SEMINAR HASIL
OLEH :
MELIA SARI FITRIANI (A1C016031)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ruang lingkup penelitian Analisis Tingkat Kognitif Soal-Soal LKS Matematika SMP Kelas
VIII Semester 2 Terbitan Sinar Mandiri Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berdasarkan
Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri
2. Penelitian ini menggunakan materi bangun ruang sisi datar dengan kompetensi dasar
sebagai berikut :
• Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas).
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya.
3. Permasalahan yang dikaji adalah persentase tingkat kognitif pada soal bangun ruang sisi
datar pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri. Selain itu peneliti
mengklasifikasikan dan medeskripsikan soal-soal tersebut berdasarkan tingkat kongnitif,
apakah termasuk C1,C2,C3,C4,C5 atau C6
BAB II
T I N J A U AN P U S TA K A
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Menurut Theresia dan Seputro (1992:4) matematika adalah
ratu dan sekaligus pelayan ilmu yang berkaitan erat dengan
abtraksi, Matematika tidak perlu bergantung pada dunia nyata
tetapi bergantung pada aksioma-aksioma dan asumsi-asumsi
matematika yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-
masalah di dunia nyata. Sejalan dengan Priatma dan Yuliardi
(2019: 2-3) matematika diakui sebagai tolak ukur utama untuk
mengukur tingkat kecerdasan seseorang.
LANDASAN TEORI
• Fungsi LKS
Melihat pentingnya peran LKS dalam proses pembelajaran
Prastowo (2015: 205) menjelaskan beberapa fungsi LKS dalam
proses pembelajaran.
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran
pendidik,namun lebih mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk
berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
LANDASAN TEORI
C. Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi
Bloom pertama kali dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom pada
tahun 1956 yang kemudian direvisi oleh Andreson dan KartWohl.
Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut
ciri-ciri tertentu. Taksonomi juga berarti hierarki dari sesuatu yang
mendasari klasifikasi. Selain itu, taksonomi juga adalah sebuah
kerangka berpikir yang memiliki kategori kategori didalamnya
(Anderson dan Krathwohl, 2017 : 6). Menurut Sudjana (2006 :
23-31) taksonomi bloom diklasifikasikan menjadi tiga, yakni
ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotoris.
LANDASAN TEORI
1. Mengingat (C1)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi penting dalam proses
pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.
Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi
mengenali dan memanggil kembali.
LANDASAN TEORI
2. Memahami (C2)
Memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari
berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha
mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori
pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh
atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan
prinsip umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi
persamaan dan perbedaan dari dua objek atau lebih.
Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu
persatu ciri ciri dari objek yang dibandingkan.
LANDASAN TEORI
3. Mengaplikasikan (C3)
Mengaplikasikan atau Menerapkan menunjuk pada proses kognitif
memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan
dimensi pengetahuan prosedural. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan
prosedur dan mengimplementasikan.
Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan
maslaah dan melaksanakan percobaan dimana siswa sudah mengetahui informasi
tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa yang harus
digunakan.
Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih menggunakan prosedur
untuk melakukan hal hal yang belum diketahui, karena siswa merasa asing
dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan dan memahami permasalahan
terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang tepat.
Mengimplementasikan berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang lain
yaitu mengerti dan menciptakan.
LANDASAN TEORI
4. Menganalisis (C4)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap tiap bagian dari permasalahan dan
mencari keterkaitan dari tiap tiap bagian tersebut dan mencari
tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan
permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis
kemampuan yang paling banyak dituntut di sekolah agar
dikuasai siswa. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif
memberi atribut (attributing) dan
mengorganisasikan(organizing).
LANDASAN TEORI
5. Mengevaluasi (C5)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan
penilaian berdasarkan kriteria dans tandar yang sudah ada.
Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria ini dapat ditentukan pula
sendiri oleh siswa, dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif.
Kategori dalam evaluasi mencakup mengecek (checking) dan
mengkritisi (critiquing).
LANDASAN TEORI
6. Mencipta (C6)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif yang meletakkan
unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang
koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu
produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi
bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Siswa dapat
dikatakan create bila dapat membuat produk baru dengan
merombak beberapa bagian kedalam bentuk atau struktur yang
belum pernah diterangkan guru sebelumnya. Proses create
dipecah menjadi 3 fase yaitu merumuskan (generating),
merencanakan (planing) dan memproduksi (producing).
LANDASAN TEORI
E. Standar Soal
Soal memiliki kualitas yang baik apabila
soal itu atau uji kompetensi mengacu pada
kompetensi dasar dan indikator, kesesuaian
soal dan materi yang diujikan, kesesuaian
materi dengan jenjang, jenis sekolah dan
tingkat sekolah.
LANDASAN TEORI
.
BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
1. Mengidentifikasi soal-soal bab Bangun ruang sisi datar kelas VIII semester 2 buku
matematika terbitan Sinar Mandiri
2. Melakukan penyelesaian terhadap soal soal Bangun ruang sisi datar kelas VIII semester
2 buku matematika terbitan Sinar Mandiri
3. Mendeskripsikan setiap kemampuan kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal
tersebut.
4. Menggolongkan tingkat kognitif untuk masing masing kemampuan kognitif yang
muncul dalam penyelesaian soal tersebut berdasarkan indikator tingkat kognitif
taksonomi bloom revisi.
5. Menganalisis kategori uncak kemampuan kognitif
6. Menghitung jumlah soal untuk masing masing tingkat kognitif
7. Melakukan analisis persentase soal untuk masing masing tingkat kognitif
8. Kemudian, persentase tersebut dibandingkan dengan proporsi yang mendukung
pencapaian kompetensi dasar.
9. Menarik kesimpulan dan saran.
SUMBER DATA
C1 1
- - - - - 1 2,381 %
(Mengingat)
C2 2 1,8
- - - - 3 7,143 %
(Memahami)
C5
- - - - - - 0 0%
(Mengevaluasi)
C6
- - - - - - 0 0%
(Mencipta)
Jumlah 5 2 15 10 5 5 42 100%
Soal dengan kategori C1-Mengingat terdapat pada soal Tugas
mandiri nomor 1, dengan proses kognitif “Menamai”. Adapun
soal-soal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini
•
Gambar 4.1 Soal Kategori C1
Analisis :
Pada soal tersebut peserta didik disajikan prisma segi lima , soal
ini mengarahkan peserta didik untuk mengingat unsur-unsur
prisma. Sebelum menyelesaikan soal ini peserta didik perlu
mengingat (C1) mana yang menjadi rusuk, diagonal sisi dan
diagonal ruang. Kemudian peserta didik dapat “menamai” mana
saja yang menjadi rusuk, diagonal sisi , dan diagonal ruang. Jadi
soal ini termasuk kategori C1.
Soal dengan Kategori C2-Memahami Terdapat pada soal Tugas
mandiri nomor 2 dan Uji Kompetensi I nomor 1 dan 8, dengan
proses kognitif “Menafsirkan”. Adapun contoh soal l tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
Dari hasil dapat dilihat kriteria soal pada LKS ini tidak memenuhi
kompetensi kurikulum 2013 yaitu soal berdasarkan HOTS. Soal-
soal HOTS masuk kedalam kategori C4,C5 dan C6. Sedangkan
pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri
soal-soal pada pokok bahasan bangun ruang datar kebanyakan
memuat kategori C3 dan C4. Dari Persentase pada Tabel 4.1
dapat kita lihat kategori C5 dan C6 tidak ada sama sekali padahal
C5 dan C6 merupakan soal kategori HOTS. Soal-soal pada LKS
matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri tidak
memenuhi persentase tingkat kognitif ideal, karena pada
taksonomi bloom persentasenya dirumuskan sebagai berikut, 30%
untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, 30% untuk C5 dan C6.
Berikut ini merupakan analisis soal berdasarkan kategori soal yang disusun
pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri.
1. Penilaian Harian
Soal penilaian harian terdiri dari 5 soal , Pada setiap soal memuat C1
(Mengingat) dan C2 (Memahami) akan tetapi semua soal termasuk kedalam
kategori C3 (Mengaplikasikan). Hal tersebut dikarenakan sebelum
menyelesaikan soal peserta didik harus mengingat dan memahami tentang
kubus dan balok. Setelah itu peserta didik menerapkan konsep mencari
volume, luas ,dan tinggi kubus atau balok. Hal ini bisa jadi karena soal
dengan tingkat kognitif C1 dan C2 terlalu mudah sehingga tidak dimunculkan
dalam soal penilaian harian. Didukung dengan pernyataan (Binethara, 2017)
bahwa tingkat kognitif C1 lebih mudah dikerjakan oleh guru dan siswa serta
dapat menyebabkan kemampuan siswa untuk membuat hal baru akan menjadi
rendah. Menurut peneliti semua soal pada penilaian harian termasuk kedalam
C3 dikarenakan peserta didik sudah pernah mempelajari tentang kubus dan
balok sebelumnya.
2. Tugas Mandiri
Pada Tugas Mandiri soal terdiri dari 2 soal
dengan kategori C1 dan C2 .Soal nomor 1
termasuk dalam kategori C1 karena peserta
didik diminta untuk menamai Rusuk,
diagonal sisi, dan diagonal ruang prisma
segi lima. Sedangkan soal nomor 2 peserta
didik diminta menafsirkan pasangan rusuk
yang saling sejajar,sisi prisma yang sejajar
dan kongruen.
3. Uji Kompetensi
Uji Kompetensi dibagi menajdi 3 bagian. Pada Uji kompetensi I merupakan
soal pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal . Dari 15 soal itu tingkat
kognitifnya terbagi menjadi C2,C3 dan C4. Tingkat kongnitif C2 terdapat
pada soal nomor 1 dan 8 dengan proses kognitif “Menafsirkan”,namun pada
soal lainnya hanya mencakup C2 . Soal dengan tingkat kognitif C3 terdiri
dari 9 soal yang terdapat pada soal nomor 2,3,5,6,9,10,11,14 dan 15 , Proses
kognitif pada tiap soal adalah “menerapkan”. Untuk menyelesaikan soal
yang disajikan peserta didik harus menerapkan konsep-konsep yang mereka
ketahui tentang bangun ruang sisi datar. Sedangkan untuk C4 terdiri dari 4
soal yang terdapat pada soal 4,7,12 dan 13. Proses kognitif pada soal ini
adalah “ Mengaitkan”. Peserta ddiik mengaitkan konsep-konsep yang
berhubungan dengan masalah pada soal. Dalam penelitian yang dilakukan
(Hua Lan & Lan Chern, 2010) mengungkapkan bahwa tingkat kognitif
C5 / mengevaluasi dan C6 atau mencipta cukup sulit diuji cobakan dalam
soal-soal yang berupa pilihan ganda, disebabkan karena kedua tingkat
kognitif ini mengarah kepada kemampuan-kemampuan kreatif.
Soal pada Uji Kompetensi II terdiri dari 10
soal, soal-soal ini terbagi menjadi kategori
C3 yang terdiri dari 7 soal (nomor
1,3,6,7,8,9,10) dan kategori C4 yang
terdiri dari 3 soal (nomor 2,4 dan 5). Sama
seperti Uji Kompetensi III terdiri dari 5
soal yang terbagi menjadi kategori C3
terdiri dari 2 soal (nomor 1 dan 2) dan
kategori C4 terdiri dari 3 soal (nomor
3,4,5).
4. Perbaikan
Soal perbaikan terdiri dari 5 soal ,dari
setiap soal semuanya masuk kedalam
kategori C4. Pada setiap soal peserta didik
perlu mengaitkan tiap point pertanyaan
yang disajikan. Menurut peneliti paada
perbaikan setiap termasuk dalam C4 hal itu
dikarenakan peserta didik diharapkan
sudah mampu menyelesaikan soal yang
berkaitan dengan bangun ruang sisi datar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN