Anda di halaman 1dari 21

KEUANGAN DAN PERBANKAN

INDONESIA

DISUSUN OLEH :
FAJRUL FALAAKH 031263229
MUHAMMAD ROFI’UDDYN 031264736
RICKY RACHMADANI 031261565
DEFINISI LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan (financial institution)
merupakan suatu badan usaha atau institusi yang
kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset
keuangan (financial asset) maupun asset riil
(non financial asset).

SK Menkeu RI No. 792 tahun 1990 menyatakan


bahwa lembaga keuangan adalah semua badan
usaha yang kegiatannya dibidang keuangan
melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana
kepada masyarakat terutama dalam membiaya
investasi pembangunan.
FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN

1. Fungsi tabungan : menyimpan uang


2. Fungsi penciptaan uang : dimungkinkan melaui
peyediaan kredit dan lalu lintas pembayaran.
3. Fungsi likuiditas : pemuas nasabah yang
melakukan peminjaman atau penarikan dana.
4. Fungsi kredit : menyiapkan pembiayaan untuk
mendukung pembelian barang, jasa dan membiayai
modal.
5. Fungsi pembayaran : baik dalam bentuk uang,
rekening koran atau alat transaksi lain.
6. Fungsi resiko
7. Fungsi kebijakan
DEPOSITORI DAN NON DEPOSITORI
1. Lembaga keuangan depositori (depository financial
institution)yaitu lembaga keungan yang kegiatannya dapat m
enghimpundana dari masyarakat (simpanan) dan
dapat menyalurkannya(Kredit). terdiri dari Bank Umum dan B
ank PerkreditanRakyat (BPR).
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (non depository financial i
nstitution) yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya
tidakdapat menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, terdiri dari Perusahaan
Pembiayaan,modal ventura, asuransi, dana pensiun, perusah
aan efekdan pegadaian.

Kedua lembaga tersebut berperan seabagai perantara
keuangan (financial Intermediation) antara pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA

Sistem keuangan di Indonesia terdiri dari 3 sistem:

Sistem Moneter: tercakup bank dan lembaga-
lembaga yang menciptakan uang giral (departemen
keuangan), Bank Indonesia dan bank yang boleh
menerima simpanan Giro).
Sistem Perbankan atau depository financial
institution.
Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank atau
nondepository financial institution.
ALIRAN DANA MELALUI SISTEM KEUANGAN
Indirect Finance

Lembaga Intermediasi
Keuangan

Unit Surplus Unit Defisit


(Landers Servers) (Borrower
Spenders)
1. Rumah
1. Perusahaan
tangga Pasar Keuangan
2. Rumah tangga
2. Perusahaan 3. Pemerintah
3. Pemerintah 4. Orang asing
4. Orang asing Direct Finance
PERAN LEMBAGA KEUANGAN
DALAM PROSES INTERMEDIASI
 Pengalihan Aset (Asset Transmutation) : Pemberian
Pinjamankepada yang membutuhkan dengan jangka waktu
terentu.
 Likuiditas : Kemampuan memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan.
 Transaksi : Memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku
ekonomi untuk transaksi barang / Jasa.
 Realokasi Pendapatan ( income reallocation ) : seseorang
merealokasikan pendapatannya melalui lembaga keuangan
untuk masa yang akan datang.
 Efisiensi : Lembaga keuangan dapat menurunkan Biaya
transaksidengan jangkuan pelayanannya.
DEFINISI PERBANKAN

 Definisi Bank menurut UU No. 10 Th 1998 adalah badan usaha


yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
 Dari definisi diatas dapat digambarkan bahwa kegiatan pokok
bank adalah :
1. Menghimpun dana (giro, tabungan,deposito)
2. Memberikan pinjaman/kredit
3. Pelayanan jasa keuangan (transfer, dsb)
SEJARAH PERBANKAN

 Pada akhir pemerintahan Orde Lama (1959-1965)


dikeluarkannya kebijakan yang berdampak terhadap kinerja
perbankan sampai awal tahun 1960-an yaitu dikeluarkannya
peraturan pemerintah dalam pengendalian moneter tanggal 24
Agustus 1959.
 Pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pusat
Nomor 41 tentang Pembentukan Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN). BKTN merupakan penggabungan dari 3 bank
antara lain BRI, Bank Tani, dan Nelayan, serta Naderlandsche
Handels Maatschappij. Pembentukan bank ini guna mendukung
revolusi agraria yang dicetuskan 24 September 1960.
 Pada tahun 1965 terjadi perubahan pada bank-bank milik
pemerintah
PERBANKAN BERDASARKAN KEGIATAN
UU NO. 21 TH 2008

1. Penghimpunan dana
1. Bank Syariah
Bank Umum 2. Penyaluran dana
2. Bank Konvensional
3. Jasa-jasa keuangan

1. Bank pembiayaan
rakyat syariah 1. Penghimpunan dana
BPR
2. Bank perkreditan 2. Penyaluran dana
rakyat
PERBANKAN BERDASARKAN FUNGSI
UU NO. 21 TH 2008

1. Penghimpunan dana
Bank Umum 2. Penyaluran dana
Konvensional 3. Jasa-jasa keuangan
Bank
Konensional
Bank Perkreditan 1. Penghimpunan dana
Rakyat 2. Penyaluran dana

1. PENGELOLA DANA /MUDHARIB
DALAMPENGHIMPUNAN DANA.
2. PEMILIK DANA/ SHAHIBULMAAL
DALAM PENYALURANDANA.
3. WAKIL PENJAMIN  DLL DALAM
JASA-JASA BANK.
1. Bank Umum 4.SOSIAL DALAM
-PENGHIMPUNAN & PENYALURAN
Syariah ZIS
2. Unit Usaha -PENGHIMPUNAN WAKAF (WAKAF
UANG) DISALURKAN
Syariah KEPADAPENGELOLA YANG
Bank Syariah
Bank Pembiayaan 1. Penghimpunan dana
Rakyat Syariah 2. Penyaluran dana
KEGIATAN BANK UMUM DI INDONESIA

 1. Funding (sumber dana)
  Giro
  Tabungan
  Deposito
 2. Lending (penyaluran dana)
  Kredit Investasi
  Kredit Modal Kerja
  Kredit Perdagangan
3. Serivis
  Transfer
  Inkaso
  Kliring
  Safe Deposit Box
DEREGULASI PERBANKAN

 Pada periode sebelum krisis, yakni 1983 hingga 1997


terdapat bebrapa kebijakan perbankan yang berpengaruh luas
terhadap perekonomian.
1. Paket kebijakan Juni 1983
2. Paket kebijakan Oktober 1983
 Dengan kebijakan tersebut, pada bulan Mei 1983 tingkat
suku bunga deposito jangka waktu 6 bulan untuk bank-bank
milik pemerintah dibebaskan.
 Pada masa krismon, yang mencapai puncaknya 1997-1998.
Penyaluran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia menyangkut
aliran dana yang sangat besardan sangat berpengaruh bagi
pengelolaan keuangan negara pasca kritis
JENIS BANK DARI SEGI KEPEMILIKANNYA
1. Bank Milik Pemerintah Bank yang akte pendirian maupun
modal banksepenuhnya milik pemerintah
Ex. BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri
Bank Pemda yang sepenuhnya dimiliki olehPemerintah SetempatEx.
BPD DKI Jakarta
2. Bank Milik Swasta Nasional
Yaitu bank yang seluruhnya atau sebagian besarsahamnya dimiliki
swasta nasionalEx. BCA, Danamon, Mega, Niaga
3. Bank Milik Koperasi
Bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki olehperusahaan yang
berbadan hukum koperasiEx. Bukopin (Bank Umum Koperasi
Indonesia)
4.Bank Milik Asing Bank ini merupakan cabang dari bank yang ada
diluarnegeri, baik milik swasta asing atau pemerintahasingEx. ABN
AMRO Bank, American ExpressBank, Bank of America, Bank of Tokyo
5.Bank Milik Campuran Mitsubishi BuanaBank, Sumitomo Niaga
Bank 
DEFINISI KEUANGAN NEGARA

 Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara


yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara.
 Hak Negara :
1. Mencetak dan mengedarkan uang
2. Memungut pajak dan iuran lain
3. Melakukan pinjaman
 Kewajiban Negara :
1. Menyelenggarakan pelayanan umum
2. Melaksanakan pembayaran kewajiban pada pihak ke 3
KEUANGAN NEGARA MENGATUR
TENTANG
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) : rencana
keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui DPR.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
 Perusahaan Negara
 Perusahaan Daerah
 Penerimaan dan Pengeluaran Negara
 Penerimaan dan Pengeluaran Daerah
 Pembiayaan : setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
 Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
 Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara.
DAMPAK KRISIS TERHADAP PERBANKAN

1. Likuidasi Bank : kebijakan pemerintah untuk melikuidasi 16


bank pada bulan November 1997, menimbulkan biaya
sosial yang besar yakni anjloknya kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan
2. Penggabungan Bank : menggabungkan bank dinilai efektif
untuk menghasilkan bank yang kuat dan tahan terhadap
goncangan ekonomi. Meningkatkan efisiensi yang berasal
dari penghematan biaya operasional bank.
3.
DEFINISI DAN STRUKTUR APBN

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) : rencana


keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui DPR.
 APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama 1 tahun
(1 Januari-31 Desember).
 Struktur APBN :
1. Pendapatan Negara dan Hibah
2. Belanja Negara
3. Keseimbangan Primer
4. Surplus/ defisit negara
5. Pembiayaan
Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang di sebut I-
account (Postur APBN).
FUNGSI DAN AZAZ PENYUSUNAN APBN

Fungsi otoritas
Fungsi perencanaan
Fungsi pengawasan
Fungsi alokasi
Fungsi distribusi
Fungsi stabilisasi
 Azaz Kemandirian meningkatkan sumber penerimaan dalam
negeri
 Azaz penghematan atau peningkatan efisiensi dan
produktivitas
 Penajaman prioritas pembangunan
 Menitik beratkan pada azaz-azaz dan undang-undang negara
PRINSIP PENYUSUNAN APBN
 Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN
ada 3 yakni:
1. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan
kecepatan penyetoran
2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara
3. Penuntuntan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara dan penuntutan denda
 Berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusuna APBN
adalah:
1. Hemat, efisien, dan sesuai kebutuhan
2. Terarah, terkendali, dan sesuai dengan rencana program
atau kegiatan
3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam
negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi
nasional

Anda mungkin juga menyukai