Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPERTI
INVESTASI
Oleh: Naila Rizki Salisa, S.E., M.Sc
1.
PSAK 16 (Revisi 2011)
1. Aset Tetap
2.
PSAK
PSAK 13 (Revisi 2011)
2. Properti Investasi
3..
ASET
TETAP
1 PSAK 16 mendefinisikan Aset Tetap sebagai aset
2.
berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif
1. 2.
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal, pada saat ada bagian
tertentu dari aset yang diganti, dan jika ada pengeluaran terkait dengan aset
selama masa manfaatnya
Pengakuan
• Contoh: Entitas membeli suatu
komponen suku cadang dari suatu
Suku cadang utama dan mesin. Suku cadang tersebut spesifik
peralatan siap pakai termasuk dan harganya material
dibandingkan dengan nilai aset
aset tetap jika, digunakan lebih tersebut. Jangka waktu pemakaian
dari satu periode, digunakan suku cadang tersebut lebih satu
untuk aset tertentu, dan tahun.
komponen yang diganti tidak • Suku cadang dikategorikan sebagai
diakui lagi. aset pada saat pembelian, dengan
syarat komponen yang akan diganti
dihapuskan dari pembukuan.
6
Pengakuan
Materialitas digunakan sebagai
tambahan kriteria untuk menentukan,
Unit ukuran dalam pengakuan apakah pengeluaran akan dicatat sebagai
sesuai kondisi entitas. Kriteria aset tetap
7
Pengukuran Awal
• Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada
awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
• Biaya perolehan meliputi
1. Harga perolehan bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset.
Biaya yang diatribusikan
langsung
11
Manakah yang masuk dalam biaya perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan
mesin baru untuk produk barunya:
1. 20.000.000.000 untuk pembelian mesin
2. 1.300.000.000 biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi
mesin sesuai layout pabrik.
3. 200.000.000.000 untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 300.000.000.000 untuk pengiriman mesin
5. 1.000.000.000 PPN dan 1.500.000.000 bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 700.000.000
7. Biaya pengetesan awal 250.000.000
8. Biaya grand opening 350.000.000
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi
150.000.000
10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120.000.000
Biaya perpindahan (dismantling cost)
● PT. ABC menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor dan
mengeluarkan biaya untuk merenovasi interior ruangan sebesar 1.000.000.000. Menurut
perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. PT.
ABC mengestimasi total biaya renovasi sebesar 100.000.000 dengan tingkat diskonto 6%.
● Biaya renovasi 1.000.000.000 ditambah estimasi biaya pembongkaran 100.000.000 / (1 +
6%)8 = 62.741.237. Jadi total biaya dekorasi kantor sebesar Rp 1.062.741.237.
● Jurnal
Aset Tetap 1.062.741.237
Kas 1.000.000.000
Kewajiban diestimasi 62.741.237
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau
konstruksi :
Perolehan 1. Material, tenaga kerja, overhead selama
14
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan
penyiapan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaan :
1. Harga Beli
1. Harga beli,
3. Biaya transportasi
• Diskon Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset aset dicatat
setelah diskon
• Pembayaran ditangguhkan Aset yang dibeli dengan pembayaran
ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan
pembayaran diakui sebagai beban bunga.
• Pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi
ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum dialokasikan nilai total biaya perolehan ke
masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya
diklasifikasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).
Contoh
Perusahaan membeli tanah, bangunan, dan mesin dengan total biaya Rp 1.600.000.000.
Nilai wajar masing-masing aset sebagai berikut:
• Tanah Rp 700.000.000
• Bangunan Rp 1.000.000.000
• Mesin Rp 300.000.000
• Total Rp 2.000.000.000
• Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar,
kecuali:
2. Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara
andal
• Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai wajar, maka biaya
perolehan diukur dengan jumlah tercatat dari aset yg diserahkan
Pertukaran
Memiliki Substansi
komersial
1.
1. Model Biaya
Pengukuran
setelah 2.
2. Model Revaluasi
Biaya
Akumulasi rugi penurunan nilai
aset
Contoh Model Biaya
PT. Indah membeli peralatan dengan biaya perolehan sebesar Rp 1.000.000.000 pada tanggal 2
Januari 2015. Perusahaan mengestimasi umur manfaat peralatan selama 10 tahun tanpa nilai
sisa. Perusahaan menggunakan metode garis lurus. Pada tanggal 31 Desember, diestimasi
terdapat rugi penurunan nilai peralatan sebesar Rp 20.000.000
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
Model – Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
Revaluasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi
setelah tanggal revaluasi.
Model Revaluasi
28
Model Revaluasi
Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012
Metode
MetodeProporsional
Proporsional dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal
31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok
yang sama harus direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut
langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Dikredit ke
saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu /
impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut
diakui dalam laporan laba rugi. Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) –
sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo
laba.
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset
tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh
entitas saat penyusutan
• Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan
biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Surplus Revaluasi – OCI xx
Saldo Laba xx
• Jika Entitas mengubah kebijakan akutnansi dari model biaya ke model Revaluasi dalam
pengukuran asset tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif
Model Revaluasi
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000
dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi
dengan penurunan Rp 400.000.
2
PSAk 13 mendefinisikam properti investasi sebagai:
• properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui
sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk
kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
2. Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih perubahan nilai diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar
•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui
dalam
dalam laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada dalam
dalam ekuitas
ekuitas atau
atau laba
laba rugi
rugi
periode terjadinya.
periode terjadinya. untuk penurunan nilai.
untuk penurunan nilai.
•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.
•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
pada tanggal neraca.
pada tanggal neraca. mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.
40
Ilustrasi PSAK 13
● Entitas membeli bangunan seharga 5.200 juta pada 1/1/2011. Entitas
menggunakan fair value model.
• Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan lokasi berbeda (atau
berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan
tersebut;
• harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan penyesuaian untuk
mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada
hargatersebut,dan
• proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan yang dapat
diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada
dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam
lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar
kini dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.
Terima
Kasih