jenis kelamin dan usia (Pinteraction <0,0001)


e. Simpulan
• Penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan antara merokok dengan

kejadian diabetes dan kematian dari diabetes tersebut.

• Meningkatnya kejadian diabetes pada perokok, terutama di Asia,

menunjukkan bahwa merokok harus dianggap sebagai penyebab potensial

reversibel diabetes. Penelitian ini sebagai dasar lebih lanjut untuk

mengendalikan penggunaan rokok di Korea dan di seluruh Asia.


4. Studi Eksperiment

Studi Eksperimen semu untuk menilai dampak


dari empat intervensi kesehatan remaja seksual di
Sub-Sahara Afrika

Pengarang :
Sohail Agha
a. Tujuan
• Evaluasi yang ketat diperlukan untuk menilai apakah intervensi
kesehatan seksual pada remaja memiliki efek pada persepsi dan
perilaku yang terkait dengan risiko pada anak-anak muda.

• Kegiatan untuk mempromosikan perubahan perilaku,


membahas tentang kesehatan seksual remaja

• Memotivasi remaja untuk menggunakan kontrasepsi,


pencegahan kehamilan, HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual.
b. Metode
• Desain eksperimen semu digunakan untuk evaluasi
dampak dari intervensi kesehatan seksual pada remaja di
Kamerun, Bostwana, Afrika Selatan dan Guinea.

• Data diperoleh daftar Wilayah dan Rumah Tangga yang


diperoleh dari Departemen Perencanaan Survei Demografi.

• Hasil disajikan dalam Model Health Belief Model (HBM ).


c. Hasil
• Intervensi dikaitkan dengan peningkatan dalam berbagai
persepsi kesehatan di kalangan wanita (persepsi tentang
manfaat dan hambatan dalam melindungi perilaku)
• Untuk wanita, intervensi tersebut memiliki dampak
positif dalam penggunaan kondom .
• Untuk pria, intervensi di Kamerun dan Bostwana kurang
memungkinkan.
Hasil (2)
• Dari empat intervensi, di Kamerun yang paling sukses.
Menggunakan media komunikasi (termasuk radio dan
pendidikan sebaya) telah mencapai 9 dari 10 remaja.

• Program di Bostwana juga mampu mencapai proporsi yang


tinggi dari target audien.

• Sedangkan di Afrika Selatan dan Guinea, memiliki program yang


kurang intensif dan memiliki jangkauan yang lebih terbatas.
d. Kesimpulan

• Intervensi yang ditargetkan pada remaja dapat


efektif dalam mengubah sikap dan perilaku seksual
jika mereka termasuk dalam saluran komunikasi.
• Masih ada kebutuhan yang mendesak untuk
mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi masalah
kesehatan seksual laki-laki muda secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Agha, Sohail, 2002. A Quasi-Experimental Study to Assess the Impact of Four Adolescent Sexual

Health Interventions in Sub-Saharan Africa. International Family Planning Perspectives

28(2):67–70 & 113–118.

Chethan Tk et al, 2016. Trends Of Lipid Abnormalities Among Newly Detected Type-2 Diabetes

Mellitus In A Tertiary Care Hospital In Karnataka, India. International journal on

Communitymedicine and public health,3(3); 750- 753

Devi, Nirmala, et al. 2016. A Case Control Study On Risk Factors Of Breast Cancer Among Women

Attending MNJ Cancer Hospital, Hyderabad. International Journal of Biomedical and Advance

Research. Vol 7(2).

Jee, S.H., et al, 2010. Smoking and Risk Diabetes Incidence and Mortality in Korean Men and

Women. Diabet Care. 33(12): 2567-2572.


- TERIMAKASIH -

Anda mungkin juga menyukai