Anda di halaman 1dari 44

MESIN AC

MK DASAR TENAGA LISTRIK


2020
AC Machine
 AC sumber utama energi listrik
 Mudah dan murah pada produksi dan
mentransmisikan
 Dapat berfungsi sebagai Generator dan Motor
DC Machine & AC machine

DC motor - ends of the coil connect to a mechanical


rectifier called commutator to 'rectify' the emf
produced.
AC motor - No need rectification, so don’t need
commutator, just need split rings.
AC Motor
AC Generator
Generator and Motor
AC Machine
 Two major classes of machines;
(i) Synchronous machines.
(ii) Induction machines.
Synchronous Machine
• Synchronous machines are ac machine that have a field
circuit supplied by an external dc source.
– DC field winding on the rotor,
– AC armature winding on the stator

• Origin of name: syn = equal, chronos = time


• Synchronous machines are called ‘synchronous’ because
their mechanical shaft speed is directly related to the power
system’s line frequency.
Synchronous Machine
The frequency of the induced voltage is related to the rotor
speed by:

where P is the number of magnetic poles


fe is the power line frequency.

Typical machines have two-poles, four-poles, and six-poles


Example 1
• A hydraulic turbine turning at 200 r/min is
connected to a synchronous generator. If the
induced voltage has a frequency of 60 Hz, how
many poles does the rotor have?
GENERATOR AC
SEREMPAK /
SINKRON
Bagian utama

1. Stator
Bagian yang diam
Berfungsi sebagai tempat
dililitkannya kumparan
(winding) a,b,c untuk
menghasilkan tegangan (ggl)
dan arus AC tiga fasa
Bagian utama

2. Rotor
Bagian yang berputar
Berfungsi sebagai tempat
dihasilkan kutub magnet
(magnetic pole) U dan S
PRINSIP KERJA
GENERATOR AC
SEREMPAK
1. Pada stator terdapat 3 kumparan (a, b, c) yang
letaknya terpisah 1200 satu sama lain, sementara
pada rotor terdapat kutub U dan S
2. Berputarnya penggerak mula (turbin, motor
bakar) akan menyebabkan terjadinya perputaran
rotor sekaligus kutub U dan S.
3. Putaran kutub U dan S rotor akan
menginduksikan ggl ea, eb, dan ec pada
kumparan stator dengan persamaan sesaat :


ea  Em sin t  Em sin t  0 0 

eb  Em sin t  1200 

ec  Em sin t  240 0



4. Generator ac serempak telah menghasilkan tegangan (ggl)
dengan 3 ‘fasa’ yang berbeda :

Fasa = sudut putaran rotor (ωt)


= waktu putaran rotor (t)
MOTOR AC
TAK SEREMPAK
Bagian utama
1. Stator
Bagian yang diam
Berfungsi sebagai tempat untuk mengalirkan
arus ac tiga fasa dan menghasilkan medan
magnet tiga fasa
2. Rotor
Bagian yang berputar
Berfungsi sebagai tempat dihasilkannya gaya
mekanik.
Konstruksinya menyerupai sangkar tupai
(squirrel cage).
PRINSIP KERJA
MOTOR AC TAK
SEREMPAK
PRINSIP KERJA
1. Kumparan a,b,c stator dihubungkan ke sumber
tegangan AC 3 fasa (generator ac) sehingga
mengalir arus AC 3 fasa dalam ketiga
kumparan tsb.
PRINSIP KERJA MOTOR
2. Aliran arus dalam kumparan a,b,c akan
menghasilkan fluks a,b,c yang akan saling
berinteraksi membentuk 1 fluks magnet
resultan (penjumlahan fluks a,b,c)
PRINSIP KERJA MOTOR
3. Fluks resultan (vektor) ini memiliki besaran
tetap dengan arah tidak tetap (berputar
terhadap rotor yang diam) = medan putar
stator.
PRINSIP KERJA MOTOR
4. Tiap batang sangkar rotor akan merasakan
dΦ/dt, sehingga akan terinduksi ggl (e = N
dΦ/dt) pada tiap batang sangkar rotor.
PRINSIP KERJA MOTOR
5. Ggl (tegangan) pd batang-batang sangkar rotor
ini dihubung singkat oleh cincin-cincin ujung
shg mengalir arus (I) hubung singkat pada
batang dan cincin rotor.
PRINSIP KERJA MOTOR
6. Timbul gaya Lorentz (gaya dorong) pada
batang-batang sangkar :
FL = B I L (N)
Dimana :
B = kerapatan fluks resultan stator (Tesla)
I = arus hubung singkat batang sangkar (A)
L = panjang tiap batang sangkar (m)
PRINSIP KERJA MOTOR

7. Gaya Lorentz yang timbul pada batang-batang


sangkar akan mendorong inti besi dan poros
rotor untuk berputar shg dpt memutar beban
mekanis yang terhubung ke motor.
KETIDAKSEREMPAKAN MOTOR AC
TAK SEREMPAK

Ggl pada batang sangkar = hasil ‘induksi’ fluks


magnet resultan stator yang berputar (dΦ/dt)
terhadap rotor yang :
a. diam (awal)
b. berputar lebih lambat dari putaran fluks
stator (bekerja).
Diperlukan ke’tidakserempak’an (asinkron)
kecepatan antara putaran fluks resultan stator
dengan putaran rotor untuk tetap dirasakan
adanya dΦ/dt ≠ 0 oleh batang sangkar rotor
SLIP

Ketidakserempakan kecepatan antara fluks


resultan stator dengan rotor ini disebut juga
sebagai ‘Slip’.

S = (Ns– Nr)/Ns

Ns = kecepatan putaran (fluks) stator


Nr = kecepatan putaran rotor
SLIP

Ns dapat dihitung :

Ns = (120 x fs)/p

fs = frekuensi arus AC pada stator


p = jumlah kutub tiap fasa stator
SLIP

Besarnya frekuensi ggl dan arus AC rotor


dapat dihitung :

fr = S x fs
Soal 1
Suatu motor induksi 3 fasa berputar pada
kecepatan 1440 rpm. Motor tersebut terhubung
pada sumber tegangan dengan frekuensi 50 Hz.
Jika kumparan stator memiliki 4 kutub pada tiap
fasanya, hitunglah frekuensi ggl dan arus pada
rotor.
Jawaban Soal 1
Diketahui :
Nr = 1440 rpm.
fs = 50 Hz.
p = 4 kutub
Hitung : fr = ..?
Jawaban soal 1
fr = S x fs
Sementara
S = (Ns– Nr)/Ns
Ns harus dihitung :
Ns = (120 x fs)/p
= (120 x 50)/4
= 1500 rpm
Jawaban soal 1
Maka Slip
S = (Ns– Nr)/Ns
= (1500 – 1440)/1500
= 0,04 (4%)
Sehingga
fr = S x fs
= 0,04 x 50
= 2 Hz.
Soal 2
Frekuensi rotor dari suatu motor induksi 3 fasa
adalah 1,5 Hz. Jika jumlah kutub kumparan per
fasa stator adalah 6 dan frekuensi stator sama
dengan frekuensi jala-jala PLN (50 Hz), hitunglah
kecepatan rotor.
Jawaban soal 2
Diketahui :
fr = 1,5 Hz.
p=6
fs = 50 Hz
Hitung : Nr = ..?
Jawaban soal 2
fr = S x fs
Maka
S = fr/fs
= 1,5/50
= 0,03 (3%)
Jawaban soal 2
Sementara Ns :
Ns = (120 x fs)/p
= (120 x 50)/6
= 1000 rpm
Jawaban soal 2
Nr dapat dihitung :
S = (Ns– Nr)/Ns
S x Ns = Ns – Nr
Nr = Ns – SNs
= (1 – S ) Ns
= (1 – 0,03 ) 1000
= 0,97 x 1000
= 970 rpm

Anda mungkin juga menyukai