Anda di halaman 1dari 115

RUANG LINGKUP

AKUNTANSI
Definisi Akuntansi
Definisi akuntansi oleh Accounting Principles Board
(1970), mendefinisikan :

”Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya


menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang
dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomik – dalam membuat pilihan-pilihan
yang nalar di antara pelbagai alternatif arah tindakan.”
Pengguna dan Guna Akuntansi
Informasi akuntansi digunakan oleh berbagai peng-guna
(users) dengan masing-masing kepentingan-nya. Para
pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke
dalam dua golongan besar :
1. Langsung terhadap perusahaan, yaitu pemilik
dan calon pemilik, kreditor dan calon kreditor,
manajemen, karyawan dan calon karyawan,
dan pemerintah.
2. Tidak langsung terhadap perusahaan, yaitu
analis dan konsultan keuangan, asosiasi
dagang, dan federasi buruh.
Akuntan & Spesialisasinya
Profesi Akuntansi terdiri atas beberapa ragam spe-
sialisasi. Paling tidak ada 4 (empat) bidang spesiali-sasi,
yaitu :
1. Akuntan Privat, adalah akuntan yang berkerja
pada perusahaan tertentu dan merupakan
karyawan perusahaan tersebut. Jasa-jasa yang
diberikan adalah :
a) Penyusunan Sistem Pengawasan
Manajemen
b) Akuntansi Keuangan
c) Akuntansi Biaya
d) Internal Auditing
e) Anggaran
2. Akuntan Publik, adalah akuntan yang bergerak
dalam bidang akuntansi publik, yaitu menyerah-
kan rupa-rupa jasa akuntansi untuk organisasi
bisnis atau pun nonbisnis. Jasa-jasa yang
diberikan adalah :
a) Audit laporan keuangan (financial statement
audit).
b) Konsultasi Manajemen.
3. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang
bekerja untuk Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) maupun Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
4. Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang
mengajar diperguruan tinggi
Prinsip-prinsip Akuntan
Dalam menyajikan inforamsi, akuntansi keuangan
harus tunduk kepada prinsip-prinsip akuntansi yang
umumnya diterima dan dipraktikkan secara
universal. Prinsip-prinsip tersebut dinamakan
generally accepted accounting principless (GAAP).

Di Indonesia, GAAP yang berupa pernyataan-pernyataan


tersebut di sektor swasta disusun oleh Komite Standar
Akuntansi Keuangan (dibawah IAI). Pernyataan tersebut
dikodifikasi dalam buku yang berjudul Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).
Konsep Dasar
Dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi
keuangan, para akuntan menggunakan konsep-konsep
(asumsi-asumsi) dasar tertentu sebagai satu landasan bagi
proses akuntansi. Dua asumsi dasar yang utama adalah
asumsi :
1. Entitas Akuntansi (konsep kesatuan usaha),
memandang sebuah entitas sebagai unit yang
berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan keuangan
dengan entitas tersebut .
Konsep kesatuan usaha dapat diterapkan untuk
satuan pertanggungjawaban apa pun, namun
hanya satuan usaha yang berhubungan dengan
bisnis yang mencari laba – disebut perusahaan.
Berikut penelasan mengenai jenis-jenis persh :
 Jenis perusahaan ditinjau dari segi keluaran-
nya, perusahaan terbagi atas :
• Perusahaan jasa, adalah perusahaan yang
menjual jasa tertentu, misalnya dokter,
notaris, akuntan, travel agen dll.

• Perusahaan dagang, adalah perusahaan


yang menjual barang yang diperolehnya dari
pemasok. Misalnya : toko, grosir, pasar
swalayan dll.

• Perusahaan manufaktur, adalah perusa-


haan yang mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi. Misalnya : pabrik pembuatan
mobil, pabrik penyamak kulit, dll.
 Jenis perusahaan ditinjau dari sudut kepemili-
kannya, perusahaan terbagi atas :
• Perusahaan perseorangan, adalah perusa-
haan yang dimiliki oleh satu orang saja.
Secara ekonomis, sangat sulit untuk
mengadakan pemisahan antara kekayaan
perusahaan dari kekayaan pribadi pemiliknya.
Pemilik perusa-haan bertanggung jawab
penuh terhadap selu-ruh kewajiban
perusahaan.
• Perusahaan persekutuan, adalah perusa-
haan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih,
yang menjalankan usahanya dengan nama
bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Perusahaan persekutuan biasanya memiliki
perjanjian tertulis – the articles of partnership –
yang mengikat para sekutu. Isi perjanjian :
1. Tujuan utama perusahaan
2. Tata cara pemenuhan pembelanjaan persh.
3. Tata cara pengelolaan perusahaan
4. Tata cara pembagian keuntungan dan beban kerugian
5. Tata cara pembubaran persekutuan
• Perusahaan perseroan, adalah perusa-haan
yang modalnya terbagi atas saham-saham.
Pemegang saham merupakan pemilik
perusahaan. Dalam perseroan, kekayaan
pemilik betul-betul terpisahkan dari kekayaan
perusahaan shg pemegang saham tidak
bertanggung jawab terjadap utang-utang prsh.
2. Unit Moneter, Konsep unit moneter menghendaki
bahwa yang dicatat oleh akuntansi hanyalah
data transaksi yang dapat dinyatakan dengan
satuan moneter .
Siklus Akuntansi
Tahap-tahap yang dijalani dalam proses penyediaan
informasi keuangan disebut sebagai Siklus Akuntansi.
Secara berurutan siklus akuntansi meliputi tahap-tahap
sebagai berikut :
1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam
Bukti Transaksi dan melakukan Analisis
Transaksi keuangan tersebut.
2. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal.
3. Meringkas dalam Buku Besar.
4. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir
periode dan menuangkan dalam Neraca Saldo.
5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi
paling up to date (mutakhir).
6. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah
penyesuaian dan menuangkan dalam Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian.
7. Menyusun laporan keuangan berdasarkan
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
8. Menutup buku besar.
9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan
menuangkan dalam Neraca Saldo Setelah
Tutup Buku.
Tahap-tahap dapat digambarkan sebagai berikut :
Analisis Transaksi
1 Keuangan

Neraca Saldo Jurnal


9 Setelah Penutupan 2 Transaksi

Jurnal Posting
8 Penutup 3 ke Buku Besar
Siklus
Laporan Keuangan Akuntansi Neraca
4 Saldo
7 Neraca
Lap. Laba-Rugi
Lap. Perubhn Mdl Jurnal
Lap. Arus Kas 5 Penyesuaian

Neraca Saldo Setelah


6 Penyesuian
LAPORAN KEUANGAN
• LAPORAN RUGI-LABA
• LAPORAN PERUBAHAN MODAL
• NERACA

NERACA
Neraca adalah laporan yang
menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu
Neraca menunjukkan:
- Kekayaan atau aktiva (assets)
- Sumber kekayaan
Salon DEVI
NERACA
Per, 31 Desember 2005

AKTIVA PASIVA
Kas 75.000.000 Hutang Dagang 130.000.000
Piutang Dagang 125.000.000 Hutang Hipotik 220.000.000
Perlengkapan Salon 120.000.000 350.000.000
Tanah & Bangunan 200.000.000 Modal Devi 470.000.000
Peralatan Salon 250.000.000
Kendaraan 50.000.000

Total Aktiva 820.000.000 Total Pasiva 820.000.000


LAPORAN RUGI-LABA
Laporan Rugi-Laba adalah laporan yang menunjukkan
hasil kegiatan operasi perusahaan selama satu periode

Unsur laporan rugi-laba:


1. Penghasilan atau Pendapatan atau Penjualan yakni aliran
penerimaan kas atau harta lain yang diterima sebagai
akibat penjualan barang dan atau jasa.
2. Biaya, adalah harga pokok barang yang dijual dan
pengeluaran-pengeluaran lain dalam rangka memperoleh
penghasilan.
3. Laba (atau Rugi) yaitu selisih antara penghasilan yang
diterima perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan.
Jika penghasilan yang diterima lebih besar dibanding
dengan biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan
memperoleh laba
Salon DEVI
Laporan Rugi-Laba
Desember 2005

Penghasilan salon 240.000.000


Biaya-biaya:
Biaya Gaji Pegawai 40.000.000
Biaya Perlengkapan Salon 70.000.000
Biaya Telepon 20.000.000
Biaya Listrik 15.000.000
Penyusutan Peralatan Salon 35.000.000
Biaya Lain-lain 30.000.000
210.000.000
LABA 30.000.000
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Laporan yang menunjukkan perubahan dari modal awal yang
disebabkan oleh laba, rugi, setoran modalmaupun pengambilan oleh
pemilik.

Salon DEVI
Laporan Perubahan Modal
Per, 31 Desember 2005

Modal, 1 Desember 2005 450.000.000


Tambah: Laba tahun 2005 30.000.000
480.000.000
Kurang: Pengambilan Prive 10.000.000
Modal, 31 Desember 2005 470.000.000
PERSAMAAN DASAR

AKUNTANSI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Dalam proses akuntansi digunakan sistim
pembukuan berpasangan, artinya:
‘setiap transaksi keuangan akan dicatat
sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya
terhadap aktiva, Hutang, atau modal,
penghasilan dan biaya’
Persamaan dasar  AKTIVA = HUTANG + MODAL

MODAL  + Penghasilan
- Biaya
+ Setoran modal + Setoran Modal
- Prive
AKTIVA = HUTANG + MODAL - Prive
+ Penghasilan
- Biaya
• Aktiva = kekayaan yang dimiliki perusahaan
terdiri dari :
1. Aktiva lancar
a. Kas (Uang)
b. Efek (surat berharga)
c. Piutang (tagihan)
d. Persediaan/inventory/bahan habis pakai
/suplies/perlngkapan.
2. Aktiva tetap/aktiva tidak lancar
a. Tanah
b. Gedung
c. Mesin
d. Peralatan
Pasiva adalah hak terhadap
kekayaan
• Terdiri dari :
1.Hutang adalah hak para kreditur, contoh :
hutang usaha, hutang dagang, hutang bank,
hutang pajak ,dll
2.Modal adalah bagian pemilik perusahaan atas
kekayaan atau aktiva perusahan, contohnya :
modal awal, modal setor, modal saham, laba
ditahan.
Prinsip-prinsip dasar yang harus
diperhatikan
1. Penambahan atau pengurangan
kekayaan/aktiva
2. Penambahan atau pengurangan hutang dan
modal

Catatan:
• Ke 2 sisi persamaan dasar akuntansi harus
seimbang
Contoh-contoh transaksi
1. Tanggal 1 Februari Ny Ayu mendirikan
salon “Cantik” dengan menyerahkan uang
tunai Rp.20.000.
Transaksi yang timbul:
Aktiva = Kas (+)..........20.000
Modal = modal (+)........20.000
2.Tgl 2 Februari membeli kursi salon, alat
pengering rambut sebesar Rp 10.000 secara
tunai
Transaksi yang timbul:
Kas (-) ........... 10.000
Peralatan (+) ....10.000
3. Tanggal 5 Februari membeli secara kredit
sampo, cream crembath dam make up sebesar
Rp. 4.000
Transaksi yang timbul:
BHP/perlengkapan (+) ....... 4.000
Utang (+) ............ 4.000
4. Menerima pembayaran dari pelanggan atas
jasa yang diberikan sebesar Rp. 5.000

Transaksi yang timbul:


Kas (+) ........... 5.000
Pendapatan (+) ------- modal .... 5.000
5. Tgl 10 Februrari, salon cantik membayar
hutang atas pembelian sampo dam cream
crimbath sebesar Rp.2.000
Transaksi yang timbul:
Kas (-) ........ 2.000
Hutang (-) .... 2.000
6. Tgl 15 Februari, membayar biaya listrik
sebesar Rp. 500

Transaksi yang timbul:


Kas (-) ....... 500
Biaya listrik (+)..........modal (-) .... 500
7. Tgl 18 Februarisalon cantik mengirimkan
tagihan kepada NN ika atas pemberian jasa
perawatan wajah sebesar Rp. 8.000

Transaksi yang timbul:


Piutang (+) ....... 8.000
Pendapatan (+) .......... Modal (+)..... 8.000
8. Tgl 20 Februari, membayar gaji karyawan
sebesar Rp.800

Transaksi yang timbul:


Kas (-) ...... 800
Biaya gaji (+)------------ modal (-) .... 8.000
9. Tgl 22 Februari, Nn ika membayar atas
tagihan yang dikirim salon cantik pada tgl 18
Februari sebesar Ri. 8.000

Transaksi yang timbul:


Kas (+) .... 8.000
Piutang (-) ...8.000
10. Tgl 25 Februari, Ny ayu sebagai pemilik
salon cantik mengambil uang untuk keperluan
pribadi seesar Rp. 700

Transaksi yang timbul:


Kas (-) ....... 700
Prive (+)--------- modal (-) ... 700
11. Tgl 27, sisa pemakaian BHP/perlengkapan
salon cantik diperkirakan sebesar Rp. 1.000

Transaksi yang timbul:


Yang dicatat sebesar pemakaiannya yaitu:
(4.000 – 1.000 )= 3.000

BHP/perlengkapan (-) .... 3000


Biaya BHP/perlengkapan (+).... Modal (-)..... 3000
REKENING BERPASANGAN
REKENING
Adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-
transaksi perusahaan yang berhubungan
dengan aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan
biaya
Kelompok rekening
• Rekening-rekening riil atau sering disebut sebagai rekening-
rekening neraca adalah rekening-rekening yang pada akhir
periode akan dilaporkan ke dalam neraca. Yang termasuk
dalam rekening riil ini adalah rekening-rekening aktiva,
rekening-rekening hutang, dan rekening-rekening modal
• Rekening-rekening nominal atau sering disebut rekening-
rekening rugi-laba adalah rekening-rekening yang pada akhir
periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Termasuk
dalam rekening nominal ini adalah rekening-rekening
penghasilan dan rekening-rekening biaya
Akun2
Harta
AKUN RIIL
Akun2
Hutang
AKUN- Akun2
AKUN Modal
Akun2
AKUN
Penghasilan
N0MINAL
Akun2 Beban
Kumpulan dari rekening-rekening yang ada dalam perusahaan
disebut BUKU BESAR

Bentuk AKUN

NAMA AKUN
Tgl Keterangan F Jumlah Tgl Keterangan F Jumlah
ATURAN PENDEBITAN DAN PENGKREDITAN AKUN
AKUN RIIL  dihubungkan dengan posisinya di NERACA
Jika saldonya ada disebelah debit NERACA, maka pertambahannya akan di
debitkan dan jika saldonya di sebelah kredit, bertambahnya di kreditkan

AKUN Aktiva ada disebelah debit neraca, jika bertambah akan didebitkan
AKUN Hutang dan modal disebelah kredit neraca, jika bertambah di kreditkan

NERACA

Debit kredit
AKTIVA HUTANG
debit kredit debit kredit
(+) (-) (-) (+)

MODAL
debit kredit
(-) (+)
CONTOH
1. Pada tanggal 1 Januari 2011 pemilik
menyetorkan modalnya ke perusahaan sebesar
Rp 25.000.000,-, maka:
• Kas perusahaan bertambah berarti akan
didebitkan sebesar Rp 25.000.000,-
• Modal perusahaan bertambah berarti akan
dikreditkan sebesar Rp 25.000.000,-

2. Tangaal 3 Januari 2011 membayar hutang


sebesar Rp 3.500.000,-
• Hutang berkurang di debit sebesar Rp
3.500.000,-
• Kas berkurang di kredit Rp 3.500.000,-
ATURAN PENDEBITAN DAN PENGKREDITAN REKENING
REKENING NOMINAL  dihubungkan dengan posisinya di Rek MODAL
Jika saldonya ada disebelah debit rek modal, maka pertambahannya akan di
debitkan dan jika saldonya di sebelah kredit, bertambahnya di kreditkan

Rek BIAYA ada disebelah debit rek Modal, jika bertambah akan didebitkan
Rek PENGHASILAN disebelah kredit rek Modal, jika bertambah di kreditkan

MODAL

Debit kredit
BIAYA PENGHASILAN
debit kredit debit kredit
(+) (-) (-) (+)
CONTOH
1. Pada tanggal 5 Januari 2011 perusahaan
menerima penghasilan sebesar Rp 7.000.000,-,
maka:
• Kas perusahaan bertambah berarti didebit
sebesar Rp 7.000.000,
• Penghasilan bertambah berarti di kredit
sebesar Rp 7.000.000,-

2.Tangaal 8 Januari 2011 membayar biaya telpon


sebesar Rp 1.500.000,-
• Biaya telpon bertambah di debit sebesar Rp
1.500.000,-
• Kas berkurang di kredit Rp 1.500.000,-
JENIS REKENING SALDO PENAMBAHAN PENGURANGAN

Aktiva Debit Debit Kredit


Hutang Kredit Kredit Debit
Modal Kredit Kredit Debit
Penhasilan Kredit Kredit Debit
Biaya Debit Debit Kredit
Prive Debit Debit Kredit
JURNAL
JURNAL DAN POSTING

PENCA- PENGGO PERING- PELA


TATAN LONGAN KASAN PORAN

Bukti JURNAL Buku Besar Laporan


Transaksi Keuangan
JURNAL
Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan
secara kronologis (urut waktu kejadiannya) dengan menunjukkan
rekening yang harus di debit atau di kredit beserta jumlah rupiahnya
masing-masing
Manfaat:
 Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan
pos-pos yang trepengaruh oleh suatu transaksi, yakni berupa
pendebitan dan pengkreditan rekening

 Menggambarkan pencatatan secara kronologis (urut waktu),


sehingga menggambarkan pencatatan secara urut waktu
kejadiannya.

 Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang


dapat dikejakan oleh beberapa orang secara bersamaan.

 Memudahkan mengadakan koreksi jika ada kesalahan, sebab jika


langsung dicatat di buku besar dan terjadi kesalahan, akan sulit
untuk melacaknya.
Bentuk Jurnal

JURNAL
Nomer Jumlah
Tgl Keterangan Rek Debit Kredit
CONTOH
Tanggal 1 Februari 2011 Tn. Ali sebagai pemilik menyetorkan uang untuk
modal sebesar Rp 25.000.000,-
Tanggal 3 Februari 2011 membeli komputer untuk kantor dari Toko Damai
sebesar Rp 7.500.000,-
JURNAL
Nomer Jumlah
Tgl Keterangan Rek Debit Kredit

2011
Feb 1 Kas 100 25.000.000 -
Modal 510 - 25.000.000
(Setoran modal Tn Ali)

3 Peralatan Kantor 320 7.500.000 -


Kas 100 - 7.500.000
(Pembelian Komputer utk kantor)
POSTING
Proses memasukkan jurnal ke dalam buku besar
Contoh Neraca Saldo
Nama Rekening No Rekening Debit Kredit

Kas 356.250.000
Piutang 5.000.000
Kendaraan 150.000.000
Peralatan 50.000.000
Hutang 50.000.000
Modal 500.000.000
Pendapatan 13.000.000
Beban telepon 1.000.000
Beban asuransi 750.000
563.000.000 563.000.000
==============================
Menyusun Laporan Keuangan (1)
Pendapatan

Laporan Laba rugi berisi Beban/Biaya

Laba/Rugi

Modal Awal/Akhir

Laporan Perubahan Laba/Rugi


Modal berisi
Prive
Menyusun Laporan Keuangan (2)
Harta

Neraca berisi Utang

Modal

Kegiatan Operasi
Laporan Arus Kas
berisi arus kas masuk Kegiatan Investasi
dan keluar atas
Kegiatan Pembiayaan
Nama Perusahaan
Laporan Laba rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002

Pendapatan jasa Rp.12.900.000

Beban telepon Rp.1.000.000


Beban asuransi Rp. 250.000
Beban Depresiasi Rp.9.000.000
Beban gaji Rp.2.000.000 +
Jumlah biaya Rp.12.250.000 -

Laba Rp. 650.000


Nama Perusahaan
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002

Modal 1 Januari Rp. 500.000.000


Laba Rp. 650.000

Prive ( 0 )

Modal per 31 Desember 2002 Rp.500. 650.000,


Nama Perusahaan

Neraca

Per 31 Desember 1999 ( dalam ribuan rupiah)

Aktiva : HUTANG :
Aktiva Lancar : Utang dagang Rp. 50.000
Utang gaji Rp. 2.000,
Kas Rp.356.250
jumlah hutang Rp. 600

Piutang dagang Rp. 5.000


Asuransi dibayar dimuka Rp. 500 Modal
Piutang Pendapatan Rp. 500Modal Tn Raka Rp. 500.650,
Jumlah aktiva lancar Rp
Aktiva tetap :
Kendaraan Rp.150.000,00 Total utang dan modal Rp 553.250
Akumulasi Penyusutan Rp. 9.000,00 -
Nilai buku mesin Rp 141.000
Peralatan Rp. 50.000

Total harta Rp.553.250


PENYESUAIAN PEMBUKUAN

PENCA- PENGGO PERING- PELA


TATAN LONGAN KASAN PORAN

Bukti JURNAL Buku Besar Laporan


Transaksi Keuangan

Neraca Neraca
Saldo Lajur
Penyes
Pemb
MENGAPA PERLU PENYESUAIAN?

 Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva


dan rekening-rekening hutang menunjukkan jumlah yang
sebenarnya pada akhir periode

 Agar setiap rekening nominal (rekening pendapatan dan biaya)


menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode
PENYESUAIAN PEMBUKUAN

PENCA- PENGGO PERING- PELA


TATAN LONGAN KASAN PORAN

Bukti JURNAL Buku Besar Laporan


Transaksi Keuangan

Neraca Neraca
Saldo LAJUR
Penyes
Pemb
Ayat Jurnal Penyesuaian
( Andjusting Journal Entry )
Jurnal Penyesuaian
Adalah jurnal yang dibuat karena adanya ketidaksesuaian
antara akun – akun / perkiraan – perkiraan pada neraca
saldo dan keadaan yang sebenarnya.

Jurnal Penyesuaian disusun berdasarkan data dari


neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode
Akun – akun yang memerlukan penyesuaian
1. Perlengkapan ( Supplier )
2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense )
a. Dicatat sebagai harta
b. Dicatat sebagai beban
3. Pendapatan diterima di muka
( Deferred Income )
a. Dicatat sebagai utang
b. Dicatat sebagai pendapatan
4. Pendapatan yang masih harus diterima
( Accrued Income )
5. Beban yang masih harus di bayar
( Accrued Expense )
6. Penyusutan aktiva tetap
( Depreciation )
7. Penyediaan barang dagang
( Merchandise inventory )
1. Perlengkapan
Ayat Jurnal Penyesuaian ( AJP )

Beban perlengkapan Rp. …… -


Perlengkapan - Rp. ……….
( Sebesar yang telah tercapai )

Contoh
Pada neraca saldo per 31 Desember 2006 terdapat akun
perlengkapan kantor Rp. 6.000.000,- . Pada waktu
perhitungan termyata nilai perlengkapan yang ada sebesar
Rp. 3.500.000,-
Buatlah ayat jurnal penyesuaiannya !.
Jawab
Perlengkapan kantor yang terpakai :
Rp. 6.000.000,- - Rp. 3.500.000,- = Rp. 2.500.000,-

Ayat Jurnal Penyesuaian

Tanggal Keterangan Ref D K


( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Beban perlengkapan kantor 2.500.000 -
Des Perlengkapan kantor -
2.500.000
2. Beban Dibayar Dimuka
a. Dicatat sebagai “ harta”
AJP
Beban ……. Rp. …… -
…….. Dibayar dimuka - Rp. ……….

( Sebesar yang telah menjadi beban )


b. Dicatat sebagai “ beban “
AJP
…….. Dibayar dimuka Rp. …… -
Beban ……. - Rp. ……….

( Sebesar yang belum menjadi beban )


Contoh
Pada tanggal 1 Agustus 2006 perusahaan mem-bayar
premi asuransi untuk satu tahun sebesar Rp. 5.400.000,-
Buatlah ayat jurnal penyesuaian Jika :

a. Dicatat sebagai harta


b. Dicatat sebagai beban

Perhatikan perhitungan beban sebagai berikut :


Asuransi yang belum menjadi beban
Asuransi yang telah menjadi beban

01/08/2006 5 bulan 7 bulan 01/08/2007


31/12/2006
( tutup buku )
Jawab
a. Dicatat sebagai harta
Asuransi yang telah menjadi beban dan sudah
dijalani ( 1 Agustus sampai dengan 31 Desember
2006 = 5 bulan )
5/12 x Rp.5.400.000,- = Rp. 2.250.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Beban Asuransi 2.250.000 -
Des Asuransi dibayar dimuka -
2.250.000
b. Dicatat sebagai beban

Asuransi yang belum menjadi beban / beban yang


belum dijalani :
( 31 Des 2006 s.d. 1 Ags 2007 = 7 bulan )
7/12 x Rp.5.400.000,- = Rp. 3.150.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Asuransi dibayar dimuka 3.150.000 -
Des Beban Asuransi -
3.150.000
3. Pendapatan Diterima Dimuka
a. Dicatat sebagai “ Utang “ / Kewajiban
AJP
…… diterima dimuka Rp. …… -
Pendapatan ……. - Rp. ……….
( Sebesar yang telah menjadi pendapatan )
b. Dicatat sebagai Pendapatan
AJP
Pendapatan ……. Rp. …… -
……. Diterima dimuka - Rp. ……….

( Sebesar yang belum menjadi pendapatan )


Contoh
Pada tanggal 1 Mei 2006 diterima sewa untuk 2 (dua) tahun
sebesar Rp. 6.900.000,- dan sewa diterima tunai
Buatlah ayat jurnal penyesuaiannya !.

a. Dicatat sebagai utang


b. Dicatat sebagai pendapatan
Perhatikan perhitungan pendapatan sbb :
Sewa yang belum menjadi pendapatan
Sewa yang telah menjadi pendapatan

01/05/2006 8 bulan 16 bulan 01/05/2007


31/12/2006
( tutup buku )
Jawab
a. Dicatat sebagai utang
sewa yang telah menjadi pendapatan ( 1 Mei
s.d. 31 Desember 2006 = 8 bulan )

8/24 x Rp.6.900.000,- = Rp. 2.300.000,-


Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Sewa diterima dimuka 2.300.000 -
Des Pendapatan sewa -
2.300.000
a. Dicatat sebagai pendapatan
sewa yang belum menjadi pendapatan ( 31
Des 2006 s.d. 1 Mei 2007 = 16 bulan )

16/24 x Rp.6.900.000,- = Rp. 4.600.000,-


Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Pendapatan sewa 4.600.000 -
Des Sewa diterima dimuka -
4.600.000
4. Pendapatan yang masih harus diterima
Ayat Jurnal Penyesuaian ( AJP )

Piutang …………… Rp. …… -


Pendapatan …… - Rp. ……….
( Sebesar pendapatan yang telah terjadi )
Contoh
a. Pada tgl 1 November 2006 perusahaan membeli
obligasi dengan harga beli Rp.9.000.000,- bunga
obligasi 20% dan dibayar tiap tgl 1 Nov dan Mei
b. Pada tgl 31 Des 2006 masih akan diterima bunga dari
langganan sebesar Rp. 250.000,-
Buatlah jurnal penyesuaiannya !.
Jawab
Perhatikan perhitungan bunga ( point : a) :
pendapatan bunga yang telah terjadi pendapatan bunga yang akan
diterima periode 2007

01/11/2005 2 bulan 4 bulan 01/05/2007


31/12/2006
( tutup buku )
Jadi pendapatan bunga pada periode 2006 ( telah terjadi dan uang belum
diterima ) = 2/12 x 20/100 x Rp. 9.000.000,- = Rp. 300.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Piutang bunga 300.000 -
Des Pendapatan bunga -
(a) 300.000
Des 31 Piutang bunga -
250.000
(b) Pendapatan bunga 250.000
-
5. Beban yang masih harus dibayar
Ayat Jurnal Penyesuaian ( AJP )
Beban …………… Rp. …… -
Utang …… - Rp. ……….
( Sebesar beban yang telah terjadi dan belum dibayar )
Contoh
a. Suatu perusahaan melakukan pembayaran gayi
karyawan setiap minggu Rp. 4.500.000,- Pembayaran
gaji dilakukan tiap hari Sabtu Pada periode
akuntansi 2005 tanggal 31 Des jatuh pada hari Kamis.
b. Pada tgl 31 Des 2006 gaji karyawan yang masih harus
dibayar Rp. 3.700.000,-
Buatlah jurnal penyesuaiannya !.
Jawab
Perhatikan perhitungan gaji ( point : a) :
Gaji yang belum diterima Pembayaran gaji hari Sabtu
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
28 Des 29 Des 30 Des 31 Des 1 Jan 2006 2 Jan 2007

4 hari Tutup buku


Periode 2006
Jadi gaji yang belum dibayar ( utang gaji ) selama 4 hari sebesar = 4/6 x Rp.
4.500.000,- = Rp. 3.000.000,-
Ayat Jurnal Penyesuaian

Tanggal Keterangan Ref D K


( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Beban gaji ………. 3.000.000 -
Des Utang gaji ……….. -
(a) 3.000.000
Des 31 Beban gaji …………. -
3.700.000
(b) Utang gaji …… 3.700.000
-
6. Penyusutan Aktiva ( Harta ) Tetap
Ayat Jurnal Penyesuaian ( AJP )

Beban penyusutan ……… Rp. …… -


Akumulasi penyusutan - Rp. ……….
( Sebesar penyusutan pertahun )
Contoh
Pada neraca saldo terdapat akun peralatan ( D ) Rp.
10.000.000,- dan akumulasi penyusutan peralatan ( K )
Rp. 1.500.000,-
Penyusutan per tahun 5% dari harga perolehan.

Buatlah jurnal penyesuaiannya !.


Jawab
Penyusutan per tahun = 5% x Rp. 10.000.000,- =
Rp. 5.00.000,-

Ayat Jurnal Penyesuaian ( AJP )


Tanggal Keterangan Ref D K
( Rp. ) ( Rp. )
2006 31 Beban penyusutan peralatan 5.00.000 -
Des Akumulasi peny. Peralatan -
500.000
NERACA LAJUR
Neraca lajur merupakan landasan untuk memeriksa rekening-
rekening yang ada dalam buku besar yang disesuaikan dan
diseimbangkan dan disusun dengan cara-cara yang sesuai
dengan penyusunan rekening-rekening yang ada di dalam
laporan keuangan

TUJUAN
Membantu mempermudah dalam penyusunan laporan
keuangan

Untuk meringkas informasi-informasi yang berasal dari neraca


saldo dan data-data penyesuaian, sehingga neraca lajur menjadi
kertas kerja formal untuk persiapan laporan keuangan

Untuk mempermudah dalam menemukan kemungkinan terjadi


kesalahan yang dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

NERACA LAJUR
NERACA PENYESUAIAN NS
KETERANGAN SALDO PEMBUKUAN DISESUAIKAN RUGI-LABA NERACA
D K D K D K D K D K
JURNAL PENUTUP
Untuk memindahkan saldo-saldo rekening pendapatan, biaya, dan prive ke
dalam rekening modal

Adapun tujuan jurnal penutup adalah:


 Untuk memindahkan saldo-saldo rekening pendapatan, biaya, dan prive ke
rekening modal agar saldo-saldo rekening pendapatan, biaya, dan prive
pada akhir periode menjadi nol rupiah

 Agar rekening modal menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir


periode dan sesuai dengan yang dicantumkan di dalam neraca
PROSES PENUTUPAN BUKU
 Memindahkan saldo-saldo rekening pendapatan ke rekening rugi-laba,
sehingga saldo rekening pendapatan menjadi nol rupiah

 Memindahkan saldo-saldo rekening biaya ke rekening rugi-laba, sehingga


saldo-saldo rekening biaya menjadi nol rupiah

 Memindahkan saldo rekening rugi-laba ke rekening modal, sehingga saldo


rekening rugi-laba menjadi nol rupiah

 Memindahkan saldo rekening prive ke rekening modal, sehingga saldo


rekening prive menjadi nol rupiah
JURNAL PENYESUAIAN

KEMBALI
JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI
Pada awal periode akuntansi, biasanya perusahaan perlu melakukan
penyesuaian kembali terhadap jurnal penyesuaian yang telah dilakukan
pada akhir periode sebelumnya.

Jurnal tersebut sering disebut sebagai jurnal penyesuaian kembali atau


jurnal pembalikan, sebab jurnal yang dibuat dengan cara membalik
pendebitan dan pengkreditan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat
sebelumnya.

Jurnal penyesuaian kembali bukan merupakan suatu keharusan bagi


perusahaan.

Tujuan jurnal penyesuaian kembali adalah untuk menyederhanakan dan


mempermudah pembuatan jurnal pada periode berikutnya.
a. Penyesuaian kembali terhadap hutang gaji

Contoh:
Ada gaji yang belum dibayar bulan Desember 2006 sebesar Rp
2.500.000,-, maka jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 adalah

Biaya Gaji 2.500.000 -


Hutang Gaji - 2.500.000

Jika tanggal 12 Januari ada pembayaran gaji sebesar Rp 8.500.000,-


JURNALNYA BAGAIMANA ???

- Jika TIDAK melakukan penyesuaian kembali


- Jika melakukan penyesuaian kembali
b. Penyesuaian kembali terhadap PIUTANG PENGHASILAN

Contoh:
Perusahaan punya surat berharga berupa obligasi sebesar Rp
150.000.000,- berbunga 18% setahun dibayar tiap 1 Maret dan 1
September. Maka jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 adalah

Piutang Penghasilan Bunga 9.000.000 -


Penghasilan Bunga - 9.000.000

Jika tanggal 1 Maret 2007 ada pembayaran bunga sebesar Rp 13.500.000,-


JURNALNYA BAGAIMANA ???

- Jika TIDAK melakukan penyesuaian kembali


- Jika melakukan penyesuaian kembali
AKUNTANSI PERUSAHAAN

DAGANG
PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegia-tan


utamanya membeli barang dari pemasok (supplier) dan
menjualnya kembali kepada konsumen tanpa mengubah
baik ujud fisik maupun sifatnya.

Perbedaan antara akuntansi untuk perusahaan da-gang dan akuntansi


untuk perusahaan jasa terletak pada prosedur akuntansi untuk transaksi
jual-beli barang dagangan, bukan pada siklus akuntansinya.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Laba – Rugi menyajikan pendapatan berupa
penjualan barang dagangan selama satu periode, harga
pokok penjualan, dan biaya-biaya usaha, serta biaya diluar
usaha.
Di Neraca, tampak dengan jelas pos sediaan dalam kelompok aktiva
lancar. Pos ini tidak terdapat pada neraca untuk perusahaan jasa.

Laporan Perubahan Modal untuk perusahaan dagang tidak berbeda dari


laporan perubahan modal untuk perusahaan jasa.

Laporan Aliran Kas tidak dijelaskan di sini, karena laporan aliran kas
diberikan oleh buku-buku teks akuntansi keuangan.

ILUSTRASI
SISTEM FISIK
Sistem pengendalian akuntansi terhadap sediaan yang
mempengaruhi prosedur akuntansi, ada dua macam : (1)
Sistem periodik atau sistem fisik, (2) Sistem per-petual atau
sistem permanen atau sistem buku.

Pada sistem perpetual, setiap jenis sediaan dibuatkan satu kartu yang
memonitor perubahan fisik sediaan dan harga pokoknya.

Sistem fisik tidak menyelenggarakan kartu, sehingga pada akhir tahun


harus dilakukan perhitungan fisik untuk menentukan sediaan akhir.

Bab ini hanya membahas sistem fisik, untuk sistem perpetual akan di bahas
pada Pengantar Akuntansi 2.
Pada sistem periodik/fisik rekening-rekening yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :
1. Sediaan atau Sediaan Barang Dagangan.

Rek. ini digunakan untuk mencatat nilai sediaan yang masih tersisa
pada awal dan akhir periode. Penambahan sediaan dari pembelian dan
pengu-rangan dari penjualan tidak dicatat dalam rek. ini, tapi
penambahan dan pengurangan dari pengam-bilan pribadi pemilik
dicatat dalam rekening ini.

2. Pembelian atau Pembelian Barang Dagangan.

Rek. ini digunakan untuk mencatat jumlah harga beli (diluar trade
discount) barang dagangan yang dibeli selama satu periode.
3. Biaya Angkut Pembelian.
Rek. ini digunakan mencatat jml biaya angkut jika biaya ini ditanggung
oleh persh. Dalam Lap. Laba-Rugi rek. ini dilaporkan sbg (+) rek.
Pembelian. Rek. yang (+) rek lain disebut adjunct account.

4. Potongan Pembelian.
Rek. ini digunakan utk mencatat pot. harga karena persh membayar
dalam masa potongan. Potongan ini disebut potongan tunai atau cash
discount.

5. Retur Pembelian.
Rek. ini digunakan mencatat jml hrg brg yang di-kembalikan kpd
pemasok krn alasan tertentu. Brg yang dikembalikan dari pemasok,
harga belinya dulu dicatat dalam rekening ini.
6. Penjualan.

Rek. ini digunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang


dagangan. Jumlah yang dicatat dalam rek. ini sebesar harga jual,
bukan sebesar harga pokok dari barang yang dijual. Harga jual adalah
harga jual yang dibebankan kepada pelanggan (diluar trade discount).

7. Potongan Pejualan.

Rek. ini digunakan utk mencatat jumlah potongan tunai atau cash
account yang diberikan kepada pelanggan karena membayar dalam
masa potongan sebagaimana tertera dalam syarat pembayaran.
8. Retur Penjualan.

Rek. ini digunakan untuk mencatat jumlah harga barang yang diterima kembali
dari pelanggan ka-rena alasan tertentu, misal barang tidak cocok dengan
pesanan.

9. Biaya Angkut Penjualan.


Rek. ini digunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut barang-barang
yang dijual yang ditang-gung oleh perusahaan. Dalam Lap. Laba –
Rugi rek. ini bukan dilaporkan sebagai pengurang rek. Penjualan,
melainkan sebagai satu pos dalam kelompok biaya pemasaran /
penjualan.
10. Harga Pokok Penjualan.

Rek. ini digunakan untuk mencatat harga pokok sediaan yang dijual selama
satu periode akuntansi. Rek. ini diselenggarakan pada akhir periode mela-lui
jurnal penyesuaian, setelah diketahui harga pokok sediaan pada akhir periode
dengan rumus :

Sediaan Awal ............... Rp xxx


Pembelian ................. xxx
(+)
Sediaan Tersedia Dijual ....... Rp xxx

Sediaan Akhir .............. xxx


(-)
Harga Pokok Penjualan ....... Rp xxx
TRADE DISCOUNT & CASH
DISCOUNT
Trade Discount adalah potongan harga yang diberikan oleh
penjual dari harga resmi yang tertera pada daftar harga
atau katalog.
Alasan pemberian trade discount : (1) pembelian dlm partai besar (2) harga
berfluktuasi shg hrg hrs sering disesuaikan tanpa merubah katalog.

Cash Discount adalah potongan yang diberikan oleh penjual kpd pembeli krn
pembeli membayar dlm masa potongan tunai sebagaimana dlm syarat pembayaran.

2/10, n/30, syarat ini menyatakan bahwa barang hrs dibayar paling lambat 30 hari
setelah tgl pembelian. Jika pembeli membayar hrg brg dlm masa 10 hari sejak tgl
pembelian, maka diberi pot. sebesar 2%.
JURNAL TRANSAKSI
Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan sedia-an barang
dagangan :

Setoran Modal dan Pengambilan Pribadi Pemilik


Setoran modal  dicatat dalam debit rek. Kas dan Sediaan serta kredit rek. Modal
(sebesar hrg pokok)

Contoh :
Tn M tgl 1 Jan. 2007 menyetor uang tunai Rp 25.000 dan barang dag sebesar Rp
10.000.

Jan 1 Kas 25.000


Persediaan Barang Dagangan 10.000
Modal Tn. M 35.000
Prive (+)  didebit rek. Prive dan kredit rek. Sediaan
(sebesar hrg pokok, bukan hrg jual).
Contoh :
Tn M tgl 12 Feb. 2007 mengambil brg dagangan untuk
pribadinya dg hrg eceran Rp 1.000, jika dijual menghasil-
kan laba kotor 25 % dr hrg jual eceran.
Peb 12 Prive Tn. M 750
Persediaan brg dag 750

Pembelian Tunai
Pembelian tunai dicatat dalam rek. Pembelian sebesar hrg yang disepakati oleh
pembeli & penjual yaitu hrg bersih setelah dikurangi trade discount.
Contoh :
Pd 14 Agst. 2007 dibeli brg dagangan Rp 70.000, (hrg stlh
dikurangi trade discount) tunai. Transaksi dicatat:

Agst 14 Pembelian 70.000


Kas 70.000

Jika Rp 20.000 diantara pembelian ini dikembalikan pd 16


Agst. 2007, yang berarti kasnya juga diterima kembali dari
pemasok, maka jurnalnya sebgai berikut :
Agst 16 Kas 20.000
Retur Pembelian 20.000
Pembelian Kredit
Pembelian kredit  dicatat dalam rek. Pembelian sebelah debit dan rek. Utang
Usaha sebelah kredit.

Pd 17 Sep. 2007 dibeli brg dag. secara kredit dari Toko


Murah Rp 50.000 setelah dikurangi trade discount.
Sep 17 Pembelian 50.000
Utang Dagang 50.000

Retur pembelian setelah pembelian kredit  debit rek. Utang Usaha dan kredit rek.
Retur Pembelian.

Rp 10.000 diantara pembelian kredit yang dilakukan pd 17


Sep. 2007 dikembalikan kepada penjual pd 18 Sep. 2007.
Sep 18 Utang Dagang 10.000
Retur Pembelian 10.000
Jatuh tempo utang usaha  dicatat dalam debit rek. Utang Usaha dan kredit rek.
Kas.

Contoh :
Utang yang timbul dari pembelian kredit setelah dikurangi
retur, dibayar pd 27 Sep. 2007

Sep 27 Utang Usaha 40.000


Kas 40.000

Jika utang dibayar dalam masa potongan, maka jum-lah potongan yang diterima itu
dicatat dalam rekening Potongan Pembelian. Jika utang dibayar di luar masa
potongan maka tidak diakui potongan pembelian.
Contoh :
Dibeli barang dagangan seharga Rp 50.000 dengan syarat
2/10, n/30. Pembelian ini terjadi pada tanggal 9 Juni 2007.

Juni 9 Pembelian 50.000


Utang Usaha 50.000

Jika pada 17 Juni 2007 utang dibayar.


Juni 17 Utang Usaha 50.000
Kas 49.000
Potongan Pembelian 1.000

Jika utang dibayar pada 21 Juni 2007.


Juni 21 Utang Usaha 50.000
Kas 50.000
Penjualan Tunai
Penjualan tunai  dicatat dalam rek. penjualan bersih, yaitu hrg jual kotor menurut
daftar harga dikurangi trade discount.

Contoh :
Pd 18 Juli 2007 dijual brg dagangan dengan tunai sebesar
Rp 150.000 (setelah trade discount).
Juli 18 Kas 150.000
Penjualan 150.000

Jika dari penjualan di atas terdapat retur pd 22 Juli 2007


sebesar Rp 15.000.
Juli 22 Retur Penjualan 15.000
Kas 15.000
Penjualan Kredit
Penjualan kredit  dicatat dlm rek. penjualan bersih, setelah dikurangi trade
discount. Dicatat debit rek. Piutang Usaha dan kredit rek. Penjualan.

Contoh :
Pd 22 Juli 2007 dijual brg dagangan dengan kredit sebesar
Rp 200.000.
Juli 22 Piutang Usaha 200.000
Penjualan 200.000

Jika dari penjualan di atas pd 25 Juli 2007 dikembalikan


sebesar Rp 30.000 karena tidak cocok dengan pesanan.
Juli 25 Retur Penjualan 30.000
Piutang Usaha 30.000
Bila penj. kredit disertai syarat pembayaran dgn pot. tunai (cash discount), penj.
diakui pd saat terjadinya sebesar penj. kotor. Pot. tunai diakui sbg pot. penj. hanya
jika pelanggan membayar utang dlm masa pot.

Pd 6 Nop. 2007 dijual brg dagangan sebesar Rp 250.000


dg syarat 3/10, n/30.
Nop. 6 Piutang Usaha 250.000
Penjualan 250.000
Jika pd 11 Nop. 2007 diterima pelunasan.
Nop. 11 Kas 242.500
Potongan Penjualan 7.500
Piutang Usaha 250.000
Jika pembayaran utang dilakukan pd 19 Nop. 2007.
Nop. 19 Kas 250.000
Piutang Usaha 250.000
Biaya Angkut
Biaya angkut pembl.  dicatat dlm rek. biaya angkut pembelian sebelah debit (+
pembelian), sedang biaya angkut penj. yg ditanggung persh. dicatat dlm rek. biaya
angkut penj.

Pd 18 Sept 2007 dibayar biaya angkut brg yg dibeli dari


pemasok sebesar Rp 24.500.
Sept 18 Biaya Angkut Pembelian 24.500
Kas 24.500

Pd 23 Juli 2007 dibayar biaya angkut atas brg yang dijual


sebesar Rp 42.500.
Juli 23 Biaya Angkut Penjualan 42.500
Kas 42.500
Buku Jurnal Khusus
Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, tentu ragam
transaksi juga semakin komplek. Oleh karena itu
pencatatan menggunakan jurnal umum (general journal)
dipandang tidak lagi memadai.
Untuk mengatasinya, diperlukan rancangan buku jurnal yang digunakan secara
khusus untuk mencatat transaksi sejenis yang bersifat rutin.

Macam jurnal khusus :

 Jurnal Penerimaan Kas


 Junal Pengeluaran Kas
 Jurnal Pembelian
 Jurnal Penjualan
 Jurnal Umum
Buku Besar Umum & Pembantu
Buku Besar Umum (General Ledger) adalah buku yg
menampung semua rekening yg ada di perusahaan.
Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) adalah buku yg digunakan untuk
mencatat rincian rekening tertentu yang ada di Buku Besar Umum serta untuk
menampung semua rekening yg ada dalam jurnal khusus.

Rekening Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu
disebut Rekening Pengawas (Controlling Account).

Rekening yang merinci rekening pengawas disebut Rekening Pembantu (Subsidiary


Account).
Contoh :
Feb 5 : Dijual barang dagangan secara kredit sebesar
Rp 16.000 kepada Toko Maju Terus. Nomor Faktur 201.
7 : Dijual barang dagangan secara kredit sebesar
Rp 14.000 kepada CV Pantang Mundur. Nomor Faktur 212.
10 : Diterima kas Rp 8.000 dari CV Pantang
Mundur. Nomor Kuitansi 105.
15 : Diterima kas Rp 10.000 dari Toko Maju Terus.
Nomor Kuitansi 109.

Jurnal debit dan kredit di Piutang Usaha pada buku besar umum dapat direkonsiliasi
ke rincian debit dan kredit di rekening pembantu piutang.

Saldo Rp 12.000 di rek pengawas piutang sama dgn total saldo di rek piutang secara
individual.
BUKU BESAR UMUM
Piutang Usaha
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2003
Feb 28 Jurnal Penjualan 30.000 30.000 D
28 Jurnl Penerm Kas 18.000 12.000 D

BUKU BESAR UMUM


Toko Maju Terus
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2003
Feb 5 Faktur No. 201 16.000 16.000 D
15 Kuitansi No. 109 10.000 6.000 D

BUKU BESAR UMUM


CV Pantang Mundur
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo D/K
2003
Feb 7 Faktur No. 212 14.000 14.000 D
10 Kuitansi No. 105 8.000 6.000 D
Ringkasnya, manfaat menggunakan rek pembantu
adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan transaksi yang mempengaruhi satu pelanggan atau
satu kreditor (pemasok) dlm satu rek yang terpisah (infor-masi yang
up-to-date).
2. Menghilangkan rinc yg berlebih pd bk besar um-um sehubungan dgn
piut usaha & utang usaha (bk besar umum tdk perlu jml yg banyak
sekali).
3. Dapat menemukan kesalahan di rek individu dgn cara mengurangi jml
rek yg tergabung dlm buku besar dan dgn cara menggunakan rek
pengawas.
4. Memungkinkan pembagian kerja dlm penyeleng-garaan posting dgn
cara mempekerjakan satu org pegawai utk memposting ke bk besar
umum dan satu org memposting ke bk besar pembantu.
Berbagai Jurnal Khusus
Jenis dan jumlah buku jurnal khusus yang dibutuhkan ditentukan dengan
mengkaji macam-macam transaksi sejenis yang amat sering terjadi.

Pd umumnya, kegiatan persh dagang dpt dikelom-pokkan dalam : (1) Pembelian


brg dagangan (2) Pe-ngeluaran kas (3) Penjualan brg dagangan (4) Pene-
rimaan kas (5) Pengembalian barang (6) Penerimaan kembali barang.

Dari keenam jenis kegiatan, buku jurnal yang dapat dibuat untuk menampung
transaksi sejenis adalah :
1. Jurnal Penjualan.
Jurnal ini digunakan untuk mencatat penjualan brg dagangan dengan syarat
kredit, yakni penjualan yang menimbulkan hak tagih kepada pelanggan.

2. Jurnal Pembelian.
Jurnal ini digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan
syarat kredit yakni pem-belian yang menimbulkan kewajiban atau utang kepada
pemasok.

3. Jurnal Penerimaan Kas.


Jurnal ini digunakan untuk mencatat seluruh pene-rimaan kas, baik dari debitur
(pelanggan kredit), dari pendapatan bunga, dari pendapatan sewa, dari
penjualan tunai, maupun dari lain-lainnya.
4. Jurnal Pengeluaran Kas.
Jurnal ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas, baik untuk
membayar utang kepada pemasok, untuk membayar gaji pegawai,
untuk membayar pembelian barang dagangan secara tunai, maupun
untuk membayar lain-lainnya.

5. Jurnal Umum.
Jurnal ini digunakan utk mencatat transaksi yg tdk dpt dicatat dlm
keempat (buku) jurnal khusus yg diterangkan sebelumnya. Misal, retur
penjualan kredit, retur pembelian kredit, penyesu-aian akhir periode,
penyesuaian kembali (pembalikan) awal periode, koreksi dan jurnal
penutup akhir periode.
Trade Discount dan Cash Discount
Jika diperlukan, dapat juga disusun 7 (tujuh) buah buku
jurnal, yaitu :
1. Jurnal Penjualan.
2. Jurnal Retur Penjualan.
3. Jurnal Pembelian.
4. Jurnal Retur Pembelian.
5. Jurnal Penerimaan Kas.
6. Jurnal Pengeluaran Kas.
7. Jurnal Umum.

Anda mungkin juga menyukai