Anda di halaman 1dari 17

RADANG GENETALIA INTERNA

dr. SIGIT Nurfianto, Sp.OG(K)


PENGERTIAN
Radang Genitalia Interna, adalah peradangan akibat mikroorganisme pada
vagina dalam.
 Akibatnya akan muncul gejala keputihan atau fluor albus. Keluarnya cairan
keputihan ini dapat terjadi karena kelebihan hormon, infeksi kuman seperti n.
gonorrhoeae, candida albicans, infeksi protozoa atau trichomonas, dan lain-lain.
Cairan kuning kental dan sangat banyak akan keluar dari vagina. Sekitar vagina
akan terasa panas, gatal, nyeri tekan. Vagina juga akan mengalami nyeri saat
berhubungan, nyeri saat berkemih, dan lain-lain.
 Bila infeksi menyebar ke rahim dan saluran telur maka dapat terjadi demam
disertai gejala nyeri perut bagian bawah kanan/ kiri dan disebut penyakit radang
panggul (pelvic inflamatory disease).
 Macam-macam Radang Genetalia Interna, sebagai berikut:
1) SERVISITIS Adalah peradangan dari selaput lendir kanalis
servikalis. Serviks hanya memili­ki satu lapis sel silindris
pada jaringan epiteln­ya sehingga lebih mudah
terinfeksi di banding selaput lendir vagina.
Kejadian servisitis seringkali disebabkan oleh kuman­-
kuman seperti: trikomonas vaginalis, kandida atau
mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina
(seperti: streptococ­ cus, enterecoccus, e.coli dan
stapilococcus).
Kuman­-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada
epitel gepeng dan perubahan inflamasi kronik dalam
jaringan serviks yang mengala­mi trauma atau
perlukaan.
Lanjutan...

Macam-macam infeksi yang terjadi pada serviks biasanya dimulai dengan erosi
ringan (permukaan licin), erosi kapiler (permukaan kasar), erosi folikuler (kistik)
dan biasanya ter­jadi pada serviks bagian posterior.
Servisitis dapat juga disebabkan oleh robekan serviks, alat­-alat atau alat
kontrasepsi, tindakan intrauterine, seperti: dilatasi dan lain­-lain.
Pada kasus servisitis, kemungkinan penderita mengalami gejala seperti:
Keputihan hebat yang biasanya kental/ purulent dan biasanya berbau. Penderita
juga dapat mengeluhkan dispareuni (nyeri saat berhubungan seksual),
perdarahan saat melaku­kan hubungan seksual.
Lanjutan...

Pada pemeriksaan inspekulo tampak serviks mengalami erosi. Pada servisitis


kronik kadang dapat dilihat bintik putih dalam daerah selaput lendir yang merah
karena infeksi. Pada fasilitas yang lebih lengkap dapat dilakukan pemeriksaan
untuk sediaan hapus untuk biakan dan test kepekaan, pap smear dan diperlukan
dapat dilakukan biopsy.
Penatalaksanaan yang dilakukan bidan jika menemui penderita dengan keluhan
yang dicurigai ke arah servisitis segera melakukan kolaborasi dengan dokter
spesialis. Pen­anganan oleh dokter akan dilakukan sesuai tingkatan servisitis.
2) Endometritis

Adalah komponen penting yang menyebabkan risiko tinggi terjadinya radang


panggul. Endometritis adalah radang pada endometrium, disebabkan oleh bakteri
pathogen yang naik dari serviks ke endometrium. Bakteri pathogen yang ser­ingkali
menyebabkan endometritis misalnya: clamidya Trachomatis, Neiserra Gonon­
rhoeae, Streptococcus Agala ctiae, Cytomegalovirus, HSV dan My copIasma
Hominis.
Lanjutan...
Penderita yang mengalami endometritis akan mengalami keluhan sesuai dengan
jenis endometritisnya. Dalam Sarwono, 2011, endometritis dibagi menjadi:
 Endometritis kronik: penderita mengeluh perdarahan vaginal in-termenstrual,
perdarahan pasca senggama, nyeri perut bagian bawah dan menoragia.
 Endometritis akut: biasanya penderita mengeluh nyeri tekan uterus.
Untuk menegakkan diagnosis endometritis dokter biasanya akan melakukan
anam­nesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan anogenital dan penunjang seperti:
pemerik­saan mikroskopis, USG dan kadang membutuhkan biopsi. Setelah dapat
ditegakkan diagnose dan penyebabnya untuk terapi, dokter spesialis biasanya
akan memberi­kan terapi sesuai dengan penyebab.
3) MIOMETRITIS
Infeksi miometrium atau infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan
salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini merupakan lanjutan
dari endo­metritis.
Gejala klinis miometritis yang seringkali muncul adalah Demam, Keluar
lockhea berbau/ puruleng. Keputihan yang berbau, sakit pinggang dan nyeri
abdomen.
Untuk menegakkan diagnosis miometritis dokter biasanya akan melakukan
anamne­sa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan anogenital dan penunjang
seperti: pemeriksaan mikroskopis, USG dan kadang membutuhkan biopsi.
Setelah dapat ditegakkan di­agnose dan penyebabnya untuk terapi, dokter
spesialis biasanya akan memberikan terapi sesuai dengan penyebab.
4) PARAMETRITIS
Adalah radang pada jaringan longgar ligamentum latum. Biasanya radang ini
hanya pada satu sisi saja (unilateral). Parametritis juga merupakan infek­si
lanjutan dari endometritis menyebar ke miometrium dan infeksi menyebar
lewat jalan limfe.
Penyebaran infeksi sampai ke parametrium melalui 3 cara, yaitu:
1. Penyebaran melalui limfe dari Iuka serviks yang terinfeksi atau dari
endome­tritis.
2. Penyebaran langsung dari Iuka serviks yang meluas sampai ke dasar
ligamentum.
3. Penyebaran sekunder dari tromboflebitis pelvika.
Lanjutan...
Pada tingkatan gangguan parametritis ringan sudah dapat menyebabkan
penderita mengalami demam. Petugas kesehatan patut mencurigai terhadap
kemungk­inan parametritis bila menemukan ibu yang memiliki suhu tinggi
menetap Iebih dari seminggu disertai rasa nyeri di kiri atau kanan dan nyeri pada
pemeriksaan dalam. Penderita tampak sakit, nadi cepat dan perut nyeri dan
Nyeri unilateral tanpa gejala rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan dalam
dapat diraba tahanan padat dan nyeri disebelah uterus.
Lanjutan...
Radang paling banyak berlokasi di parametrium bagian lateral akan tetapi bisa
juga ke depan dan ke belakang. Radang bisa juga menjadi abses. Abses dapat
memecah di daerah Iipat paha di atas Iigamentum inguinale atau ke dalam
cavum douglas. Parametritis bisa juga terjadi nenah. Di tempat radang infeksi
biasanya akan timbul pembengkakan yang mula-­mula lunak tetapi kemudian
menjadi keras sekali.
Jika bidan menemukan ibu yang dicurigai mengalami parametritis sebaiknya
segera dikonsulkan ke dokter spesialis agar segera mendapat penanganan yang
cepat seh­ingga infeksi tidak menjalar lebih luas.
5) ADNEKSITIS
Adneksitis atau Salpingo­ooforitis adalah radang pada tuba falopi dan radang ovar­
ium yang terjadi secara bersamaan. Infeksi ini kadang dapat terjadi pada kedua
ba­gian adneksa. Jenis infeksi atau radang ini sebagian besar akibat infeksi yang
men­jalar ke atas dari uterus, walau infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra
vaginal lewat jalan darah, atau menjalar dari jaringan­-jaringan sekitarnya.
Penderita yang mengalami adneksitis biasanya mengalami demam dan rasa
nyeri disebelah kanan atau kiri rahim yang bertambah keras pada pekerjaan
berat, disertai dengan penyakit pinggang. Haid pada umumnya lebih banyak dari
biasanya dengan siklus yang sering kali tidak teratur. Keluhan dispareunia (nyeri
saat berhubungan), infertilitas dan dismenorea dapat pula ditemukan. Jika
dilakukan pemeriksaan ano­genital dapat diraba nyeri tekan dengan batas yang
nyata dan pada pemeriksaan lab darah biasanya ditemukan leukositosis.
Lanjutan...

Jika bidan menemukan ibu yang dicurigai mengalami adneksitia sebaiknya


segera dikonsulkan ke dokter spesialis agar segera mendapat penanganan yang
cepat seh­ingga infeksi tidak menjalar lebih luas dan kejadian infertilitas dapat
dicegah.
6) PERITONITIS PELVIS

Peritonitis merupakan sebuah proses peradangan pada membran yang


membungkus abdomen dan organ yang terletak di dalamnya. Kasus
peritonitis akut yang tidak tertangani dapat berakibat fatal.
Lanjutan...
Peritonium adalah lingkungan yang steril. Terjadi infeksi peradanganI infeksi karena
ada infeksi pada lingkungan sekitarnya misalnya: infeksi tuba falopi atau rupturnya
kista ovari, perforasi usus asam lambung dari perforasi ulkus atau empedu dari per­
forasi kantung empedu atau laserasi hepar. Penyebab paling sering dari peritonitis
primer adalah spontaneous bacterial peritonitis (SBP) akibat penyakit hepar kronis.
Pada saat ini penanganan peritonitis dan abses peritoneal melingkupi pendekatan
multimodal yang berhubungan juga dengan perbaikan pada faktor penyebab,
administrasi antibiotik, dan terapi suportif untuk mencegah komplikasi sekunder
dikarenakan kegagaIan sistem organ.
Jika bidan menemukan ibu yang dicurigai mengalami adneksitia sebaiknya segera
dikonsulkan ke dokter spesialis agar segera mendapat penanganan yang cepat
seh­ingga infeksi tidak menjalar lebih luas.
1) Servisitis, Endometritis, Miometritis, Perimetritis, Adneksitis, Peritonitis Pelvis
adalah infeksi genitalia interna yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi
pada organ-­organ yang dekat dan menjadi pintu masuk infeksi.
2) Penanganan radang genitalia interna harus segera dikonsulkan ke dokter
spesialis agar segera mendapat pemeriksaan lanjutan untuk menentukan
lokasi infeksi dan penyebabnya. Penanganan yang cepat akan menghambat
penyebaran infeksi dan mencegah angka morbiditas dan mortalitas ibu
termasuk kejadian infertilitas.
Terima Kasih

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai