Sumber : commons.wikimedia.org
B. PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN
Alat Ukur Massa dan Ketidakpastiannya
Neraca sama lengan,
ketidakpastian 0,001 g. Timbangan,
ketidakpastian 1 ons.
Neraca Ohaus,
ketidakpastian 0,01 g.
Sumber : pixabay.com
Sumber : en.wikipedia.org
KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN
• Keteledoran: kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala.
• Kesalahan acak: disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus pada
kondisi-kondisi pengukuran.
• Kesalahan sistematis: menyebabkan kumpulan acak bacaan hasil ukur
terdistribusi secara konsisten di sekitar nilai rata-rata yang cukup
berbeda dengan nilai sebenarnya.
a. Kesalahan kalibrasi
b. Kesalahan titik nol
c. Kesalahan komponen lain
d. Kesalahan paralaks
KESALAHAN ACAK DAN KESALAHAN SISTEMATIS
1
x skala terkecil
2
MELAPORKAN HASIL PENGUKURAN
Pengukuran berulang,
• terpaksa dilakukan karena pengukuran besaran menunjukkan hasil
yang berbeda,
• ketidakpastian pada pengukuran berulang dinyatakan sebagai
simpangan baku rata-rata sampel.
xi xi
2 2
1 N
sx
N N 1
MELAPORKAN HASIL PENGUKURAN
Pengukuran berulang,
• Ketidakpastian relatif dihitung sebagai berikut.
x
Ketidakpastian Relatif 100%
x
NOTASI ILMIAH
a,… x 10n
Angka Pasti
ANGKA PENTING
Menentukan jumlah angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka
penting.
• contoh: 10000,00002 cm (10 AP)
3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang
ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting.
• Contoh: 4,200 kg (4AP)
ANGKA PENTING
Menentukan jumlah angka penting
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal
adalah bukan angka penting.
196 ( 3 a.p )
= 12,25 12 ( 2 a.p )
16 ( 2 a.p )
KETIDAKPASTIAN PADA HASIL PENGUKURAN
Aspek-aspek pengukuran
Ketelitian (akurasi)
Ketepatan (presisi)
Pengukuran tunggal, Δz x y
2 2
Pengukuran berulang, z sx sy
z
n x m y