Metode Pengumpulan Biaya Pengumpulan Harga Pokok Produksi ◦ Akutansi biaya dalam perusahaan manugaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan. Siklus akutansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti dalam proses sampai menjadi produk sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses produk jadi. Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya : Biaya produksi : biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengelolahan bahan maku menjadi produk. Biaya non produksi: biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan memproduksi Komponen Harga Pokok produksi Biaya Bahan Baku : harga pokok bahan baku yang di pakai dalam produksi untuk membuat barang atau produk. Biaya Tenaga Kerja Langsung : adanya pemakaian tenga kerja yang dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi, jadi biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenga kerja yang terlibat langsung dalam pengelohan barang. Biaya Overhead Pabrik : adanya pemakaian fasilitas untuk mengelolah barang berupa mesin, alt-alt, tempat kerja, dan kemudahan lain nya. Metode Harga Pokok Pesanan Karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan Proses pengelolahan produk terjadi secara terputus-putus Jika pesanan yang satu selsai dikerjakan, proses produksi mulai dihentikan dan mulai dengan pesanan berikutnya Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasinya yang ditentukan oleh pemesanan yang asatu dapat berbeda dengan yang lainnya. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan digudang. Karakteristik biaya pesanan Sifat produksinya terputus-putus, tergantung pada pesanan yang diterima Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan Pengumpulan biaya produksi dilakukkan pada kartu biaya pesanan yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selsai Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total yang di pesan Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal Produk yang sudah selesai langusng diserahkan pada pemesan Kartu Biaya Pesanan Dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan Ciri khusus Harga Pokok Pesanan Tujuan produksi perusahaan Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesnan dengan relatif, teliti, dan adil Biaya produksi dibagi menjadi 2 jenis : Biaya langsung Biaya tenaga kerja langsung Harga pokok pesana untuk setiap pesana dihitung pada waktu pesanan selesai diproduksi Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan yang bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan. manfaat informasi harga pokok pesanan Menentukan harga yang akan dibebankan kepada pemesan Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan Memantau realisasi produksi Menghitung laba atau rigu tiap pesanan Menetukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca Syarat penggunaan metode harga pokok pesanan Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukkan penentuan harga pokok pesanan secara individual. Biaya produksi harus dipisahkan kedalam dua golongan, yaitu biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (BBB & BTKL). BBB & BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan. Pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan Pencatatan biaya bahan baku (BBB) 1. Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya sebagai berikut :
Persediaan bahan baku Rp. XXX
Utang dagang/kas Rp. XXX
2. Prosedur pencatatan pemakian bahan baku, menggunakan metode mutasi
persediaan(perpetual) Barang dalam proses biaya bahan baku Rp. XXX Persediaan bahan baku Rp.XXX