Anda di halaman 1dari 13

APPLICATION 3.

Brand Loyalty
Kelompok I
1. Ahmad Wahyu Hidayat
2. Andika Arisandi
3. Arief Vigorous
4. Arief Rahman
5. Titik Minarti
Brand Loyalty
• Kebiasaan belanja seseorang tidak mudah berubah
• Karena dalam pembelian, seseorang biasanya melakukan
evaluasi pada pemakaian produk tertentu sehingga
menggunakanya dalam jangka panjang
• Hal ini berkembang menjadi loyalitas pada suatu produk
• Loyalitas produk ini mengurangi kemungkinan substitusi
barang.
Brand Loyalty: Automobile
• Di Amerika Serikat kompetisi antara mobil buatan Jepang dan
buatan Amerika, telah terjadi sejak tahun 1970.
• Sebelum tahun 1980-an, orang Amerika menunjukkan
kesetiaan yang cukup besar, pada brand lokal, mereka selalu
mengulangi membeli brand yang sama pada pembelian
berikutnya
• Namun tahun 1980 masyarakat Amerika mulai bergeser loyal
terhadap produk Jepang, karena harga dan kualitas.
• Harga nya relatif lebih murah, namun tetap mendapat kualitas
produk yang baik.
• Hal ini membuat konsumen Amerika mulai beralih loyal pada
produk Jepang.
• Bahkan produsen mobil Amerika, harus menurunkan harga
produknya hingga $1.600 jika ingin masyarakat kembali
membeli produknya.
Brand Lotalty: Indonesia Automobile

Sumber: iNews.id
Licensing of Brand Names
• Keunggulan loyalitas brand ini juga dimanfaatkan untuk brang
maupun pihak lain.
• Kepopuleran suatu brand membuka kerja sama dengan brand
lain untuk membeli lisensi brand agar dapat digunakan pada
produk mereka.
• Salah satu contohnya logo merek Coca Cola, Mickey Mouse
sering kita temukan pada produk-produk fashion tertentu yang
bekerja sama dengan mereka.
Coca Cola In colaboration
Mickey Mouse In Colaboration
Overcoming Brand Loyalty
• Salah satu cara untuk mengatasi band loyalty, para produsen
baru harus keputusan “switching cost”.
• Penurunan harga adalah salah satu switching cost yang dapat
diambil produsen untuk mengalihkan para loyal mencoba brand
mereka.
• Selain penurunan harga, iklan besar-besaran produk baru juga
dapat ditempuh.
TO THINK ABOUT
1. Apakah kecepatan mengikis perbedaan harga Brand Loyalty
tergantung pada frekuensi penggunaan produk yang dibeli?
Mengapa mungkin ada perbedaan antara elastisitas harga jangka
pendek dan jangka panjang menjadi jauh lebih besar untuk
merek mobil daripada merek pasta gigi?
1. To think about
Jadi, semakin tinggi permintaan maka akan mempengaruhi perubahan harga , artinya jika
frekuensi penggunaan produk meningkat, maka akan menaikkan tingkat permintaan akan
barang tersebut.
Faktor waktu adalah salah satu yang mempengaruhi elastisitas harga, namun untuk melihat
perbedaan elastisitas jangka panjang dan pendek pada produk pasta gigi dan merek mobil,
menurut kelompok kami, tidak terjadi perbedaan yang signifikan, karena perbedaan frekuensi
penggunaan produk.
Produk pasta gigi, lebih sering dibeli konsumen misalnya 2pcs per bulan serta banyak produk
substitusi, karena frekuensi yang cukup tinggi membuat harga pasta gigi menjadi inelastis
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sedangkan untuk mobil, yang pada umumnya dikonsumsi dalam
jangka waktu yang panjang. Efek substitusi dan elastisitas harga akan
semakin besar dengan jangka waktu yang lebih lama orang mengubah
perilaku mereka.
TO THINK ABOUT
2. Mengapa orang membeli produk berlisensi padahal mereka
bisa mungkin membeli merek generik dengan harga yang jauh
lebih rendah?
Apakah pengamatan bahwa orang membayar 50 persen lebih
tinggi Sepatu golf Nike didukung oleh Tiger Woods daripada yang
identik pesaing tanpa nama melanggar asumsi pemaksimalan
utilitas?
2. To think about
• Orang membeli produk berlisensi, karena hal ini terkait dengan
preferensi konsumen dan harapan mereka , bahwa dengan
membeli produk berlisensi akan mendapatkan kepuasan atau
utilitas yang lebih dibandingkan produk generik.
• Hal tersebut tidak melanggar asumsi pemaksimalan utilitas,
karena dengan kemampuan yang dimilikinya untuk
mendapatkan kepuasan yang diharapkan, konsumen rela
mengeluarkan lebih banyak uang.

Anda mungkin juga menyukai