Membumikan
Islam di Indonesia
by
Rochmad Hidayat
Universitas Nahdlatul Ulama
Sidoarjo
1. Menelusuri Transformasi Wahyu dan Implikasinya
terhadap Corak Keberagamaan
Dalam ajaran Islam, wahyu Allah selain berbentuk tanda-tanda
(āyāt) yang nirbahasa (tidak/bukan bahasa), juga
bermanifestasi dalam bentuk tanda-tanda (āyāt) yang
difirmankan.
Untuk lebih mudahnya kita bedakan antara istilah wahyu
(dengan “w” kecil) dan wahyu (dengan “W’ besar).
Wahyu dengan w kecil = menyarankan pada tanda-tanda,
instruksi, arahan, nasehat, pelajaran, dan ketentuan Tuhan
yang nirbahasa, dan mewujud alam semesta dan isinya,
termasuk dinamika sosial budaya yang terjadi di dlamnya.
Wahyu dengan W besar = menyarankan pada tanda-tanda,
instruksi, arahan, nasehat, pelajaran, dan ketentuan Tuhan
yang difirmankan melalui utusan-Nya (malaikat) dan akses
secara khusus oleh orangorang pilihan sebagai nabi atau
rasul.
next
Tanda-tanda Tuhan di alam semesta ini ada yang dipahami secara
sama, pada sembarang waktu dan tempat. Sebaliknya, tanda-
tanda Tuhan ada pula yang dibaca dan dipahami secara berbeda,
karena perbedaan kadaar kemampuan jiwa, nalar, rasa, dan fisik.
Menurut Sahrul dalam “Al-Qur’an wa al-Kitāb”, tanda-tanda
Tuhan yang ditangkap secara universal itulah yang
disebut dengan āyāt- āyāt muħkamāt. Adapun tanda-tanda
yang dibaca secara berbeda-beda sesuai dengan
perkembangan kemampuan nalar manusia, disebut
dengan āyāt- āyāt mutasyābihāt
Ayat-ayat yang terdapat di alam semesta dengan pelbagai
dinamika di dalamnya dibaca damn dimaknai secara
komprehensif oleh para nabi dan rasul. Para nabi dan
rasul merupakan orang-orang pilihan karena mereka telah
dikaruniai bakat kecerdasan paripurna sehingga dapat
lanjutan
والســالم