Anda di halaman 1dari 6

BASIDIOMYCOTA :

PENGERTIAN, CIRI,
STRUKTUR TUBUH,
REPRODUKSI

Nadiya Malfa Liya

Jepri Nur Syahdam

M.Rizky Syaban

Andi Renaldy

M. Raysandy
A. PENGERTIAN
BASIDIOMYCOTA
– Basidiomycota adalah salah satu anggota kingdom fungi yang ciri utamanya
menghasilkan spora berbentuk kotak. Spora dari basidiomycota disebut
basidium. Anggotanya bervariasi, ada yang uniseluler, adapula yang
multiseluler. Mereka dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Habitatnya bisa ditemukan di perairan ataupun daratan. Karena variasi tersebut,
maka sangat sulit untuk mengidentifikasikan karakteristik morfologi kelompok
ini secara umum. Pada umumnya organisme ini hidup sebagai aproba (pengurai)
tetapi adajuga yang hidup di tanah, tempat sampah dan batang kayu. Terdapat
sekitar 25.000 Spesies basidiomycota yang telah teridentifikasi.
B. STRUKTUR TUBUH DAN CIRI
BASIDIOMYCOTA
– Badsidiomycota adalah jamur filamen yang terdiri dari hifa dan bereproduksi
secara seksual melalui sel khusus berkelompok yang disebut basidia. Hifa pada
basidiomycota bersekat dan mengandung inti haploid.  Ciri tubuhnya seperti
jamur yang kita kenal, memiliki bagian batang dan tudung yang berbentuk
seperti payung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran yang
menjadi tempat terbentuknya basidium. Hifa yang bercabang dari jenis jamur
ini membentuk mesilium. Kemudian mesilium membentuk tubuh buah yang
disebut basidiokarp. 
D. REPRODUKSI
BASIDIOMYCOTA
– Proses reproduksi basidiomycota merupakan yang paling sering diperhatikan, karena
dianggap cukup menarik. Reproduksinya dapat terjadi secara aseksual dan seksual
sebagai berikut :
– a. Reproduksi Aseksual (Vegetatif) Basidiomycota
– Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora. Konidia adalah
spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau
dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia.Hifa haploid yang sudah dewasa
akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor kemudian
terbentuk spora. Lalu spora tersebut akan diterbangkan oleh angin. Apabila kondisi
lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
b. Reproduksi Seksual (Generatif)
Basidiomycota
– Reproduksi seksual terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-).
– Pertemuan ini akan membuat terjadinya proses plasmogami (larutnya dinding sel). Kemudian inti dari salah satu hifa akan
pindah masuk ke hifa yang lainnya.
– Proses ini membuat terbentuknya hifa dengan dua inti haploid berpasangan sehingga disebut dikariotik.
– Hifa diploid dikariotik kemudian akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
– Miselium ini juga tumbuh membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp.
– Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi penyatuan dua inti haploid dalam basidium menjadi diploid. Proses penyatuan ini
disebut kariogami.
– Basidium membentuk 4 tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
– Inti diploid dalam basidium kemudian membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n)
– Kemudian inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma dan berkembang menjadi basidiospora.
– Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka mereka akan tumbuh menjadi hifa baru
yang haploid.
E. BEBERAPA CONTOH JAMUR
BASIDIOMYCOTA
– Pleurotus sp. atau jamur tiram, merupakan jamur yang memiliki kandungan asam
folat yang tingggi. Biasanya jamur tiram dimanfaatkan sebagai vitamin karena
dapat dijadikan sebagai pencegah banyak penyakit.
– Amanita Phalloides, merupakan jamur basidiomycota yang tampilannya menarik,
tetapi mereka sangat beracun. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kotoran
hewan ternak, biasanya berbentuk seperti payung.
– Auricula Polythrica, atau yang biasanya kita sebut jamur kuping, merupakan jamur
yang ditemukan pada kayu mati. Sesuai dengan namanya, tubuh buanya
berbentuk seperti daun telinga dan bewarna kecoklatan. Jamur kuping sering
dimanfaatkan sebagai sayuran karena memiliki rasa yang enak. 

Anda mungkin juga menyukai