Anda di halaman 1dari 72

ANALISIS TINGKAT KOGNITIF

SOAL-SOAL LKS MATEMATIKA SMP


KELAS VIII SEMESTER 2 TERBITAN
SINAR MANDIRI PADA MATERI
BANGUN RUANG SISI DATAR
BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM
REVISI

SEMINAR HASIL
OLEH :
MELIA SARI FITRIANI (A1C016031)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

• Penerapan Kurikulum 2013 dapat meningkatkan


kualitas pembelajaran terutama pada pelajaran
matematika. Salah satu esensi yang dijadikan 3
pertimbangan dalam K-2013 adalah pencapaian
kompetensi berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skills, HOTS) untuk menyelesaikan masalah
dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi
kehidupan kebersamaan manusia dengan damai dan
harmonis (to live together in peace and harmony).
LATAR BELAKANG

• Pembelajaran matematika membutuhkan bahan ajar


untuk mempermudah peserta didik dalam memahami
konsep matematika. Bahan ajar adalah komponen
penting dalam pembelajaran disekolah. Melalui bahan
ajar pendidik akan lebih mudah melaksanakan
pembelajaran dan siswa akan terbantu dan mudah
dalam belajar. Salah satu bentuk bahan ajar adalah
LKS (Lembar Kerja Siswa).
LATAR BELAKANG

• Soal-soal dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) harus sesuai


dengan materi yang akan diajarkan pendidik . Semua soal
yang disajikan harus dapat menuntut siswa berpikir tingkat
tinggi dan dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam
memahami materi yang diberikan. Soal-soal disajikan harus
memiliki variasi tingkat kesungkaran yang seimbang, mulai
dari tingkat mudah hingga tingkat sulit. Pembuatan soal juga
harus didasari oleh taksonomi bloom.
LATAR BELAKANG

• Hanya sedikit penelitian tentang analisis bahan


ajar yang terfokus pada kualitas soal sehingga
peneliti tertarik untuk menganalisis soal pada LKS
(Lembar Kerja Siswa) berdasarkan taksonomi
bloom revisi. Peneliti juga mewawancarai salah
satu guru matematika SMP di kabupaten Rejang
Lebong, guru tersebut menjelaskan dalam proses
pembelajaran penggunaan LKS matematika
terbitan sinar mandiri sangat berguna.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di


atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana dimensi proses tingkat kognitif soal-soal pada
LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar madiri
materi bangun ruang sisi datar?
2. Bagaimana persentase tingkat kognitif soal-soal pada LKS
matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar madiri materi
bangun ruang sisi datar?
TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin


dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mendeskripsikan dan memahami tingkat kognitif
soal-soal pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan
sinar madiri materi bangun ruang sisi datar.
2. Persentase tingkat kognitif soal-soal pada LKS matematika
kelas 8 semester 2 terbitan sinar madiri materi bangun ruang
sisi datar.
MANFAAT

Dengan adanya penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah :


1. Bagi Guru, dengan adanya penelitian ini guru dapat
mempertimbangkan dalam memilih soal yang akan
diberikan
2. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan penelitian.
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penelitian Analisis Tingkat Kognitif Soal-Soal LKS Matematika SMP Kelas
VIII Semester 2 Terbitan Sinar Mandiri Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Berdasarkan
Taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri
2. Penelitian ini menggunakan materi bangun ruang sisi datar dengan kompetensi dasar
sebagai berikut :
• Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prisma, dan limas).
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang
sisi datar (kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya.
3. Permasalahan yang dikaji adalah persentase tingkat kognitif pada soal bangun ruang sisi
datar pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri. Selain itu peneliti
mengklasifikasikan dan medeskripsikan soal-soal tersebut berdasarkan tingkat kongnitif,
apakah termasuk C1,C2,C3,C4,C5 atau C6
BAB II
T I N J A U AN P U S TA K A
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika
Menurut Theresia dan Seputro (1992:4) matematika adalah
ratu dan sekaligus pelayan ilmu yang berkaitan erat dengan
abtraksi, Matematika tidak perlu bergantung pada dunia nyata
tetapi bergantung pada aksioma-aksioma dan asumsi-asumsi
matematika yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-
masalah di dunia nyata. Sejalan dengan Priatma dan Yuliardi
(2019: 2-3) matematika diakui sebagai tolak ukur utama untuk
mengukur tingkat kecerdasan seseorang.
LANDASAN TEORI

B. LKS (Lembar Kegiatan Siswa)


LKS merupakan salah satu bahan ajar yang sering digunakan
guru dalam proses pembelajaran. LKS biasanya berisi soal-
soal,materi dan rangkuman yang bersangkutan dengan
pembahasan yang disampaikan oleh guru. Menurut Prastowo
(2015: 204) LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan,dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi
dasar yang harus dicapai.
LANDASAN TEORI

• Fungsi LKS
Melihat pentingnya peran LKS dalam proses pembelajaran
Prastowo (2015: 205) menjelaskan beberapa fungsi LKS dalam
proses pembelajaran.
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran
pendidik,namun lebih mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk
berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
LANDASAN TEORI

• Tujuan Penyusunan LKS


Prastowo (2015: 206) juga menyebutkan mengenai tujuan
LKS. Tujuan penyusunan dan penggunaan Lembar Kerja Siswa
(LKS) untuk pembelajaran secara adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik
untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan
2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan
peserta didik terhadap materi yang diberikan
3. Melatih kemandirian belajar peserta didik
4. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada
peserta didik
LANDASAN TEORI

• Macam-Macam Bentuk LKS


Prastowo (2015: 209-211) menjabarkan berbagai bentuk dari
lembar kerja siswa (LKS). Macam-macam bentuk LKS tersebut
antara lain:
1. LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep.
2. LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan
mengintegrasikan. berbagai konsep yang telah ditemukan.
3. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
4. LKS yang berfungsi sebagai penguatan.
5. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum
LANDASAN TEORI

C. Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi
Bloom pertama kali dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom pada
tahun 1956 yang kemudian direvisi oleh Andreson dan KartWohl.
Taksonomi ialah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut
ciri-ciri tertentu. Taksonomi juga berarti hierarki dari sesuatu yang
mendasari klasifikasi. Selain itu, taksonomi juga adalah sebuah
kerangka berpikir yang memiliki kategori kategori didalamnya
(Anderson dan Krathwohl, 2017 : 6). Menurut Sudjana (2006 :
23-31) taksonomi bloom diklasifikasikan menjadi tiga, yakni
ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotoris.
LANDASAN TEORI

D. Taksonomi Bloom Revisi Ranah Kognitif


Taksonomi Bloom Revisi memiliki dua dimensi yaitu
dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Perubahan
dalam Taksonomi Bloom Revisi dari pengetahuan menjadi
dimensi pengetahuan karena diasumsikan bahwa setiap tingkat
tingkat dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai
apa yang harus dipelajari oleh siswa. Menurut Anderson dan
Krathwol (2001) memperbaruhi keenam dimensi level kognitif
Taksonomi Bloom sebagai berikut:
LANDASAN TEORI

1. Mengingat (C1)
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi penting dalam proses
pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.
Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi
mengenali dan memanggil kembali.
LANDASAN TEORI

2. Memahami (C2)
Memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari
berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa berusaha
mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori
pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh
atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan
prinsip umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi
persamaan dan perbedaan dari dua objek atau lebih.
Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu
persatu ciri ciri dari objek yang dibandingkan.
LANDASAN TEORI
3. Mengaplikasikan (C3)
Mengaplikasikan atau Menerapkan menunjuk pada proses kognitif
memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan
dimensi pengetahuan prosedural. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan
prosedur dan mengimplementasikan.
Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan
maslaah dan melaksanakan percobaan dimana siswa sudah mengetahui informasi
tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa yang harus
digunakan.
Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih menggunakan prosedur
untuk melakukan hal hal yang belum diketahui, karena siswa merasa asing
dengan hal ini maka siswa perlu mengenali dan dan memahami permasalahan
terlebih dahulu kemudian baru menetapkan prosedur yang tepat.
Mengimplementasikan berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang lain
yaitu mengerti dan menciptakan.
LANDASAN TEORI

4. Menganalisis (C4)
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap tiap bagian dari permasalahan dan
mencari keterkaitan dari tiap tiap bagian tersebut dan mencari
tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan
permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis
kemampuan yang paling banyak dituntut di sekolah agar
dikuasai siswa. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif
memberi atribut (attributing) dan
mengorganisasikan(organizing).
LANDASAN TEORI

5. Mengevaluasi (C5)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan
penilaian berdasarkan kriteria dans tandar yang sudah ada.
Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria ini dapat ditentukan pula
sendiri oleh siswa, dapat berupa kuantitatif maupun kualitatif.
Kategori dalam evaluasi mencakup mengecek (checking) dan
mengkritisi (critiquing).
LANDASAN TEORI

6. Mencipta (C6)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif yang meletakkan
unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang
koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu
produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi
bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Siswa dapat
dikatakan create bila dapat membuat produk baru dengan
merombak beberapa bagian kedalam bentuk atau struktur yang
belum pernah diterangkan guru sebelumnya. Proses create
dipecah menjadi 3 fase yaitu merumuskan (generating),
merencanakan (planing) dan memproduksi (producing).
LANDASAN TEORI

• Berikut ini merupakan Kata Kerja


Operasional (KKO) revisi taksonomi
bloom ranah kognitif. (ANDERSON,
L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001)
C1 (Mengingat / C2 (Memahami / C3 (Mengaplikasikan /
Remember) Understad) Apply)
Mengutip Memperkirakan Mengaskan
Menebitkan Menceritajan Menentukan
Menjelaskan Merinci Menerapkan
Memasagkan Megubah Memodifikasi
Membaca Memperluas Membangun
Menamai Menjabarkan Mencegah
Meninjau Mnconthkan Melatih
Mentabulasi Mengemukakan Menyelidiki
Memberi kode Menggali Memproses
Menulis Mengubah Memecahkan
Menytakan Menghitung Melakukan
Menunjukkan Menguraikan Mensimulasikan
Mendaftar Mempertahankan Mengurutkan
Menggambar Mngartikan Membiasakan
Membilang Menerangkan Mengklasifikasi
Mengidentifikasi Menafsirkan Menyesuaikan
Menghafal Memprediksi Menjalankan
Mencatat Melaporkan Mengoperasikan
Meniru Membedakan Meramalkan
C4 (Menganalisis / C5 (Mengevaluasi / C6 (Mencipta /
Analyze) Evaluate) Create)
Memecahkan Membandingkan Mengumpulkan
Menegaskan Menilai Mengatur
Meganalisis Mengarahkan Erancang
Menimpulkan Mengukur Membuat
Menjelajah Meangkum Merearasi
Mengaitkan Mendukung Memperjelas
Mentransfer Memilih Mengarang
Mengedit Memproyeksikan Menyususn
Menemukan Mengkritik Mengode
Menyeleksi Mengarahkan Mengkombinasikan
Mengoreksi Memutukan Memfasilitasi
Mendeteksi Memisahkan Mengkonstruksi
Menelaah Menimbang Merumuskan
Mengukur Menghubungkan
Membangunkan Menciptakan
Merasionalkan Menampilkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
 
LANDASAN TEORI

E. Standar Soal
Soal memiliki kualitas yang baik apabila
soal itu atau uji kompetensi mengacu pada
kompetensi dasar dan indikator, kesesuaian
soal dan materi yang diujikan, kesesuaian
materi dengan jenjang, jenis sekolah dan
tingkat sekolah.
LANDASAN TEORI

Sudarsyah Asep (2013) menyatakan bahwa dalam praktiknya,


tingkat kesulitan soal akan mengikuti hirarki taksonomi
kognitif dari Bloom. Soal kategori mudah akan dikembangkan
berdasarkan tingkat kemampuan kognitif mengetahui dan
memahami. Soal kategori sedang dikembangkan dari tingkat
kemampuan menerapkan dan menganalisis. Sedangkan soal
berkategori sukar dikembangkan dari tingkat kemampuan
evaluasi atau mencipta. Persentase soal untuk masing-masing
tingkat kognitif taksonomi Bloom dirumuskan sebagai berikut,
30% untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, 30% untuk C5
dan C6.
LANDASAN TEORI

Soal pada kurikulum 2013 mengacu pada Higher order


thinking skills (HOTS) atau keterampilan berpikir
tingkat tinggi , yang merupakan bagian dari taksonomi
Bloom hasil revisi yang berupa kata kerja operasional
yang terdiri dari analyze (C4), evaluate (C5) dan create
(C6) yang dapat digunakan dalam penyusunan soal.
Selanjutnya standar kualitas soal adalah semua soal
harus realistis dan kuat. Realistis pada dasarnya adalah
penggunaan contoh nyata dan lingkungan yang dipahami
siswa untuk memperlancar proses pembelajaran.
LANDASAN TEORI

F. Soal-Soal Pada LKS Matematika


Pada penelitian ini peneliti menganalisis
pokok bahasan bangun ruang sisi datar pada
LKS Matematika kelas 8 semester 2 terbitan
sinar mandiri. Soal-soal pada pokok bahasan
bangun ruang sisi datar terbagi menjadi 4
kategori yaitu Penilaian Harian, Tugas
Mandiri, Uji Kompetensi, dan Perbaikan.
PENELITIAN RELEVAN

• Try Nur Fauzi Imadnudin (2015).”Analisis Tingkat Kognitif Soal


Apersepsi pada Buku Siswa Matematika SMP/MTs kelas VII kurikulum
2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom”. Pada penelitiannya persentase
tingkat kognitif pada buku siswa matematika SMP/MTs kelas VII
kurikulum 2013 terbitan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) pada tahun 2014 (Edisi Revisi) semester 1 terdiri dari 74
pertanyaan yaitu 8,17 % untuk C1; 63,26% untuk C2; 23,13% untuk C3;
2,72% untuk C4; 2,72% untuk C5 dan 0% untuk C6. Dan untuk
persentase tingkat kognitif pada buku siswa matematika SMP/MTs kelas
VII kurikulum 2013 terbitan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) pada tahun 2014 (Edisi Revisi) semester 2 terdiri 35
pertanyaan yaitu 5,72 % untuk C1; 28,56% untuk C2; 37,14% untuk C3;
17,14% untuk C4; 8,58% untuk C5 dan 2,86% untuk C6.
PENELITIAN RELEVAN

Puji Wibowo (2015). “Analisis Tingkat Kognitif


Latihan Soal Berdasakan Taksonomi Bloom pada Buku
Teks Matematika SMP Kelas VIII Kurikulum 2013”.
Menjelaskan pada buku teks matematika kelas VIII
semester 1 kurikulum 2013 tersebar dalam tingkat
proses kognitif mengingat(C1) sebesar 9,68%,
memahami C2 sebesar 43,55%, menerapkan C3
sebesar 38,71%, menganalisis C4 sebesar 4,84%,
mengevaluasi C5 sebesar 3,23% dan menciptakan C6
sebesar 0%.
PENELITIAN RELEVAN

Giani, Zulkardi, dan Cecil Hiltrimartin (2015). “Analisis Tingkat


Kognitif Soal-Soal pada Buku Teks Matematika Kelas VII
berdasarkan Taksonomi Bloom” . Pada penelitian ini didapatkan
hasil bahwa dari 155 butir soal pada buku BSE Matematika karya
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni pada Bab Persamaan dan
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel terdapat 3,23% soal dengan
tingkat C1, 30,97% untuk C2, 61,93% untuk C3, 3,87% untuk C4,
dan 0% untuk tingkat C5 dan C6. Berdasarkan hasil tersebut, soal
soal pada buku BSE Matematika karya Dewi Nuharini dan Tri
Wahyuni belum memenuhi proporsi soal ketercapaian kompetensi
dasar yaitu 30% untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, dan
30% untuk C5 dan C6.
KERANGKA PEMIKIRAN

.
BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah


penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
Dharma (2008 :40) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
terjadi saat sekarang. Menurut Siyoto & Sodik (2015: 27)
metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode
penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan.
PROSEDUR PENELITIAN

1. Mengidentifikasi soal-soal bab Bangun ruang sisi datar kelas VIII semester 2 buku
matematika terbitan Sinar Mandiri
2. Melakukan penyelesaian terhadap soal soal Bangun ruang sisi datar kelas VIII semester
2 buku matematika terbitan Sinar Mandiri
3. Mendeskripsikan setiap kemampuan kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal
tersebut.
4. Menggolongkan tingkat kognitif untuk masing masing kemampuan kognitif yang
muncul dalam penyelesaian soal tersebut berdasarkan indikator tingkat kognitif
taksonomi bloom revisi.
5. Menganalisis kategori uncak kemampuan kognitif
6. Menghitung jumlah soal untuk masing masing tingkat kognitif
7. Melakukan analisis persentase soal untuk masing masing tingkat kognitif
8. Kemudian, persentase tersebut dibandingkan dengan proporsi yang mendukung
pencapaian kompetensi dasar.
9. Menarik kesimpulan dan saran.
SUMBER DATA

• Sumber data dalam penelitian ini adalah soal-soal pada LKS


Matematika kelas VIII semester 2 terbitan Sinar Mandiri bab
Bangun ruang sisi datar.
• Judul LKS : Matematika kelas VIII semester 2
• Penerbit : Sinar Mandiri
• Profil Usaha Penerbit Buku Sinar Mandiri
• Nama : Sinar Mandiri
Alamat : Jetis Lor Rt. 03/VII Kedungan, Pedan Klaten
Telepon : (0272) 897854
Fax : (0272) 897854
Bisnis : Penerbit Buku
INSTRUMEN PENELITIAN

Sugiyono (2017: 305) menjelaskan dalam penelitian kualitatif,


yang menjadi instrumen penilaian atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif sebagai human
instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan seabgai sumber data, menilai kualitas data, analisis
data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya. Pada penelitian ini peneliti merupakan instrumen
utama. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar
klasifikasi ini berisi soal yang akan dianalisis, kategori tingkat
kognitif (C1-C6) dan alasan mengapa soal tersebut
dikategorikan dalam tingkatan kognitif tertentu.
INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam mengisi lembar klasifikasi, peneliti menggunakan Taksonoomi Bloom


revisi yang dikemukakan oleh Anderson dan Krathwohl (2001) berpedoman
pada tabel berikut:
Kategori dan Nama-nama Definisi
Proses Kognitif lain
1. MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang
1.1 Mengenali Mengidentifik Menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang
asi yang sesuai dengan pengetahuan tersebut.
1.2 Mengingat Mengambil Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka
kembali panjang
2.1 Mengklarifikasi, Mengubah satu bentuk gambaran menjadi bentuk lain
Menafsirkan Memparafrasakan,
Merepresentasi,
Menerjemahkan
2.2 Mengilustrasikan, Memberi Menemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prinsip
Mencontohka contoh
n
2.3 Mengategorikan, Menentukan sesuatu dalam satu kategori
Mengklasifika Mengelompokkan
sikan
2.4 Mengabstraksi, Mengabstraksi tema umum atau poin-poin pokok
Merangkum Menggeneralisasi
2.5 Menyarikan, Membuat kesimpulan logis dari informasi yang diterima
Menyimpulka Mengekstrapolasi,
n Menginterpolasi, Memprediksi
2.6 Mengontraskan, Memetakan, Menentukan hubungan antara dua ide, dua objek dan semacamnya
Membandingk Mencocokkan
an
2.7 Membuat model Membuat model sebab-akibat dalam sebuah sistem
Menjelaskan
3. MENGAPLIKASIKAN – Menerapkan atau menggunakan
suatu prosedur dalam keadaan tertentu
3.1 Melak Menerapkan suatu prosedur pada tugas
Mengeksekusi sanaka yang familier
n
3.2 Meng Menerapkan suatu prosedur pada tugas
Mengimpleme gunak yang tidak familier
ntasikan an
1. MENGANALISIS – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan
menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antar bagian-bagian
tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
4.1 Menyendirikan, Memilah, Membedakan bagian materi pelajaran yang relevan dari
Membed Memfokuskan, Memilih yang tidak relevan, bagian yang penting dari yang tidak
akan penting.
4.2 Menemukan koherensi, Menentukan bagaimana elemen-elemen bekerja atau
Mengorg Memadukan, Membuat berfungsi dalam sebuah struktur
anisasi garis besar,
Mendeskripsikan peran,
Menstrukturkan
4.3 Mendekonstruksi Menentukan sudut pandang, bias, nilai, atau maksud
Mengatri dibaik materi pelajaran
busikan
5. MENGEVALUASI – Mengambil keputusan berdasarkaan kriteria
dan/atau standar
5.1 Mengoordinasi, Menemukan inkonsistensi atau kesalahan
Memeriksa Mendeteksi, dalam suatu proses atau produk; menentukan
Memonitor, apakah suatu proses atau produk memiliki
Menguji konsistensi internal; menemukan efektivitas
suatu prosedur yang sedang dipraktikkan.
5.2 Menilai Menemukan inkonsistensi anatara suatu
Mengkritik produk dan kriteria eksternal; menentukan
apakah suatu produk memiliki konsistensi
eksternal; menemukan ketepatan suatu
prosedur untuk menyelesaikan masalah.
6.MENCIPTA – Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang
orisinal
6.1 Merumuskan Membuat Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkan
hipotesis kriteria
6.2 Merencanakan Mendesain Merencanakan prosedur untuk
menyelesaikan suatu tugas
6.3 Memproduksi Mengkontr Menciptakan suatu produk
uksi
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

• Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang


digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi
adalah cara mengumpulkan data melalui buku-buku, teori,
dalil, arsip dan lain lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan dalam penelitian deskriftif kualitatif untuk
mendapat gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu
media tertulis dan dokumen lainnya. Pada penelitian ini
dokumen yang dipakai berupa soal-soal pada LKS Matematika
kelas VIII semester 2 terbitan Sinar Mandiri bab Bangun ruang
sisi datar.
TEKNIK ANALISIS DATA

• Penelitian ini menitikberatkan pada bagaimana mengetahui


kategori tingkatan soal sesuai dengan Taksonomi Bloom pada
LKS pelajaran matematika. Kemudian menghitung persentase
pada setiap tingkatan Taksonomi Bloom. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini berupa angka-angka yang merupakan
hasil perhitungan melalui suatu proses untuk mendapatkan
persentase. Menurut Siyoto & Sodik (2015: 124-127) Analisis
data kualitatif berkaitan dengan data berupa kata atau kaliamat
yang dihasilkan dari objek penelitian serta berkaitan dengan
kejadian yang melingkupi sebuah objek penelitian.
• 
Analisis data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analsis soal mengacu pada tabel berdasarkan tabel taksonomi bloom
revisi
2. Mengklasifikasikan soal berdasarkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom
Revisi
3. Menghitung persentase tingkat proses kognitif berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi dengan menggunakan rumus berikut :
Pi =
• Pi = Persentase banyaknya soal yang terkategorikan berdasarkan tingkat
kognitif Taksonomi Bloom Revisi
• Ni = jumlah soal pertingkat (i = C1, C2, C3, C4, C5, C6) yang
terkategorikan berdasarkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom Revisi
Apabila terdapat soal yang ketika dianalisis ternyata terklasifikasikan sebagai
C2 dan C4, maka soal tersebut akan dimasukan dalam kategori C4. Karena
C4 berada pada tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan C2.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL

Soal-soal pada bab bangun ruang sisi datar terbagi menjadi


Penilaian Harian terdiri dari 5 soal, Tugas Mandiri terdiri dari 2
soal, Uji Kompetensi terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 15
soal uraian dan Perbaikan terdiri dari 5 soal. Berikut ini
merupakan rekaptulasi hasil analisis soal matematika pada LKS
matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri
berdasarkan taksonomi bloom revisi
Nomor Soal
Persentas

Tingkat Kognitif Penilaian UK UK Perbaika Jumlah e


Tugas Mandiri UK II
Harian I III n N = 42

C1 1
- - - - - 1 2,381 %
(Mengingat)

C2 2 1,8
- - - - 3 7,143 %
(Memahami)

C3 1,2,3,4,5 2,3,5,6,9,10 1,3,6,7,8,9, 1,2


- - 23 54,762 %
(Mengaplikasikan) ,11,14,15 10

C4 4,7,12,13 2,4,5 3,4,5 1,2,3,4,5


- - 15 35,7143 %
(Menganalisis)

C5
- - - - - - 0 0%
(Mengevaluasi)

C6
- - - - - - 0 0%
(Mencipta)

Jumlah 5 2 15 10 5 5 42 100%
Soal dengan kategori C1-Mengingat terdapat pada soal Tugas
mandiri nomor 1, dengan proses kognitif “Menamai”. Adapun
soal-soal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini
 
 

 
 


Gambar 4.1 Soal Kategori C1
Analisis :
Pada soal tersebut peserta didik disajikan prisma segi lima , soal
ini mengarahkan peserta didik untuk mengingat unsur-unsur
prisma. Sebelum menyelesaikan soal ini peserta didik perlu
mengingat (C1) mana yang menjadi rusuk, diagonal sisi dan
diagonal ruang. Kemudian peserta didik dapat “menamai” mana
saja yang menjadi rusuk, diagonal sisi , dan diagonal ruang. Jadi
soal ini termasuk kategori C1.
Soal dengan Kategori C2-Memahami Terdapat pada soal Tugas
mandiri nomor 2 dan Uji Kompetensi I nomor 1 dan 8, dengan
proses kognitif “Menafsirkan”. Adapun contoh soal l tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Soal Kategori C2


 
Analisis :
Pada soal ini peserta didik disajikan prisma tegak segi enam
ABCDEF.GHIJKL yang tidak diketahui titik sudutnya, pasangan
rusuk yang saling sejajar dan sisi yang sejajar. Agar peserta
didik dapat menjawab soal dengan benar. Peserta didik perlu
mengingat (C1) unsur-unsur prisma mana yang termasuk titik
sudut, rusuk, dan sisi. Kemudian peserta didik perlu menafsirkan
(C2) mana yang termasuk titik sudut, pasangan rusuk sejajar,
dan sisi sejajar. Peserta didik perlu mengamati gambar prisma
tegak ABCDEF.GHIJKL terlebih dahulu, kemudian mereka
dapat menentukan titik sudut,rusuk yang saling sejajar ,dan sisi
yang sejajar dan saling kongruen dari prisma tersebut. Karena
C2 berada pada tingkat yang lebih tinggi dari C1. Maka soal ini
termasuk dalam kategori C2
Soal dengan Kategori C3 Mengaplikasikan Terdapat pada soal
Penilaian Harianan, Uji Kompetensi I, Uji Kompetensi II, Uji
Kompetensi III . Dengan proses kognitif “Menerapkan”.
Adapun contoh soal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3
berikut ini.

Gambar 4.3 Soal Kategori C3


Analisis :
Pada soal ini peserta didik diminta untuk menemukan panjang
diagonal ruang balok yang diketahui panjang dan lebarnya saja.
Agar dapat menjawab soal dengan benar peserta didik perlu
mengingat (C1) dan memahami (C2) rumus dari diagonal ruang
balok . Peserta didik perlu menerapkan (C3) konsep yang
mereka ketahui tentang panjang diagonal ruang balok, dengan
cara menjumlahkan pengakaran panjang,lebar dan tinggi balok
yang dikuadratkan . Soal ini termasuk kategori C3 Karena C3
berada ditingkat lebih tinggi dari C1 dan C2 .
• Soal dengan Kategori C4-Menganalisis Terdapat pada soal Uji
Kompetensi I, Uji Kompetensi II, Uji Kompetensi III dan
Perbaikan . Dengan proses kognitif “Mengaitkan”. Adapun
contoh soal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Soal Kategori C4


Analisis :
Soal ini menuntut peserta didik untuk menemukan selisih
volume kedua kubus, namun hanya diketahui selisih panjang
rusuk dan selisih luas sisi kedua kubus saja. Agar dapat
menjawab soal dengan benar , pada soal ini peserta didik perlu
menerapkan (C3) konsep yang mereka ketahui tentang kubus.
Karena diketahui selisih rusuk 1 dan rusuk 2 adalah 3dm,
Peserta didik dapat menuliskan selisih kedua rusuk tersebut
dengan r1 – r2 = 3 dm.Kemudian peserta didik perlu
menganalisis (C4) soal untuk memecahkan masalah yang
disajikan. Karena diketahui selisih luas maka peserta didik perlu
menuliskan rumus luas kubus. Perserta didik perlu mengaitkan
rumus luas sisi kubus 1 dan rumus luas sisi kubus 2 dengan
selisih luas sisi kedua kubus. Karena C4 berada ditingkat lebih
tinggi dibandingkan C3 maka soal ini termasuk kategori C4.
Soal-soal pokok bahasan bangun rang
sisi datar pada LKS Matematika kelas 8
semester 2 terbitan sinar mandiri
.Kategori C5 dan C6 tidak ada sama
sekali
PEMBAHASAN

Dari hasil dapat dilihat kriteria soal pada LKS ini tidak memenuhi
kompetensi kurikulum 2013 yaitu soal berdasarkan HOTS. Soal-
soal HOTS masuk kedalam kategori C4,C5 dan C6. Sedangkan
pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri
soal-soal pada pokok bahasan bangun ruang datar kebanyakan
memuat kategori C3 dan C4. Dari Persentase pada Tabel 4.1
dapat kita lihat kategori C5 dan C6 tidak ada sama sekali padahal
C5 dan C6 merupakan soal kategori HOTS. Soal-soal pada LKS
matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri tidak
memenuhi persentase tingkat kognitif ideal, karena pada
taksonomi bloom persentasenya dirumuskan sebagai berikut, 30%
untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, 30% untuk C5 dan C6.
Berikut ini merupakan analisis soal berdasarkan kategori soal yang disusun
pada LKS matematika kelas 8 semester 2 terbitan sinar mandiri.
1. Penilaian Harian
Soal penilaian harian terdiri dari 5 soal , Pada setiap soal memuat C1
(Mengingat) dan C2 (Memahami) akan tetapi semua soal termasuk kedalam
kategori C3 (Mengaplikasikan). Hal tersebut dikarenakan sebelum
menyelesaikan soal peserta didik harus mengingat dan memahami tentang
kubus dan balok. Setelah itu peserta didik menerapkan konsep mencari
volume, luas ,dan tinggi kubus atau balok. Hal ini bisa jadi karena soal
dengan tingkat kognitif C1 dan C2 terlalu mudah sehingga tidak dimunculkan
dalam soal penilaian harian. Didukung dengan pernyataan (Binethara, 2017)
bahwa tingkat kognitif C1 lebih mudah dikerjakan oleh guru dan siswa serta
dapat menyebabkan kemampuan siswa untuk membuat hal baru akan menjadi
rendah. Menurut peneliti semua soal pada penilaian harian termasuk kedalam
C3 dikarenakan peserta didik sudah pernah mempelajari tentang kubus dan
balok sebelumnya.
 
2. Tugas Mandiri
Pada Tugas Mandiri soal terdiri dari 2 soal
dengan kategori C1 dan C2 .Soal nomor 1
termasuk dalam kategori C1 karena peserta
didik diminta untuk menamai Rusuk,
diagonal sisi, dan diagonal ruang prisma
segi lima. Sedangkan soal nomor 2 peserta
didik diminta menafsirkan pasangan rusuk
yang saling sejajar,sisi prisma yang sejajar
dan kongruen.
3. Uji Kompetensi
Uji Kompetensi dibagi menajdi 3 bagian. Pada Uji kompetensi I merupakan
soal pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal . Dari 15 soal itu tingkat
kognitifnya terbagi menjadi C2,C3 dan C4. Tingkat kongnitif C2 terdapat
pada soal nomor 1 dan 8 dengan proses kognitif “Menafsirkan”,namun pada
soal lainnya hanya mencakup C2 . Soal dengan tingkat kognitif C3 terdiri
dari 9 soal yang terdapat pada soal nomor 2,3,5,6,9,10,11,14 dan 15 , Proses
kognitif pada tiap soal adalah “menerapkan”. Untuk menyelesaikan soal
yang disajikan peserta didik harus menerapkan konsep-konsep yang mereka
ketahui tentang bangun ruang sisi datar. Sedangkan untuk C4 terdiri dari 4
soal yang terdapat pada soal 4,7,12 dan 13. Proses kognitif pada soal ini
adalah “ Mengaitkan”. Peserta ddiik mengaitkan konsep-konsep yang
berhubungan dengan masalah pada soal. Dalam penelitian yang dilakukan
(Hua Lan & Lan Chern, 2010) mengungkapkan bahwa tingkat kognitif
C5 / mengevaluasi dan C6 atau mencipta cukup sulit diuji cobakan dalam
soal-soal yang berupa pilihan ganda, disebabkan karena kedua tingkat
kognitif ini mengarah kepada kemampuan-kemampuan kreatif.
Soal pada Uji Kompetensi II terdiri dari 10
soal, soal-soal ini terbagi menjadi kategori
C3 yang terdiri dari 7 soal (nomor
1,3,6,7,8,9,10) dan kategori C4 yang
terdiri dari 3 soal (nomor 2,4 dan 5). Sama
seperti Uji Kompetensi III terdiri dari 5
soal yang terbagi menjadi kategori C3
terdiri dari 2 soal (nomor 1 dan 2) dan
kategori C4 terdiri dari 3 soal (nomor
3,4,5).
4. Perbaikan
Soal perbaikan terdiri dari 5 soal ,dari
setiap soal semuanya masuk kedalam
kategori C4. Pada setiap soal peserta didik
perlu mengaitkan tiap point pertanyaan
yang disajikan. Menurut peneliti paada
perbaikan setiap termasuk dalam C4 hal itu
dikarenakan peserta didik diharapkan
sudah mampu menyelesaikan soal yang
berkaitan dengan bangun ruang sisi datar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN

Proses kognitif pada soal LKS matematika kelas 8 semester 2


terbitan sinar mandiri bab bangun ruang sisi datar. Proses
kognitif “ Menamai” yang termasuk dalam kategori C1
(mengingat) ada sebanyak 1 soal . Proses kognitif “
Menafsirkan” yang termasuk dalam kategori C2 (memahami)
ada sebanyak 3 soal. Proses kognitif “ Menerapkan” yang
termasuk dalam kategori C3 (mengaplikasikan) ada sebanyak 23
soal. Proses kognitif “ Mengaitkan” yang termasuk dalam
kategori C4 (menganalisis) ada sebanyak 15 soal.
KESIMPULAN

Persentase untuk kategori C1 (Mengingat) sebesar 2,381 %,


kategori C2 (Memahami) sebesar 7,143 %, kategori C3
(Mengaplikasikan) sebesar 54,762 %, kategori C4
(Menganalsis) sebesar 35,7143 %, kategori C5 (Mengevaluasi)
sebesar 0 %, kategori C6 (Mencipta) sebesar 0%. Dari
persentase dapat dilihat soal pada LKS ini belum sesuai dengan
kompetensi kurikulum 2013 yaitu kompetensi berpikir tingkat
tinggi (HOTS), yang mencankup tingkat kognitif C4,C5, dan
C6.
SARAN

Pada penelitian ini peneliti hanya menganalsisis 1 pokok


bahasan saja , untuk peneliti lain bisa ditambahkan lagi beberapa
pokok bahasan agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai