Anda di halaman 1dari 12

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :

1. Fridolin Saina Romi


2. Yuritha Abi
3. Sasbina Sasniati
4. Yoanete Maria Adela
5. Renilda Ica Disma
KELOMPOK 4
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DI PAUD
Pengembangan kurikulum berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan
pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasai anak usia dini. Ini dalam rangka pencapaian
kompetensi yang dimiliki anak.
Penyusunan perencanaan pembelajaran anak usia dini harus terlebih dahulu memperhatikan karakteristik anak usia dini. Mereka
memiliki rasa ingin tahu yang besar, memiliki pribadi yang unik, berpikir konkrit, ego sentris, senang beimajinasi, aktif, energik dan
berjiwa petualang. Mereka belajar banyak hal menggunakan tubuh, bagian dari makhluk sosial, dan merupakan masa belajar yang
paling potensial.
Setelah memahami karakteristik anak usia dini, maka guru dapat membuat perencanaan pembelajaran dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan yang bisa dilakukan yaitu pendekatan saintifik dan tematik terintegratif. Kedua pendekatan ini sangat cocok diterapkan
untuk anak usia dini, karena akan membangun cara berpikir anak.
Anak akan memiliki kemampuan menalar yang diperoleh melalui proses mengamati sampai pada mengkomunikasikan hasil
pikirannya. Pendekatan tematik terintegratif dipilih untuk mencapai beberapa tujuan. Diantaranya untuk memusatkan perhatian peserta
didik.
1. Pendekatan Saintifik
Saintifik berasal bahasa Inggris Scientific yang berarti ilmiah, yaitu bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan atau berdasarkan
ilmu pengetahuan. Sedangkan approach yang berarti pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari pemikiran tentang sesuatu. Sebagaimana amanat dalam Kurikulum 2013 PAUD, bahwa pelaksanaan
pembelajaran untuk tingkat pendidikan anak usia dini digunakan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintifik.
Permendikbud (2013-c:9) menjelaskan bahwa, “Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah meliputi mengamti, menanya, mengumpulkan informasi / mencoba,
mengasosiasikan / menalar, dan mengkomunikasikan”.
a. Prinsip Pendekatan Saintifik
Pembelajaran anak usia dini harus dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah.
Hal ini akan berdampak kepada kemampuan berpikir dan wawasan anak saat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Proses ilmiah yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan saintifik. (Suryana, 2017)
Terdapat lima standar pembelajaran saintik pada anak usia dini diantaranya (Inan, 2009) :
(Inan, 2009) :
• Children develop inquiry skills (Anak-anak mengembangkan keterampilan penyelidikan)
• Children observe and investigate matter and energy (Anak-anak mengamati dan menyelidiki materi dan energi)
• Children observe and investigate living things (Anak-anak mengamati dan menyelidiki makhluk hidup).
• Children observe and investigate the Earth (Anak-anak mengamati dan menyelidiki Bumi).
• Children gain experience in using technology (Anak-anak mendapatkan pengalaman dalam menggunakan teknologi).
• Prinsip pembelajaran anak usia dini sebagai berikut (Haenilah, 2015:85):
a. Anak belajar dari kenyataan (real learning);
b. Anak belajar secara nyata (authentic learning);
c. Mendorong anak untuk terlibat langsung (hand on exprerinces);
d. Belajar dengan cara berbuat (learning by doing);
e. Belajar dilandasi perasaan senang (enjoyment);
f. Belajar bersifat menantang (challengging);
g. Tidak memisahkan anak dari kebutuhan bermain (playful).
• Berdasarkan hal di atas bahwa, prinsip pembelajaran dalam pendekatan saintifik guru memperhatikan anak belajar dari
kenyataan, anak belajar secara nyata, mendorong anak untuk terlibat langsung dalam pengamatan, belajar dengan cara
berbuat, belajar dilandasi perasaan senang, belajar bersifat menantang untuk mengasah kemampuan berpikir anak serta
kegiatan pembelajarannya tidak memisahkan dari kebutuhan bermain.
b.Tahapan Pendekatan Saintifik pada Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam kurikulum 2013 PAUD (Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014) pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
-Mengamati
Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek di antaranya dengan menggunakan indera seperti melihat, mendengar, menghidu,
merasa, dan meraba.
-Menanya
Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang telah diamati maupun hal-hal lain yang ingin diketahui.
-Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi dilakukan melalui beragam cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba, mendiskusikan dan
menyimpulkan hasil dari berbagai sumber.
-Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang baru diperoleh
sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal.
-Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam berbagai bentuk,
misalnya melalui cerita, gerakan, dan dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar, berbagai bentuk dari adonan,
boneka dari bubur kertas, kriya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.
2. Pendekatan Tematik Integratif
suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan untuk memberikan pengalamanyang bermakna
kepada anak. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar.
Pembelajaran tematik dibelajarkan pada anak karena pada umumnya mereka masih melihat sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistic)perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional (Sujiono,
2010:75).
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Yuliani Nurani:5). Selanjutnya dapat dimaknai
bahwa tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Tema diberikan
dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan utuh, memperkaya pengetahuan anak dan melibatkan beberapa
kegiatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.
Cara kerja perencanaan pendekatan Tematik Integratif
a Prinsip Pengembangan Tema
Prinsip dalam pengembangan tema yakni :

1.    Menyediakan kesempatan anak untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya

2.    Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak

3.    Membangun kegiatan dari minat anak

4.    Membantu anak dalam membangun pengetahuan baru

5.    Memberikan kegiatan dan rutinitasyang ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan
6.    Mengakomodasi kebutuhan anak akan kebutuhannya untuk kegiatan dan gerak fisik maupun interaksi sosial

7.    Menumbuhakan sikap kemandirian sehingga mampu mengembangkan konsep diri yang positif

8.    Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk menterjemahakan pengalaman kepada pemahaman

9.    Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa anak ke kelas
B. Proses dalam Kerangka Kerja Tematik
Proses pengembangan kurikulum yang menggunakan kerangka program kerja melalui
melalui proses:
 -Attending berupa kemampuan memfokuskan/ memperhatikan pada diri dan lingkungan
-Listening berupa kemampuan mendengarkan
-Observing berupa kemmapuan dalam mengamati suatu objek kejadian
-Remembering berupa kemampuan untuk mengingat
-Re- calling berupa kemmapuan untuk mengulang kembali, mengumpulkan dan menarik kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai