Kelompok 7 :
1. Mega Karyina 183402138
2. Alya Syaroyil F Kh 183402153
3. Dewi Listi 183402176
4. Indri Ikhsani R.P 183402188
5. Ramdiani Nur F 183402189
Pendahuluan
Baik manajer maupun para pengembang sistem dapat menerapkan pendekatan sistem ketika
memecahkan suatu masalah. Pendekatan Sistem terdiri dari atas 3 tahap kerja yaitu:
1. Persiapan : Kenali sistem perusahaan.
2. Definisi : Untuk setiap sisten , definisikan subsistem dengan langkah-langkah kerjanya.
3. Solusi : identifikasi solusi, evalusi,memilih solusi terbaik.
Pendekatan sistem ini disebut siklus hidup pengembangan sistem (system Development Life
Cycle-SLD).
Tahapan dan Langkah-langkah Pendekatan Sistem
3. Kepemimpinan Proyek
Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung
jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta
dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh
seorang Pemimpin Proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung.
Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya
dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai.
PROTOTYPING
• Prototyping adalah penyempurnaan dari pendekatan tradisional
• Prototipe : satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para
pengembang dan calon pengguna.
Jenis-jenis prototipe:
1.Prototipe evolusioner
akan terus disempurnakan sehingga memiliki seluruh fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Mengidentifikasi
Kebutuhan Pemakai
Pembuatan Prototipe
Evalusioner
Mengembangkan
Prototipe
Prototipe Tidak
dapat
diterima ?
Ya
Menggunakan
Prototipe
Mengidentifikasi
Kebutuhan Pemakai
Mengembangkan
Prototipe
2. Prototipe persyaratan :
dikembangkan ketika pengguna tidak mampu Prototipe
Tidak
mengungkapkan dengan jelas apa yang
dapat
diterima ?
Menguji Sistem
Operasional
Sistem
Tidak
dapat
diterima ?
Ya
Menggunakan Sistem
operasional
• Daya tarik prototype :
1. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
2. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
3. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
5. Penerapan lebih mudah.
• Istilah RAD ata pengembangan aplikasi cepat diperkenalkan oleh seorang konsultan
komputer dan penulis James Martin, dan istilah ini mengacu pada suatu pengembangan
siklus hidup yang dimaksud untuk memproduksi sistem dengan cepat tanpa mengorbankan
mutunya.
• RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat didalam suatu
kerangka kerja yang disebut Rekayasa informasi.
• RAD berbeda dengan SDLC tradisional dimana keterlibatan pengguna lebih banyak
dibanding pengembang sistem informasi.
01. 02. 03. 04.
Manajemen, harus Manusia, dibentuk Metodologi, yaitu Peralatan, terdiri
mendukung RAD siklus hidup RAD yang
Unsur-unsur beberapa Tim yang dari bahasa
sepenuhnya dan terdiri dari
Penting terspesialisasi yang pemrograman
menyediakan perencanaan
RAD dikenal dengan generasi ke-4 dan
lingkungan kerja yang istilah SWAT kebutuhan, rancangan peralatan CASE
membuat kegiatan pemakai, konstruksi, (computer aided
tersebut sangat dan cutover software
menyenangkan. engineering)
PENGEMBANGAN BERFASE
2. Tahap Analisis
Pengembang:
• Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk setiap modul sistem
• Mendokumentasikan hasil-2 dalam bentuk model-model proses, data dan objek
3. Tahap Desain
Pengembang:
• Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem lain untuk setiap modul sistem yang baru
• Mendokumentasikan desain dengan menggunakan teknik pemodelan
Pengembang:
• Membuat dan menguji software dan data utk setiap modul sistem
• Mendapatkan umpan balik dari pengguna
5. Tahap Konstruksi Akhir
Pengembang:
• Mengintegrasikan modul menjadi sistem yang lengkap, menguji beserta dengan data-datanya
• Hardware yang dibutuhkan dibeli dan diuji
• Pengguna dilatih.
Pengembang:
• Melaksanakan uji sistem yg mencakup software dan data, hardware, fasilitas, pengguna
dan prosedur
• Komponen dipasang dan diuji penerimaan pengguna
Fase-fase Modul
Jika protoryping paling sesuai digunakan untuk sistem kecil. Metodologi RAD
paling sesuai untuk sistem besar, maka pengembangan berfase daoat digunakan
untuk pengembangan segala jenis ukuran. Kuncinnya adalah bagaimana sistem
dibagi menjadi modul-modul yan masing-masing akan di analisis,dirancang dan
dibuat secara terpisah.
DESAIN ULANG PROSES BISNIS
• Rekayasa ulang (reengineering) yaitu proses pengerjaan ulang sistem atau disebut juga dengan
istilah desain ulang proses bisnis (business process redesign—BPR). BPR mempengaruhi operasi TI
perusahaan dalam dua hal. Pertama, TI dapat menerapkan BPR untuk mendesain ulang sistem-
sistem informasi yang hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa. Sistem-
sistem seperti ini disebut sistem warisan (legacy systems), karena mereka terlalu berharga untuk
dihapuskan namun menghisap sumber-sumber daya yang dimiliki oleh IS. Kedua, ketika sebuah
perusahaan menerapkan BPR pada operasi-operasi utamanya, usaha ini akan selalu memberikan
1. Rekayasa Terbalik
2. Restrukturisasi
Tiga Teknik BPR
3. Reengineering
Rekayasa Terbalik
Restrukturisasi adalah proses transformasi suatu sistem menjadi bentuk lain tanpa mengubah
fungsionalitasnya.
Salah satu contoh restrukturisasi adalah transformasi suatu program yang ditulis pada awal tahun
penggunaan komputer dimana tidak banyak terdapat standar pemograman. Program lama tersebut
Rekayasa ulang adalah rancang ulang lengkap suatu sistem lama dengan