Anda di halaman 1dari 6

Gugatan Sederhana

Dr. Rahadi Wasi Bintoro, S.H., M.H.

Department of Procedural law


Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman
Sejarah Gugatan Sederhana/ Small Claims Court

• Sejarah Gugatan Sederhana/ Small Claims Court


• Berdasarkan hasil penelitian Bank Dunia (The world Bank- International Finance
Corporation-Doing Business 2011) terdapat catatan tentang lambatnya proses
penyelesaian sengketa bisnis di Indonesia yang diantaranya disebabkan oleh:
Pertama, Penyelesaian sengketa pada pengadilan tingkat pertama yang tidak efisien;
Kedua, Jangka waktu penyelesaian yang lama;
Ketiga, Biaya perkara yang tinggi; serta
Keempat, Biaya pengacara yang tinggi
• Small claims court yang dikembangkan di negara maju mengedepankan proses beracara
yang tidak bertele-tele, sehingga mempersingkat jalanya proses persidangan dengan
putusan hakim yang tentunya mempunyai kekuatan mengikat.
• Small Claim Court diartikan sebagai pengadilan yang bersifat informal (di luar mekanisme
peradilan pada umumnya) dengan pemeriksaan yang cepat untuk mengambil keputusan atas
tutntutan ganti kerugian atau utng piutang yang nilai gugatannya kecil (Black Law Dictionary)
 Small claims court yang pertama di Amerika Serikat dikembangkan pada awal abad kedua puluh karena
proses formal peradilan perdata yang begitu kompleks, rumit, dan mahal yang tidak dapat digunakan
oleh sebagian besar orang yang memiliki penghasilan sedikit atau pengusaha kecil yang memiliki upah
atau rekening yang kecil, sebagai sarana yang murah untuk melakukan penagihan utang.
 Small claims court didirikan oleh pengadilan di Cleveland pada tahun 1913 dan merupakan pengadilan
pertama yang mengakhiri eksploitasi pada orang miskin dengan menawarkan keadilan yang
mengutamakan perdamaian di Cleveland. Masyarakat dari Cleveland kemudian menyetujui rancangan
undang-undang yang menjadikan terciptanya gagasan small claims court pada tahun 1913. Tanggung
jawab utama dari small claims court/tribunal adalah untuk melaksanakan keadilan.
 Di Indonesia small claims court juga dilatarbelakangi oleh perkara-perkara dengan nominal relatif kecil,
seperti Kasus-kasus yang diperjuangkan David M.L. Tobing terhadap perkara pesawat delay Lion Air
dengan putusan ganti rugi Rp. 718.500 dan kasus pengelolaan parkir dengan tuntutan Rp. 10.000.
 hasil penelitian Bank Dunia (The world Bank- International Finance Corporation-Doing Business 2011)
terdapat catatan tentang lambatnya proses penyelesaian sengketa bisnis di Indonesia yang diantaranya
disebabkan oleh: Pertama, Penyelesaian sengketa pada pengadilan tingkat pertama yang tidak efisien;
Kedua, Jangka waktu penyelesaian yang lama; Ketiga, Biaya perkara yang tinggi; serta Keempat, Biaya
pengacara yang tinggi
 Melalui small claims court ini diharapkan: Terjadi pengurangan biaya pengadilan dan terdapat
penyederhanaan proses permohonan/pengajuan gugatan sampai pelaksaan putusan pengadilan.
Gugatan Sederhana/ Small Claims Court di Indonesia
• Di Indonesia sendiri, gagasan untuk mengadopsi Small Claim Court banyak dipengaruhi oleh beberapa kasus
yang terkait dengan hak-hak konsumen. Kasuskasus yang diperjuangkan David M.L. Tobing terkait dengan
hak-hak konsumen dengan tuntutan rendah seperti perkara pesawat delay Lion Air dengan putusan ganti rugi
Rp. 718.500 dan kasus pengelolaan parkir yang ia menangkan dengan tuntutan Rp. 10.000.
• Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana,
berdasarkan Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 jo Peraturan Mahkamah Agung RI
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana
• Tidak semua perkara dengan nilai maksimal Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dapat
diajukan melalui gugatan sederhana. Paling tidak terdapat tujuh syarat yang bersifat kumulatif agar
suatu perkara dapat diajukan dan diselesaikan melalui gugatan sederhana, syarat tersebut yaitu:
a. Dasar gugatannya adalah wanprestasi atau perbuatan melawan hukum;
b. Nilai gugatan materil maksimal 500 juta;
c. Bukan perkara yang masuk dalam kompetensi Pengadilan Khusus;
d. Bukan sengketa hak atas tanah;
e. Penggugat dan Tergugat masing-masing tidak lebih dari satu, kecuali memiliki kepentingan
hukum yang sama;
f. Tempat tinggal Tergugat harus diketahui;
g. Penggugat dan tergugat dalam gugatan sederhana paling tidak berdornisili di daerah hukum
Pengadilan yang sama
h. Para pihak wajib hadir secara langsung dengan atau tanpa didampingi advokat.
Bagan Alur Pemeriksaan Gugatan Sederhana
Maksimal 2 hari

kepaniteraan
Penetapan Hakim Pemeriksa dan
P Hakim Ketua
Panitera Pengganti
lengkap
- Kelengkapan syarat gugatan
- Kelengkapan gugatan
Tidak lengkap sederhana
- Biaya Panjar - Sederhana atau tidak
pembuktian
- Apabila tidak memenuhi maka
dicoret dari buku register
7 Hari sejak penetapan 7 Hari sejak diucapkan
perkara
majelis Putusan
    Penetapan sidang pertama dan
Putusan Upaya Keberatan Putusan Hakim pemanggilan
   
- Pemberitahuan dan
Berkekuatan Memori Keberatan
hukum tetap diampaikan kepada - Perdamaian
  pihak Termohon maks - Pemeriksaan Sidang
3 hari Verzet - Pembuktian
Eksekusi - Kontra memori    
  keberatan disampaikan
Maks 25 Hari
ke pengadilan maks 3
 
hari sejak
pemberitahuan
Verstek
- Ketua pengadilan
 
menetapkan majelis
hakim pemeriksa
 

Anda mungkin juga menyukai