Anda di halaman 1dari 22

Perencanaan dan Penganggaran;

KUA, PPAS, RKA/DPA, dan APBD


Nama Kelompok :
1. Ratna Dwi Lestari (041811535003)
2. Nila Uliatur Rachma (041811535008)
3. Minadatur Rohma (041811535024)
PETA KONSEP KUA
DASAR HUKUM 1 6 CONTOH

PROSES
PENGERTIAN 2 5
PENYUSUNAN

3 START 4
KEBIJAKAN UMUM RANCANGAN
DASAR HUKUM KUA

UU No. 25 PP N0. 58
Tahun 2004 Tahun 2005

Permendagri
NO. 13 Tahun
2006
Permendagri
Permendagri NO. 59 Tahun
NO. 21 Tahun 2007
2011
PENGERTIAN KUA

Dokumen yang memuat


kebijakan bidang pendapatan,
Belanja dan pembiayaan serta
asumsi yang mendasarinya
untuk periode 1 (satu) tahun
KEBIJAKAN UMUM KUA

• Kepala Daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan kebijakan


umum APBD berpedoman pada pedoman penyusunan APBD yang
1. ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun

• Kepala daerah menyampaikan rancangan kebijakan umum APBD


tahun anggaran berikutnya sebagai landasan penyusunan RAPD
kepada DPRD selambat lambatnya pertengahan bulan Juni tahun
2. anggaran berikutnya

• Rancangan kebijakan umum APBD yang telah dibahas kepala daerah


bersama DPRD dalam pembicaraan pendahuluan RAPD selanjutnya
disepakati menjadi Kebijakan Umum APDB
3.
RANCANGAN KUA
1. 2. 3. 4.

Memuar target
Program-program Asumsi yang
Disertai dengan
dimaksud mendasarinya
pencapaian kinerja proyeksi pendapatan
diselaraskan dengan mempertimbangkan
yang terukur dari daerah, Alokasi belanja
perkembangan
program-program yang daerah, sumber dan prioritas
ekonomi makro dan
akan dilaksanakan oleh penggunaan pembangunan yang perubahan pokok-
Pemda untuk setiap pembiayaan yang ditetapkan pokok kebijakan fiskal
urusan pemerintahan disertai dengan asumsi pemerintah yang ditetapkan
daerah yang mendasarinya
pemerintah
RANCANGAN KUA
KONDISI EKONOMI MAKRO DAERAH 1.
1.

ASUMSI PENYUSUNAN APBD


2.
2.

KEBIJAKAN PENDAPATAN
KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH
DAERAH 3.
3.

KEBIJAKAN BELANJA DAERAH


4.
4.

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH 5.


5.

STARTEGI PENCAPAIANNYA.
6.
6.
PPAS ( Prioritas Plafon Anggaran Sementara)

PLAFON
TUJUAN
PENGERTIAN 01 PRIORITAS 02 ANGGARAN 03 RANCANGAN 04
SEMENTARA
PENGERTIAN
PPAS
Program Prioritas Dan Patokan Batas
Maksimal Anggaran Yang Diberikan Kepada
SKPD Untuk Setiap Program Dan Kegiatan
Sebagai Acuan Dalam Penyusunan RKA-
SKPD

Penentuan Batas Maksimal Dapat Dilakukan Setelah


Memperhitungkan Belanja Pegawai
PENGERTIAN PRIORITAS

PRIORITAS

Prioritas adalah Penetapan prioritas tidak hanya


suatu upaya Prioritas merupakan proses mencakup keputusan apa yang penting
dinamis dalam pembuatan untuk dilakukan, tetapi juga
mengutamakan
keputusan yang saat ini menentukan skala atau peringkat
sesuatu daripada wewenang/urusan/fungsi atau program
dinilai paling penting
yang lain dengan dukungan dan kegiatan yang harus dilakukan
komitmen untuk lebih dahulu dibandingkan program
melaksanakan keputusan. atau kegiatan yang lain
TUJUAN PPAS
Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan
masyarakat yang dianggap paling penting dan
paling luas jangkauannya, agar alokasi sumber
daya dapat digunakan/dimanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif, mengurangi
tingkat risiko dan ketidakpastian serta
tersusunnya program atau kegiatan yang lebih
realistis

Contoh PPAS
Prioritas
Prioritas Prioritas
Pendidikan
Pendidikan Kesehatan

 Penurunan
Program
 Program
 tingkat
kematian
Wajib
Wajib
Belajar 9
Belajar 9 ibu dan
Thn
Thn anak
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

Plafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah batas tertinggi yang dapat dianggarkan
oleh tiap-tiap satuan kerja perangkat daerah, termasuk didalamnya belanja pegawai

Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dengan DPRD bersifat sementara
dalam arti bahwa plafon anggaran harus ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerah
menyangkut batasan plafon anggaran yang bersifat tetap /Prioritas dan Plafon Anggaran
(PPA) SKPD

PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana
anggaran satuan kerja perangkat daerah pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah

Easy to change
colors, photos and
Text.
RANCANGAN
PPAS

1. Penentuan Skala Prioritas Pembangunan


Daerah

2. Penentuan Skala Prioritas Progam Masing-


Masing Urusan

3. Penyusunan Platform Anggaran


Sementara Untuk Masing-Masing
Progam/Kegiatan
RKA/DPA

Pengertian

TUJUAN

CONTOH
RKA sendiri merupakan rencana kerja PENGERTIAN RKA/DPA
dan anggaran yang merupakan RKA dan DPA termasuk dokumen
dokumen penganggaran dan penjabaran dan penganggaran. Berisi
perencanaan. Isinya berupa program, program atau kegiatan dan anggaran
kegiatan dari SKPD dan anggaran yang yang diperlukan untuk melaksanakan
dibutuhkan untuk melaksanakan semua kegiatan tersebut. Sedangkan
program tersebut. Untuk RKA dari satuan kerja perangkat daerah
mempelajari Tata Cara Penyusunan atau SKPD/DPA memuat rencana
RKA dan DPA Instansi Pemerintah, pendapatan. Membuat belanja untuk
maka kami dari Pusdiklat Pemendagri setiap program yang direncanakan dan
akan mengadakan bimtek keuangan kegiatan sesuai dengan fungsi dan
untuk pemerintahan. Tujuannya sendiri tahun yang direncanakan.
adalah agar aparatur sipil negara dapat
mengelola rencana kerja dan anggaran
pemerintahan
TUJUAN RKA/DPA

RKA digunakan sebagai landasan yuridis


formal dalam memilih sumber dana dan
penggunaan dana.

Untuk mengadakan pembatasan


jumlah dana yang digunakan.
04 03 02 01

Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari


maupun jenis penggunaan dana sehingga
dapat mempermudah pengawasan dalam
operasionalnya. Untuk merasionalkan sumber dana
dan penggunaan dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
APBD

PEGERTIAN TUJUAN

PENYUSUNAN
CONTOH
PENGERTIAN APBD

APBD adalah suatu rancangan keuangan tahunan daerah yang


ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Seperti halnya dengan APBN,
rencana APBD diajukan setiap tahun oleh pemerintah daerah
kepada DPRD untuk dibahas dan kemudian disahkan sebagai
peraturan daerah.

ANGGARAN
PENDAPATAN
ANGGARAN
BELANJA
PEMBIAYAAN
TUJUAN APBD
Pada dasarnya
Pada dasarnya tujuan
tujuan penyusunan
penyusunan APBD
APBD
sama halnya
sama halnya dengan
dengan tujuan
tujuan penyusunan
penyusunan
APBN. APBD
APBN. APBD disusun
disusun sebagai
sebagai pedoman
pedoman
penerimaan dan
penerimaan dan pengeluaran
pengeluaran 60%
penyelenggara negara
penyelenggara negara didi daerah
daerah dalam
dalam
rangka pelaksanaan
rangka pelaksanaan otonomi
otonomi daerah
daerah dan
dan
untuk meningkatkan
untuk meningkatkan kemakmuran
kemakmuran
masyarakat. Dengan
masyarakat. Dengan APBD
APBD maka
maka
pemborosan, penyelewengan,
pemborosan, penyelewengan, dan dan 50%
kesalahan dapat
kesalahan dapat dhindari.
dhindari.

70%
PENYUSUNAN
APBD
Thank you
This text can be replaced with your own text
1. APRILIA DWI
ASUMSI YANG BAGAIMANA YANG ADA DALAM PERENCANAAN ?

2. GRACY AGUSTIA
BAGAIMANA JIKA PEDOMAN APBD TIDAK SESUAI DENGAN RELITA ATAU
KENYATAAN ?

3. NADIA PUTRI
BAGAIMANA JIKA APBD LEBIH ATAU KURANG DARI APBD ITU BAGAIMANA ?

Anda mungkin juga menyukai