Anda di halaman 1dari 18

MALARIA

Empat spesies Plasmodium penyebab malaria pada manusia


adalah :
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium falciparum
Plasmodium malaria
 Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di Indonesia adalah P. falciparum
(malaria tropikana) dan P.vivax (malaria tertiana) atau campuran keduanya,
sedangkan P. malariae hanya ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan P. ovale
ditemukan di Papua.
 Yang banyak mengalami kegagalan pengobatan sampai kematian adalah
malaria falciparum yang sering menimbulkan komplikasi ke berbagai organ
termasuk otak.
Etiologi dan Transmisi

 Malaria disebabkan protozoa plasmodium melalui


gigitan nyamuk anopheles betina

 Infeksi dengan 2 cara yaitu alamiah melalui vektor dan


induksi melalui transfusi darah, suntikan, kongenital
Penyebaran Malaria di Indonesia
Siklus hidup plasmodium
Nyamuk Anopheles yang membawa plasmodium menggigit manusia dan membawa
Sporozoit kedalam aliran darah.
Sporozoit berpindah dari darah ke hati yang mana sporozoit tersebut akan menyerang
hepatocyte dan akan berubah bentuk menjadi multinucleated schizont.
Hypnozoit adalah tahap dimana Schizont berdiam diri di hati dan akan aktif kembali
apabila ada infeksi dari P. Vivax dan P. Ovale.
Pada siklus ini tidak menimbulkan adanya gejala-gejala klinik.
Schizont pecah dan melepaskan merozoit kedalam sirkulasi dan menginvasi sel-sel darah
merah. Didalam sel darah merah juga terjadi pembelahan aseksual.
Beberapa merozoite akan berkembang menjadi bentuk-bentuk seksual betina dan
Gametosite jantan. Gametosit ini nantinya akan dihisap kembali oleh nyamuk anopheles
dan akan dimatangkan di dalam lambung nyamuk. Disini sprozoit berkembang dan akan
dipindahkan ke kelenjar ludah nyamuk. Dan apabila nyamuk ini kembali menggigit
manusia maka terjadilah siklus hidup plasmodium. 3,4,5
Siklus hidup plasmodium
Plasmodium Plasmodium Plasmodium Plasmodium
falciparum vivax ovale malariae
Hipnozoit - + + -
Jumlah merozoit 40000 10000 15000 15000
Daur eritrosit 48 jam 48 jam 50 jam 72 jam
Daur dalam nyamuk 10 hari 8-9 hari 12-14 hari 26-28 hari
Daur praeritrosit 5,5 hari 8 hari 9 hari 10-15 hari
Eritrosit yang dihinggapi Muda ( bisa Retikulosit Retikulosit Tua
menyerang eri
segala usia)
Periode Inkubasi 9-14 hari 12-17 hari ; 6- 16-18 hari ; dpt 18-40 hari ; dpt
12 bulan lbh lama lbh lama
Gejala dan Tanda klinis Malaria
Trias malaria :
• Demam Paroksimal
• Anemia
• Splenomegali
Gejala Klinis Malaria
MASA INKUBASI
 P.falciparum : 12 hari
 P.vivax / P. ovale : 13 – 17 hari
 P. malariae : 28 – 30 hari
STADIUM DINGIN
 15 menit - 1 jam
STADIUM DEMAM
 suhu meningkat sampai 42ºC / LEBIH
 2 – 4 JAM, karena pecahnya schizon
 periode tiap 3 hari: P.falciparum, P.vivax & P. ovale
 4 hari : P.malariae
STADIUM BERKERINGAT
Diagnosis Laboratoris Malaria
1. Dengan mikroskop cahaya
a. Pemeriksaan hapus darah tebal
b. Pemeriksaan hapus darah tipis

2. ICT (Immuno Chromatographic Test)

3. PCR
Diagnosis Laboratoris Malaria
 Pemeriksaan tetes tebal darah tepi:
(-) = negatif tidak ditemukan parasit dalam 100 LP
(+) = positif 1 ditemukan 1-10 parasit/100 LP
(++) = positif 2 ditemukan 11-100 parasit/100 LP
(+++) = positif 3 ditemukan 1-10 parasit/1 LP
(++++) = positif 4 ditemukan > 10 parasit/ 1LP

 Hapusan tipis
Terutama untuk melihat jenis spesies
Dapat dilakukan hitung parasit berdasarkan jumlah
parasit/1000 eritrosit
Diagnosis Malaria Berat
Ditemukan P. falciparum bentuk aseksual ditambah minimal satu keadaan berikut :
 Malaria serebral (penurunan kesadaran, kejang, koma)
 Anemia berat (Hb<5 g/dl atau hematokrit < 15) pada hitung parasit > 10.000/ul
 Gagal ginjal akut
 Udema paru/ARDS
 Hipoglikemia
 Renjatan
 Perdarahan spontan atau disertai KID
 Kejang berulang
 Asidosis
 Makroskopik hemoglobinuria
 Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoendemis (non imun)
 Ikterus (Bilirubin >3 mg/dl)
 Hiperpireksia
 Kelemahan otot/gangguan neurologis
 Diagnosis post-mortem dengan ditemukannya parasit yg padat
pada pembuluh darah kapiler jaringan otak
Pengobatan Malaria
Klasifikasi Biologi Obat Malaria
1. Skizontisida jaringan primer:
Proguanil, pirimetamin
2. Skizontosida jaringan sekunder:
Primakuin
3. Skizontisida darah:
Kuinin, klorokuin, amodiakuin
4.Gametositosida:
Primaquin (V, F, M, O)
Kuinin, klorokuin, amodiakuin (V, M, O)
5. Sporontosida:
Primakuin, proguanil
Pengobatan
P falciparum
lini pertama : Artesdiaquin
(Amodiaquin,Artesunat) 8 tab 3
hari tambah primaquin 3 tab
lini kedua : Kina + primaquin
P vivax/ovale
Lini I : Artesdiaquin (Amodiaquin,Artesunat) 8
tab 3 hari tambah primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Lini II : Kina + primaquin 3 tab +
primaquin 0,25 mg/kg/hari 14 hari
Pengobatan malaria berat
1. Tindakan umum/suportif
Oksigenisasi, cairan, nutrisi, monitoring
2. Pengobatan simtomatik
Antipiretik
Bila kejang diberi antikonvulsan
3. Antimalaria
Kina iv dengan cara 1 ampul kina 500 mg dilarutkan dalam 500 cc D5 diberikan dalam 8
jam terus menerus sampai penderita dapat minum obat
4. Mengatasi penyulit/komplikasi
Malaria serebral
Anemia berat
Hipoglikemia
Renjatan
Gagal ginjal akut
Pengobatan Pencegahan
1. Klorokuin Basa 5 mg / kg BB / minggu
2. Doksisiklin 1.5 mg / Kg BB / hari :
Untuk daerah yg efikasi P. Falcifarum terhadap klorokuin < 75 %
Maksimal untuk 3 bulan
Kontra Indikasi anak < 8 thn dan ibu hamil
Diberikan 1 minggu sebelum berangkat ke daerah endemis s.d 4 minggu setelah
meninggalkan daerah endemis malaria.

Anda mungkin juga menyukai