Anda di halaman 1dari 33

BENTUK SEDIAAN OBAT &

JALUR PEMBERIANNYA

Sri Tasminatun,M.Si.,Apt
 Tujuan instruksional Umum
 Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat
dan jalur pemberian obat

 Tujuan Instruksional Khusus


 Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk sediaan obat:
padat, cair, semi padat, gas
 Mahasiswa mampu menjelaskan keuntungan dan
kekurangan masing-masing bentuk sediaan obat
 Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jalur
pemberian obat sesuai dengan bentuk sediaannya
Enam hal yang benar dalam
pemberian obat
1. Klien yang benar
2. Obat yang benar
3. Dosis yang benar
4. Waktu yang benar
5. Rute yang benar
6. Dokumentasi yang benar
Waktu yang benar
 Baca aturan pakai obat / etiket
 Berapa kali sehari,perintah tetap atau bila perlu,
sebelum makan atau sesudah makan,
 Antibiotik harus diberikan dalam selang waktu
yang sama
 Berikan obat yang absorpsinya dihambat
makanan, sebelum makan. Sedangkan obat
yang mengiritasi saluran cerna, berikan
bersama atau sesudah makan
Rute yang benar
 Berikan obat pada tempat yang sesuai
berdasarkan bentuk obat dan perintah
pengobatan
 Nilai kemampuan pasien untuk menelan
sebelum memberikan obat-obat peroral
 Pergunakan tehnik aseptik untuk memberikan
obat. Tehnik steril diperlukan dalam rute
parenteral
 Dampingi pasien sampai obat-obat oral ditelan
Perbedaan cara pemberian obat

 Perbedaan:
 efek obat : lokal atau sistemik
 Farmakokinetika obat
 onset dan durasinya
 Onset  waktu dari obat diberikan hingga
timbul efek
 Durasi  waktu dari obat berefek sampai
efek hilang
Prosedur untuk pemberian obat yang benar

 Persiapan
 Cuci tangan sebelum menyiapkan
pengobatan
 Periksa kemungkinan alergi obat
 Periksa etiket obat dan perintah
pengobatan
 periksa ulang penghitungan dosis obat
 Tuang cairan setinggi mata
 Encerkan obat yang mengiritasi atau
berikan bersama atau setelah makan
Pemberian

 Periksa identitas pasien


 Berikan hanya obat yang saudara persiapkan
 Bantu pasien mendapatkan posisi yang tepat tergantung
dari rute pemberian
 Tetaplah bersama pasien sampai obat dipakai
 Jika memberikan obat pada beberapa pasien, berikan
obat terakhir pada pasien yang perlu bantuan ekstra
 Buang jarum suntik dan tabung suntik ke tempat yang
benar
Pencatatan
 Laporkan kesalahan obat dengan segera
kepada dokter atau perawat supervisor.
Lengkapi laporan peristiwa
 Catat obat yang diberikan, dosis, waktu. Rute
dan inisial anda
 Lapor dan catat obat-obat yang ditolak dan
alasan penolakan
Yang tidak boleh dalam pemberian obat:
 Jangan memberikan obat ketika tidak konsentrasi
 Jangan memberikan obat yang dikeluarkan orang lain /
tanpa keterangan jelas
 Jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat
lain tanpa keterangan
 Jangan memberikan obat yang telah kaladuwarsa atau
rusak (perhatikan tanda-tanda obat rusak)
 Jangan menduga-duga dosis obat. Tanyakan bila ragu-
ragu
 Jangan berikan obat jika pasien menyatakan bahwa obat
tersebut berlainan dengan yang telah ia terima
sebelumnya. Periksa perintah pengobatan
RUTE PENGGUNAAN OBAT

 Oral
 transdermal
 parenteral/suntik
 inhalasi
 Instilasi (tetes, semprot, aerosol)
 Supositoria
 kulit/topikal
RUTE ENTERAL
 Padat
 tablet  biasa, salut gula, salut enteric, lepas
lambat (retard), efferfescent
 Kapsul  keras, lunak
 Pil
 Serbuk
 Cair
 Eliksir
 Emulsi dan suspensi
(perhatikan volume obat)

dalam obat :
1 sendok teh = 5 ml
1 sendok makan = 15 ml
 Larutan  zat aktif terlarut, tdk
perlu di kocok

 Emulsi  campuran minyak dan


air, harus di kocok sebelum
digunakan
 Emulsi minyak ikan
 Suspensi  zat aktif tersebar
merata dalam pembawa, harus di
kocok sebelum digunakan
 Sirup antasida
Rute enteral
 Keuntungan  Kekurangan
 Murah  Timbul efek lama
 Mudah digunakan  Tidak bisa diberikan
 Tidak beresiko pada pasien
kontaminasi pingsan, koma, tdk
 aman bisa menelan
 Mengalami
metabolisme lintas
pertama
Transdermal
 Obat transdermal tersimpan
dalam patch
 Obat kardiovaskuler, obat
neoplastik, insulin
Transdermal

 Keuntungan  Kekurangan
Mudah digunakan Jenis obat sangat
Tidak beresiko terbatas
kontaminasi Harga relatif mahal
Tidak mengalami
metabolisme lintas
pertama
Bisa diberikan pada
pasien pingsan
aman
Parenteral
 Wadah : ampul, vlakon, botol infus
 Jenis : larutan, suspensi
Rute parenteral
 Keuntungan  Kekurangan :
 efek lebih cepat  Relatifmahal
 bisa diberikan pada  Perlu tenaga
pasien pingsan, paramedis
koma
 beresiko
 Tidak mengalami kontaminasi
metabolisme lintas
 Kurang aman
pertama
Intradermal

 Efek lokal
 Dipakai untuk pengamatan reaksi
peradangan (alergi) terhadap
protein asing. Contohnya : tes
tuberkulin, tes terhadap obat
Subkutan (SK)
 Efek sistemik
 Tempat ; dipilih terdapat bantalan lemak,
yaitu abdomen, paha atas, punggung
bagian atas, lengan atas
 Dipakai untuk dosis kecil untuk obat-obat
yang tidak mengiritasi, larut dalam air.
Intramuskular (IM)
 Efek sistemik
 Efek obat lebih cepat
dari pada subkutan
 Dipakai untuk obat
yang mengiritasi,
suspensi dalam air dan
emulsi
 Tehnik suntikan Z-
Track, yang mencegah
bocornya obat ke
dalam jaringan sub
cutan
Intravena (IV)
 Efek sistemik, berefek segera
 Lebih cepat dari SK dan IM
 Tempat : vena perifer yang mudah
dicapai
Inhalasi
 Pemberian obat melalui saluran
pernafasan
 Obat berbentuk gas atau cairan
yang mudah menguap
 Misalnya : obat anestesi umum
(isofluran, halotan), kortikosteroid
untuk kasus asma
Instilasi
 Obat cair yang biasanya diberikan
sebagai tetes dalam bentuk tetes
mata, salep mata, tetes telinga
Supositoria
ada 2 jenis pembawa :
1. Lemak  harus disimpan di lemari es. Ex :
anusol
2. Larut air  dapat disimpan pada suhu
kamar. Mis : dulcolak

 Rektal
 Vaginal
supositoria
 Keuntungan  Kekurangan :
 bisa diberikan pada  Jenis obat terbatas
pasien pingsan,  Relatif mahal
koma, tdk bisa
menelan
 Tidak mengalami
metabolisme lintas
pertama
KULIT/ TOPIKAL

 Padat
 cair
 semi padat
 bentuk obat aerosol

 Untuk tujuan lokal

Anda mungkin juga menyukai