Anda di halaman 1dari 63

KELOMPOK 1

MUSEUM BUDAYA
Arsitektur cultural
KONTEKS TUGAS PERANCANGAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman sekarang ini
dengan berbagai kemajuan teknologi Sarana Informasi, Peletarian Peninggalan Kuno, Tempak wisata
haruslah diiringi dengan penambahan dan Rekreasi
fasilitas penunjang pendidikan seperti Kesadaran masyarakat tentang pentingnya Museum
Museum yakni sebagai : membuat Museum pada zaman ini kurang diminati
ataupun di apresiasi.
MAKSUD
Merangcang bangunan penunjang fasilitas pendidikan di
Kota Manado yang menarik serta edukatif dan terencana
dengan baik.

• Bagaimana menyajikan fasilitas penunjang penunjang RUMUSAN MASALAH


pendidikan yang memenuhi fungsinya?
• Bagaimana meningkatkan minat masyarakat untuk
berkunjung ke museum?

TUJUAN
• Mendesain bangunan penunjang fasilitas pendidikan yang berfungsi
penuh.
• Mendesain exterior serta interior bangunan penunjang fasilitas
pendidikan yang menarik.
PENGERTIAN OBJEK RANCANGAN
PENGERTIAN MUSEUM
Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu “museum” (“musea”). Aslinya dari bahasa Yunani
mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani), dan
merupakan bangunan tempat pendididkan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada
perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.2 (WIKIPEDIA)
ENSIKLOPEDIA NASIONAL INDONESIA
Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum
yang memepelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian, rekreasi, dan memberikan
tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan “tidak nyata tentang lingkungannya kepada Masyarakat.
ICOM (International Council of Museum)
“Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat,
terbuka untuk umum, memperoleh,mengawetkan, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang
pembuktian manusia dan lingkungan untuk tujuan pendidikan, pengkajian dan hiburan.
PENGERTIAN SENI
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam. Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan
kenyataan. (WIKIPEDIA)
PENGERTIAN MUSEUM SENI
Museum Seni atau Galeri Seni merupakan sebuah bangunan atau ruang kosong yang ditujukan
untuk pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa. Museum seni dapat
berupa publik atau privat, yang membedakan adalah kepemilikan benda koleksinya. (WIKIPEDIA)
TIPOLOGI KULTURAL
1592
1471 1506
Royal Armouries Museums
Capitoline Museums Vatican Museums Memiliki ciri jendela gabungan
Memiliki 3 bangunan utama Memiliki ciri utama jendela antar bentuk persegi dan lingkaran
dengan ciri khas jendela persegi dengan atap datar. dan profil atap khas kerajaan zaman
persegi, atap datar dan dulu.
dinding tebal. Rumphius Museums

2015 1743 1662

Uffizi Gallery
Yinchuan Museum
Memiliki ciri utama jendela Salah satu museum tertua
Berciri khas modern dengan
persegi dengan atap datar dan di indonesia.
lekukuan bangunan yang
ornamen patung.
bervariasi.
SEJARAH
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, PERKEMBANGAN
tepatnya MUSEUM
tanggal 24 April, pada saat DI INDONESIA
pembentukan Bataviaasch
Cikalvan bakal museum ini
Genootschap lahir tahun 1778,
Kunsten en Wetenschappen. tepatnya
J.C.M. Radermacher, ketua tanggal 24
perkumpulan,April, pada sebuah
menyumbang saat
pembentukan Bataviaasch
gedung yang bertempat di Genootschap van Kunsten
Jalan Kalibesar beserta denganenkoleksi
Wetenschappen. J.C.M. Radermacher,
buku dan benda-benda ketua
budaya yang nanti
perkumpulan, menyumbang
menjadi dasar untuk sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan
pendirian museum.
koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
Perkembangan Museum dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan teknologi dan budaya
serta adat dimana Museum tersebut di bangun.
TIPOLOGI FUNGSI
FUNGSI KURATORIAL (Curatorial )
yaitu sebagai pengetahuan atau pemahaman tentang benda-benda/obyek atau dapat disebut artefak
yang menjadi koleksi dari museum atau lembaga tersebut.

FUNGSI PAMERAN ( Display )


Fungsi pameran terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
- Fungsi Apresiasi = Kegiatan pameran untuk menilai dan menghargai karya seni.
- Fungsi Edukasi = kegiatan pameran yang memberikan nilai-nilai ajaran, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai
budaya, nilai pendidikan dll.
- Fungsi Rekreasi = kegiatan pameran yang memberikan rasa bahagia sehingga dapat memberikan nilai Psikis dan
Spiritual terutama hiburan.
FUNGSI PENDIDIKAN
- Fungsi Prestasi = kegiatan( pameran
Education )
dimana JENIS-JENIS
dapat diketahui oleh para seniman berbakat, MUSEUM
hal ini dapat di saksikan dari
bentuk
Proses kreasi yang disikap
pengubahan tampilkan.
dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia Museum seni merupakan
sebuah ruang untuk pameran
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
karya seni.

Museum Museum Otomotif Museum sejarah merupakan museum yg berisi


Virtual merupakan museum benda bersejarah dan cerita sejarah.
Museum Sejarah
berada di kendaraan.
alam merupakan
Museum Maritim merupakan museum
dunia maya museum yang
yang berhubungan dengan kapal dan
dan isinya memiliki fokus di
perjalanan laut.
berupa data alam dan budaya
Museum Spesialisasi yakni museum yang fokus
pada hal tertentu. Museum Open Air
Science Museum membahas mengkoleksi dan membangun
tentang seputar masalah scientific kembali bangunan tua di
dan sejarahnya. daerah terbuka luar.
TIPOLOGI FUNGSI
Fungsi Museum:
Fungsi museum sebagai berikut:
1. Tempat pengumpulan dan pengaman warisan budaya dan
alam.
2. Tempat dokumentasi dan penelitian ilmiah.
3. Konservasi dan preservasi.
4. Media penyebaran dan penyerataan ilmu untuk umum.
5. Tempat pengenalan dan penghayatan kesenian.
6. Visualisasi warisan budaya dan alam.
7. Media perkenalan budaya antar daerah dan antar bangsa.
8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia.
9. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan
YME.
10. Pengembangan pariwisata daerah sekitar
11. Tempat rekreasi
12. Tempat pegalaran seni
TIPOLOGI GEOMETRI Bentuk-bentuk sirkulasi pada umumnya :

Kecenderungan arsitektur museum dapat dikategorikan


menjadi tiga, yaitu menggunakan bangunan berbentuk seperti
kuil klasik Eropa, menggunakan bangunan historis atau cagar
budaya, serta menggunakan bangunan baru yang atraktif.

Bentuk-Bentuk Sirkulasi di Museum


Sumber: Public Space Design In Museum

Dalam perencanaan museum seorang arsitek harus memberikan perhatian utama


terhadap masalh sirkulasi. Bentuk dan ukuran skala sirkulasi harus bisa mengakomodasi
pergerakan pengunjung, serta arus dapat memeberikan orientasi dan memungkinkan
pengunjung untuk tiba di galeri yang diinginkan secara langsung. Berbagai macam tipe
sirkuasi digunakan untuk perancangan museum, sirkulasi di museum yang paling umum
digunakan adalah: lurus, linear, terbuka, rantai, sisir, kipas dan lajur spiral. Riset
membuktikan bahwa kebingungan pengunjung di dalam museum disebabkan karena
sistem sirkulasi yang di pakai sembarangan.
KERANGKA PIKIR JUDUL

LATAR BELAKANG
(MAKSUD, TUJUAN DLL)

STUDI BANDING DESKRIPSI OBJEK STUDI LITERATUR

PROSES DESAIN
SKEMATIK POLA PIKIR GENERASI II

KAJIAN TEMA
(WAJIB & PILIHAN)

KAJIAN TIPOLOGI HISTORIK GEOMETRI FUNGSI

STUDI KOMPARASI
PROSES DESAIN

PROSES DESAIN GENERASI ll. MENGETAHUI DENGAN PASTI HAL YANG MELATAR BELAKANGI
HADIRNYA SUATU OBJEK DESAIN. SEHINGGA OBJEK DESAIN HADIR KARNA MEMANG DIANGGAP TEPAT
DALAM MENJAWAB ISU PERMASALAHAN YANG DI KEMUKAKAN DARI INDENTIFIKASI LATAR BELAKANG
DARI PERMASALAHAN MAKA AKAN MUNCUL GAGASAN YANG TERDIRI DARI 3 ASPEK YAITU, OBJEK
RANCANGAN, TEMA PERANCANG, SERTA LOKASI. DENGAN TAHAPAN :

1. MEMAHAMI DAN MENGKAJI PEMAHAMAN DAN PEMAKNAAN DARI OBJEK LEWAT STUDI TIPOLOGI DAN
KOMPARASI
2. MEMAHAMI DAN MENKAJI TEMA PERANCANGAN YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN STUDU
KOMPARASI
KAJIAN TEMA “CULTURAL SYMBOLIZATION”
BEHAVIOUR MODIFIER (FUNGSI PEMBENTUK PERILAKU)
DALAM KAJIAN PERILAKU INI ARSITEKTUR ATAU BANGUNAN HARUS BERFUNGSI
SEBAGAI PEMBENTUK PERILAKU. DALAM TAUTAN INI DIYAKINI, BAHWA SETIAP
OLAHAN DALAM SETIAP BENTUKAN ARSITEKTUR PADA GILIRANNYA AKAN MAMPU
MEMODIFIKASI, MEMBENTUK BAHKAN MEMANIPULASI TINGKAH SESEORANG YANG
SECARA AKTIF BERINTERAKSI DENGAN BENTUKAN ARSITEKTUR TERSEBUT. BEHAVIOR
MODIFIER ARTINYA ADALAH PENGUBAH PERILAKU. BANGUNAN DIPANDANG PERLU
UNTUK BISA MENGUBAH PERILAKU SESEORANG DI DALAMNYA. OLEH KARENA ITU
PERLU DESAIN RUANGAN INTERIOR YANG BISA MEMPENGARUHI PERUBAHAN
PERILAKU SESEORANG. PENGUBAH PERILAKU INI BISA DILAKUKAN DENGAN
CULTURE SYMBOLIC MENCIPTAKAN BENDA-BENDA INTERIOR TERTENTU YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
SESEORANG.
BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN BERASAL DARI BAHASA SANSKERTA YAITU BUDDHAYAH, YANG MERUPAKAN BENTUK JAMAK
DARI BUDDHI (BUDI ATAU AKAL) DIARTIKAN SEBAGAI HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN BUDI, DAN AKAL MANUSIA.
DALAM BAHASA INGGRIS, KEBUDAYAAN DISEBUT CULTURE, YANG BERASAL DARI KATA LATIN COLERE, YAITU MENGOLAH
ATAU MENGERJAKAN. BISA DIARTIKAN JUGA SEBAGAI MENGOLAH TANAH ATAU BERTANI. KATA CULTURE JUGA KADANG
DITERJEMAHKAN SEBAGAISIMBOL BERASAL
"KULTUR" DALAMDARI KATA
BAHASA DALAM BAHASA : YUNANI SYMBALLO YANG
INDONESIA.(SUMBER ARTINYA MELEMPAR
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya).
BERSAMA-SAMA, MELEMPAR ATAU MELETAKKAN BERSAMA-SAMA DALAM SATU IDE ATAU GAGASAN
OBJEK YANG KELIHATAN, SEHINGGA OBJEK TERSEBUT MEWAKILI GAGASAN. SIMBOL DAPAT
MENGANTARKAN SESEORANG KE DALAM GAGASAN MASA DEPAN MAUPUN MASA LALU. [1] SIMBOL
DIWUJUDKAN DALAM GAMBAR, BENTUK, GERAKAN, ATAU BENDA YANG MEWAKILI SUATU GAGASAN.
( SUMBER : HTTPS://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/SIMBOL)
BUDAYA SIMBOLIK ADALAH KEMAMPUAN UNTUK
BELAJAR DAN MENTRANSMISIKAN TRADISI
PERILAKU DARI SATU GENERASI KE GENERASI
BERIKUTNYA DENGAN PENEMUAN HAL-HAL YANG
ADA SEPENUHNYA DI DUNIA SIMBOLIS. BUDAYA
SIMBOLIS ADALAH WILAYAH BUDAYA YANG
DIBANGUN DAN DIHUNI SECARA UNIK OLEH HOMO
SAPIENS DAN DIBEDAKAN DARI BUDAYA BIASA,
YANG DIMILIKI BANYAK HEWAN LAINNYA.
KAJIAN TEMA PILIHAN

ARSITEKTUR
METAFORA
Metafora merupakan salah satu Tema yang bisa digunakan dalam pencapaian ide bentuk dalam
arsitektur. Cara pencapaiannya adalah dengan mengumpamakan sesuatu sebagai sesuatu yang lain.
Ada tiga cara dalam pencapaiannya, yaitu:
-secara literatur atau jelas dan berangkat dari visual
-secara tersembunyi dan berangkat dari konsep yang disebut dengan intangible metaphor.
-dan dengan cara keduanya yang di sebut dengan combine metaphor.
Kategori mana yang akan dipilih oleh arsitek tergantung pada keinginan arsitek apakah dia ingin
karyanya mudah dibaca atau tidak. Dalam mengumpamakan sesuatu ke dalam arsitektur,seorang arsitek
bisa mengambil sifat-sifat non fisik atau fisik atau keduanya dari sesuatu yang lain itu kedalam arsitektur.
Bagaimana cara menerapkan sifat-sifat benda lain kedalam arsitektur tergantung bagaimana arsitek
menginter pretasi benda tersebut.
KAJIAN TEMA PILIHAN
ARSITEKTUR
METAFORA
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan
untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan perbandingan.
Metafora berasal dari bahasa latin, yaitu “Methapherein” yang terdiri
dari 2 buah kata yaitu “metha”yang berarti setelah, melawati dan
“pherein” yang berarti membawa. Secara etimologis diartikan sebagai
pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai
lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. Pada awal
tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan
bahasa, menurut Charles Jenks dalam bukunya “The Language of
Post Modern” dimana Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa,
antara lain dengan cara metafora.

Pengertian metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau


ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan
menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai
karyanya.
KAJIAN TEMA PILIHAN
ARSITEKTUR METAFORA
Pendapat para ahli tentang metafora
1. Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of Architecture”
Suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal yang lain sehingga dapat mempelajari
pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu subyek
dengan subyek lain, mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai suatu yang lain.
2. Menurut James C. Snyder, dan Anthony J. Cattanese dalam “Introduction of Architecture”
Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan-hubungan paralel dengan melihat
keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat secara literal
3. Menurut Charles Jenks, dalam ”The Language of Post Modern Architecture”
Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan
obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan.
4. Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam buku “Design in Architecture”
Metafora pada arsitektur adalah merupakan salah satu metod kreatifitas yang ada dalam desain spektrum
perancang.
KAJIAN TEMA PILIHAN
ARSITEKTUR
METAFORA
Prinsip-prinsip dalam konsep metafora
Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip Metafora, pada umumnya dipakai jika :
1. mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
2. mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang lain.
3. mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan lainnya (dengan harapan jika
dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang dipikirkan dengan cara baru).

Kegunaan konsep metafora


Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan
kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :
- Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
- Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat.
- Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal yang     tidak dapat
dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya
- Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK

STUDI KASUS : CONTEMPORARY JEWISH MUSEUM,SAN FRANCISCO

LOKASI : 736 MISSION STREET, SAN FRANCISCO, CALIFORNIA


FUNGSI BANGUNAN : TEMPAT PERGELARAN SEMUA KARYA SENI YANG ADA
DAN BEKERJA SAMA DENGAN BANYAK INTITUSI
JUMLAH LANTAI : 4 LANTAI DAN 2 BASEMENT, BASEMENT YANG
DIBELAKANG DIFUNGSIKAN SEBAGAI TEMPAT PENYIMPANAN KARYA SENI
DIDIRIKAN: 1984
DIBANGUN : 19 JULI 2006
LUAS SITE : 5.900 M2
ARSITEK: DANIEL LIBESKIND
KONTRAKTOR: PLANT CONSTRUCTION COMPANY, L.P.

THE CONTEMPORARY JEWISH MUSEUM DIDIRIKAN PADA TAHUN 1984, MEMULAI SEBUAH PAMERAN DAN
PROGRAM PENDIDIKAN YANG MENGEKSPLORASI PERSPEKTIF KONTEMPORER TENTANG SEJARAH,
BUDAYA, SENI DAN GAGASAN YAHUDI.
MUSEUM INI BERTEMPAT DI SEBUAH BANGUNAN TAHUN 1881 YANG BERFUNGSI SEBAGAI GARDU INDUK.
PERPANJANGAN STRUKTUR INI, SEBUAH VOLUME BARU YANG MELENGKAPI PERAKITAN DITAMBAHKAN.
KARYA ITU DIPIMPIN OLEH ARSITEK DANIEL LIBESKIND.
BANGUNAN BARU, DENGAN 5.853M2, MEMILIKI MISI UNTUK MENJADI PUSAT YANG SEMARAK UNTUK
MELIBATKAN PENONTON DARI SEGALA USIA DENGAN BUDAYA YAHUDI DAN SANGAT MENINGKATKAN
RUANG MUSEUM UNTUK PAMERAN DAN PROGRAM INOVATIF DALAM PERTUNJUKAN VISUAL,
PERTUNJUKAN, SENI DAN MEDIA.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK

PANEL BAJA TIPOLOGI BENTUK


BIRU
BANGUNAN MUSEUM INI MEMILIKI BENTUK YANG SANGAT UNIK,
TERKESAN SEPERTI KUBUS YANG DIMIRINGKAN. BANGUNAN INI JUGA
TERBUAT DARI ALUMUNIUM SEHINGGA MUDAH DAN GAMPANG
MEMBENTUKNYA DENGAN MENJAGA KESEIMBANGAN BENTUK-BENTUK
PENAMBAHANNYA DILAPISAN PANEL BAJA BIRU BERCAHAYA, SELESAI
DIPERMUKAAN MENETAS SILANG YANG UNIK YANG MEMBANTU UNTUK
MEREDAHKAN DAN MELEMBUTKAN PANTULAN CAHAYA DARI BAJA
TAHAN KARAT. PANEL BERUBAH WARNA TERGANTUNG PADA WAKTUNYA,
CUACA, DAN POSISI PENGELIHATAN, MENCIPTAKAN PERMUKAAN
DINAMIS DAN HIDUP

STRUKTUR
KUBUS MIRING
Inilah simbol hubungan yang akan dibangun Libeskind antara
arsitektur lama dan baru, dan merupakan lambang pengembangan
Yerba Buena.
Struktur yang ada pada abad kesembilan belas, dipugar dan
direnovasi. Proyek Libeskind mempertahankan atmosfer dan ciri khas
dari stasiun bersejarah, seperti fasad batu bata dan terra cotta yang
dilapisi. Di sisi lain, permukaan terlampir ditandai oleh panel baja
biru "kulit" yang memiliki struktur garis.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK

TIPOLOGI GEOMETRI

LT 1 LT 2
Desain
Desain bangunan
bangunan Studio
Studio Libeskind
Libeskind berdasarkan
berdasarkan ungkapan
ungkapan Ibrani
Ibrani "l'chaim"
"l'chaim" yang
yang berarti
berarti "hidup",
"hidup", terdiri
terdiri dari
dari dua
dua
huruf
huruf "chet" dan "yud", yang berkaitan dengan hubungannya dengan peran yang dimainkan gardu pemulihan kota
"chet" dan "yud", yang berkaitan dengan hubungannya dengan peran yang dimainkan gardu pemulihan kota
setelah gempa 1906 dan misi museum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum
setelah gempa 1906 dan misi museum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum Yahudi. Yahudi.

Dalam
Dalam tradisi
tradisi Ibrani,
Ibrani, surat-surat
surat-surat itu
itu bukan
bukan sekadar
sekadar tanda,
tanda, namun
namun merupakan
merupakan bagian
bagian integral
integral dari
dari proyek
proyek ini,
ini, peserta
peserta
dalam
dalam sejarah yang menciptakan "chet" menawarkan kontinuitas ruang yang komprehensif untuk pameran dan
sejarah yang menciptakan "chet" menawarkan kontinuitas ruang yang komprehensif untuk pameran dan
pendidikan,
pendidikan, dan bagian "yud" dengan 36 Jendela, berfungsi sebagai ruang khusus untuk pameran, pertunjukan dan
dan bagian "yud" dengan 36 Jendela, berfungsi sebagai ruang khusus untuk pameran, pertunjukan dan
acara.
acara.
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK

Lobi besar berfungsi sebagai pendapatan dan sebagai ruang


pameran untuk program khusus.
TIPOLOGI GEOMETRI
Lobi besar 232.26m2 merupakan input dinamis yang
ditransformasikan menjadi forum untuk program khusus,
kontras dramatis antara yang lama dan yang baru terbukti.
Meliputi seluruh dinding yang diberi huruf "PaRDeS" mengacu
pada praktik Kabbalistik untuk menemukan empat tingkat
makna yang berbeda dalam tulisan-tulisan religius di Yudaisme
rabinis atau interpretasi teks yang menjadi studi Taurat. Filosofi
museum, dan arsitekturnya, merangkul gagasan multi
interpretasi dan makna dalam kehidupan dan seni.

Lantai galeri dirancang sebagai ruang industri besar, dengan lantai semen dan tidak ada
langit-langit, dengan struktur terbuka. Ruang ini memberi penonton visual melalui
jendela besar di dinding luar yang berfungsi sebagai penghubung di ruang publik. Pada
gilirannya, jendela ini menawarkan hubungan langsung dengan orang-orang yang lewat
di dalam museum, sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kota.

Lantai pertama menampung ruang galeri pameran besar untuk acara khusus dan kantor
administrasi. Di ruang bawah tanah adalah tempat penyimpanan dan area yang
disediakan untuk pemasangan listrik dan mekanik.
Ruang serbaguna dirancang untuk memungkinkan fleksibilitas yang besar, ruang yang
tidak terstruktur. Sangat cocok berfungsi sebagai bioskop, video, teater, ceramah,
bacaan, dan lain-lain. Ini memiliki sistem tempat duduk yang dapat dibuka yang
memungkinkan mengaturnya dengan cara yang berbeda.

Di lantai dua, galeri pameran menawarkan ruang untuk objek yang


lebih besar serta tempat yang lebih intim untuk benda-benda kecil atau
lukisan. Letaknya di lantai dua dimana persimpangan struktur asli
membentuk desain baru terungkap.
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI
JAWA TONDANO

ARAH KE AIRMADIDI

ARAH KE TOMOHON

MAKAM KYAI MODJO


MASJID AGUNG AL-FALAH KYAI MODJO

ARAH KEPUSAT RSU. SAM RATULANGI


TONDANO LAPANGAN MAESA

ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
TONDANO TIMUR TONDANO TIMUR

SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA


TONDANO UTARA, MINAHASA. TONDANO UTARA, MINAHASA.
BERBATASAN DENGAN JALAN BERBATASAN DENGAN PERKEBUNAN DI
ABDURRAHMAN DI SEBELAH SEBELAH SELATAN DAN BARAT,
SELATAN, PERKEBUNAN DISEBELAH PEMUKIMAN WARGA DI SEBELAH
BARAT DAN UTARA DAN UTARA DAN JALAN KAMPUNG JAWA
PERUMAHAN WARGA DISEBELAH DISEBELAH TIMUR
TIMUR
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI
ALTERNATIF 1
KRITERIA LOKASI TONDANO TIMUR, JALAN ABDURRAHMAN
- AKSESIBILITAS
Lokasi mempunyai hubungan dengan lokasi-lokasi utama di SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA
Tondano, dianataranya akses dari pusat kota, dan tempat- TONDANO UTARA, MINAHASA.
BERBATASAN DENGAN JALAN
tempat penting di Tondano. ABDURRAHMAN DI SEBELAH SELATAN,
- PROSPEK KEDEPAN PERKEBUNAN DISEBELAH BARAT DAN
lokasi harus memiliki prospek kedepan yang baik sesuai dengan UTARA DAN PERUMAHAN WARGA
rencana tata Minahasa DISEBELAH TIMUR
- UTILITAS SEKITAR
ALTERNATIF 2
Lokasi mempunyai jaringan air bersi, air kotor, listrik, pemadam TONDANO TIMUR, JALAN KAMPUNG JAWA
kebakaran, jaringan persampahan dan sebagainya guna
menopang superblock SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA
- KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR TONDANO UTARA, MINAHASA.
BERBATASAN DENGAN PERKEBUNAN DI
Lokasi memiliki Kondisi lingkungan sekitar yang mendukung SEBELAH SELATAN DAN BARAT,
diletakanya superblock diantaranya untuk kondisi fisik berupa PEMUKIMAN WARGA DI SEBELAH
kondisi topografi, geologi, hidrologi, dsb dapat menguntungkan UTARA DAN JALAN KAMPUNG JAWA
DISEBELAH TIMUR
superblock. Kondisi non fisik dimana lingkungan sekitar bukan
merupakan lingkungan kumuh, karakter masyarakat yang
berpendidikan, dsb KRITERIA ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2
AKSESIBILITAS 6 5

PARAMETER PROSPEK KEDEPAN 7 7


1 5 10 UTILITAS SEKITAR 9 6
KONDISI LINGKUNGAN 8 7
TIDAK SESUAI CUKUP SESUAI SANGAT SESUAI SEKITAR

TOTAL SKORING 30 25
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI ALTERNATIF SITE
Alternatif 1 Alternatif 2
NO KONDISI SITE
ALTERNATIF 1 BOBOT (A) Nilai B (AxB) Nilai (AxB)
B
TONDANO TIMUR, JALAN ABDURRAHMAN
Arahan RT RW 3
SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA 1 Keseuaian Peruntukan Lahan (Land Use)
3 9 3 9
TONDANO UTARA, MINAHASA. dalam rencana tata ruang Kota Manado
BERBATASAN DENGAN JALAN Kondisi Tapak 3
ABDURRAHMAN DI SEBELAH SELATAN,
PERKEBUNAN DISEBELAH BARAT DAN • Potensi View 5 15 5 15
UTARA DAN PERUMAHAN WARGA • Luasan dan Bentuk tapak 5 15 5 15
DISEBELAH TIMUR • Topografi yang Menarik 3 9 3 9
• Status tapak 4 12 4 12
2 • Kondisi tanah 3 9 3 9
ALTERNATIF 2 • Penduduk & Budaya 5 15 5 15
TONDANO TIMUR, JALAN KAMPUNG JAWA • Vegetasi 4 12 3 9
• Hidrologi & Drainase 4 12 3 9
• Kebisingan 4 12 4 12
SITE BERADA DI KAMPUNG JAWA • Sirkulasi pada Tapak 4 12 3 9
TONDANO UTARA, MINAHASA.
BERBATASAN DENGAN PERKEBUNAN DI Klimatologi 2
SEBELAH SELATAN DAN BARAT,
• Orientasi Matahari 5 10 4 8
PEMUKIMAN WARGA DI SEBELAH 3 • Angin 4 8 4 8
UTARA DAN JALAN KAMPUNG JAWA • Iklim 5 10 5 10
DISEBELAH TIMUR • Curah Hujan 5 10 5 10
Infrastuktur (Utilitas) 3
PARAMETER
1 5 10 • Jalan 4 12 4 12
4 • Listrik 5 15 4 15
• Telepon 5 15 4 12
TIDAK SESUAI CUKUP SESUAI SANGAT SESUAI • Saluran Air Bersih 4 12 5 15
• Saluran Air Kotor 4 12 5 15
Aksesibilitas 3
4 12 4 12
SITE TERPILIH 5 • Kendaraan Umum atau pribadi
12
• Jarak dari Bandara 3 9 4
ALTERNATIF 1 • Jarak dari Pusat Kota
5 15 5 15
TOTAL 273 264
KAJIAN PEMILIHAN TAPAK/LOKASI
ALTERNATIF 1
TONDANO TIMUR, JALAN ABDURRAHMAN
SITE TERPILIH
15 0
50
- AKSESIBILITAS
7 menit dari RSU Dr. Sam Ratulangi, 12 menit dari Polres
Minahasa, 15 menit dari Stadion Maesa dan Angkutan umum
50
melewati Lokasi ini (Jalan Abdurrahman)
- PROSPEK KEDEPAN
lokasi ini memiliki prospek kedepan yang baik sesuai dengan 95 115
rencana tata Minahasa
- UTILITAS SEKITAR
Mempunyai jaringan air bersi, air kotor, listrik yang baik.
- KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR
95
Memiliki Kondisi lingkungan sekitar yang mendukung
diantaranya untuk kondisi fisik berupa kondisi topografi,
geologi, hidrologi, dsb. Bukan merupakan lingkungan kumuh. Alamat :
 
Jalan Abdurrahman Kampung Jawa Tondano Timur,
Minahasa
Batas Site : Luas : 15.100 m2
- Batas Utara : Perkebunan
- Batas Selatan : Jalan Abdurrahman
- Batas Timur : Pemukiman warga
- Batas Barat : Jalan Lingkungan
ANALISA TAPAK

PERATURAN DAERAH KETERANGAN


KDB : Maks. 40% KDB : KOEFISI DASAR BANGUNAN
KLB : Maks. 120% KLB : KOEFISIEN LUAS BANGUNAN
GSJ : GARIS SEMPADAN JALAN
GSJ : ½ LJ + 1 m GSB : GARIS SEMPADAN BANGUNAN
GSB : Min. 8 m KB : KETINGGIAN BANGUNAN
KB : Maks. 3 Lt. LSJ : LUAS SEMPADAN JALAN
LSB : LUAS SEMPADAN BANGUNAN
TLS : TOTAL LUAS SITE
ANALISIS DAYA DUKUNG TAPAK TLSE : TOTAL LUAS SITE EFEKTIF
GSJ : 4 m TLSNE : TOTAL LUAS SITE NON EFEKTIF
GSB : 8 m LLD : LUAS LANTAI DASAR
LSJ : 980m2 TLL : TOTAL LUAS LANTAI
LSB : 4.111m2
TLSNE : LSJ + LSB
: 5.091 m2
TLSE : TLS – TLSNE
: 15.100 m2 – 5.091m2
: 10.009m2

LLD : KDB x TLSE


: 40 % x 10.009 m2
: 4.003 m2
TLL : KLB x TLSE
: 120% x 10.009 m2
: 12.010 m2
GSB KB(TIPIKAL) : TLL / LLD
GSJ
LSB : 3 Lt.
LSJ
TLS
ANALISA VIEW
VIEW KELUAR TAPAK
PARAMETER ORIENTASI BANGUNAN
VIEW TERBAIK TANGGAPAN
BAD GOOD BEST POSISI BUKAAN DAN OUTDOOR SPACE
SITE,
PEMANDANGAN PENEMPATAN ZONA
PEGUNUNGAN
DAN
KONDISI PERKEBUNAN

OUT
DOO
R SP
ACE

KUALITAS VIEW YANG


CUKUP BAIK,
PEMUKIMAN WARGA
DAN PERKEBUNAN

VIEW TERBAIK,
PEMANDANGAN
PERKEBUNAN

• Penempatan Zona di bagian yang kualitas


view yang kurang baik.
• Orientasi bangunan menghadap selatan ke view pemukiman
KUALITAS VIEW
YANG KURANG
penduduk untuk memperoleh kesan bangunan yang berbaur dengan
BAIK, lingkungan.
PEMUKIMAN • Penempatan bukaan di perbanyak di arah utara dan barat untuk
WARGA memaksimalkan kualitas view.
• Penempatan outdoor space rekreasi di bagian utara (berkesan lebih
dekat dengan alam).
KAJIANANALISA
LOKASI /TAPAK
TAPAK ANALISA :
BANGUNAN MENERIMA
KLIMATOLOGI MATAHARI
CAHAYA MATAHARI (PANAS)
LANGSUNG PADA PUKUL 06.00
–RADIASI
09.00 DAN PUKUL
SINAR 15.00 – 18.00
MATAHARI
Panas
matah
a
pukul ri puncak TERPANJANG YAITU PADA PUKUL 09.00
12.00
-15.00 SEHINGGA PADA JAM-JAM
BERIKUT SINAR MATAHARI SANGAT
Matah
ari ter
benam
pukul
18.00 Kaca sebagai penangkal
MENGGANGGU panas
KENYAMANAN.
dan penghematan energy yang
ada d dalam bangunan
Memakai material dan vegetasi
Matah
ari ter
bit pu sebagai penghindar efek silau
kul
06.00
dan sebagai peneduh dengan
aktivitas bagian luar

TANGGAPAN RANGCANGAN :
 Memperkecil luas permukaan fasad
bangunan yang menghadap ke timur dan
barat.
Melindungi dinding dengan alat peneduh.
Bukaan-bukaan dimaksimalkan di bagian Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan
selatan dan utara agar memaksimalkan memperkecil penyerapan panas dari permukaan,
cahaya masuk dan sirkulasi udara. terutama untuk permukaan atap.
Orientasi bangunan diarahkan sedikit Pemanfatan vegetasi dimaksimakan terutama pohon-pohon untuk menghiindari
serong antara 20-60 derajat agar sinar efek silau di siang hari dan sebagai tempat peneduh pada area-area aktivitas
matahari tetap bisa masuk secara merata ruang luar.
kedalam bangunan.
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI ANGIN

Arah angin pada siang hari


dari arah laut. Kecepatan
angin rata – rata 2.2 m / dtk

Arah angin dari darat pada


malam hari. kecepatan angin
rata – rata 2.5 m/ dtk

ANALISA :
Angin laut pada siang hari perlu mendapatkan penyesuaian desain agar tidak
berdampak buruk bagi bangunan, mengingat angin laut membawa uap-uap laut air
laut yang mengandung garam yang bisa merusak bangunan, selain itu hembusan
angina laut yang terlalu kencang bisa mengganggu aktifitas didalam bangunan
Bangunan di jauhkan
TANGGAPAN RANGCANGAN : dari jalan utama
Vegetasi
Mengatur jarak bangunan agar seluruhnya Dinding pengarah sebagai
mendapatkan penghawaan alami yang cukup. dengan penetralisir hawa
shading panas masuk ke
Membuat bukaan (Jendela dan Ventilasi)
site
untuk ruangan .Ventilasi dengan system
ventilasi silang.
Menggunakan lubang ventilasi yg selalu
terbuka dan lubang ventilasi yang bukaanya Bangunan
dapat di atur
Menggunakan dinding dengan shading seperti
anyaman yang di beri lubang pada sela-sela
anyamannya untuk meauskan udara alami
pada ruanfp-ruang dalam bangunan.
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI CURAH HUJAN
ANALISA :
Kondisi curah hujan rata-rata bulanan selama tahun
1993-2004 diamati oleh Stasiun Geofisika Tondano
memperlihatkan curah hujan maksimum pertama terjadi
pada bulan April dan maksimum kedua terjadi pada
bulan Nopember sebesar 245 mm. Sedangkan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 98
mm. 
TANGGAPAN RANGCANGAN :
 TERJADINYA HUJAN KONDISI HUJAN DISERTAI DENGAN
PENGGUNAAN ATAP MIRING
HEMBUSAN ANGIN KENCANG
UNTUK MENGALIRKAN AIR
 AIR HUJAN DAPAT MENGAKIBATKAN GENANGAN AIR PADA SITE
YANG ADA DI ATAP
 KONDISI DAPAT MEMPENGARUHI JUMLAH PENGUNJUNG
PENGGUNAAN TALANG AIR
TERUTAMA PARA PENGGUNA ANGKUTAN UMUM.
UNTUK MEMPERCEPAT ALIRAN
AIR HUJAN
PENGGUNAAN KANOPI PADA
BUKAAN JENDELA DAN PINTU
MASUK
MEMBUAT RESAPAN AIR HUJAN
DI TITIK-TITIK GENANGAN AIR
ANALISA TAPAK
KLIMATOLOGI KEBISINGAN Bising Bising
Bising
Tinggi Sedang Rendah
Kebisingan
ANALISA : perkebunan
Sumber Bunyi Tingkat (Db)
Klakson Mobil 90
Mesin Mobol Trek Dan Bus 80
Keramaian Lalu Lintas Jalan Raya 70
60 Kebisingan dari
Percakapan Normal / Biasa kendaraan dan
Mesin Mobil Baru 50 pemukiman penduduk Kebisingan dari
pemukiman padat
Kegiatan Sibuk Dalam Kantor 50 penduduk
Kegiatan Dalam Rumah Yang Tenang 30

Kebisingan dari jalan utama yaitu


ALTERNATIF 1 kendaraan lalu lalang dan aktifitas warga
PENGGUNAAN PAGAR MASIF DENGAN ALTERNATIF 3
KOMBINASI VEGETASI BERDAUN PAKU BAGIAN AREA YANG TERLETAK DEKAT DENGAN JALAN
DAN LEBAR SEBAGAI BARIER PEREDAM
DIGUNAKAN SEBAGAI AREA PUBLIK SERPETI
SUARA DAN DI TAMBAHKAN PAGAR
PEMBUATAN AREA PARKIR PADA SISI JALAN SEHINGGA
BETON AGAR LEBIH EFEKTIF
KEBISINGAN YANG MASUK KE BANGUNAN SEDIKIT
BERKURANG

ALTERNATIF 2
MENINGGIKAN BANGUNAN DENGAN
TANAH TIMBUNAN (TALUD) SEBAGAI
BUFFER,

BANGUNAN
ANALISA TAPAK
ANALISA SIRKULASI RUANG LUAR ANALISA :

Jalur kendaraan lalu lintas yang padat

Jalur kendaraan lalu lintas sedang


karena merupakan jalan sekunder

TANGGAPAN RANGCANGAN : LOADING


DOCK
Guna menghindari kemacetan di jalan raya depan objek PARKIR
perancangan, maka akses masuk (entrance)dan akses keluar STAFF
(exit) dibuat terpisah. AKS
Menempatkan drop off area khusus untuk angkutan umum yang MA ES
S
KEL UK
dibuat “menjorok” ke dalam tapak agar dapat menghindari UAR MUSE
UM
kemungkinan terjadinya kemacetan pada lalu lintas saat
penumpang naik atau turun dari angkutan umum.
Area parkir pengelola dan loading dock (servis) diletakkan
cukup jauh dari area parkir pengunjung dengan letak yang cukup PARKIR
tersembunyi sehingga tidak terekspos orang luar sehingga tidak PENGJGJUNG
DROP OFF
bercampur kepadatannya dengan entrance pengunjung. AKSES
Sirkulasi kendaraan pengunjung memiliki tingkat privasi publik, MASUK AKSES
KELUA
sirkulasi kendaraan pengelola dengan tingkat semi privat dan R
sirkulasi kendaraan servis dengan tingkat privat. Untuk
ANALISA TAPAK
TANGGAPAN RANCANGAN :
ANALISA SIRKULASI RUANG DALAM Titik awal kedatangan pengunjung diutamakan
pada lobby pengunjung sebagai main entrance
SIRKULASI RUANG PAMER
1 dengan sirkulasi terbuka Penggunaan tipe sirkulasi
terbuka mengijinkan pengunjung untuk menyusun
sendiri pola kunjungannya.
Zona Introduction dengan sirkulasi terbuka untuk
2 assembly hall yang memperbolehkan pengunjung
untuk mengunjungi open lecture hall

Sirkulasi satu arah untuk introduction room secara


3 2 tidak langsung memaksa pengunjung untuk
melanjutkan eksplorasi menuju zona selanjutnya
sesuai dengan skenario
Ruang pamer outer space menggunakan sirkulasi
bercabang. Pada ruang pamer ini pengunjung diberi
2 3 pilihan untuk mengeksplorasi skenario museum
secara penuh (melalui sub zona outer space ) atau
mengambil jalur yang lebih singkat (ruang pamer
outer space-transisi-zona epilog)
Titik akhir pengunjung dalam mengeksplorasi
museum pada support hall sebagai secondary
1 4 4 entrance Hal ini bertujuan untuk memberi
kemudahan pada pengunjung untuk mengunjungi
area penunjang museum (mengkoneksikan area
entrance-penunjang-area pamer).
ANALISA TAPAK
AKSESBILITAS

TANGGAPAN RANCANGAN :

Polres Minahasa
RSU Dr. Sam Ratulangi Waktu tempuh 12 menit
Waktu tempuh 7 menit
Melewati Angkutan umum
Stadion Maesa Lokasi ini (Jalan Abdurrahman)
Waktu tempuh 15 menit

STRENGHT
Permasalahan:
• Akses jalan besar dan mudah
• Area yang sering macet
• Termasuk daerah yang dilewati kendaraan
• Polusi udara akibat terletak dipusat
umum
kota
• Akses dari tapak menuju ke Pusat kota,
• Kurang diperhatikannya jalur pejaln
Pusat Perbelanjaan, dan Area Bermain
kaki dan pesepeda
mudah dijangkau
ANALISA TAPAK
TOPOGRAFI DAN DRAINASE

KONDISI
Tingkat Kelandaian topografi 5% - 10%.
A-A
Pola drainase yang ada pada tapak yaitu
mengarah perkebunan di sebelah utara site.

Area tertinggi pada site

TANGGAPAN

CUT AND FILL


B -B

Penempatan saluran air di bagian utara site.


POT A-A
Area resapan di perbanyak di bagian barat site.

Air hujan di arahkan ke saluran air yang berada


di sebelah barat dan selatan site.
POT B-B
ANALISA TAPAK
STRUKTUR BANGUNAN

Sistem struktur pondasi (sub-structure)


menggunakan sistem sumuran dengan
pertimbangan tinggi bangunan dan
keadaan tanah pada
tapak.

Sistem struktur super structure


menggunakan
sistem rangka beton.

Sistem atap menggunakan sistem


komposit beton
dan plat bondek.
STRUKTUR ORGANISASI
MUSEUM

PROGRAMATIK KEPALA MUSEUM

TATA USAHA &


PERPUSTAKAAN

BIDANG
BIDANG PERAWATAN BIDANG PENYAJIAN BIDANG KEMITRAAN
PENGKAJIAN DAN
DAN PENGAWETAN DAN PUBLIKASI DAN PROMOSI
PENGUMPULAN
SEKSI IDENTIFIKASI DAN SEKSI LAYANAN EDUKASI
SEKSI OBSERVASI SEKSI PERANGCANGAN
KLASIFIKASI

SEKSI PENCARIAN DAN SEKSI KEMITRAAN


SEKSI PERAWATAN SEKSI PENYAJIAN
PENGUMPULAN

SEKSI KATALOGISASI • SEKSI PENGAWETAN SEKSI PUBLIKASI SEKSI PROMOSI


ORGANISASI RUANG
PROGRAMATIK AKTIVITAS PENGGUNA

NO PELAKU KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN


1 PENGELOLA DIREKTUR/KEPALA - MENGELOLA MUSEUM/MEMIMPIN KEGIATAN UNTUK
KELANGSUNGAN PERMUSEUMAN
MUSEUM
BAGIAN ADMINISTRASI -MELAKUKAN SURAT MENYURAT
-MELAKSANAKAN URUSAN PERLENGKAPAN
TATA USAHA -MELAKSANAKAN URUSAN KETERTIBAN
-MELAKSANAKAN URUSAN KEPEGAWAIAN
-MELAKSANAKAN URUSAN KEUANGAN
-MELAKSANAKAN URUSAN DOKUMENTASI KOLEKSI
-MELAKSANAKAN REGISTRASI

BAGIAN PEMBENAHAN -MELAKSANAKAN


PENGADAAN,PENGUMPULAN,PENELITIAN,DAN
KOLEKSI KURATORIAL PEMBENAHAN KOLEKSI
-MELAKSANAKAN IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI KOLEKSI
-MELAKSANAKAN KATALOGISASI KOLEKSI
-MENYUSUN KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN PAMERAN TETAP
-PEMBESARAN KOLEKSI
-MELAKSANAKAN PENELITIAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KOLEKSI MUSEUM, SERTA MENYUSUN TULISAN
ILMIAH DAN POPULAR

BAGIAN KONSERVASI DAN -MELAKSANAKAN KEGUNAAN PRESERVASI DAN


KONSERVASI
PRESERVASI -MELAKSANAKAN RESERVASI PERBAIKAN KOLEKSI MUSEUM
-MELAKSANAKAN PEMBUATAN REPRODUKSI KOLEKSI
PROGRAMATIK AKTIVITAS PENGGUNA

NO PELAKU KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN


1 PENGELOLA BAGIAN PROPERASI --MELAKSANAKAN PERSIAPAN PAMERAN
--MELAKSANKAN PENGADAAN ALAT UNTUK MENUNJANG
KEGIATAN EDUKATIF KULTURAL

BAGIAN EDUKASI DAN -MELAKSANAKAN BIMBINGAN UNTUK


PELAJAR,MAHASISWA, DAN MASYARAKAT UMUM DENGAN
PUBLIKASI MEMBERI CERAMAH,PENJELASAN,DAN PEMUTARAN FILM
--MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN ORGANISASI SOSIAL
BUDAYA DI BIDANG KEGIATAN EDUKATIF KULTURAL
- MELAKUKAN KERJASAMA PERENCANAAN PROGRAM
BIMBINGAN, PENELITIAN ILMIAH,KOMPETISI,
CERAMAH,DISKUSI ILMIAG, DAN MEMBERIAKN
PENERANGAN MUSEUM SECARA UMUM
--MELAKSANAKAN PUBLIKASI TENTANG KOLEKSI MUSEUM
YANG BERSIFAT ILMIAH DAN POPULER

BAGIAN PERPUSTAKAAN -MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN


-- MENGADAKAN KERJASAMA DENGAN PERPUSTAKAAN
MESEUM LAIN
- MENGADAKAN PENYELIDIKAN PERPUSTAKAAN
- MELAKUKAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN KOLEKSI
PERPUSTAKAAN

BAGIAN TENAGA -- MELAKSANAKAN PENGECEKAN & PERAWATAN


- MEMPERBAIKI PERALATAN YANG RUSAK
MEKANIKAL ELEKTRIKAL
PROGRAMATIK AKTIVITAS PENGGUNA

NO PELAKU KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN


1 PENGELOLA BAGIAN CLEANING SERVIS --MELAKSANAKAN KEBERSIHAN
LINGKUNGAN MUSEUM

BAGIAN KEBUN - BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP


KEBERSIHAN, PERAWATAN,PEMELIHARAAN
TAMAN
BAGIAN KEAMANAN -- BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
KEAMANAN MUSEUM DAN PENGUNJUNG
PROGRAMATIK AKTIFITAS

NO PELAKU KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN KEGIATAN


2 PENGUNJUNG UMUM/PENGUNJUNG -DATANG KE MUSEUM DENGAN MOTIVASI
BIASA REKREASI
- WAKTU YANG DIBUTUHKAN TIDAK
TERLALU LAMA
- MOTIVASI UNTUK MENGETAHUI SELUK
BELUK KARYA SENI YANG DIPAMERKAN
PELAJAR/MAHASISWA - DATANG UNTUK MENAMBAH
PENGETAHUAN UNTUK MENCARI DATA
PENULISAN
- DATANG KE MUSEUM DENGAN MOTIVASI
DAN TUJUAN YANG JELAS
- WAKTU YANG DI BUTUHKAN RELATIF LAMA
PARA AHLI, PENELITI, - DATANG UNTUK PENELITIAN /
SENIMAN MENDAPATKAN INFORMASI YANG
DIPERLUKAN
-MENCARI TAMBAHAN PENGETAHUAN DATA
PENULISAN
PROGRAMATIK KEBUTUHAN RUANG
ZONA KELOMPOK RUANG RUANG

PUBLIK KOLEKSI RUANG PAMERAN TETAP


-RUANG SENI MUSIK
-RUANG SENI RUPA
-RUANG SENI TARI
RUANG PAMERAN TEMPORER

NON-KOLEKSI LOKET TIKET MASUK


AUDITORIUM
TEATER
RUANG INFORMASI
RUANG PENGANTAR
KAFETARIA
TOILET UMUM
ENTRANCE
LOBBY
MUSHOLA
ATM
TOKO SUVENIR
TAMAN BERMAIN
PROGRAMATIK
KEBUTUHAN RUANG
ZONA KELOMPOK RUANG RUANG

NON KOLEKSI
RUANG WORKSHOP
RUANG KONSERFASI
PUBLIK RUANG REGISTRASI
RUANG KOLEKSI
RUANG ARSIP

NON-KOLEKSI
RUANG KEPALA MUSEUM
RUANG RAPAT
RUANG ADMINISTRASI
RUANG OPERASIONAL
RUANG TATA USAHA
RUANG TAMU
RUANG KEAMANAN
RUANG GENSET
RUANG PANEL
GUDANG
RUANG TANDON
JANITOR
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG PAMERAN (TETAP) INDOOR

Jumlah karya yang dipamerkan pada pameran tetap indoor di Museum Budaya Jawa Tondano diasumsikan
berjumlah 300 karya, yang terdiri dari 100 lukisan, 25 patung, 20 keramik, 50 fotografi, 50 grafis, 10 desain arsitektur,
30 kriya tekstil, dan 15 kriya kayu.
BESARAN RUANG PAMERAN TEMPORER INDOOR

Jumlah karya yang dipamerkan pada ruang pamer temporer indoor pada bangunan Museum Budaya Jawa Tondano
ini diasumsikan berjumlah 110 karya, yang terdiri dari 60% karya dua dimensi dan 40% karya tiga dimensi.
BESARAN RUANG
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG DALAM

SERVICE
• R.MME
• R.AHU
PEMELIHARAAN KOLEKSI • R.Cleaning Service
• Parkir Kendaraan • Gudang
Pengangkut
• Bongkar-Muat (Loading
Dock)
• Laboratorium Konservasi PENUNJANG
• Cafetaria
• Gift Shop
• Lavatory

SERVICE
• R.Komputer Pengawas Perpustakaan
(CCTV
• R.Peralatan Keamanan R.Pamer (Tetap) Indoor
• Bengkel Restorasi
• Lavatory

DOKUMENTASI
PENERIMAAN • Studio Presentasi
• Loby • Studio Foto
• Loket • Lab. Foto
• R.Informasi
• R.Antrian
• Pos Keamanan
STAGE

LANTAI 1
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG DALAM

PENGELOLA
• R.Kepala Museum
• R.General Manager
• R.Manager
• R.Staff Administratif
• R.Staff Kurator
• R.Rapat
• Lavatory

Void
R.Pamer (Temporer) Indoor

R.Pamer (Tetap) Indoor


R.Pamer (Temporer) Indoor

Void

LANTAI 2
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
RUANG LUAR

TAMAN

PARKIR PENGELOLA

OUTDOOR SPACE

JALUR PEDESTARIAN

DROP OFF

OUTDOOR SPACE

PARKIR PENGUNJUNG

DROP OFF
KOSEPSI SITE DEVELOPMENT
ZONNING

A-A A-A
SERV
I CE
SEMI PUBLIC
SERVICE SEMI PUBLIC

SEMI
PU B L
IC
C
PUBLI

B-B

SEMI PUBLIC
SEMI PUBLIC PUBLIC
PUBLIC
B-B
BLOKPLAN

TER
HUB
LAN UBG D
TAI I
MAS 2
SA B

MASS
A A
GUBAHAN MASSA

MASS
A A
SELUBUNG BANGUNAN

Pengunnan dak beton


Penggunaan beton dipilih
dan polycarbonat dipilih
untuk memberikan efek masif.
untuk dapat
Beton digunakan pada bagian
memaksimalkan cahaya
kolom dengan finishing acian
dan cat

MASS
A A

Penggunaan kaca dipilih untuk


memberikan efek clean,
transparan, dan glowing pada
bangunan sesuai dengan
fungsinya. Kaca yang digunakan
adalah jenis kaca laminated yang
berfungsi untuk mengurangi
jumlah cahaya yang masuk
dansebagai “eye catch”.

Anda mungkin juga menyukai