Keuangan Dan Perbankan
Keuangan Dan Perbankan
INDONESIA
DISUSUN OLEH :
FAJRUL FALAAKH 031263229
MUHAMMAD ROFI’UDDYN 031264736
RICKY RACHMADANI 031261565
DEFINISI LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan (financial institution)
merupakan suatu badan usaha atau institusi yang
kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset
keuangan (financial asset) maupun asset riil
(non financial asset).
Kedua lembaga tersebut berperan seabagai perantara
keuangan (financial Intermediation) antara pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA
Sistem Moneter: tercakup bank dan lembaga-
lembaga yang menciptakan uang giral (departemen
keuangan), Bank Indonesia dan bank yang boleh
menerima simpanan Giro).
Sistem Perbankan atau depository financial
institution.
Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank atau
nondepository financial institution.
ALIRAN DANA MELALUI SISTEM KEUANGAN
Indirect Finance
Lembaga Intermediasi
Keuangan
1. Penghimpunan dana
1. Bank Syariah
Bank Umum 2. Penyaluran dana
2. Bank Konvensional
3. Jasa-jasa keuangan
1. Bank pembiayaan
rakyat syariah 1. Penghimpunan dana
BPR
2. Bank perkreditan 2. Penyaluran dana
rakyat
PERBANKAN BERDASARKAN FUNGSI
UU NO. 21 TH 2008
1. Penghimpunan dana
Bank Umum 2. Penyaluran dana
Konvensional 3. Jasa-jasa keuangan
Bank
Konensional
Bank Perkreditan 1. Penghimpunan dana
Rakyat 2. Penyaluran dana
1. PENGELOLA DANA /MUDHARIB
DALAMPENGHIMPUNAN DANA.
2. PEMILIK DANA/ SHAHIBULMAAL
DALAM PENYALURANDANA.
3. WAKIL PENJAMIN DLL DALAM
JASA-JASA BANK.
1. Bank Umum 4.SOSIAL DALAM
-PENGHIMPUNAN & PENYALURAN
Syariah ZIS
2. Unit Usaha -PENGHIMPUNAN WAKAF (WAKAF
UANG) DISALURKAN
Syariah KEPADAPENGELOLA YANG
Bank Syariah
Bank Pembiayaan 1. Penghimpunan dana
Rakyat Syariah 2. Penyaluran dana
KEGIATAN BANK UMUM DI INDONESIA
1. Funding (sumber dana)
Giro
Tabungan
Deposito
2. Lending (penyaluran dana)
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Perdagangan
3. Serivis
Transfer
Inkaso
Kliring
Safe Deposit Box
DEREGULASI PERBANKAN
Fungsi otoritas
Fungsi perencanaan
Fungsi pengawasan
Fungsi alokasi
Fungsi distribusi
Fungsi stabilisasi
Azaz Kemandirian meningkatkan sumber penerimaan dalam
negeri
Azaz penghematan atau peningkatan efisiensi dan
produktivitas
Penajaman prioritas pembangunan
Menitik beratkan pada azaz-azaz dan undang-undang negara
PRINSIP PENYUSUNAN APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN
ada 3 yakni:
1. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan
kecepatan penyetoran
2. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara
3. Penuntuntan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara dan penuntutan denda
Berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusuna APBN
adalah:
1. Hemat, efisien, dan sesuai kebutuhan
2. Terarah, terkendali, dan sesuai dengan rencana program
atau kegiatan
3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam
negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi
nasional