Anda di halaman 1dari 85

ANALISA SOAL

KOMPREHENSIF
OBSTETRI & GINEKOLOGI
PERIODE JULY 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
1
Seorang perempuan usia 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 42
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilannya.
Pemeriksaan obsteteri janin tunggal, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terendah janin belum masuk
panggul, DJJ (+) reguler, His (-). Pemeriksaan bimanual
belum didapatkan pembukaan, dilatasi 30%, kulit ketuban dan
penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (-), kepala hodge I,
STLD (-). Apakah etiologi kasus di atas?
A. Pengaruh ACTH janin.
B. Pengaruh koelemik metaplasia
C. Pengaruh genetik.
D. Faktor patoimunologi
E. Pengaruh degeneratif plasenta
Seorang perempuan usia 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 42
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilannya.
Pemeriksaan obsteteri janin tunggal, presentasi kepala,
punggung kanan, bagian terendah janin belum masuk
panggul, DJJ (+) reguler, His (-). Pemeriksaan bimanual
belum didapatkan pembukaan, dilatasi 30%, kulit ketuban dan
penunjuk belum dapat dinilai, air ketuban (-), kepala hodge I,
STLD (-). Apakah etiologi kasus di atas?

Level kompetensi SKDI 2012 : 2 (Etiologi dan Diagnosis)


Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Kehamilan Postterm
• Jawaban : A (Pengaruh ACTH Janin /
Teori kortisol)
• Analisa : Kehamilan Postterm

• Pengaruh progesteron : Pada kehamilan —> persalinan seharusnya diikuti dengan


turunnya hormon progesteron —> Peningkatan sensitivitas oksitosin —> persalinan.
Tapi pada kehamilan postterm hormon progesteron masih berpengaruh (tidak
mengalami penurunan)

• Teori Oksitosin : Kurangnya reseptor oksitosin —> neurohipofisis —> Kehamilan


postterm

• Teori kortisol/ACTH : Kortisol plasma janin —> plasenta —> Hormon progesteron
berkurang dan meningkatkan sekresi estrogen —> meningkatkan prostaglandin —>
terjadi persalinan. Pada kehamilan postterm tidak terjadi mekanisme peningkatan kadar
kortisol (ex. anenceplas, hipoplasi adrenal janin, tidak ada kelenjar hipofisis pada janin)

• Saraf Uterus : Tidak adanya penekanan pada pleksus frankenhauser

• Herediter : riwayat keluarga


Analisa jawaban B,C,D merupakan patofisiologi dari
Endometriosis.
Pengaruh koelemik metaplasia
Stimulasi hormon —> Sel mesotel mengalami perubahan menjadi
sel endometrium ektopik
Pengaruh genetik.
Faktor keturunan memiliki resiko 7 kali lebih besar
Faktor patoimunologi
Reaksi abnormal imunologi yang tidak dapat membersihkan
refluks haid dalam rongga peritoneum

Analisa jawaban E
Pengaruh degeneratif plasenta
Merupakan kelainan dari plasenta karena faktor kehamilan lewat
waktu
Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38
minggu datang ke IGD rumah sakit rujukan bidan dengan
keterangan partus tak maju. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
preskep, puki, bagian terendah janin masuk panggul 3/5 bagian,
DJJ (+) irreguler, His (+) sedang. Pemeriksaan bimanual portio
lunak mendatar ditengah, pembukaan 5 cm, eff 50%, preskep, kulit
ketuban (-) denominator jam 2, Air ketuban (+) jernih kemerahan,
Kepala hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Vasa Previa
B. Plasenta previa
C. Solutio plasenta
D. Ruptur sinus marginalis
E. Laserasi jalan lahir
Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 usia kehamilan
38 minggu datang ke IGD rumah sakit rujukan bidan dengan
keterangan partus tak maju. Pemeriksaan obstetri janin
tunggal, preskep, puki, bagian terendah janin masuk panggul
3/5 bagian, DJJ (+) irreguler, His (+) sedang. Pemeriksaan
bimanual portio lunak mendatar ditengah, pembukaan 5 cm,
eff 50%, preskep, kulit ketuban (-) denominator jam 2, Air
ketuban (+) jernih kemerahan, Kepala hodge II, STLD (+).
Apakah diagnosis kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 2 (Etiologi dan Diagnosis)


Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Perdarahan antepartum
• Jawaban : A (Vasa Previa)

Diagnosis Anamnesis Pmx. fisik Keterangan

Partus tak maju DJJ (+) irreguler


Vasa Previa kala I tak maju His (+) Sedang s/d kuat
kala I lama Kulit ketuban (-)

DJJ (+) reg s/d irreguler


riwayat kuretage Perdarahan merah segar
Plasenta Previa abnormalitas uterus
His (+) Sedang s/d kuat
sesuai dengan klinis pasien
KK tidak dapat dinilai

Perdarahan warna kehitaman


Solutio Trauma DJJ (+) s/d (-) minimal atau tersembunyi tidak
Plasenta Hipertensi uterus papan sesuai dengan kondisi klinis
pasien

Ruptur Sinus Trauma Lepasnya bagian tepi dari


DJJ (+) reg plasenta
Marginalis Hipertensi

Ku. Baik.
Laserasi Jalan Perdarahan pasca
perdarahan bersumber dari
lahir persalinan jalan lahir
Seorang perempuan berusia 28 tahun P0A3 datang ke klinik
dokter keluarga untuk konsultasi tentang program kehamilan.
Pasien memiliki riwayat keguguran sebanyak 3x pada usia
kehamilan mencapai midtrimester. Apakah usulan
pemeriksaan penunjang selanjutnya yang diperlukan ?
A. Ultrasono
grafi
B. Histerosk
opi
C. Histerosal
pingografi
D. kolposkop
i
E. Laparasko
pi
Seorang perempuan berusia 28 tahun P0A3 datang ke klinik
dokter keluarga untuk konsultasi tentang program kehamilan.
Pasien memiliki riwayat keguguran sebanyak 3x pada usia
kehamilan mencapai midtrimester. Apakah usulan
pemeriksaan penunjang selanjutnya yang diperlukan ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 2 (Etiologi dan Diagnosis)


Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Penyakit dan kelainan alat kandungan
• Jawaban : A (Inkompetensia Serviks)

• Analisa kasus : pada riwayat keguguran berulang prioritas pertama kali lihat
usia kehamilan ketika terjadi kegururan, jika usia kehamilan mencapai
midtrimester (Trimester kedua (12 sampai 16 mgg)) singkirkan ada tidaknya
kelainan pada organ reproduksi terutama pada bagian cerviks.

• Analisa jawaban
Ultrasonografi : dipergunakan untuk mengukur panjang
serviks —> normalnya lebih dari 2,5 cm —> penegakan
diagnosis inkompetensia serviks
Histeroskopi : tindakan untuk melihat bagian dari cavum uteri
Histerosalpingografi : tindakan untuk melihat bentuk uterus
dan saluran tuba falopi
kolposkopi : tindakan dengan mikroskopi untuk melihat
permukaan portio —> lesi pra kanker
Laparaskopi : tindakan minimal pembedahan pada kasus kista
atau pun mioma
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan
30 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nafas terasa
berat yang dirasakan sejak 3 hari terakhir. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri setinggi xypoideus, bagian janin
sulit dinilai. Pemeriksaan ultrasonografi di dapatkan AFI >
25. Apakah etiologi kasus di atas ?
A. Defek tabung neural
B. Pertumbuhan janin terhambat
C. Hipopasia paru
D. Kompresi tali pusat
E. Deformitas janin
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan
30 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nafas terasa
berat yang dirasakan sejak 3 hari terakhir. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri setinggi xypoideus, bagian janin
sulit dinilai. Pemeriksaan ultrasonografi di dapatkan AFI >
25. Apakah etiologi kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 2 (Etiologi dan Diagnosis)


Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Plasenta dan cairan amnion
• Jawaban : A (Polihidramnion)

Analisa Kasus : polihidramnion dapat terjadi dikarenakan adanya kelainan


kongenital, diabetes melitus, janin besar (makrosomia), kehamilan kembar,
kelainan pada plasenta dan tali pusat dan obat-obatan (Propiltiourasil)

Kelainan kongenital yang dapat mengakibatkan polihidramnion adalah defek


tabung neural, obstruksi traktus gastrointestinal bagian atas, hidrop fetalis
(imun dan autoimun), displasia skelet, kelainan ginjal unilateral, kelainan
kromosom (trisomi 21,18, dan 130

Analisa jawaban B,C,D,E —> merupakan komplikasi yang dapat terjadi


pada kasus oligohidramnion
Pertumbuhan janin terhambat
Hipoplasia paru
Kompresi tali pusat
Deformitas janin
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan panas dan gatal pada
daerah kewanitaan dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu. Pemeriksaan Inspekulo dinding
vagina dbn, portio utuh, OUE tertutup,
discharge (-). Pemeriksaan genital tampak
kemerahan pada bagian alat kelamin, terasa
gatal, tampak iritasi dan nyeri (seperti gambar).
Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Vulvitis
B. Vaginitis
C. Vulvovaginitis
D. Candidiasis
E. Trikomoniasi
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang
ke puskesmas dengan keluhan panas dan gatal
pada daerah kewanitaan dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Pemeriksaan Inspekulo
dinding vagina dbn, portio utuh, OUE
tertutup, discharge (-). Pemeriksaan genital
tampak kemerahan pada bagian alat kelamin,
terasa gatal, tampak iritasi dan nyeri (seperti
gambar). Apakah diagnosis kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan


fisik, Penunjang, Diagnosis, Terapi, promotif dan preventif)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Radang dan beberapa penyakit lain
pada alat genital
• Jawaban : A (Vulvitis)

Diagnosis Anamnesis Pmx fisik Penunjang

Vulva membengkak,
Keluhan : nyeri dan kadang kultur jika didapatkan
Vulvitis terasa gatal
kemerahan, agak nyeri dan
adanya tanda infeksi
kadang terasa gatal

Keluhan : gatal, keputihan, Inspekulo : keputihan pada


Vaginitis nyeri saat senggama, nyeri BAK seluruh permukanan dinding Mikroskopik cairan vagina
dan berbau vagina dan tampak kemerahan

sama hal nya dengan


Vulvovaginitis keluhan gatal dan membakar idem
vulvitis dan vaginitis

Inspekulo : keputihan yang


Keluhan gatal dan iritasi vagina menjendal, kadang kala diikuti Preparat KOH : Hifa
Candidiasis dan nyeri saat BAK dengan eritema dinding vulva
dan vagina
(+)

keluhan : cairan vagina berbuih,


Kadang kala disertai eritema
tipis, berbau, dan banyak, warna
Trikomoniasis bisa abu, putih, kuning atau
atau edema pada vulva dan Kultur
vagina
kehijauan
Diagnosis Farmakologi

Metronidazole 500 mg per oral 2x sehari selama 7 hari atau metronidazole


Vulvitis per vagina 2x sehari selama 5 hari atau krim klindamimisin 2% pervagina
1x sehari selama 7 hari

Metronidazole 500 mg per oral 2x sehari selama 7 hari atau metronidazole


Vaginitis per vagina 2x sehari selama 5 hari atau krim klindamimisin 2% pervagina
1x sehari selama 7 hari

Vulvovaginitis idem

Topikal imidasol atau triasol : mikonasol, klotrimasol,


Candidiasis
butokonasol atau terjonasol atau flukonasol 150 mg oral

Trikomoniasis Metronidazole 3 x 500 mg selama 5 hari


Seorang perempuan berusia 35 tahun datang
ke puskesmas dengan keluhan keputihan
berulang sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluhkan demam yang hilang timbul.
Pemeriksaan abdomen nyeri tekan pada
perut bagian kiri bawah. Pemeriksaan
bimanual terasa nyeri pada fornik lateral
kiri, terkesan teraba massa kistik, terfixir
dengan permukaan rata. Pemeriksaan
ultrasonografi (seperti gambar). Apakah
diagnosis kasus di atas ?
A. Salpingitis kronis
B. Endometritis
C. Hidrosalphing
D. Kista tubo ovarial
E. Kista fungsional
Seorang perempuan berusia 35 tahun
datang ke puskesmas dengan keluhan
keputihan berulang sejak 3 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluhkan
demam yang hilang timbul.
Pemeriksaan abdomen nyeri tekan pada
perut bagian kiri bawah. Pemeriksaan
bimanual terasa nyeri pada fornik
lateral kiri, terkesan teraba massa kistik,
terfixir dengan permukaan rata.
Pemeriksaan ultrasonografi (seperti
gambar). Apakah diagnosis kasus di
atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, Terapi, promotif dan preventif)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Radang dan beberapa penyakit lain
pada alat genital
• Jawaban : Salphingitis Kronik

Diagnosis Anamnesa Pmx. fisik Pmx. penunjang

Nyeri tekan pada bagian


Salpingitis Keputihan berulang, abdomen
Ultrasonografi
kronis demam Nyeri pada bagian fornik
lateral

Post partum Ku. baik s/d sedang


Vs. suhu meningkat, nadi darah rutin, biopsi
Endometritis demam, tanda infeksi, meningkat biakan endometrium
perdarahan pervaginam genital : perdarahan, berbau

Nyeri abdomen tidak ultrasonografi


Hidrosalping khas
dbn
histerosalphongografi

Kista Tubo keputihan berulang,


nyeri tekan abdomen
Ultrasonografi : ground
Ovarial demam glass appearance

Kista tanpa ada keluhan tidak ada keluhan ultrasonografi


fungsional
Diagnosis Farmakologi

Non Farmakologi : diatermi


Salpingitis Farmakologi : levofloksasin 500 mg 1x sehari selama 14 hari atau ofloksasin
kronis 400 mg 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metronidazole 500 mg
2x sehari selama 14 hari

Non farmakologi : Diatermi, hiegine pasca persalinan


Endometritis Farmakologi : doksisiklin 100 mg 2x sehari selama 10 hari/oral

Hidrosalping Non farmakologi : diatermi

Kista Tubo Non farmakologi : diatermi, drainage


Ovarial Farmakologi : Metronidazole 3 x 500 mg selama 7 hari

Kista obesrvasi tiap 3 bulan (sebelum, saat dan sesudah menstruasi)


fungsional
Seorang perempuan berusia 28 tahun
datang ke puskesmas dengan keluhan
keluar darah merongkol dari jalan lahir
sejak 1 jam yang lalu. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri belum teraba.
pemeriksaan inspekulo tampak portio
utuh, oue tertutup, darah (+). Pemeriksaan
bimanual uterus sebesar telur bebek.
Pemeriksaan ultrasonografi (seperti
gambar). Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Abortus komplit
B. Abortus imminens
C. Abortus insipiens
D. Abortus provokatus
E. Abortus Septic
Seorang perempuan berusia 28 tahun
datang ke puskesmas dengan keluhan
keluar darah merongkol dari jalan lahir
sejak 1 jam yang lalu. Pemeriksaan
obstetri tinggi fundus uteri belum
teraba. pemeriksaan inspekulo tampak
portio utuh, oue tertutup, darah (+).
Pemeriksaan bimanual uterus sebesar
telur bebek. Pemeriksaan ultrasonografi
(seperti gambar). Apakah diagnosis
kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, Terapi, promotif dan preventif)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : perdarahan pada kehamilan muda
• Jawaban : Abortus Komplit

DIAGNOSIS Anamnesis Pmx fisik Penunjang

Inspekulo : portio, oue


Perdarahan pervaginam t’tutup, darah (+) USG : Uterus normal,
Abortus komplit
mulai flek s/d merongkol Bimanual : mengukur EL (+)
ukuran uterus
Inspekulo : portio, oue USG : Uterus membesar,
Perdarahan pervaginam t’tutup, darah (+) EL tidak tampak, tampak
Abortus Imminens
bercak atau flek Bimanual : mengukur GS (+) atau Fetal pool dan
ukuran uterus pulsasi (+)

Inspekulo : portio, oue


Perdarahan pervaginam t’tutup atau oue terbuka dan USG : uterus membesar
sesuai UK, OUI terbuka dan
Abortus Insipens flek sampai merongkol, terlihat jaringan, darah (+) tampak GS atau konsepsi
nyeri abdomen Bimanual : mengukur ukuran
pada canalis servikalis
uterus
Inspekulo : portio, oue
Perdarahan pervaginam t’tutup atau oue terbuka dan
Abortus Provokatus riwayat minum obat terlihat jaringan, darah (+) Ultrasonografi
atau trauma, nyeri Bimanual : mengukur ukuran
uterus

ku. baik s/d syok


perdarahan pervaginam
Abdomen : Nyeri tekan Darah rutin :
Abortus Septic riwayat trauma, riwayat
Genital : perdarahan Leukositosis
minum obat
pervaginam berbau
DIAGNOSIS Farmakologi

Non farmakologi : Observasi perdarahan, bed rest


Abortus komplit Farmakologi : ergometrin 3x1 tablet/hari (jika terjadi perdarahan), sulfas ferous 600
mg/hari selama 2 mgg (jika didapatkan anemia)

Non farmakologi : bed rest, menghindari kontak hubungan, mengurangi aktivitas yang
berlebihan
Abortus Imminens Farmakologi : Preparat progesteron 100 mg atau 200 mg 1x sehari selama 7 hari, Asam
folat 400 mg sehari sekali selama 14 hari, Sulfas ferrous 320 mg sehari sekali selama 14
hari

Non farmakologi : evakuasi hasil konsepsi (Dilatasi dan curetage)


Abortus Insipens Farmakologi : uterotonika (oksitosin 20 unit dlm 500 cc atau ergomeyrin o,2
mg secara I.M , misoprostol 400 mg per oral)

Abortus Provokatus Live saving

Non Farmakologi : perbaikan KU (rehidrasi) hiegine


Farmakologi : Metronidazole 3 x 500 mg atau ampicilin 3 x 1 gram atau
Abortus Septic
tetrasiklin 4 x 500 mg atau klindamisin 2 x 300 mg atau Trimetropim 160 mg
atau Sulfametoksasol 800 mg
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P1A1 hamil 33
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan kedua.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 190/100
mmHg, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,7ºC. Pemeriksaan
laboratorium urin didapatkan protein (+3). Apakah diagnosis
kasus diatas ?
A. Superimposed preeklampsia
B. Hipertensi kronik
C. Preeklampsia ringan
D. Preklamsia berat
E. Eklampsia
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P1A1 hamil 33
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan kedua.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 190/100
mmHg, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,7ºC. Pemeriksaan
laboratorium urin didapatkan protein (+3). Apakah diagnosis
kasus diatas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3B (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : perdarahan pada kehamilan muda
• Jawaban : Superimpused pre
eklampsia

Usia Kehamilan < 20 mgg Usia Kehamilan > 20 mgg

Riwayat Hipertensi (+)


Riwayat Hipertensi (-)
Protein urin (+)
Protein urin (+)
Superimpused pre
Genuine Pre eklampsia
eklampsia

Riwayat Hipertensi (+) Riwayat Hipertensi (-)


Protein urin (-) Protein Urin (-)
Hipertensi Kronik Hipertensi Gestasional
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P1A1 hamil 33
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan kedua.
Pemeriksaan tanda vital diapatkan tekanan darah 190/100
mmHg, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,7ºC. Pemeriksaan
laboratorium urin didapatkan protein (+3). Apakah
farmakoterapi awal kasus diatas ?
A. MgSO4 40% 4 gr secara IV
B. Nifedipin 5 mg secara per oral
C. Methyldopa 250 secara per oral
D. MgSO4 20% 4 gr secara IV
E. Diazepam 10 mg secara IV
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P1A1 hamil 33
minggu datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan kedua.
Pemeriksaan tanda vital diapatkan tekanan darah 190/100
mmHg, tekanan nadi 80 x/menit, suhu 36,7ºC. Pemeriksaan
laboratorium urin didapatkan protein (+3). Apakah
farmakoterapi awal kasus diatas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3B (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : perdarahan pada kehamilan muda
Diagnosis Farmakologi

Pre eklampsia Non Farmakologi : bed rest, diet atrium 2 gram


Farmakologi : Perhatikan Tensi jika 140/90 protein urin (+1) —> Nifedipin
Ringan 10 mg peroral selama 7 hari

Non Farmakologi : Oksigenasi 4-6 ltr/mnt, posisi tradelenburg


Pre eklampsia Farmakologi : MgSO4 40% 4 gram dlm 10 cc selama 15 menit (loading
doses), MgSO4 40% 6 gram dalam 500 cc Rl per 6 jam atau MgSO4
Berat 20% 2 gram selama 15 menit, Nifedipin 10 -20 mg per oral diulang
setelah 30 mnt,.

Non Farmakologi : Suportif (stabilisasi ABC)


Eklampsia Farmakologi : MgSO4 40 % 4 gram dlm 10 cc, anti konvulas (diazepam
10 mg i.v selama 20 menit
Seorang perempuan berusia 34 tahun G4P3A0 hamil 30 minggu
datang ke puskesmas dengan keluhan keluar cairan jernih dari
jalan lahir disertai dengan lendir darah sejak 4 jam yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
preskep, puka, bagian terendah belum masuk panggul, DJJ (+)
reg, His (+) lemah. Pemeriksaan Inspekulo tampak cairan jernih
keluar dari oue. Apakah tatalaksanakasus di atas ?
A. Beri tocolitik, dexamethasone, tirah baring
B. Beri MgSo4 dilanjutkan Sectio caesaria cito
C. Beri Infus oksitosin, sectio cesaria cito
D. Beri dexamethasone, tirah baring rawat inap
E. Beri infus oksitosin, tirah baring
Seorang perempuan berusia 34 tahun G4P3A0 hamil 30 minggu
datang ke puskesmas dengan keluhan keluar cairan jernih dari
jalan lahir disertai dengan lendir darah sejak 4 jam yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
preskep, puka, bagian terendah belum masuk panggul, DJJ (+)
reg, His (+) lemah. Pemeriksaan Inspekulo tampak cairan jernih
keluar dari oue. Apakah tatalaksanakasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal )
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Ketuban Pecah Dini
• Jawaban : Tokolitik, Dexamethason,
tirah baring
Analisa kasus Ketuban pecah dini dengan kontraksi penegakan diagnosis
KPD dilakukan dengan inspekulo dan dilanjutkan dengan nitrazin test (+),
pada kehamilan preterm diikuti dengan kontraksi (+) akan dimasukkan
dalam kategori Partus Prematurus Imminens.

Manajemen tatalaksana KPD dengan PPI

Perhatikan usia kehamilan


Kehamilan Preterm (<32 mgg) : Konservatif
Non farmakologi : bed rest, poses tradelenburg
Farmakologi :
antibiotika (ampisillin 4 x 500 mg atau eritromisin dan metronidazole
2 x 500 mg selama 7 hari )
Kehamilan aterm : Terminasi
Jika Bishop Score < 5 dilakukan induksi (prostaglandin atau
oksitosin).
Jika Bishop Score > 5 dilakukan stimulasi (oksitosin)
Jika didapatkan kondisi infeksi —> Sectio cesarea

Selama kehamilan preterm didapatkan KPD dan PPI


dilakukan maturitas paru dan pemberian tokoliti jika
dilakukan konservatif
Dexamethasone 1 amp i.m atau i.v per 12 jam selama 2 hari
Tokolitik (Salbutamol )
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirujuk ke instalasi gawat
darurat dengan keterangan akut abdomen. Pasien mengeluh nyeri
perut kiri bawah sejak 6 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik tekanan
darah 90/60 mmHg, tekanan nadi 100x/menit, frekuensi nafas
28x/menit, suhu 37. Pemeriksaan abdomen nyeri tekan (+).
Pemeriksaan bimanual slinger pain (+). Pemeriksaan laboratorium
Hb 6,4 gr/dL, test HCG (-). Apakah diagnosis kasus di atas?
A. Ruptur kista
B. Kehamilan ektopik terganggu
C. Appendisitis
D. Peritonitis
E. Endometriosis interna
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirujuk ke instalasi gawat
darurat dengan keterangan akut abdomen. Pasien mengeluh nyeri
perut kiri bawah sejak 6 jam yang lalu. Pemeriksaan fisik tekanan
darah 90/60 mmHg, tekanan nadi 100x/menit, frekuensi nafas
28x/menit, suhu 37. Pemeriksaan abdomen nyeri tekan (+).
Pemeriksaan bimanual slinger pain (+). Pemeriksaan laboratorium
Hb 6,4 gr/dL, test HCG (-). Apakah diagnosis kasus di atas?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3B (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal )
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : kedaruratan ginekologi
• Jawaban : Ruptur kista

Diagnosis Anamnesis Pmx fisik Penunjang

Nyeri abdomen ku. lemah s/d syok Ultrasonnografi : cairan


Ruptur Kista Anemia Abdomen nyeri (+) bebas retrouterina, darah
riwayat massa kistik (+) CAvum douglas (+) rutin (anemia), HCG (-)

Amenorea, perdarahan ku. lemah s/d syok Ultrasonnografi : cairan


KET pervaginam Abdomen nyeri (+) bebas retrouterina, darah
Nyeri abdomen CAvum douglas (+) rutin (anemia), HCG (+)

ku. baik s/d sedang,


Appendisitis Nyeri abdomen tampak kesakitan USG
Mc Burney (+)

Ku. sedang s/d jelek Ro 3 posisi


Peritonitis Nyeri abdomen Nyeri seluruh lapang
abdomen USG
Endometriosis
Dismenorea ku. baik s/d sedang USG
Interna
Diagnosis Tatalaksana

Ruptur kista Laparatomi

KET Laparatomi

Appendisitis laparaskopi atau laparatomi

Peritonitis Laparatomi

Endometriosis
Konservatif atau operatif
Interna
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan ingin mempunyai anak. Pasien sudah
memiliki dua orang anak dari pernikahan sebelumnya. Saat
ini usia suaminya 37 tahun dan belum mempunyai anak
setelah menikah 5 tahun. Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Infertilitas suami.
B. Infertilitas primer
C. Steril
D. Fekunditas steril
E. Infertilitas rekuren
Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan ingin mempunyai anak. Pasien sudah
memiliki dua orang anak dari pernikahan sebelumnya. Saat
ini usia suaminya 37 tahun dan belum mempunyai anak
setelah menikah 5 tahun. Apakah diagnosis kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal )
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Infertilitas
Jawaban : Infertilitas suami

Analisa kasus Infertilitas perhatikan riwayat


pernikahan,pekerjaan, hubungan seksual, kontrasepsi

Pada Kasus Infertilitas yang dilakukan dalam penegakan


diagnosis

Perempuan : Kultur, Pap Smear, Vaginal Swab,


Histerosalphingografi, ultrasonografi, pemeriksaan
hormonal

Laki-laki : Analisa Sperma


Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke RS dengan
keluhan terdapat perdarahan pervaginam setelah melahirkan
bayi 4500 gr, plasenta lahir lengkap 10 menit setelah bayi lahir.
Pemeriksaan obstetri tinggi fundus 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik. pemeriksaan inspekulo tampak
perdarahan di jalan lahir. Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Robekan jalan lahir
B. Retensio plasenta
C. Atonia uteri
D. Retensi sisa plasenta
E. Inersia uteri
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke RS dengan
keluhan terdapat perdarahan pervaginam setelah melahirkan
bayi 4500 gr, plasenta lahir lengkap 10 menit setelah bayi lahir.
Pemeriksaan obstetri tinggi fundus 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik. pemeriksaan inspekulo tampak
perdarahan di jalan lahir. Apakah diagnosis kasus diatas?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3B (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal )
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Perdarahan post partum
Jawaban : Robekan jalan lahir

Pemeriksaan
Diagnosis Anamnesis
Fisik
Perdarahan jalan Ku. Baik
Robekan Jalan lahir
lahir Kontraksi (+)

Ku. Baik
Retensi Plasenta Post partum Tampak tali pusat (30’)

Perdarahan jalan Ku. jelek


Atonia Uteri
lahir Kontraksi (-), TFU tak teraba

Retensi sisa Ku. Baik


Post partum TFU setinggi pusat atau lebih
plasenta tinggi, Kontraksi (+)

Tidak ada kemajuan proses


Inertia Uteri In partu persalinan
Seorang perempuan berusia 18 tahun P1A0, dirujuk bidan ke
IGD rumah sakit dengan keterangan perdarahan post partum
sejak 3 jam yang lalu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. pemeriksaan obstetri TFU 2 jari bawah pusat.
Pemeriksaan genital terdapat perdarahan pervaginam dengan
laserasi muskulus perinei transversalis. Apakah diagnosis
kasus di atas?
A. Ruptur perineum grade II
B. Ruptur perineum grade I
C. Ruptur perineum grade III
D. Ruptur perineum grade IV
E. Ruptur porsio
Seorang perempuan berusia 18 tahun P1A0, dirujuk bidan ke
IGD rumah sakit dengan keterangan perdarahan post partum
sejak 3 jam yang lalu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. pemeriksaan obstetri TFU 2 jari bawah pusat.
Pemeriksaan genital terdapat perdarahan pervaginam dengan
laserasi muskulus perinei transversalis. Apakah diagnosis
kasus di atas?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, Terapi, promotif dan preventif)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : perdarahan post partum
Jawaban : Ruptur perineum grade II

Diagnosis
 robekan hanya pada selaput lendir vagina
Ruptur perineum grade I dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
 robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot
Ruptur perineum grade II perinei transversalis, tetapi tidak mengenai
sfingter ani
 robekan mengenai seluruh perineum dan
Ruptur Perineum grade III otot sfingter ani

grade III A < 50% ketebalan sfingter ani eksterna (SAE)

grade III B >50% Ketebalan sfingter ani eksterna (SAE)

Mengenai kedua sfingter ani eksterna dan


grade III C interna

Ruptur perineum grade IV  robekan sampai mukosa rektum

Ruptur Portio Robekan pada bagian servik (portio)


Seorang perempuan berusia 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu
datang ke rumah sakit rujukan bidan dengan keterangan kala I lama.
Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/70 mmHg, tekanan darah 90x/mnt,
respirasi 20x/mnt, suhu 36,7 C. Pemeriksaan obstetri janin tunggal, preskep,
puka, bagian terendah masuk panggul 3/5 bagian, DJJ (+) reguler, His (+)
lemah. Pemeriksaan bimanual portio lunak mendatar di tengah, pembukaan 4
cm, eff 50%. Dilakukan stimulasi, 4 jam kemudian dilakukan evaluasi
didapatkan DJJ (+) irreguler, His (+) kuat. Pemeriksaan bimanual tidak
didapatkan perubahan. Apakah etiologi DJJ irreguler pada kasus di atas ?
A. Stimulasi persalinan
B. Induksi persalinan
C. Persalinan lama
D. Persalinan macet
E. Infeksi persalinan
Seorang perempuan berusia 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu
datang ke rumah sakit rujukan bidan dengan keterangan kala I lama.
Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/70 mmHg, tekanan darah 90x/mnt,
respirasi 20x/mnt, suhu 36,7 C. Pemeriksaan obstetri janin tunggal, preskep,
puka, bagian terendah masuk panggul 3/5 bagian, DJJ (+) reguler, His (+)
lemah. Pemeriksaan bimanual portio lunak mendatar di tengah, pembukaan 4
cm, eff 50%. Dilakukan stimulasi, 4 jam kemudian dilakukan evaluasi
didapatkan DJJ (+) irreguler, His (+) kuat. Pemeriksaan bimanual tidak
didapatkan perubahan. Apakah etiologi DJJ irreguler pada kasus di atas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 3B (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, tatalaksana awal )
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Hipoksia janin
Jawaban : Stimulasi persalinan

Analisa kasus

Pada setiap perlakuan pada proses persalinan baik secara


INDUKSI atau STIMULASI

memiliki efek samping

1. Gawat janin

2. Hiperstimulasi
Seorang perempuan berusia 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu
datang ke puskesmas PONED dengan keluhan nyeri perut dan keluar
lendir darah sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala punggung kanan, kepala masuk panggul 3/5 bagian, DJJ
(+) reguler, HIS (+) 4x dlm 10 menit. Pemeriksaan bimanual portio lunak,
mendatar, ditengah, pembukaan 6 cm, kulit ketuban (+), denominator jam
6, penurunan kepala Hodge II. 2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan
bimanual ulang, pembukaan 6 cm, ketuban(-), Hodge II, HIS 4x dalam 10
menit. Apakah etiologi kasus diatas ?
A. Passanger
B. Power
C. Passage
D. Moulage
E. Inertia uteri
Seorang perempuan berusia 35 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu
datang ke puskesmas PONED dengan keluhan nyeri perut dan keluar
lendir darah sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala punggung kanan, kepala masuk panggul 3/5 bagian, DJJ
(+) reguler, HIS (+) 4x dlm 10 menit. Pemeriksaan bimanual portio lunak,
mendatar, ditengah, pembukaan 6 cm, kulit ketuban (+), denominator jam
6, penurunan kepala Hodge II. 2 jam kemudian dilakukan pemeriksaan
bimanual ulang, pembukaan 6 cm, ketuban(-), Hodge II, HIS 4x dalam 10
menit. Apakah etiologi kasus diatas ?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi, Patofisiologi, Pemeriksaan fisik,


Penunjang, Diagnosis, Terapi, promotif dan preventif)
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : persalinan normal
Jawaban : Pasangger

HIS/ TENAGA

MEKANISME PERSALINAN PIMPINAN PERSALINAN

FISIOLOGI PERSALINAN

PANGGUL DALAM PERSALINAN KEPALA JANIN


PROGNOSIS PERSALINAN
( 3P)
• 1. HIS DAN HEJAN PERUT
(POWER )
• 2. BAYI ( PASSENGER)
• 3. PANGGUL
Jawaban : Passanger

• Analisa kasus

Pada mekanisme evaluasi persalinan yang harus


diperhatikan adalah pembukaan, dilatasi dan penurunan
kepala dan jangan lupa mekanisme pada moulage dan
internal rotasi

Ketika salah satu evaluasi persalinan didapatkan kondisi


tidak ada kemajuan, jangan lupakan prognosis persalinan
(Power, passage, Pasangger)
Seorang perempuan berusia 27 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke
IGD PONEK dengan keluhan perut kenceng-kenceng sejak semalam.
Keluhan disertai keluar cairan dari kemaluan. Pemeriksaan obstetri TFU
sesuai dengan usia kehamilan, DJJ 160x/menit, presentasi kepala,
kontraksi 3x10 menit selama 30 detik. Pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan serviks 7 cm, pendataran serviks sekitar 60%, konsistensi
lunak, posisi anterior, kepala di station -1. Setelah evaluasi 2 jam tidak
terdapat kemajuan persalinan dengan moulase maksimal, caput (+).
Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Distosia et causa CPD
B. Distosia et causa kontraksi kurang kuat
C. Gawat janin
D. Ketuban pecah dini
E. Arrest of descent
Seorang perempuan berusia 27 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu
datang ke IGD PONEK dengan keluhan perut kenceng-kenceng
sejak semalam. Keluhan disertai keluar cairan dari kemaluan.
Pemeriksaan obstetri TFU sesuai dengan usia kehamilan, DJJ
160x/menit, presentasi kepala, kontraksi 3x10 menit selama 30 detik.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan serviks 7 cm, pendataran
serviks sekitar 60%, konsistensi lunak, posisi anterior, kepala di
station -1. Setelah evaluasi 2 jam tidak terdapat kemajuan persalinan
dengan moulase maksimal, caput (+). Apakah diagnosis kasus di atas
?

Level kompetensi SKDI 2012 : 2 (Etiologi dan diagnosis


Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Distosia
Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke IGD
rujukan bidan dengan keterangan perdarahan post partum
dengan riwayat kala II lama. Pasien melahirkan seorang bayi
dengan vakum ekstraksi. Pemeriksaan obstetrik kontraksi
uterus baik. Pemeriksaan perineum didapatkan laserasi pada
bagian dinding anterior vagina. Apakah komplikasi jangka
pendek pada kasus diatas ?
A. Inkontinensia urin
B. Fistula Vesicoureter
C. Fistula Vesicovaginal
D. Cedera otot dasar panggul
E. Retensi urin
Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke IGD
rujukan bidan dengan keterangan perdarahan post partum
dengan riwayat kala II lama. Pasien melahirkan seorang bayi
dengan vakum ekstraksi. Pemeriksaan obstetrik kontraksi
uterus baik. Pemeriksaan perineum didapatkan laserasi pada
bagian dinding anterior vagina. Apakah komplikasi jangka
pendek pada kasus diatas ?

012 : 2 (Etiologi dan diagnosis


ebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohard
Jawaban : Inkontinensia Urin

• Analisa soal

Pada kasus diatas pada proses persalinan yang dilakukan


dengan tindakan akan mengakibatkan terjadinya spasme
pada otot, sehingga komplikasi terpendek adalah gangguan
berkemih

Jika didapatkan laserasi yang panjang memiliki komplikasi


terjadinya fistula bisa vesicovaginalis atau pun
rektovaginalis
Seorang perempuan usia 22 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke
dokter keluarga dengan mengeluhkan batuk berlendir kadang disertai
darah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat
badan, keringat, penurunan nafsu makan. Keluarga ada yang mengalami
keluhan serupa. Pemeriksaan fisik ditemukan ronchi basah kasar di
kedua lapang paru, pemeriksaan BTA (+). Pasien kemudian
mendapatkan pengobatan TB, tetapi berhenti minum obat tersebut.
Apakah komplikasi yang bisa terjadi pada kasus di atas ?
A. IUGR
B. Infeksi intrapartum
C. Ketuban pecah dini
D. Partus premature
E. Bayi mati dalam kandungan
Seorang perempuan usia 22 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke
dokter keluarga dengan mengeluhkan batuk berlendir kadang disertai
darah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat
badan, keringat, penurunan nafsu makan. Keluarga ada yang mengalami
keluhan serupa. Pemeriksaan fisik ditemukan ronchi basah kasar di
kedua lapang paru, pemeriksaan BTA (+). Pasien kemudian
mendapatkan pengobatan TB, tetapi berhenti minum obat tersebut.
Apakah komplikasi yang bisa terjadi pada kasus di atas ?

012 : 2 (Etiologi dan diagnosis


ebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohard
Jawaban : IUGR

• Analisa kasus

Etiologi Kasus IUGR

1. Maternal

2. Bayi

3. Plasenta

4. Tali pusat
Seorang perempuan, berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39
minggu rujukan bidan datang ke IGD rumah sakit dengan
keterangan fetal bradikardi. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala, punggung kanan, DJJ (+) ireguler, His (+)
sedang. Pemeriksaan bimanual portio lunak di tengah, pembukaan
4 cm, kulit ketuban (-) denominator jam 10, teraba bagian lunak
berdenyut, kepala Hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di
atas?
A. Tali pusat menumbung
B. Tali pusat terkemuka
C. Ketuban pecah dini
D. Fetal distres
E. Fetal compremised
Seorang perempuan, berusia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 39
minggu rujukan bidan datang ke IGD rumah sakit dengan
keterangan fetal bradikardi. Pemeriksaan obstetri janin tunggal,
presentasi kepala, punggung kanan, DJJ (+) ireguler, His (+)
sedang. Pemeriksaan bimanual portio lunak di tengah, pembukaan
4 cm, kulit ketuban (-) denominator jam 10, teraba bagian lunak
berdenyut, kepala Hodge II, STLD (+). Apakah diagnosis kasus di
atas?

012 : 3B (Etiologi , pemeriksaan fisik, penunjang diagnosis, rujukan)


ebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohard
Jawaban : Tali pusat menumbung

Diagnosis Pemeriksaan fisik

DJJ (+) irreguler


Tali pusat menumbung
Kulit ketuban (-)

DJJ (+) reguler


Tali pusat terkemuka
Kulit ketuban (+)
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke IGD rumah
sakit rujukan bidan dengan perdarahan pervaginam. Pasien
baru saja melahirkan anak keduanya empat jam yang lalu.
Pemeriksaan genital tampak tali pusat pada introitus vagina.
Apakah diagnosis kasus di atas ?
A. Retensi plasenta
B. Ruptur uterus
C. Laserasi vagina
D. Atonia uteri
E. Kelainan pembekuan darah
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke IGD rumah
sakit rujukan bidan dengan perdarahan pervaginam. Pasien
baru saja melahirkan anak keduanya empat jam yang lalu.
Pemeriksaan genital tampak tali pusat pada introitus vagina.
Apakah diagnosis kasus di atas ?

2 : 3B (Etiologi , pemeriksaan fisik, penunjang diagnosis, rujukan)


idanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jawaban : Retensi Plasenta
Seorang perempuan usia 25 tahun P2A0 datang ke puskesmas
dengan keluhan mengalami nyeri perut kanan bawah, disertai
dengan adanya cairan yang keluar berwarna kuning dan bau sejak 3
hari yang lalu. Pasien riwayat melahirkan pervaginam 3 hari yang
lalu. Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg , tekanan nadi
80x/mnt, pernafasan 22x/mnt, Suhu :38C. Pemeriksaan abdomen
tidak ada kelainan. Apakah tatalaksana farmakologi kasus diatas?
A. Ampisillin 2 gr secara IV
B. Penisillin G 2 juta IU secara IV
C. Asam klavulanat 3 x 500 mg
D. Thiamphenicol 3 x 500 mg
E. Penisillin prokain 2,4 juta IU
Seorang perempuan usia 25 tahun P2A0 datang ke puskesmas
dengan keluhan mengalami nyeri perut kanan bawah, disertai
dengan adanya cairan yang keluar berwarna kuning dan bau sejak 3
hari yang lalu. Pasien riwayat melahirkan pervaginam 3 hari yang
lalu. Pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg , tekanan nadi
80x/mnt, pernafasan 22x/mnt, Suhu :38C. Pemeriksaan abdomen
tidak ada kelainan. Apakah tatalaksana farmakologi kasus diatas?

2 : 3B (Etiologi , pemeriksaan fisik, penunjang diagnosis, rujukan)


idanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jawaban : Ampisillin 2 gr secara IV
• Analisa kasus

Diagnosis kasus adalah endometritis

Diagnosis Pmx. fisik Tx

Nyeri perut bagian bawah,


Endometritis Ampicilin 2 gr IV
lochia berbau dan purulen

Non farmakologi : Susukan,


Nyeri pada kedua atau salah
kompres, masasge
Mastitis satu bagian payudara dan
Farmakologi : Paracetamol,
tegang
kloksasilin 500 mg

Thromboflebitis Ketegangan pada otot kaki Operatif


Seorang perempuan 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri
saat melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan fisik genital
eksterna terlihat benjolan kistik pada vulva sebesar telur ayam.
Benjolan terasa nyeri. Selain itu juga ditemukan adanya cairan
mukopurulen di permukaan labium. Suami pasien seorang
supir truk antar provinsi. Apakah tatalaksana kasus di atas ?
A. Marsupialisasi
B. Ekstirpasi
C. Eksisi
D. Insisi
E. Kistektomi
Seorang perempuan 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri
saat melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan fisik genital
eksterna terlihat benjolan kistik pada vulva sebesar telur
ayam. Benjolan terasa nyeri. Selain itu juga ditemukan
adanya cairan mukopurulen di permukaan labium. Suami
pasien seorang supir truk antar provinsi. Apakah tatalaksana
kasus di atas ?

2 : 3A (Etiologi , pemeriksaan fisik, penunjang diagnosis, rujukan)


idanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jawaban : Marsupialisasi

• Analisa kasus

Diagnosis : Kista bartholini

Pada kasus kista bartholini ataupun abses bartholini


tindakan yang dilakukan adalah Marsupialisasi (Incisi dan
drainage)
Seorang perempuan, P5A0, 65 tahun datang ke dokter
keluarga dengan keluhan adanya benjolan pada jalan lahir
sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan ginekologi tampak
benjolan pada bagian anterior dinding vagina dan mengalami
penonjolan ke depan. Apakah tatalaksana kasus diatas?
A. kolporafi anterior
B. kolpoperinoplastik
C. Ventrofiksasi
D. Operasi manchester
E. Hysterektomi
Seorang perempuan, P5A0, 65 tahun datang ke dokter
keluarga dengan keluhan adanya benjolan pada jalan lahir
sejak 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan ginekologi tampak
benjolan pada bagian anterior dinding vagina dan mengalami
penonjolan ke depan. Apakah tatalaksana kasus diatas?

2 : 1 Etiologi
idanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Jawaban : Kolporafi anterior

Diagnosis etiologi Tatalaksana

Kelemahan : pergeseran
Kolporafi anterior urethra dan fascia Sistokel
puboservikal

jaringan ikat fascia yang


Kolporafi Posterior memisahkan rektum dan Rektokel
vagina melemah
Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 datang ke puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya pada tanggal 5 Januari 2014. HPHT 21 April
2013, riwayat ANC di bidan 4 kali dan tidak didapatkan penyakit lainnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan tinggi 160 cm, berat badan sebelum hamil 55
kg, berat saat ini 62 kg, fundus uteri setinggi processus xiphoideus.
Pemeriksaan leopold I, teraba bagian lunak di fundus, leopold II tahanan
keras memanjang di sebelah kanan, leopold III, teraba bulat keras diatas
simpisis. Apakah kondisi kehamilan yang seharusnya terjadi?
A. Kepala masuk kedalam panggul
B. Braxton Hicks menurun
C. Gerakan janin meningkat
D. Selaput ketuban pecah
E. Peningkatan kebutuhan kalsium
Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 datang ke puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya pada tanggal 5 Januari 2014. HPHT 21 April
2013, riwayat ANC di bidan 4 kali dan tidak didapatkan penyakit lainnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan tinggi 160 cm, berat badan sebelum hamil 55
kg, berat saat ini 62 kg, fundus uteri setinggi processus xiphoideus.
Pemeriksaan leopold I, teraba bagian lunak di fundus, leopold II tahanan
keras memanjang di sebelah kanan, leopold III, teraba bulat keras diatas
simpisis. Apakah kondisi kehamilan yang seharusnya terjadi?

Level kompetensi SKDI 2012 : 4A (Etiologi , pemeriksaan fisik, penunjang


Diagnosis, tatalaksana (Farmakologi dan non farmakologi), promotif dan
kuratif
Literatur : Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2012 PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Persalinan normal
Jawaban : Kepala masuk ke dalam panggul

Mekanisme persalinan normal

1. enggament

2. Desensus

3. Fleksi

4. Internal rotasi

5. Ekstensi (defleksi)

6. Eksternal rotasi

7. Ekspulsi

Anda mungkin juga menyukai