Anda di halaman 1dari 9

MONOPOLI DAN

PERSAINGAN USAHA
M. Fathulloh
Zakhirotun Nafisah
Siti Sofiah
MONOPOLI
1. Pengertian Monopoli

Monopoli murni adalah bentuk organisasi pasar


dimana terdapat perusahaan tunggal yang menjual
komoditi yg tidak mempunyai substitusi sempurna.

Menurut UU No.5/1999 tentang praktik monopoli


adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan pemasaran atas barang atau jasa tertentu
sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya memiliki satu penjual / produsen dengan
banyak pembeli. Orang yang melakukan monopoli terhadap suatu pasar disebut sebagai monopol
2. Ciri-ciri pasar Ada beberapa ciri yang ada pada pasar monopoli, diantaranya yaitu :
monopoli - Terdapat satu orang penjual dengan banyak pembeli di pasar. Karena sifatnya ini, pembeli tidak dapat beralih k
penjual lain meskipun merasa dirugikan dengan harga yang ditetapkan
- Tidak terdapat barang pengganti yang dapat disediakan oleh pihak lain selain penjual yang ada di pasar tersebu
- Terdapat hambatan dalam memasuki pasar bagi perusahaan baru. Hambatan yang ada dapat berupa undang-und
teknologi mutakhir yang dimiliki, modal yang sangat besar dan lainnya
- Penjual pada pasar monopoli dapat menentukan harga sesuai keinginannya karena tidak tersedianya barang
substitusi dekat dari barang yang dijual
- Kurva permintaan di pasar sama dengan kurva permintaan yang dihadapi perusahaan monopolis.

3. Ruang lingkup Berdasarkan UU No.5/1999, maka ruang lingkup anti monopoli adalah sebagai berikut :
hukum anti - Perjanjian yang dilarang sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.5/1999 mencakup oligopoli, penetapan har
monopoli
pembagian wilayah, pemboikotan, kartel, trust, oligopsoni, integrasi vertical, perjanjian tertutup, dan perjanjian
dengan pihak luar negri.
- Kegiatan yang dilarang. Sebagaimana dimaksud dalam UU No.5/1999 mencakup monopoli, monopsoni,
penguasaan pasar, dan persekongkolan.
- Penyalahgunaan posisi dominan, mencakup jabatan rangkap, kepemilikan saham dan merger, akuisisi, dan konsi
- Komisi pengawas persaingan usaha
- Tata cara penanganan perkara
4. Kekurangan dan Kekurangan pasar monopoli
Kelebihan Pasar
Monopoli - Karena produsen dapat menetapkan harga dengan mengurangi atau meningkatkan jumlah produksi,
dimungkinkan produksi tidak dilakukan secara optimum dan efisien
- Pembeli tidak dapat berpindah ke penjual lain meskipun harga yang ditetapkan dirasa mahal
- Keuntungan terpusat di produsen karena konsumen tidak memiliki pilihan selain membeli dari produsen
tersebut untuk memenuhi kebutuhannya

Kelebihan pasar monopoli


- Sifat barang yang tidak memiliki barang substitusi dekat membuat perusahaan monopolis tidak perlu
menggelontorkan banyak uang untuk melakukan promosi dan iklan agar pembeli dapat membedakan
produknya
- Pada monopoli secara alamiah, tambahan penjual justru akan membuat produksi tidak dapat mencapai skala
ekonomi (economies of scale) sehingga monopoli justru akan meningkatkan efisiensi dalam berproduksi.
- Dengan monopoli pemerintah dapat menjaga sumber daya alam yang penting bagi masyarakat
- Melindungi hak kekayaan individu sehingga semakin mendorong dilakukannya inovasi
PERSAINGAN
USAHA
1. Pengertian Persaingan Usaha

Menurut Arie Siswanto, dalam bukunya yang berjudul


“Hukum Persaingan Usaha” yang dimaksud dengan
hukum persaingan usaha (competition law) adalah
instrument hukum yang menentukan tentang
bagaimana hukum itu harus dilakukan. Sedangkan
menurut Kamus Lengkap Ekonomi yang ditulis oleh
Christopher Pass dan Bryan Lower, yang dimaksud
dengan competition laws adalah bagian dari perundang-undangan yang mengatur tentang monop
penggabungan dan pengambil alihan, perjanjian dagang yang membatasi dan praktik anti persain

Dari definisi tersebut disimpulkan bahwa dalam setiap persaingan terdapat unsur sebagai berikut
- Ada dua pihak atau lebih yang terlibat dalam upaya saling mengungguli
- Ada kehendak diantara mereka untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Jenis-jenis Menurut Normin S. Pakpahan, persaingan usaha dapat berbentuk persaingan sehat dan tidak sehat
Persaingan Persaingan Sehat (perfect compotititon)
Usaha
- Menjamin persaingan di pasar yang inheren dengan pencapaian efesiensi ekonomi di semua bidang kegiatan usah
dan perdagangan.
- Menjamin kesejahtraan konsumen serta melindungi kepentingan konsumen
- Membuka peluang pasar yang seluas luasnya dan menjaga agar tidak terjadi konsentrasi kekuatan ekonomi pada
kelompok terntentu.
Persaingan Tidak Sehat (Unperfect Competition)
- Tindakan anti persaingan, adalah tindakan yang bersifat menghalangi atau mencegah terjadinya persaingan, yaitu
suatu tindakan untuk menghindari persaingan jangan sampai terjadi.
- Tindakan persaingan curang, ciri menonjol dari penggunaan istilah “tindakan anti persaingan dan tindakan
persaingan curang”

3. Asas dan tujuan Asas


anti monopoli Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan usahanya berdasarkan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan
dan persaingan
usaha keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.
Tujuan
Undang-undang persaingan usaha adalah yang terkandung dalam undang-undang No.5/1999 tentang larangan pra
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat (UU No.5/1999).
UU 5 TAHUN 1999
TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI
DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UU 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, memiliki aturan-aturan pelaksanaan yaitu :
- Peraturan Pemerintah No. 57/2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilan Saham Perusahaan Yang
dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Melaksanakan Ketentuan Pasal 28 ayat 3.
- Peraturan Pemerintah No. 57/2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan
yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Melaksanakan ketentuan Pasal 29 Ayat 2.
- Keputusan Presiden No. 75/1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
No. 80 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden No. 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat 1.
- Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat disahkan di Jakarta
pada tanggal 5 Maret 1999 oleh Presiden BJ. Habibie. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Maret 1999 oleh Mensesneg Akbar Tandjung.
- Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ditempatkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33. Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3817.
Agar setiap orang mengetahuinya.
T IONS ??
ES
ANY QU

Anda mungkin juga menyukai