Brosur Fisika Perhatian Lebih
Brosur Fisika Perhatian Lebih
e=
=
=-
2(v1’ - v2’ ) = -30 FADHIL NAUVAN
FADHIL NAUVAN HARIDY
HARIDY
v1’ = v2’ - 15 (12)
(12)
X AK
X AK 55
10 = v1’ + v2’
10 = v2’ - 15 + v2’
fadhilnauvan2002@gmail.com
fadhilnauvan2002@gmail.com
25 = 2v2’
v2’ = 12,5 m/s
v1’ = v2’ - 15
v1’ = 12,5 – 15
v1’ = - 2,5
a. GAYA PENTAL (RECOIL)
Impuls dan Perubahan Momentum Hukum Kekekalan Momentum Gaya ini berlaku saat seseorang sedang bermain senapan.
Saat peluru belum ditembakkan ,
1. Hukum Kekekalan Momentum jumlah momentum peluru dan senapan adalah nol. Saat
1. Pengertian Momentum Hukum ini menerapkan hukum III Newton artinya hukum peluru lepas momentum peluru
Momentum adalah kecenderungan benda yang begerak ini menyatakan “ Momentum adalah total dari dua buah diimbangi dengan momentum senapan akibatnya bahu si
untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan konstan. benda sebelum bertumbukan adalah sama dengan total dua penembak akan terdorong ke
Dengan begitu momentum memiliki persamaan p = m.v, buah benda setelah tumbukan “ belakang. Gaya yang mendorong bahu si penebmbak inilah
dengan satuan kgm/s, dan ada persamaan perubahan yang disebut dengan gaya pental
momentum p = m( vt - v0 ) atau recoil.
Contoh soal :
Sebuah mobil massanya 750 kg bergerak dengan kelajuan b. GERAK BALON & GERAK GURITA
54 km/jam. Berapa momentumnya ? Gerak ini terjadi saat balon yang terisi dengan gas lalu
Dik : m = 750 kg ; v = 54 km/jam = 15 m/s dengan tiba-tiba dilepas. Saat dilepas ,
Dit : p = ? gas yang ada dalam balon menyembur keluar berlawanan
Penyelesaian : Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa hukum arah dengan dilepasnya balon.
p = m.v kekekalan momentum memiliki persamaan Momentum balon mengimbangi momentum gas yang
= 750.15 p1 = p2 keluar dari balon sehingga jumlah
= 11250 kgm/s momentum tetap nol.Hal yang sama juga dilakukan gurita
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
2. Impuls ( I ) dan Perubahan Momentum saat dirinya terancam oleh predator,
Contoh soal : saat dirinya terancam maka ia akan menyemburkan tinta
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja dalam waktu
Dua buah bola A dan B, massanya masing-masing 0,2 hitam agar tidak terlihat
yang hanya sesaat maka Impuls berlaku persamaan I = F.∆t,
kg dan 0,4 predatornya.
dengan satuan N.s.
kg kedua bola bergerak berlawanan arah dan
Hubungan Impuls dan momentum
segaris. Kedua bola bertumbukan, sesaat setelah c. GAYA DORONG PADA ROKET & JET
Impuls dan Momentum Memiliki dimansi yang sama [ ML
tumbukan kecepatan bola A adalah 10 m/s berlawanan Cara kerja pada roket dan juga jet ini masih sama dengan
= [ ML , maka persamaan Impuls dan Momentum adalah
dengan arah semula. gerak mendorong bahu menembak dan juga gerak balon
setara, oleh karena itu berlaku persamaan I = ∆p atau F.∆t =
Kecepatan A dan B sebelum tumbukan dan gurita. Artinya gaya dorong pada roket dan jet ini
m( vt – v0 )
masing-masing 80 m/s dan 12 m/s. Berapa kecepatan masih dipengaruhi oleh HUKUM KEKEKALAN
Contoh Soal :
benda B sesudah MOMENTUM. Gaya pada roket ini juga di pengaruhi
Seorang anak menendang bola yang diam dengan gaya 10
tumbukan ? oleh hukum III newton, sehingga dapat dirumuskan
N. Apabila waktu persinggungan bola dengan kaki anak
Dik : mA = 0,2 kg ; vA = 80 m/s ; mB = 0,4 kg menjadi
adalah 2,0 s dan m = 0,5 kg. Berapa kecepatan bola sesaat
setelah ditendang ? vB = -12 m/s ; vA‘ = -10 m/s m1v1 = m1v2’
Dik : F = 10 N ; ∆t = 2.0 s ; m = 0,5 kg ; v0 = 0 m/s Dit : vB‘ = ?
Dit : Vt = ? Penyelessaian : Tumbukan
Penyelesaian : mA vA + mB vB = mA vA‘ + mB vB‘
F.∆t = m( vt - - v0 ) Tumbukan adalah keadaan ketika 2 benda saling bergerak
0,2 . 80 + 0,4 . (- 12) = 0,2 . (- 10) + 0,4 . vB‘
10.2,0 = 0,5 ( vt – 0 ) atausalah satu diam & pada suatu saat saling
16 – 4,8 = – 2 + 0,4 . vB‘
20 = 0,5 vt bersinggungan.
11,2 + 2 = 0,4 . vB‘ Tumbukan ada 4 jenis yaitu:
20 : 0,5 = vt
vB‘ = 13,2/0,4 1. Tumbukan Lenting Sumpurna
40 = vt
vt = 40 m/s Aplikasi
vB‘ = 33 m/s Hukum Kekekalan
Aplikasi Hukum Kekekalan Adalah keadaan ketika dua benda mengalami Tumbukan
dan selama tumbukan tudak ada yang hilang. Berlaku :
Momentum Hukum Kekekalan Momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
Dan