Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1

1. Cindy Felti Paradilah


2. Della Dewi Barokah
3. Eka Yulia Sari
4. Feni Alfionita
5. Rahmania Nurfadila
6. Robbiatul Adawwiyah
7. Siti Nurhayati
8. Wwn Ayu Nurbaindah
9. Yesi Fitria
“Angka Kematian”

Definisi

Menurut UN (United Nations) dan WHO (World Health


Organization) mati adalah keadaan menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.

Menurut UU nomor 36 tahun 2009 menyebutkan,


seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung dan
sistem pernapasan terbukti telah berhenti secara permanen
atau apabila kematian batang otak telah dibuktikan.
Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga
komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur
penduduk. Dua komponen proses demografi lainnya adalah
kelahiran, dan mobilitas penduduk. Tinngi rendahnya tingkat
mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari
tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut
(Bagus, 2008).

Mati ialah peristiwa hilangnya tanda-tanda kehidupan secara


permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Dengan demilikian keadaan mati selalu didahului oleh keadaan
hidup. Mati tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan.
Sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup (live birth)
(Bagus, 2008).
A. Kematian bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada saat bayi
lahir sampai satu hari sebelum hari ulang tahun pertama. Dari sisi
penyebabnya, kematian bayi dibedakan menjadi 2 faktor, yaitu:

1). Kematian bayi endogen, kematian yang terjadi pada bulan


pertama sejak bayi dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor
yang dibawa sejak lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat
konsepsi atau didapat dari ibunya sellama kehamilan.

2). Kematian eksogen, kematian bayi yang terjadi antara usia satu
bulan atau samai satu tahun disebabkan oleh faktor yang
berkaitan dengan pengaruh lingkungan (Sudariyanto, 2011 dalam
Kusuma, 2012)
Penyebab kematian bayi
Di bawah ini ada beberapa penyebab kematian bayi (Waang,
2012):
1. Umur ibu
2. Paritas
3. Pendidikan
4. Jarak ke fasilitas kesehatan
5. Kesejahteraan sosial
6. Sosial budaya
7. Pelayanan kesehatan
B. Kematian Ibu
Kematian maternal atau kematian ibu hamil merupakan
kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari
sessudah berakhirnya kehamilan. Kematian maternal dibagi
menjadi 2, yaitu:

1). Kematian maternal secara langsung, adalah sebagai akibat


komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas, dan segala
intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.

2). Kematian maternal secara tidak langsung, merupakan akibat


dari penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh
terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan
penyakit kardiovaskuler (Prawirohardjo, 2008).
Penyebab Kematian Ibu

Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan


mayoritas kasus kematian ibu sekitar 75% dari total kasus
kematian ibu adalah:
1. Pendarahan
2. Infeksi
3. Tekanan darah tinggi saat kehamilan
4. Komplikasi persalinan
5. Aborsi yang tidak aman (WHO, 2014).
Ukuran Mortalitas
1. Crude Death Rate (CDR) atau angka kematian
kasar adalah jumlah kematian yang dicatat selama
satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan
tahun yang sama.
Dengan rumus, CDR =
Jumlah kematian yang dicatat dalam
tahun kalender
X1000
Jumlah seluruh penduduk pertengahan tahun
yang sama
2. Infant mortality rate (IMR)
Dengan rumus, IMR =
Jumlah kematian bayi selama
satu tahun
X1000
Jumlah bayi lahir hidup di area
yang sama dan tahun yang sama

Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan :


a. Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Diare yang dapat menyebabkan dehidrasi
c. Personal higiene dan sanitasi lingkungan yang kurang
memadai, serta sosial ekonomi rendah
d. Gizi buruk dan daya tahan tubuh yang menurun
3. Perinatal mortality rate (PMR)
Dengan rumus, PMR =

Jumlah kematian janin pada kehamilan 28 minggu atau


lebih + jumlah kematian bayi < 7 hari
selama satu tahun
X1000
Jumlah bayi lahir hidup di area yang sama dan
tahun yang sama

Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan :


a. Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
b. Status gizi ibu dan bayi
c. Keadaan sosial ekonomi
d. Penyakit infeksi terutama ISPA
e. Pertolongan persalinan
4. Maternal Mortality Rate (MMR)
Dengan rumus, MMR =

Jumlah kematian ibu karena kehamilan,


persalinan, dan masa nifas selama satu tahun
X1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun dan wilayah
yang sama

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :


a. Keadaan sosial ekonomi
b. Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas
c. Pelayanan kesehatan terhadap ibu
d. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas
-Thank You -

Anda mungkin juga menyukai