Anda di halaman 1dari 97

LTM II

QBL 2
ILMU
BIOMEDIK
DASAR

VISYA SEPTIANA

NPM 1806270204
Sebutkan sifat-sifat fisik suara dan
jelaskan kaitannya dengan proses
mendengar
manusia?

01
Sifat-sifat Fisik Suara

 Memerlukan medium dalam perambatannya: karena gelombang bunyi merupakan


gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium
 Pembiasan (refraksi): Bunyi dapat merambat ke semua arah. Hukum pembiasan
gelombang menyatakan bahwa gelombang yang datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal atau sebaliknya.
 Pemantulan (refleksi): Bunyi akan dipantulkan jika mengenai permukaan benda yang
keras, Sebaliknya sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda
yang lunak. Bunyi dalam ruangan tertutup terdengar lebih keras, karena letak dinding
ruangan yang terlalu dekat menyebabkan bunyi pantul tidak memiliki cukup waktu untuk
merambat sehingga bunyi datang dan bunyi pantul terdengar secara bersamaan.
Sifat-sifat Fisik Suara

– Pelenturan (difraksi): Lenturan gelombang yang disebabkan adanya


penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika penghalang celah
yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka
gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang
gelombang, maka difraksi gelombang  sangat jelas.
Sifat-sifat Fisik Suara

– Interferensi Gelombang: interaksi dua atau lebih gelombang jika berjalan


bersama pada medium yang sama . Interferensi dapat bersifat membangun dan
merusak.
– Membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut.
– Merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan.
Kaitan Sifat suara dengan Proses Mendengar

 Gelombang bunyi yang berada disekitar kita, dapat kita dengar dikarenakan adanya
medium udara.
 Sensasi mendengar berasal dari respon saraf pada telinga untuk menekan beragam
gelombang suara.
 Diawali dari adanya suara dari luar, kemudian dipusatkan masuk ke lubang telinga.
Selanjutnya suara disalurkan ke selaput gendang telinga dan diteruskan dalam bentuk
getaran suara oleh tulang-tulang pendengaran.
 Getaran suara kemudian diterima rumah siput dan dikirimkan ke otak oleh sel saraf yang
ada pada telinga agar diolah sehingga kita dapat mendengar.
Jelaskan proses yang terjadi saat
mendengar yang menggunakan
fisika!

02
Proses mendengar

– Gelombang bunyi (longitudinal) merambat melalui medium udara dan menggunakan


prinsip tekanan
– Saluran pendengaran kita menyerupai sistem pipa organa terbuka dengan panjang sekitar
2,7 cm dan dengan diameter sebesar 7 mm, berfungsi sebagai resonator
– Gelombang bunyi yang masuk ke dalam saluran pendengaran diterima oleh gendang
telinga
– Ambang Intensitas pendengaran manusia paling rendah sekitar 10-12 W/m2 dan paling
tinggi sekitar 1 W/m2
I= P/A P = daya : A= Luas penampang : I= Intensitas
Proses mendengar yang menggunakan fisika

Proses mendengar
– Gelombang bunyi (longitudinal) merambat melalui medium udara
dan menggunakan prinsip tekanan
– Saluran pendengaran kita menyerupai sistem pipa organa terbuka
dengan panjang sekitar 2,7 cm dan dengan diameter sebesar 7 mm,
berfungsi sebagai resonator
– Gelombang bunyi yang masuk ke dalam saluran pendengaran
diterima oleh gendang telinga
– Ambang Intensitas pendengaran manusia paling rendah sekitar 10-
12 W/m2 dan paling tinggi sekitar 1 W/m2
I= P/A P = daya : A= Luas penampang : I= Intensitas
– Gendang telinga memiliki sifat yang sensitif, berbentuk
oval dengan dimensi sekitar 9 mm sampai 12 mm
– Kinerja dari osikula memiliki prinsip yang hampir sama
dengan pengungkit tepatnya jungkat-jungkit.
– Jendela oval memiliki luas penampang sebesar 15 kali
lebih kecil dari gendang telinga. Oleh karena itu, tekanan
yang diterima oleh jendela oval memiliki nilai 15 kali lebih
besar dari membran timpani (P=F/A)
– Getaran tulang sanggurdi ditransmisikan ke koklea
yang memiliki cairan limpa (Hidrodinamika)
– Koklea juga dapat melakukan analisis frekuensi
secara parsial sehingga kita dapat membedakan
beragam nada
– Di dalam koklea terdapat organ corti yg berisi cairan
sel rambut yang akan menghantarkan getaran ke
saraf auditori
Kesimpulan proses mendengar
• Jadi jumlah tekanan sangat penting dalam proses pendengaran karena bila
terlalu banyak tekanan bisa mengarah pada kerusakan pendengaran.
• Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi
yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan
pengukuran dalam desibel.
• Getaran tulang sanggur di ditransmisikan ke koklea yang memiliki cairan limpa
(Hidrodinamika)
• Koklea juga dapat melakukan analisis frekuensi secara parsial sehingga kita
dapat membedakan beragam nada
• Di dalam koklea terdapat organ corti yg berisi cairan sel rambut yang akan
menghantarkan getaran ke saraf auditori
Jelaskan sifat-sifat cahaya dan
kaitannya dengan proses
melihat manusia!

03
Definisi Cahaya
– Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang dan sangat membantu kita untuk
melihat. Cahaya juga merupakan dasr ukuran meter, dimana 1 meter bersamaan
dengan jarak dilalui cahaya. Kecepatan cahaya adalah 299.792.458 meter per sekon
(Utami, 2007).
– Sinar/ Cahaya adalah suatu bentuk elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket
energi mirip partikel yang dinamai foton yang berejalan dalam bentuk gelombang
(Sherwood, 2007).
– Fotoreseptor di mata hanya peka terhadap panjang gelombang (Jarak antara dua
puncak gelombang) antara 400 dan 700 nm, karena itu, cahaya tampak hanyalah
sebagian kecil dari spektrum elektromagnetik total.
– Sinar dari berbagai panjang gelombang dalam rentang sinar tampak dipersepsikan
sebagai sensasi warna yang berbeda-beda.
Sifat-sifat cahaya
1. Cahaya dapat menembus benda bening (transmisi)
Benda bening merupakan benda yang bisa ditembus dengan mudah
oleh adanya cahaya. Contoh benda bening yang ada di sekitar kita
antara lain, kaca, mika, plastik bening, botol bening dan air jernih.
Berdasar dari kemampuan cahaya dalam menembus benda, bisa
dibedakan sebanyak 3 contoh, yakni :
– benda bening atau transparan yakni benda-benda yang bisa
ditembus dan dilewati oleh cahaya.
– benda translusens yakni benda-benda yang hanya bisa
meneruskan sebagian cahaya saja yang telah diterima.
– opaque (benda yang tidak bisa di tembus cahaya) yakni benda
gelap yang sama sekali tak bisa ditembus oleh adanya cahaya
yang datang.
2. Cahaya bisa di pantulkan (refleksi)
Pemantulan atau refleksi atau pencerminan merupakan
proses kembali terpancarnya cahaya dari permukaan benda
yang memang terkena oleh cahaya. pemantulan cahaya
dibedakan menjadi 2, yaitu:
– Pemantulan teratur, merupakan pemantulan yang berkas
cahaya pantulnya itu sejajar. Pemantulan teratur bisa
terjadi jika cahaya mengenai benda yang permukaannya
itu rata dan mengkilap alias licin.
– Pemantulan difus/baur/tidak teratur, pemantulan ini
terjadi pada tanah yang rata atau pada air yang
bergelombang
3. Cahaya dapat dibiaskan (refraksi)
Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke
medium yang lain akan dibiaskan atau dibelokkan arah
rambatnya disebut pembiasan atau refraksi. Besarnya
pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium
bergantung pada kerapatan optik medium tersebut. Jika
cahaya masuk dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih
rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya,
jika cahaya masuk dari zat optic lebih rapat ke zat optik
kurang rapat, cahaya dibiaskan menjadi garis normal.
4. Cahaya dapat diuraikan (dispersi)
Dispersi cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya
putih menjadi warna-warna spektrum. Isac Newton
mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih
mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada
pelangi. Berdasarkan urutan penurunan panjang
gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kita lihat
pada pelangi adalah merah, jingga, kuning hijau, biru, nila
dan ungu.
Kaitan cahaya dengan proses melihat
– Benda dapat terlihat saat cahaya yang mengenai benda kemudian
di pantulkan ke mata kita. Benda yang berwarna terang atau
mengkilat akan memantulkan cahaya lebih banyak.

– Cahaya masuk melalui mata bagian pupil. Lensa mata


memfokuskan cahaya sehingga bayangan bisa jatuh tepat pada
bintik kuning. Bayangan yang terjadi pada retina adalah
nyata,terbalik,dan diperkecil. Bayangan disampaikan ke otak
melalui saraf mata,sehingga kita bisa melihat
Alat-alat optik membantu penglihatan
– Kornea mata berfungsi untuk melindungi mata bagian
dalam
– Iris berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk
ke mata
– Pupil atau celah (lubang yang terdapat pada iris) :
sebagai tempat masuknya cahaya. Jika cahaya yang
masuk sedikit, pupil akan melebar. Jika cahaya yang
masuk banyak,pupil akan mengecil.
– Lensa mata dapat berakomodasi. Jika melihat benda
yang jauh,lensa mata akan memipih. Jika melihat benda
Sumber : http://www.vision-and-eye-
yang dekat, lensa mata akan menebal. health.com/eye-anatomy.html
– Retina tempat terbentuknya bayangan yang akan di kirim
ke saraf.
Mekanisme melihat

Jumlah cahaya yang masuk ke mata dikendalikan oleh iris, yang merupakan otot polos
berpigmen tipis dengan karakteristik individu yang berbeda. Ini membentuk pola yang unik di
setiap individu, sehingga dimungkinkan untuk menggunakan iris sebagai alat identifikasi yang
lebih mudah ditembus bahkan daripada sidik jari atau tes DNA.

Cahaya masuk melalui pupil di pusat iris. Ukuran pupil disesuaikan dengan kontraksi
variabel dari otot iris untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk. Iris mengandung dua set
jaringan otot polos, satu lingkaran (dalam fasion cincin), dan satu radial (memproyeksikan ke
luar).

Pupil menjadi lebih kecil ketika otot melingkar berkontraksi dan memendek sebagai
respons terhadap cahaya terang, sehingga mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Dalam kondisi redup, otot radial memendek, meningkatkan ukuran pupil.

Sinar cahaya berbeda (menyebar ke luar), dan harus ditekuk ke dalam untuk difokuskan
kembali ke suatu titik, yang dikenal sebagai titik fokus, pada retina yang peka cahaya, untuk
menghasilkan citra akurat dari sumber cahaya.

(Virtual Medical Centre, 2018)


Jelaskan proses yang terjadi saat
melihat yang menggunakan fisika!

04
Proses mata melihat benda
Proses kerja mata manusia diawali dengan masuknya cahaya melalui bagian
kornea, yang kemudian dibiaskan oleh aquerus humour ke arah pupil
1. Pada bagian pupil, jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol
secara otomatis, dimana untuk jumlah cahaya yang banyak, bukaan
pupil akan mengecil sedangkan untuk jumlah cahaya yang sedikit
bukaan pupil akan membesar
2. Pupil akan meneruskan cahaya ke bagian lensa mata dan akan
difokuskan ke bagian retina melalui vitreus humour.
Proses mata melihat benda
3. Cahaya ataupun objek yang telah difokuskan pada retina,
merangsang sel saraf batang dan kerucut untuk bekerja, dan hasil
kerja ini diteruskan ke serat saraf optik, ke otak dan kemudian otak
bekerja memberi tanggapan sehingga menghasilkan penglihatan.

4. Sel saraf batang bekerja untuk penglihatan dalam suasana kurang


cahaya, misalnya pada malam hari.
Sedangkan sel saraf kerucut bekerja untuk penglihatan dalam suasana
terang, misalnya pada siang hari.
(Mendrofa, 2003)
Proses fisika ketika melihat benda

 Fotoreseptor dimata peka hanya terhadap panjang gelombang antara 400 dan
700 nanometer.
 Proses refraksi pada kornea dan lensa. Permukaan kornea berperan paling besar
dalam refraktil karena perbedaaan densitas pertemuan udara dan kornea lebih
besar dari lensa dan cairan yeng mengelilinginya.
 Ketika suatu berkas cahaya mengenai permukaan yang melengkung dengan
densitas yang lebih besar, arak refraksi bergantung pada sudut kelengkungan.
Suatu lensa dengan permukaan cembung menyebabkan konvergensi/penyatuan
berkas cahaya, dengan demikian permukaan refraktif mata bersifat konveks. Bila
lensa dengan permukaan cekung akan menyebabkan divergensi/penyebaran
berkas cahaya.
Jelaskan sifat-sifat gas dan kaitannya
dengan proses bernapas dan pertukaran
gas
di dalam tubuh manusia!

05
SIFAT-SIFAT GAS
Gas bersifat transparan
Bergerak dari suatu tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat
yang memiliki tekanan rendah
Gas terdistribusi merata pada suatu wadah
Gas bergerak bebas, dan saling bertumbukan  tekanan
Volume gas sama dengan volume wadahnya
Gas akan memuai bila dipanaskan dan akan menciut bila didinginkan
PROSES BERNAPAS

Inspirasi adalah proses terjadinya


pengisapan oksigen dari luar ke
dalam paru-paru (Sherwood,
2010).
otot diafragma/rusuk
berkontraksi  rongga dada
mengembang  tekanan di
dalam rongga berkurang  udara
masuk
Sumber : Google
Ekspirasi adalah proses
keluarnya udara dari rongga
dada menuju lingkungan luar
(Sherwood, 2010).
otot diafragma dan rusuk
relaksasi  rongga dada akan
mengecil  tekanan di dalam
rongga dada meningkat 
udara bergerak keluar

Sumber : Google
Pertukaran gas dalam tubuh, (Sherwood, 2010)

 Pertukaran gas terjadi di dalam paru-paru, dimana darah akan mendapatkan O2 dari udara
dan udara mendapatkan CO2 dari darah, sehingga darah Venous berubah menjadi darah
arterial
 Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial
oksigen pada alveolus paru-paru. konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada
konsentrasi oksigen pada darah. oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada
alveolus paru-paru.
 Pertukaran gas terjadi secara difusi.
 Pernapasan Luar (Pernapasan Eksternal) - pertukaran O2 dari udara dalam alveolus dengan
CO2 dalam kapiler darah

 Pernapasan Dalam (Pernapsan Internal) - pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2 dari
sel-sel jaringan tubuh
Pengangkutan Oksigen (O2)
• Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari oada O2 di dalam darah
• O2 masuk ke dalam darah melalui proses disfusi melewati
membran alveolus
• Di dalam darah, O2 sebagian besar diikat oleh Hb yang
terdapat dalam eritrosit menjadi oksihemoglobin (HbO2)
• Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma
darah kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis
untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui jaringan sel untuk
proses oksidasi.
Pengangkutan Karbondioksida (CO2)

– Proses oksidasi/ Pembakaran dalam sel akan


menghasilkan CO2 sebagai hasil respirasi sel yang
kemudian akan diangkut lewat kapiler vena dalam darah
menuju alveolus.
– CO2 dalam alveolus ini akan dikeluarkan lewat paru-paru
melalui proses ekspirasi
Jelaskan proses yang terjadi saat
bernafas menggunakan fisika!

06
Hukum Boyle pada Pernapasan

– Pada saat proses inspirasi, rongga dada membesar, paru-paru


mengembang, volume bertambah dan tekanan udara kecil
– Sedangkan pada saat proses Ekspirasi, Rongga dada mengecil,
paru-paru mengempis, volume berkurang dan tekanan udara
besar.
– Volume bertambah saat tekanan kecil dan volume berkurang
saat tekanan besar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Robert Boyle yang kemudian disebut Hukum Boyle (1969).
– Hukum Boyle itu sendiri, berbunyi:
– “Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup
selalu tetap bila suhu gas tidak berubah”
– Hukum Boyle tersebut dapat dinyatakan dengan rumus: P1VI =
P2V2 atau dikenal juga dengan rumus PV = Konstan
– Hukum Boyle inilah yang menjelaskan mengapa tekanan udara
di luar bisa menjadi lebih rendah atau lebih tinggi daripada
tekanan udara di paru-paru.
– Gerakan pernapasan menyebabkan volume totaks (dada) dan
perubahan tekanan gas dalam rongga dada yang
mengakibatkan udara mengalir ke dalam atau ke luar rongga
dada.
INSPIRASI EKSPIRASI
– Saat inspirasi, diafragma berkonstraksi – Diafragma berelaksasi dan bergerak
dan mendatar serta otot-otot antar iga ke atas dan otot-otot antar iga
(interkostal) berkontraksi. berelaksasi
– Volume toraks bertambah dan tekanan – Volume toraks akan berkurang dan
paru-paru berkurang (Hukum Boyle). tekanan paru-paru bertambah
(Hukum Boyle).
– Karena Volume paru meningkat, maka
tekanan dalam paru akan lebih rendah – Karena Volume paru berkurang, maka
daripada tekanan atmosfer sehingga tekanan dalam paru akan lebih tinggi
udara akan tertarik masuk ke paru. dari tekanan atmosfer sehingga udara
akan keluar dari paru-paru.
Jelaskan sifat-sifat cairan dan kaitannya dengan
proses sirkulasi darah dan
distribusi cairan dalam berbagai kompartemen
tubuh manusia!

07
SIFAT-SIFAT CAIRAN

Molekul – molekul terikat secara longgar namun tetap Tekanan berdekatan


Terjadi oleh karena ada gaya gravitasi bumi yang bekerja terhadapnya
Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang
Memiliki volume yang tetap
Wujud menyesuaikan bentuk  wadahnya.
Pendekatan Bernoulli

Bernouli telah berhasil menurunkan rumus dengan meletakkan pendekatan khusus yaitu :

1.Zat cair tanpa adanya geseran dalam.


2.Zat cair mengalir secara stasioner( tidak berubah) dalam hal kecepatan,arah maupun besarnya
3.Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu.
4.Zat cair tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh danmengalir sejumlah cairan yang sama
besarnya
Bernoulli’s Equation

 Persamaan dari Bernaoulli merupakan persamaan yang mengikuti hukum dari konseervasi
energi,dimana adanya hubungan antara kecepatan,tekanan dan ketinggian.Ketiga istilah tersebut
mewakili total energi pada cairan dan harus selalu konstan sekalipun terdapat perubahan pada
cairan itu sendiri
 Contoh : sebuah cairan melewati sebuah pipa yang mempunya struktur yang berbeda,volume
cairan yang mengalir perdetiknya melewati pipa dihasilkan dari kecepatan dan area pipa..Jika
cairan tidak bisa dipadatkan,pada saat itu juga cairan harus bisa melewati pipa.
Prinsip Pascal

– Pada cairan yang tidak bisa dipadatkan peningkatan tekanan


dari satu titik akan ditransmisikan tanpa batas kepada titik
cairan yang lain
Viskositas dan Hukum Poiseuilles Law

Hukum Poiseuilles menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui suatu pi akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat
empat jari jari pipa. Dari pernyataan diatas dapat ditemukan:

Flow Rate = Pressure


Resistance

Hukum Poiseuilleus menyatakan ada hubungan antara tekanan,kekuatan aliran dan tahanan.

Hukum ini berlaku dalam susunan pembuluh darah


Viskositas dan Hukum Poiseuilles Law

– Pada Fisika : Bila sebuah lempengan kaca diletakkan diatas permukaan zat cair
kemudian digerakan dengan kecepatan V,maka molekul dibawahnya akan
mengikuti kecepatan yang sama besar dengan V

– Hal ini disebkan oleh adhesi lapisan zat cair pada permukaan kaca di bagian
bawahnya.Lapisan zat cair dibawahnya lagi akan berusaha mengerem kecepatan
tersebut,demikian seterusnya sehinga pada akhirnya zat cair yang paling bawah
mempunyai kecepatan sama dengan mol
Viskositas dan Hukum Poiseuilles Law

– Demikian pula aliran zat cair dalam pembuluh darah,makin ke tengah kecepatan mengalir
semakin besar,dengan ada nya gaya yang bekerja pada penampang maka kecepatan
aliranberbentuk parabola.Apabila volume zat cair yang mengalir pada penampang tiap detik
disebut debit(Gabriel,J.F1996)
– Menurut Hukumviskositas Poiseuilles :
– Jumlah cairan perdetik dipengaruhi oleh viskositas dan luas dari tempat yang dilalui cairan
tersebut maka didapat :bahwa tahanan tergantung akan : panjang pembuluh darah,diameter
pembuluh darah,viskositas dan tekanan.
LUMINER DAN TURBULENT FLOW

– Luminar flow : proses dari aliran cairan dengan gerakan halus dari lapisan yang sedang
berlangsung dan bersifat terus menerus dan saling melewati tanpa merusak pusaran air

– Turbulent flow : terjadi karena putusnya lapisan cairan yang berdekatan sehingga menghasilkan
pusaran air dan vaskositas.

– Dengan adanya kedua aliran ini maka kita dapat mendengar bunyi sistolik dan diastolik pada arteri
brachialis
JENIS CAIRAN BERDASARKAN KEPEKATAN

1. Isotonik : osmolalitasnya sama dengan plasma darah. Pemberian larutan isonik melalui
intravena akan mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari kompartemen intrasel.

2. Hipotonik : konsentrasi solut lebih rendah dari plasma, sehingga akan membuat air
berpindah ke dalam sel.

3. Hipertonik : konsentrasi solut lebih lebih besar dari plasma, sehingga akan membuat air
keluar dari dalam sel.
SIRKULASI TUBUH

Sistem sirkulasi darah adalah sistem yang mengatur pemompaan darah yang dibutuhkan
tubuh.
Sirkulasi dalam tubuh ada 2:
 sirkulasi sistemikSirkulasi yang menyuplai darah ke seluruh tubuh kecuali paru-paru
 sirkulasi pulmonalSirkulasi yang menyuplai darah ke paru-paru untuk mengadakan
pertukaran gas o2 dengan co2
Di dalam tubuh manusia cairan akan terdistribusi ke dalam 2

kompartemen utama yaitu :

1.cairan intraseluler (icf)2/3 dari cairan tubuh

2.cairan ekstraseluler(cis)1/3 dari cairan tubuh


Pergerakan cairan antar kompartemen ditentukan
oleh :

1.Tekanan hidrostatikmenyebabkan terjadinya pergerakan cairan keluar dari


kapiler arteri

2.Tekanan osmotikmeyebabkan gerakan cairan masuk ke dalam kapiler vena


INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN
ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan intra selular
ECF = extra cellular fluid = CES = cairan ekstra selular

2/3 ICF

Cairan interstisial
80%
1/3 ECF
20% Plasma
Distribusi Ion
Proses Perpindahan Cairan dan
Elektrolit

1. Difusi  perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi


ke tekanan/konsentrasi rendah

2. Osmosis  perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah


ke konsentrasi zat terlarut tinggi

3. Transport aktif  perpindahan molekul dari


tekanan/konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi dgn
menggunakan energi
Jelaskan sifat-sifat listrik dan
kaitannya dengan proses di dalam
tubuh manusia!

08
Prinsip – prinsip listrik dalam system
fisiologis
1. Hukum kekekalan energi listrik = Jumlah medan listrik yang dihasilkan pada
setiap proses adalah nol.
2. muatan negatip dan positif selalu saling tarik menarik satu sama lain.
3. Pemisahan muatan positif dari negative, memerlukan energi.
4. Ketika muatan negative dan positif berpisah. Material yang mengantarkan
mereka bergerak disebut konduktor (air adalah konduktor yang baik).
Material yang tidak dapat menghantarkan medan listrik disebut insulator
(lipid bilayer dalam membrane plasma adalah insulator yg baik)
Listrik dalam tubuh manusia

– DALAM TUBUH MANUSIA, MUATAN LISTRIK DIBAWA OLEH ION-ION.


Kelistrikan dalam tubuh manusia, dapat ditemukan pada :
1. Sistem saraf
2. Tulang
3. Transport ion melewati membrane
4. Otot jantung
5. Transmisi sinaps
6. Potensial aksi
Listrik dalam membrane sel

– Membran plasma semua sel hidup memiliki potensial membrane, atau


mengalami polarisasi listrik
– Potensial membran adalah pemisahan muatan yang berlawanan di kedua sisi
membran plasma.
– Potensial membran diukur dalam satuan volt (1mv=1/1000volt).
– Ion-ion terpenting dalam potensial membrane adalah Na+,K+ , A + (protein
intrasel besar bermuatan negatip)
Hukum dalam Biolistrik

Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding
langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik
dengan hambatan dari konduktor.
  R= Hambatan ( Ohm)
V= Tegangan (volt)
R I= Arus (Ampere)
Hukum Biolistrik

Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan
tegangan (V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
  V= Tegangan (Volt)
Kalor/Heat I= Arus (Ampere_
T = Waktu
J=Joule (0,239 kal
Prinsip – prinsip Listrik dalam System
Fisiologis
1. Hukum kekekalan energi listrik = Jumlah medan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah
nol.
2. Muatan negatip dan positif selalu saling tarik menarik satu sama lain.
3. Pemisahan muatan positif dari negative, memerlukan energi.
4. Ketika muatan negative dan positif berpisah. Material yang mengantarkan mereka bergerak
disebut konduktor (air adalah konduktor yang baik). Material yang tidak dapat menghantarkan
medan listrik disebut insulator (lipid bilayer dalam membrane plasma adalah insulator yg baik)
Sistem Saraf

Neuron
Unti fungsional system syaraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma. Fungsi Neuron adalah menerima,
menginterpretasi dan mengantarkan aliran listrik.

Sumber: Google
Pada akson, konsentrasi ion
di dalam sel lebih negatif
daripada di luar sel.
Aktivitas Kelistrikan Syaraf

adalah perpindahan ion dari dalam sel ke


luar sel, atau sebaliknya melalui membran sel

Sinaps
Potensial Potensial Aksi Perambatan Velositas
Istirahat Impuls Saraf Impuls Saraf
Potensial Istirahat

Membran sel dalam keadaan istirahat dianggap bermuatan listrik atau


terpolarisasi, ini disebabkan oleh konsentrasi ion Natrium dan Kalium yang tidak
seimbang di dalam dan di luar sel.
Tingkat permeabilitas pada ion K+ > Ion Na+Difusi ion K+ lebih
cepat keluar dari sel

Ion k+ bermuatan positive


Potensial Negative/ sehingga sel mengalami
POLARISASI elektronegativitas
Potensial Aksi

Stimulasi listrik terhadap Potensial Mencapai nilai ambang, timbul


membrane, membuat gerbang membrane positif potensial aksi (Depolarisasi)
Na+ bergerak ke dalam sel

Gerbang Na+ tertutup,


Periode refraktori Absolut:
Repolarisasi (polaritas balik) mangkibatkan Gerbang K+
Waktu dimana Ion K+ terbuka,
Pemulihan daya potensial untuk terbuka dan ion K+ dalam sel,
serabut saraf sama sekali tidak
kembali pada keadan istirahat mengalir deras keluar sel
responsive terhadap kekuata
stimulus

Periode refraktori relative


Kekuatan dengan stimulus yang
lebih tinggi memicu potensial aksi
kedua
Perambatan Impuls
Potensial Aksi menjalar di sepanjang serabut saraf Velositas Impuls Syaraf
dengan kecepatan dan amplitude yang tetap.
• Kecepatan hantaran disesuaikan dengan ada
atau tidaknya mielin dan besar diameter akson.
• Mielin adalah isolator yang baik, kemampuan
Sinaps mengaliri listrik rendah
• Akson dengen mielin dapat mengalirkan listrik
Sinaps adalah sisi tempat berlangsungnya lebih cepat dari pada akson tanpa mielin
pemindahan impuls dari ujung akson ke
neuron lain atau ke otot (neuromyal
junction)atau ke kelenjar

depolarisasi → menyebabkan kontraksi otot


repolarisasi → relaksasi otot
Kelistrikan Otot Jantung

Potensial Istirahat → Na + masuk ke dalam sel → Depolarisasi cepat

Repolarisasi cepat Plateu Repolarisasi awal


Sistem Pengaturan
Jantung
• S-A Node
sebuah masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di
dinding posterior atrium kanan tepat di bawah vena cava superior.
S-A nodes mengatur frekuensi kontraksi irama yang disebut Pace
Maker.

• A-V Node
terletak di dasar atrium kanan di sekat atrium-ventrikel.
Menunda seperseratus detik, sampai ejeksi darah atrium selesai.
• Berkas His
Sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal dari node A-V
membawa impuls sepanjang septum interventrikel.
• Serabut Purkinje
Serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan
impuls dengan kecepatan 5x lebih cepat. Serabut ini menyebar di
miokar ventrikel
Jelaskan konsep mekanika yang
berkaitan dengan pengaturan posisi dan
pergerakan tubuh manusia!

09
Konsep mekanika
Mekanika gerak sesungguhnya merupakan sebuah studi terhadap pengaruh-
pengaruh yang ditimbulkan oleh daya (seperti daya tarik bumi, gesekan, tahanan
angin, dsb.) pada benda yang bergerak dan tidak bergerak (Carr, 1997; Bartlett,
1997).
Mekanika tubuh memiliki 3 elemen dasar ,yaitu:
– Body aligment (postur tubuh)
– Balance (keseimbangan)
– Coordinated body movement (gerakan tubuh yang terkoordinasi)
Pengaturan posisi dan pergerakan
tubuh manusia
Mekanika gerak tubuh yang baik berawal dari postur tubuh yang tepat. Postur
tubuh yang tepat bearti terdapat keseimbangan antara kelompok-kelompok  otot
dan bagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang
benar adalah sama dalam semua posisi-berdiri, duduk dan berbaring. Postur 
tubuh yang baik membuat tubuh berfungsi dengan baik dalam semua aktifitas.
Postur yang benarmembuat gerakan mengangkat, menarik dan mendorong
menjadi lebih mudah (Hegner & Esther, 2003).
Pengaturan posisi dan pergerakan
tubuh manusia
1. Body Alignment (Postur Tubuh)
Kesejajaran tubuh dan postur yang baik merupakan istilah yang sama dan mengacu
pada posisi sendi, tendon, ligament dan otot selama berdiri, posisi duduk,
mengangkat benda dan berbaring secara benar. Kesejajaran tubuh yang benar
mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus
(ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-
bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan
yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk
maupun tidur.
Pengaturan posisi dan pergerakan
tubuh manusia
2. Balance (Keseimbangan)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan postur
tubuh tetap tegak melawan gravitasi (duduk atau berdiri) untuk mengatur seluruh
keterampilan aktivitas motorik. Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan
tubuh. Tanpa keseimbangan ini, gravitasi akan berubah, meningkatkan gaya
gravitasi, sehingga menyebabkan risiko jatuh dan cedera.
Pengaturan posisi dan pergerakan
tubuh manusia
3. Koordinated Body Movement (Koordinasi Gerakan Tubuh)
Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan
mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan. Berat adalah gaya tubuh yang
digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek diangkat, pengangkat harus
menguasai berat obyek dan sempurna, maka pusat gravitasinya biasanya berada
pada 55% sampai 57% tinggi badannya mengetahui pusat gravitasinya. Pada objek
yang simetri pusat gravitasi berada tepat pada pusat objek. Karena manusia tidak
mempunyai bentuk geometris yang ketika berdiri dan berada ditengah. Gaya berat
selalu mengarah ke bawah, hal ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak
seimbang itu jatuh.
Gaya berat dan gaya otot sebagai
sistem pengumpil
Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan
momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi
sebagai sistem pengumpil.
1. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot. Contoh: kepala & lehe
2. Kelas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. Contoh: tumit menjinji
3. Kelas Ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh: otot lengan
Friksi
– Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan
arah gerakan benda. Misalnya menggerakkan, memindahkan atau menggerakkan
klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat mengurangi friksi
dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area permukaan suatu
obyek yang bergerak, semakin besar friksi.
– Jika klien tidak mampu pindah sendiri di tempat tidur maka lengan klien diletakkan
menyilang didada. Hal ini meminimalkan permukaan tubuh dan mengurangi friksi.
– Gaya fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika
digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat.
Penggunaan yang tidak  benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk
mengangkat, memindahkan dan mengubah posisi klien.
Rumusan mekanika dipublikasi oleh Isaac Newton(1687) dalam buku principia
Mathematica.
– Hukum newton I (hukum kelembaman): Sebuah benda yang diam akan tetap
diam dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan
selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya.
∑F : 0

– Hukum II Newton : percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan


massanya (m) dan sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya.

F = ma

– Hukum III Newton : Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan,

F aksi = F Reaksi
Hukum Newton III
Keseimbangan dan kestabilan

– Tubuh dikatakan dalam keadaan seimbang (static equilibrium) jika jumlah


antar gaya dan reaksi yang bekerja adalah nol
– Jika tubuh tidak dapat menyesuaikannya maka gaya gravitasi akan mengambil
alih reaksi gaya tersebut, dan hal ini disebut bahwa tubuh tidak seimbang.
– Tubuh dikatakan seimbang dalam pengaruh gravitasi jika pusat masa tubuhnya
berada langsung diatas dasar penyokongnya.
– Posisi pusat masa terhadap dasar penyangganya mempengaruhi stabil atau
tidaknya suatu benda.
– Semakin luas dasar penyangganya semakin stabil pula benda tersebut.
– Semakin rendah pusat gravitasi terhadap dasar penyangganya, semakin stabil
benda tersebut.
Jelaskan sifat-sifat panas dan cara
perpindahannya, serta jelaskan
penggunaanya dalam pengaturan suhu
tubuh manusia!

10
Sifat-sifat panas dan cara
perpindahannya
– Pengeluaran panas (heat loss) dari tubuh ke lingkungan atau sebaliknya berlangsung secara
fisika. Permukaan tubuh dapat kehilangan panas melalui pertukaran panas secara radiasi,
konduksi, konveksi, dan evaporasi air. (Sherwood, 2010)

– Suhu inti (core temperature)


Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan
dipertahankan mendekati 37°C.
– Suhu kulit (shell temperature)
Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan, batang tubuh. Suhu ini
berfluktuasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
– Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature) merupakan suhu rata-rata gabungan suhu
inti dan suhu kulit
Sifat-sifat panas dan cara
perpindahannya
Panas tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
 Variasi diurnal
Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang tidur pada malam
hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal malam.
 Kerja jasmani/ aktivitas fisik
Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja yang dilakukan
oleh otot rangka. Setelah latihan berat, suhu tubuh dapat mencapai 40°C.
 Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh
wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari saat bangun
meningkat 0,3-0,5°C.
 Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang lembab juga
akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan keringat, sehingga
panas tertahan di dalam tubuh.
Cara perpindahan panas

 Radiasi ialah emisi energi panas dari permukaan tubuh dalam bentuk
gelombang elektromagnetik melalui suatu ruang.
 Konduksi ialah perpindahan panas antara obyek yang berbeda suhunya
melalui kontak
langsung obyek tersebut.
 Konveksi ialah perpindahan panas melalui aliran udara/ air.
 Evaporasi ialah perpindahan panas melalui ekskresi air dari permukaan kulit
dan
saluran pernapasan saat bernapas
Bagan pengaturan panas tubuh (Silverthorn, 2018)
Pengaturan suhu tubuh manusia
– Perubahan suhu tubuh dideteksi oleh 2 jenis termoreseptor, satu di kulit (peripheral
thermoreceptors) dan satu lagi di hipotalamus, medula spinalis, dll (central
thermoreceptors). Termoreseptor sentral memberi umpan balik yang penting dalam
mempertahankan suhu inti tubuh ketika termoreseptor perifer memberi informasi.
Hipotalamus mengintegrasikan refleks dan mengirimnya melalui saraf simpatis ke kelenjar
keringat, arteriola kulit, dan medula adrenal serta melalui saraf motorik ke otot rangka.
– Suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer otak. Fungsi
hipotalamus adalah seperti thermostat, suhu yang nyaman merupakan set point untuk
operasi system panas. Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas,
sedangkan peningkatan suhu tubuh akan mematikan system pemanas tersebut (Guyton &
Hall, 2007)
Pengaturan suhu tubuh
 Suhu tubuh diatur oleh hipothalamus untuk mempertahankan suhu tubuh pada suhu
lingkungan antara 27,8° - 30°C. Kisaran suhu lingkungan ini disebut thermoneutral zone.
Suhu lingkungan yang lebih dari suhu tubuh dapat dipertahankan dengan mekanisme
vasokonstriksi atau vasodilatasi. Suhu lingkungan di bawah atau di atas thermoneutral
zone, tubuh harus meningkatkan pembentukan panas dan selanjutnya akan
meningkatkan pengeluaran panas.
 Perubahan awal berkeringat, volume dan komposisi keringat menentukan adaptasi
terhadap suhu yang tinggi. Kehilangan natrium melalui keringat diturunkan dengan
meningkatkan reabsorpsi natrium oleh sekresi aldosteron.
 Demam dan hipertermia Demam ialah peningkatan suhu tubuh karena ‘resetting’
termostat di hipothalamus. Suhu tubuh selalu dipertahankan selama demam. Demam
disebabkan oleh infeksi atau stress. Peningkatan termostat tubuh akan menyebabkan
sensasi kedinginan. Vasokonstriksi dan menggigil terjadi untuk mengimbangi
peningkatan suhu tubuh. Jika termostat dihapus dan demam hilang, seseorang akan
merasa kepanasan, terjadi vasodilatasi dan berkeringat.
Respon homeostatic tubuh terhadap suhu lingkungan
yang ekstrem (Silverthorn, 2018)
REFERENSI

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


REFERENSI
– Silverthorn DU. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach. 6th ed. San
Francisco: Pearson Education, Inc.
– Cadwell, E & Hegner, B R. (2003). Asisten Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Edisi
6. Jakarta: EGC.
– Cameron, R. John. Skofronick & Grant. (1999). Physics of the Body. Wisconsin: Medical Publishing
Madison
– Pearce, E.C. (2009). Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
– Utami, H. (2007). Mengenal Cahaya & Optik. Jakarta : Ganeca Exact
– Virtual Medical Centre. (2018). Vision and Eye’s Anatomy. Retrieved from
https://www.myvmc.com/anatomy/the-eye-and-vision/
– Davidovits, Paul. (1975). Physics in Biology and Medicine. London: Pretince Hall Inc
REFERENSI
• Rowe, H (1976). An Introduction To Physics in Nursing. Saint Louis: The C.V Mosby
Company
• Sloane, E. (2004) Anatomi dan Fisiologi. EGC: Jakarta
• Thibodeau, G & Patton, K (2012) Structure & Function of the Body. Elsevier: United State
of America
• Watson, R. (2011) Anatomy and physiology for Nurses. Elsevier: China
• Gabriel,J.F. 2002. Fisika Kedokteran. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai