Desain 5 Museum Print
Desain 5 Museum Print
MUSEUM BUDAYA
Arsitektur cultural
KONTEKS TUGAS PERANCANGAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman sekarang ini
dengan berbagai kemajuan teknologi Sarana Informasi, Peletarian Peninggalan Kuno, Tempak wisata
haruslah diiringi dengan penambahan dan Rekreasi
fasilitas penunjang pendidikan seperti Kesadaran masyarakat tentang pentingnya Museum
Museum yakni sebagai : membuat Museum pada zaman ini kurang diminati
ataupun di apresiasi.
MAKSUD
Merangcang bangunan penunjang fasilitas pendidikan di
Kota Manado yang menarik serta edukatif dan terencana
dengan baik.
TUJUAN
• Mendesain bangunan penunjang fasilitas pendidikan yang berfungsi
penuh.
• Mendesain exterior serta interior bangunan penunjang fasilitas
pendidikan yang menarik.
PENGERTIAN OBJEK RANCANGAN
PENGERTIAN MUSEUM
Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu “museum” (“musea”). Aslinya dari bahasa Yunani
mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani), dan
merupakan bangunan tempat pendididkan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada
perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.2 (WIKIPEDIA)
ENSIKLOPEDIA NASIONAL INDONESIA
Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum
yang memepelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian, rekreasi, dan memberikan
tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan “tidak nyata tentang lingkungannya kepada Masyarakat.
ICOM (International Council of Museum)
“Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat,
terbuka untuk umum, memperoleh,mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang
pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.
PENGERTIAN SENI
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam. Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan
kenyataan. (WIKIPEDIA)
PENGERTIAN MUSEUM SENI
Museum Seni atau Galeri Seni merupakan sebuah bangunan atau ruang kosong yang ditujukan
untuk pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa. Museum seni dapat
berupa publik atau privat, yang membedakan adalah kepemilikan benda koleksinya. (WIKIPEDIA)
TIPOLOGI KULTURAL
1592
1471 1506
Royal Armouries Museums
Capitoline Museums Vatican Museums Memiliki ciri jendela gabungan
Memiliki 3 bangunan utama Memiliki ciri utama jendela antar bentuk persegi dan lingkaran
dengan ciri khas jendela persegi dengan atap datar. dan profil atap khas kerajaan zaman
persegi, atap datar dan dulu.
dinding tebal. Rumphius Museums
Uffizi Gallery
Yinchuan Museum
Memiliki ciri utama jendela Salah satu museum tertua
Berciri khas modern dengan
persegi dengan atap datar dan di indonesia.
lekukuan bangunan yang
ornamen patung.
bervariasi.
SEJARAH
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, PERKEMBANGAN
tepatnya MUSEUM
tanggal 24 April, pada saat DI INDONESIA
pembentukan Bataviaasch
Cikalvan bakal museum ini
Genootschap lahir tahun 1778,
Kunsten en Wetenschappen. tepatnya
J.C.M. Radermacher, ketua tanggal 24
perkumpulan,April, pada sebuah
menyumbang saat
pembentukan Bataviaasch
gedung yang bertempat di Genootschap van Kunsten
Jalan Kalibesar beserta denganenkoleksi
Wetenschappen. J.C.M. Radermacher,
buku dan benda-benda ketua
budaya yang nanti
perkumpulan, menyumbang
menjadi dasar untuk sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan
pendirian museum.
koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
Perkembangan Museum dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan teknologi dan budaya
serta adat dimana Museum tersebut di bangun.
TIPOLOGI FUNGSI
FUNGSI KURATORIAL (Curatorial )
yaitu sebagai pengetahuan atau pemahaman tentang benda-benda/obyek atau dapat disebut artefak
yang menjadi koleksi dari museum atau lembaga tersebut.
LATAR BELAKANG
(MAKSUD, TUJUAN DLL)
PROSES DESAIN
SKEMATIK POLA PIKIR GENERASI II
KAJIAN TEMA
(WAJIB & PILIHAN)
STUDI KOMPARASI
PROSES DESAIN
PROSES DESAIN GENERASI ll. MENGETAHUI DENGAN PASTI HAL YANG MELATAR BELAKANGI
HADIRNYA SUATU OBJEK DESAIN. SEHINGGA OBJEK DESAIN HADIR KARNA MEMANG DIANGGAP TEPAT
DALAM MENJAWAB ISU PERMASALAHAN YANG DI KEMUKAKAN DARI INDENTIFIKASI LATAR BELAKANG
DARI PERMASALAHAN MAKA AKAN MUNCUL GAGASAN YANG TERDIRI DARI 3 ASPEK YAITU, OBJEK
RANCANGAN, TEMA PERANCANG, SERTA LOKASI. DENGAN TAHAPAN :
1. MEMAHAMI DAN MENGKAJI PEMAHAMAN DAN PEMAKNAAN DARI OBJEK LEWAT STUDI TIPOLOGI DAN
KOMPARASI
2. MEMAHAMI DAN MENKAJI TEMA PERANCANGAN YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN STUDU
KOMPARASI
KAJIAN TEMA “CULTURAL SYMBOLIZATION”
BEHAVIOUR MODIFIER (FUNGSI PEMBENTUK PERILAKU)
DALAM KAJIAN PERILAKU INI ARSITEKTUR ATAU BANGUNAN HARUS BERFUNGSI
SEBAGAI PEMBENTUK PERILAKU. DALAM TAUTAN INI DIYAKINI, BAHWA SETIAP
OLAHAN DALAM SETIAP BENTUKAN ARSITEKTUR PADA GILIRANNYA AKAN MAMPU
MEMODIFIKASI, MEMBENTUK BAHKAN MEMANIPULASI TINGKAH SESEORANG YANG
SECARA AKTIF BERINTERAKSI DENGAN BENTUKAN ARSITEKTUR TERSEBUT. BEHAVIOR
MODIFIER ARTINYA ADALAH PENGUBAH PERILAKU. BANGUNAN DIPANDANG PERLU
UNTUK BISA MENGUBAH PERILAKU SESEORANG DI DALAMNYA. OLEH KARENA ITU
PERLU DESAIN RUANGAN INTERIOR YANG BISA MEMPENGARUHI PERUBAHAN
PERILAKU SESEORANG. PENGUBAH PERILAKU INI BISA DILAKUKAN DENGAN
CULTURE SYMBOLIC MENCIPTAKAN BENDA-BENDA INTERIOR TERTENTU YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
SESEORANG.
BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN BERASAL DARI BAHASA SANSKERTA YAITU BUDDHAYAH, YANG MERUPAKAN BENTUK JAMAK
DARI BUDDHI (BUDI ATAU AKAL) DIARTIKAN SEBAGAI HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN BUDI, DAN AKAL MANUSIA.
DALAM BAHASA INGGRIS, KEBUDAYAAN DISEBUT CULTURE, YANG BERASAL DARI KATA LATIN COLERE, YAITU MENGOLAH
ATAU MENGERJAKAN. BISA DIARTIKAN JUGA SEBAGAI MENGOLAH TANAH ATAU BERTANI. KATA CULTURE JUGA KADANG
DITERJEMAHKAN SEBAGAISIMBOL BERASAL
"KULTUR" DALAMDARI KATA
BAHASA DALAM BAHASA : YUNANI SYMBALLO YANG
INDONESIA.(SUMBER ARTINYA MELEMPAR
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya).
BERSAMA-SAMA, MELEMPAR ATAU MELETAKKAN BERSAMA-SAMA DALAM SATU IDE ATAU GAGASAN
OBJEK YANG KELIHATAN, SEHINGGA OBJEK TERSEBUT MEWAKILI GAGASAN. SIMBOL DAPAT
MENGANTARKAN SESEORANG KE DALAM GAGASAN MASA DEPAN MAUPUN MASA LALU. [1] SIMBOL
DIWUJUDKAN DALAM GAMBAR, BENTUK, GERAKAN, ATAU BENDA YANG MEWAKILI SUATU GAGASAN.
( SUMBER : HTTPS://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/SIMBOL)
BUDAYA SIMBOLIK ADALAH KEMAMPUAN UNTUK
BELAJAR DAN MENTRANSMISIKAN TRADISI
PERILAKU DARI SATU GENERASI KE GENERASI
BERIKUTNYA DENGAN PENEMUAN HAL-HAL YANG
ADA SEPENUHNYA DI DUNIA SIMBOLIS. BUDAYA
SIMBOLIS ADALAH WILAYAH BUDAYA YANG
DIBANGUN DAN DIHUNI SECARA UNIK OLEH HOMO
SAPIENS DAN DIBEDAKAN DARI BUDAYA BIASA,
YANG DIMILIKI BANYAK HEWAN LAINNYA.
KAJIAN TEMA PILIHAN
ARSITEKTUR
METAFORA
Metafora merupakan salah satu Tema yang bisa digunakan dalam pencapaian ide bentuk dalam
arsitektur. Cara pencapaiannya adalah dengan mengumpamakan sesuatu sebagai sesuatu yang lain.
Ada tiga cara dalam pencapaiannya, yaitu:
-secara literatur atau jelas dan berangkat dari visual
-secara tersembunyi dan berangkat dari konsep yang disebut dengan intangible metaphor.
-dan dengan cara keduanya yang di sebut dengan combine metaphor.
Kategori mana yang akan dipilih oleh arsitek tergantung pada keinginan arsitek apakah dia ingin
karyanya mudah dibaca atau tidak. Dalam mengumpamakan sesuatu ke dalam arsitektur,seorang arsitek
bisa mengambil sifat-sifat non fisik atau fisik atau keduanya dari sesuatu yang lain itu kedalam arsitektur.
Bagaimana cara menerapkan sifat-sifat benda lain kedalam arsitektur tergantung bagaimana arsitek
menginter pretasi benda tersebut.
KAJIAN TEMA PILIHAN
ARSITEKTUR
METAFORA
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan
untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan perbandingan.
Metafora berasal dari bahasa latin, yaitu “Methapherein” yang terdiri
dari 2 buah kata yaitu “metha”yang berarti setelah, melawati dan
“pherein” yang berarti membawa. Secara etimologis diartikan sebagai
pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. Pada awal
tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan
bahasa, menurut Charles Jenks dalam bukunya “The Language of
Post Modern” dimana Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa,
antara lain dengan cara metafora.
THE CONTEMPORARY JEWISH MUSEUM DIDIRIKAN PADA TAHUN 1984, MEMULAI SEBUAH PAMERAN DAN
PROGRAM PENDIDIKAN YANG MENGEKSPLORASI PERSPEKTIF KONTEMPORER TENTANG SEJARAH,
BUDAYA, SENI DAN GAGASAN YAHUDI.
MUSEUM INI BERTEMPAT DI SEBUAH BANGUNAN TAHUN 1881 YANG BERFUNGSI SEBAGAI GARDU INDUK.
PERPANJANGAN STRUKTUR INI, SEBUAH VOLUME BARU YANG MELENGKAPI PERAKITAN DITAMBAHKAN.
KARYA ITU DIPIMPIN OLEH ARSITEK DANIEL LIBESKIND.
BANGUNAN BARU, DENGAN 5.853M2, MEMILIKI MISI UNTUK MENJADI PUSAT YANG SEMARAK UNTUK
MELIBATKAN PENONTON DARI SEGALA USIA DENGAN BUDAYA YAHUDI DAN SANGAT MENINGKATKAN
RUANG MUSEUM UNTUK PAMERAN DAN PROGRAM INOVATIF DALAM PERTUNJUKAN VISUAL,
PERTUNJUKAN, SENI DAN MEDIA.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK
STRUKTUR
KUBUS MIRING
Inilah simbol hubungan yang akan dibangun Libeskind antara
arsitektur lama dan baru, dan merupakan lambang pengembangan
Yerba Buena.
Struktur yang ada pada abad kesembilan belas, dipugar dan
direnovasi. Proyek Libeskind mempertahankan atmosfer dan ciri khas
dari stasiun bersejarah, seperti fasad batu bata dan terra cotta yang
dilapisi. Di sisi lain, permukaan terlampir ditandai oleh panel baja
biru "kulit" yang memiliki struktur garis.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK
TIPOLOGI GEOMETRI
LT 1 LT 2
Desain
Desain bangunan
bangunan Studio
Studio Libeskind
Libeskind berdasarkan
berdasarkan ungkapan
ungkapan Ibrani
Ibrani "l'chaim"
"l'chaim" yang
yang berarti
berarti "hidup",
"hidup", terdiri
terdiri dari
dari dua
dua
huruf
huruf "chet" dan "yud", yang berkaitan dengan hubungannya dengan peran yang dimainkan gardu pemulihan kota
"chet" dan "yud", yang berkaitan dengan hubungannya dengan peran yang dimainkan gardu pemulihan kota
setelah gempa 1906 dan misi museum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum
setelah gempa 1906 dan misi museum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum Yahudi. Yahudi.
Dalam
Dalam tradisi
tradisi Ibrani,
Ibrani, surat-surat
surat-surat itu
itu bukan
bukan sekadar
sekadar tanda,
tanda, namun
namun merupakan
merupakan bagian
bagian integral
integral dari
dari proyek
proyek ini,
ini, peserta
peserta
dalam
dalam sejarah yang menciptakan "chet" menawarkan kontinuitas ruang yang komprehensif untuk pameran dan
sejarah yang menciptakan "chet" menawarkan kontinuitas ruang yang komprehensif untuk pameran dan
pendidikan,
pendidikan, dan bagian "yud" dengan 36 Jendela, berfungsi sebagai ruang khusus untuk pameran, pertunjukan dan
dan bagian "yud" dengan 36 Jendela, berfungsi sebagai ruang khusus untuk pameran, pertunjukan dan
acara.
acara.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK
Lantai galeri dirancang sebagai ruang industri besar, dengan lantai semen dan tidak ada
langit-langit, dengan struktur terbuka. Ruang ini memberi penonton visual melalui
jendela besar di dinding luar yang berfungsi sebagai penghubung di ruang publik. Pada
gilirannya, jendela ini menawarkan hubungan langsung dengan orang-orang yang lewat
di dalam museum, sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kota.
Lantai pertama menampung ruang galeri pameran besar untuk acara khusus dan kantor
administrasi. Di ruang bawah tanah adalah tempat penyimpanan dan area yang
disediakan untuk pemasangan listrik dan mekanik.
Ruang serbaguna dirancang untuk memungkinkan fleksibilitas yang besar, ruang yang
tidak terstruktur. Sangat cocok berfungsi sebagai bioskop, video, teater, ceramah,
bacaan, dan lain-lain. Ini memiliki sistem tempat duduk yang dapat dibuka yang
memungkinkan mengaturnya dengan cara yang berbeda.
ARAH KE AIRMADIDI
ARAH KE TOMOHON
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
TONDANO TIMUR TONDANO TIMUR
TOTAL SKORING 30 25
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI ALTERNATIF SITE
Alternatif 1 Alternatif 2
NO KONDISI SITE
ALTERNATIF 1 BOBOT (A) Nilai B (AxB) Nilai (AxB)
B
TONDANO TIMUR, JALAN ABDURRAHMAN
Arahan RT RW 3
SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA 1 Keseuaian Peruntukan Lahan (Land Use)
3 9 3 9
TONDANO UTARA, MINAHASA. dalam rencana tata ruang Kota Manado
BERBATASAN DENGAN JALAN Kondisi Tapak 3
ABDURRAHMAN DI SEBELAH SELATAN,
PERKEBUNAN DISEBELAH BARAT DAN • Potensi View 5 15 5 15
UTARA DAN PERUMAHAN WARGA • Luasan dan Bentuk tapak 5 15 5 15
DISEBELAH TIMUR • Topografi yang Menarik 3 9 3 9
• Status tapak 4 12 4 12
2 • Kondisi tanah 3 9 3 9
ALTERNATIF 2 • Penduduk & Budaya 5 15 5 15
TONDANO TIMUR, JALAN KAMPUNG JAWA • Vegetasi 4 12 3 9
• Hidrologi & Drainase 4 12 3 9
• Kebisingan 4 12 4 12
SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA • Sirkulasi pada Tapak 4 12 3 9
TONDANO UTARA, MINAHASA.
BERBATASAN DENGAN PERKEBUNAN DI Klimatologi 2
SEBELAH SELATAN DAN BARAT,
• Orientasi Matahari 5 10 4 8
PEMUKIMAN WARGA DI SEBELAH 3 • Angin 4 8 4 8
UTARA DAN JALAN KAMPUNG JAWA • Iklim 5 10 5 10
DISEBELAH TIMUR • Curah Hujan 5 10 5 10
Infrastuktur (Utilitas) 3
PARAMETER
1 5 10 • Jalan 4 12 4 12
4 • Listrik 5 15 4 15
• Telepon 5 15 4 12
TIDAK SESUAI CUKUP SESUAI SANGAT SESUAI • Saluran Air Bersih 4 12 5 15
• Saluran Air Kotor 4 12 5 15
Aksesibilitas 3
4 12 4 12
SITE TERPILIH 5 • Kendaraan Umum atau pribadi
12
• Jarak dari Bandara 3 9 4
ALTERNATIF 1 • Jarak dari Pusat Kota
5 15 5 15
TOTAL 273 264
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI
ALTERNATIF 1
TONDANO TIMUR, JALAN ABDURRAHMAN
SITE TERPILIH
15 0
50
- AKSESIBILITAS
7 menit dari RSU Dr. Sam Ratulangi, 12 menit dari Polres
Minahasa, 15 menit dari Stadion Maesa dan Angkutan umum
50
melewati Lokasi ini (Jalan Abdurrahman)
- PROSPEK KEDEPAN
lokasi ini memiliki prospek kedepan yang baik sesuai dengan 95 115
rencana tata Minahasa
- UTILITAS SEKITAR
Mempunyai jaringan air bersi, air kotor, listrik yang baik.
- KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR
95
Memiliki Kondisi lingkungan sekitar yang mendukung
diantaranya untuk kondisi fisik berupa kondisi topografi,
geologi, hidrologi, dsb. Bukan merupakan lingkungan kumuh. Alamat :
Jalan Abdurrahman Kampung Jawa Tondano Timur,
Minahasa
Batas Site : Luas : 15.100 m2
- Batas Utara : Perkebunan
- Batas Selatan : Jalan Abdurrahman
- Batas Timur : Pemukiman warga
- Batas Barat : Jalan Lingkungan
ANALISA TAPAK
OUT
DOO
R SP
ACE
VIEW TERBAIK,
PEMANDANGAN
PERKEBUNAN
TANGGAPAN RANGCANGAN :
Memperkecil luas permukaan fasad
bangunan yang menghadap ke timur dan
barat.
Melindungi dinding dengan alat peneduh.
Bukaan-bukaan dimaksimalkan di bagian Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan
selatan dan utara agar memaksimalkan memperkecil penyerapan panas dari permukaan,
cahaya masuk dan sirkulasi udara. terutama untuk permukaan atap.
Orientasi bangunan diarahkan sedikit Pemanfatan vegetasi dimaksimakan terutama pohon-pohon untuk menghiindari
serong antara 20-60 derajat agar sinar efek silau di siang hari dan sebagai tempat peneduh pada area-area aktivitas
matahari tetap bisa masuk secara merata ruang luar.
kedalam bangunan.
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI ANGIN
ANALISA :
Angin laut pada siang hari perlu mendapatkan penyesuaian desain agar tidak
berdampak buruk bagi bangunan, mengingat angin laut membawa uap-uap laut air
laut yang mengandung garam yang bisa merusak bangunan, selain itu hembusan
angina laut yang terlalu kencang bisa mengganggu aktifitas didalam bangunan
Bangunan di jauhkan
TANGGAPAN RANGCANGAN : dari jalan utama
Vegetasi
Mengatur jarak bangunan agar seluruhnya Dinding pengarah sebagai
mendapatkan penghawaan alami yang cukup. dengan penetralisir hawa
shading panas masuk ke
Membuat bukaan (Jendela dan Ventilasi)
site
untuk ruangan .Ventilasi dengan system
ventilasi silang.
Menggunakan lubang ventilasi yg selalu
terbuka dan lubang ventilasi yang bukaanya Bangunan
dapat di atur
Menggunakan dinding dengan shading seperti
anyaman yang di beri lubang pada sela-sela
anyamannya untuk meauskan udara alami
pada ruanfp-ruang dalam bangunan.
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI CURAH HUJAN
ANALISA :
Kondisi curah hujan rata-rata bulanan selama tahun
1993-2004 diamati oleh Stasiun Geofisika Tondano
memperlihatkan curah hujan maksimum pertama terjadi
pada bulan April dan maksimum kedua terjadi pada
bulan Nopember sebesar 245 mm. Sedangkan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 98
mm.
TANGGAPAN RANGCANGAN :
TERJADINYA HUJAN KONDISI HUJAN DISERTAI DENGAN
PENGGUNAAN ATAP MIRING
HEMBUSAN ANGIN KENCANG
UNTUK MENGALIRKAN AIR
AIR HUJAN DAPAT MENGAKIBATKAN GENANGAN AIR PADA SITE
YANG ADA DI ATAP
KONDISI DAPAT MEMPENGARUHI JUMLAH PENGUNJUNG
PENGGUNAAN TALANG AIR
TERUTAMA PARA PENGGUNA ANGKUTAN UMUM.
UNTUK MEMPERCEPAT ALIRAN
AIR HUJAN
PENGGUNAAN KANOPI PADA
BUKAAN JENDELA DAN PINTU
MASUK
MEMBUAT RESAPAN AIR HUJAN
DI TITIK-TITIK GENANGAN AIR
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI KEBISINGAN Bising Bising
Bising
Tinggi Sedang Rendah
Kebisingan
ANALISA : perkebunan
Sumber Bunyi Tingkat (Db)
Klakson Mobil 90
Mesin Mobol Trek Dan Bus 80
Keramaian Lalu Lintas Jalan Raya 70
60 Kebisingan dari
Percakapan Normal / Biasa kendaraan dan
Mesin Mobil Baru 50 pemukiman penduduk Kebisingan dari
pemukiman padat
Kegiatan Sibuk Dalam Kantor 50 penduduk
Kegiatan Dalam Rumah Yang Tenang 30
ALTERNATIF 2
MENINGGIKAN BANGUNAN DENGAN
TANAH TIMBUNAN (TALUD) SEBAGAI
BUFFER,
BANGUNAN
ANALISA TAPAK
ANALISA SIRKULASI RUANG LUAR ANALISA :
TANGGAPAN RANCANGAN :
Polres Minahasa
RSU Dr. Sam Ratulangi Waktu tempuh 12 menit
Waktu tempuh 7 menit
Melewati Angkutan umum
Stadion Maesa Lokasi ini (Jalan Abdurrahman)
Waktu tempuh 15 menit
STRENGHT
Permasalahan:
• Akses jalan besar dan mudah
• Area yang sering macet
• Termasuk daerah yang dilewati kendaraan
• Polusi udara akibat terletak dipusat
umum
kota
• Akses dari tapak menuju ke Pusat kota,
• Kurang diperhatikannya jalur pejaln
Pusat Perbelanjaan, dan Area Bermain
kaki dan pesepeda
mudah dijangkau
ANALISA TAPAK
TOPOGRAFI DAN DRAINASE
KONDISI
Tingkat Kelandaian topografi 5% - 10%.
A-A
Pola drainase yang ada pada tapak yaitu
mengarah perkebunan di sebelah utara site.
TANGGAPAN
BIDANG
BIDANG PERAWATAN BIDANG PENYAJIAN BIDANG KEMITRAAN
PENGKAJIAN DAN
DAN PENGAWETAN DAN PUBLIKASI DAN PROMOSI
PENGUMPULAN
SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI LAYANAN EDUKASI
SEKSI OBSERVASI SEKSI PERANGCANGAN
KLASIFIKASI
NON KOLEKSI
RUANG WORKSHOP
RUANG KONSERFASI
PUBLIK RUANG REGISTRASI
RUANG KOLEKSI
RUANG ARSIP
NON-KOLEKSI
RUANG KEPALA MUSEUM
RUANG RAPAT
RUANG ADMINISTRASI
RUANG OPERASIONAL
RUANG TATA USAHA
RUANG TAMU
RUANG KEAMANAN
RUANG GENSET
RUANG PANEL
GUDANG
RUANG TANDON
JANITOR
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG PAMERAN (TETAP) INDOOR
Jumlah karya yang dipamerkan pada pameran tetap indoor di Museum Budaya Jawa Tondano diasumsikan
berjumlah 300 karya, yang terdiri dari 100 lukisan, 25 patung, 20 keramik, 50 fotografi, 50 grafis, 10 desain arsitektur,
30 kriya tekstil, dan 15 kriya kayu.
BESARAN RUANG PAMERAN TEMPORER INDOOR
Jumlah karya yang dipamerkan pada ruang pamer temporer indoor pada bangunan Museum Budaya Jawa Tondano
ini diasumsikan berjumlah 110 karya, yang terdiri dari 60% karya dua dimensi dan 40% karya tiga dimensi.
BESARAN RUANG
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG DALAM
SERVICE
• R.MME
• R.AHU
PEMELIHARAAN KOLEKSI • R.Cleaning Service
• Parkir Kendaraan • Gudang
Pengangkut
• Bongkar-Muat (Loading
Dock)
• Laboratorium Konservasi PENUNJANG
• Cafetaria
• Gift Shop
• Lavatory
SERVICE
• R.Komputer Pengawas Perpustakaan
(CCTV
• R.Peralatan Keamanan R.Pamer (Tetap) Indoor
• Bengkel Restorasi
• Lavatory
DOKUMENTASI
PENERIMAAN • Studio Presentasi
• Loby • Studio Foto
• Loket • Lab. Foto
• R.Informasi
• R.Antrian
• Pos Keamanan
STAGE
LANTAI 1
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG DALAM
PENGELOLA
• R.Kepala Museum
• R.General Manager
• R.Manager
• R.Staff Administratif
• R.Staff Kurator
• R.Rapat
• Lavatory
Void
R.Pamer (Temporer) Indoor
Void
LANTAI 2
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG LUAR
TAMAN
PARKIR PENGELOLA
OUTDOOR SPACE
JALUR PEDESTARIAN
DROP OFF
OUTDOOR SPACE
PARKIR PENGUNJUNG
DROP OFF
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
ZONNING
A-A A-A
SERV
I CE
SEMI PUBLIC
SERVICE SEMI PUBLIC
SEMI
PU B L
IC
C
PUBLI
B-B
SEMI PUBLIC
SEMI PUBLIC PUBLIC
PUBLIC
B-B
BLOKPLAN
TER
HUB
LAN UBG D
TAI I
MAS 2
SA B
MASS
A A
GUBAHAN MASSA
MASS
A A
SELUBUNG BANGUNAN
MASS
A A