Anda di halaman 1dari 15

ETIKA PROFESI

ANDRIES ANWAR
MATERI ETIKA PROFESI

• Pengertian Etika
• Pengertian Profesi dan Profesional
• IT Forensics : IT audit trail, real time audit, IT forensics
• Peraturan dan Regulasi : Cyberlaw, UU No.19 tentang hak
cipta, UU No. 36 tentang telekomunikasi dan RUU ITE
peraturan lain yang terkait (Peraturan Bank Indonesia tentang
internet banking)
• Aspek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi’
• Model pengembangan stándar profesi
• Sertifikasi Keahlian di bidang IT
PUSTAKA

• August Beguai, How To Prevent Computer Crime A Guide For


Managers, New York: John Wiley & Sons, 1983
• UU Paten No.14 tahun 2001
• UU Merek No.15 tahun 2001 4. UU Hak Cipta No.19 tahun 2002
• Pudjowiyatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, Bina Aksara, Jakarta
1996 6. R. Pasaribu, Teori Etika Praktis, Pieter, Medan 1988
• Artikel-artikel terkait standar profesi/kompetensi, IT-Audit dan
Forensik
• R. Ayres, The Essence of Professional Issues in Computing, Prentice
Hall, 1999 9. D. Bell et.al, Computers, Ethics, and Social Values,
Prentice Hall, 1995
PENDAHULUAN
ETIKA

• Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang


berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral.
• Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
DUA SIFAT ETIKA
• Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu
yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian,
filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik
gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa
yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang
seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
• Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat
hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan
bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang
filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan
resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika
hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban,
dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan
dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan
uji.
• Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara
dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu
sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin
karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan
mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak
dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau
tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak
seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di
sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Contohnya : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil
meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat
etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain),
maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.
PROFESI

• Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya


memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan
teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang
diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan
untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung
jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu
disebut professional, sedangkan professional sendiri
mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan
seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn
profesinya.
CIRI – CIRI PROFESI
• Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Seorang professional harus memiliki pengetahuan teoretis  dan keterampilan mengenai bidang
teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Asosiasi Profesional
Merupakan suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang
bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya.
• Pendidikan yang Ekstensi
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan
tinggi. Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan
yang tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal.
• Ujian Kompetisi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes
yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
• Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon
profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
•  Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
•  Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka
agar terhindar adanya intervensi dari luar.
•  Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
•  Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
• Layanan publik dan altruism
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
• Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,
prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan
yang mereka berikan bagi masyarakat.
ETIKA PROFESI

• Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 )


adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
• Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu
agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai
atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak professional.
TIGA FUNGSI DARI KODE ETIK
PROFESI
• Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi  tentang prinsip profesionalitas yang digariskan
• Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat  atas profesi yang bersangkutan
• Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar
organisasi  profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi
SUMBER

• http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-
dan-ciri-cirinya
• http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
• http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-
dalam-etika-profesi/
• https://indahwardani.wordpress.com/2011/05/11/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai