KOMPREHENSIF
OBSTETRI & GINEKOLOGI
PERIODE JULY 2018
• Teori kortisol/ACTH : Kortisol plasma janin —> plasenta —> Hormon progesteron
berkurang dan meningkatkan sekresi estrogen —> meningkatkan prostaglandin —>
terjadi persalinan. Pada kehamilan postterm tidak terjadi mekanisme peningkatan kadar
kortisol (ex. anenceplas, hipoplasi adrenal janin, tidak ada kelenjar hipofisis pada janin)
Analisa jawaban E
Pengaruh degeneratif plasenta
Merupakan kelainan dari plasenta karena faktor kehamilan lewat
waktu
Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38
minggu datang ke IGD rumah sakit rujukan bidan dengan
keterangan partus tak maju. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
preskep, puki, bagian terendah janin masuk panggul 3/5 bagian,
DJJ (+) irreguler, His (+) sedang. Pemeriksaan bimanual portio
lunak mendatar ditengah, pembukaan 5 cm, eff 50%, preskep, kulit
ketuban (-) denominator jam 2, Air ketuban (+) jernih kemerahan,
Kepala hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Vasa Previa
B. Plasenta previa
C. Solutio plasenta
D. Ruptur sinus marginalis
E. Laserasi jalan lahir
Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan
38 minggu datang ke IGD rumah sakit rujukan bidan dengan
keterangan partus tak maju. Pemeriksaan obstetri janin
tunggal, preskep, puki, bagian terendah janin masuk panggul
3/5 bagian, DJJ (+) irreguler, His (+) sedang. Pemeriksaan
bimanual portio lunak mendatar ditengah, pembukaan 5 cm,
eff 50%, preskep, kulit ketuban (-) denominator jam 2, Air
ketuban (+) jernih kemerahan, Kepala hodge II, STLD (+).
Apakah diagnosis kasus di atas ?
Ku. Baik.
Laserasi Jalan Perdarahan pasca
perdarahan bersumber dari
lahir persalinan jalan lahir
Seorang perempuan berusia 28 tahun P0A3 datang ke klinik
dokter keluarga untuk konsultasi tentang program kehamilan.
Pasien memiliki riwayat keguguran sebanyak 3x pada usia
kehamilan mencapai midtrimester. Apakah usulan
pemeriksaan penunjang selanjutnya yang diperlukan ?
A. Ultrasono
grafi
B. Histerosk
opi
C. Histerosal
pingografi
D. kolposkop
i
E. Laparasko
pi
Seorang perempuan berusia 28 tahun P0A3 datang ke klinik
dokter keluarga untuk konsultasi tentang program kehamilan.
Pasien memiliki riwayat keguguran sebanyak 3x pada usia
kehamilan mencapai midtrimester. Apakah usulan
pemeriksaan penunjang selanjutnya yang diperlukan ?
• Analisa kasus : pada riwayat keguguran berulang prioritas pertama kali lihat
usia kehamilan ketika terjadi kegururan, jika usia kehamilan mencapai
midtrimester (Trimester kedua (12 sampai 16 mgg)) singkirkan ada tidaknya
kelainan pada organ reproduksi terutama pada bagian cerviks.
• Analisa jawaban
Ultrasonografi : dipergunakan untuk mengukur panjang
serviks —> normalnya lebih dari 2,5 cm —> penegakan
diagnosis inkompetensia serviks
Histeroskopi : tindakan untuk melihat bagian dari cavum uteri
Histerosalpingografi : tindakan untuk melihat bentuk uterus
dan saluran tuba falopi
kolposkopi : tindakan dengan mikroskopi untuk melihat
permukaan portio —> lesi pra kanker
Laparaskopi : tindakan minimal pembedahan pada kasus kista
atau pun mioma
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan
30 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nafas terasa
berat yang dirasakan sejak 3 hari terakhir. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri setinggi xypoideus, bagian janin
sulit dinilai. Pemeriksaan ultrasonografi di dapatkan AFI >
25. Apakah etiologi kasus di atas ?
A. Defek tabung neural
B. Pertumbuhan janin terhambat
C. Hipopasia paru
D. Kompresi tali pusat
E. Deformitas janin
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan
30 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nafas terasa
berat yang dirasakan sejak 3 hari terakhir. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri setinggi xypoideus, bagian janin
sulit dinilai. Pemeriksaan ultrasonografi di dapatkan AFI >
25. Apakah etiologi kasus di atas ?
Vulva membengkak,
Keluhan : nyeri dan kadang kultur jika didapatkan
Vulvitis terasa gatal
kemerahan, agak nyeri dan
adanya tanda infeksi
kadang terasa gatal
Vulvovaginitis idem
Non farmakologi : bed rest, menghindari kontak hubungan, mengurangi aktivitas yang
berlebihan
Abortus Imminens Farmakologi : Preparat progesteron 100 mg atau 200 mg 1x sehari selama 7 hari, Asam
folat 400 mg sehari sekali selama 14 hari, Sulfas ferrous 320 mg sehari sekali selama 14
hari
KET Laparatomi
Peritonitis Laparatomi
Endometriosis
Konservatif atau operatif
Interna
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan ingin mempunyai anak. Pasien sudah
memiliki dua orang anak dari pernikahan sebelumnya. Saat
ini usia suaminya 37 tahun dan belum mempunyai anak
setelah menikah 5 tahun. Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Infertilitas suami.
B. Infertilitas primer
C. Steril
D. Fekunditas steril
E. Infertilitas rekuren
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan ingin mempunyai anak. Pasien sudah
memiliki dua orang anak dari pernikahan sebelumnya. Saat
ini usia suaminya 37 tahun dan belum mempunyai anak
setelah menikah 5 tahun. Apakah diagnosis kasus di atas ?
Pemeriksaan
Diagnosis Anamnesis
Fisik
Perdarahan jalan Ku. Baik
Robekan Jalan lahir
lahir Kontraksi (+)
Ku. Baik
Retensi Plasenta Post partum Tampak tali pusat (30’)
Diagnosis
robekan hanya pada selaput lendir vagina
Ruptur perineum grade I dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot
Ruptur perineum grade II perinei transversalis, tetapi tidak mengenai
sfingter ani
robekan mengenai seluruh perineum dan
Ruptur Perineum grade III otot sfingter ani
Analisa kasus
1. Gawat janin
2. Hiperstimulasi
Seorang perempuan berusia 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu
datang ke puskesmas PONED dengan keluhan nyeri perut dan keluar
lendir darah sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala punggung kanan, kepala masuk panggul 3/5 bagian, DJJ
(+) reguler, HIS (+) 4x dlm 10 menit. Pemeriksaan bimanual portio lunak,
mendatar, ditengah, pembukaan 6 cm, kulit ketuban (+), denominator jam
6, penurunan kepala Hodge II. 2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan
bimanual ulang, pembukaan 6 cm, ketuban(-), Hodge II, HIS 4x dalam 10
menit. Apakah etiologi kasus diatas ?
A. Passanger
B. Power
C. Passage
D. Moulage
E. Inertia uteri
Seorang perempuan berusia 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu
datang ke puskesmas PONED dengan keluhan nyeri perut dan keluar
lendir darah sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala punggung kanan, kepala masuk panggul 3/5 bagian, DJJ
(+) reguler, HIS (+) 4x dlm 10 menit. Pemeriksaan bimanual portio lunak,
mendatar, ditengah, pembukaan 6 cm, kulit ketuban (+), denominator jam
6, penurunan kepala Hodge II. 2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan
bimanual ulang, pembukaan 6 cm, ketuban(-), Hodge II, HIS 4x dalam 10
menit. Apakah etiologi kasus diatas ?
HIS/ TENAGA
FISIOLOGI PERSALINAN
• Analisa kasus
• Analisa soal
• Analisa kasus
1. Maternal
2. Bayi
3. Plasenta
4. Tali pusat
Seorang perempuan, berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39
minggu rujukan bidan datang ke IGD rumah sakit dengan
keterangan fetal bradikardi. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala, punggung kanan, DJJ (+) ireguler, His (+)
sedang. Pemeriksaan bimanual portio lunak di tengah, pembukaan
4 cm, kulit ketuban (-) denominator jam 10, teraba bagian lunak
berdenyut, kepala Hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di
atas?
A. Tali pusat menumbung
B. Tali pusat terkemuka
C. Ketuban pecah dini
D. Fetal distres
E. Fetal compremised
Seorang perempuan, berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39
minggu rujukan bidan datang ke IGD rumah sakit dengan
keterangan fetal bradikardi. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala, punggung kanan, DJJ (+) ireguler, His (+)
sedang. Pemeriksaan bimanual portio lunak di tengah, pembukaan
4 cm, kulit ketuban (-) denominator jam 10, teraba bagian lunak
berdenyut, kepala Hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di
atas?
• Analisa kasus
2 : 1 Etiologi
idanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jawaban : Kolporafi anterior
Kelemahan : pergeseran
Kolporafi anterior urethra dan fascia Sistokel
puboservikal
1. enggament
2. Desensus
3. Fleksi
4. Internal rotasi
5. Ekstensi (defleksi)
6. Eksternal rotasi
7. Ekspulsi