Kelompok B1 :
1. Namira Taniya Tasya Taradifa (110117395)
2. Muhammad Reza Aprillio Akbar (110119178)
3. Dwiky Zein Richo Putra (110119267)
4.1 MEKANISME KERJA
Pewarnaan Gram
Reaksi : Reaksi :
Penambahan Karbolgentian violet dalam preparat dibilas Pewarna ungu dibilas. Ditetesi dengan iodine
Gram II dengan air. Lalu, preparat ditetesi dengan (mordant). Ketika iodine dibilas, gram negatif dan
larutan Lugol. Ketika lugol dibilas dengan air, gram positif akan berwarna ungu
gram negatif dan fram positif akan berwarna
ungu.
Sel bakteri berwarna : Ungu Sel bakteri berwarna : Ungu
Tahapan Gram Positif Gram Negatif
Reaksi : Reaksi :
Penambahan Preparat ditetesi decolorizing agent (alkohol 96%), Preparat ditetesi decolorizing agent (alkohol 96%), yang
Gram III yang akan menghilangkan warna ungu dari sel dari akan menghilangkan warna ungu dari sel dari spesies
spesies tertentu. Gram positif tersusun atas tertentu. Gram negatif tersusun atas lipopolisakarida
peptidoglikan sehingga alkohol dapat menhidrasi yang dapat rusak oleh alkohol sehingga membran luar
peptidoglikan yang menyebabkan mengecilnya larut dan zat warna keluar, sehingga sel bakteri menjadi
pori – pori, sehingga warna ungu dari gram positif tidak berwarna
tidak bisa keluar.
Reaksi : Reaksi :
Penambahan Alkohol dibilas terlebih dahulu dengan air Alkohol dibilas terlebih dahulu dengan air kemudian
Gram IV kemudian ditambahkan safranin. Lalu, dibilas ditambahkan safranin. Lalu, dibilas dengan air,
dengan air, dikeringkan, dan diperiksa di dikeringkan, dan diperiksa di mikroskop. Bakteri gram
mikroskop. Bakteri gram positif akan berwarna positif akan berwarna ungu, sedangkan bakteri gram
ungu, sedangkan bakteri gram negatif akan negatif akan berwarna merah
berwarna merah.
Sel bakteri berwarna : Ungu Sel bakteri berwarna : Merah
Referensi :
1. Modul mikrobiologi ikan, jurnal poltekkes kemenkes kendari
2. Tortora, Gerrard J. 2013. Microbiology: an introduction. USA: Pearson Eduction, Inc. P. 68 – 69
Pewarnaan Spora
Tahapan Bakteri dengan spora Bakteri tanpa spora
Reaksi : Reaksi :
Penambahan SF I + Sel bakteri ditambahkan Malachite green lalu dipanaskan, sel spora Sel bakteri ditambahkan
pemanasan dan sel bakteri terwarnai hijau. Endospora memiliki selubung yang Malachite green lalu
kompak sehingga dibutuhkan pemanasan dan … untuk mengikat zat dipanaskan lalu sel bakteri
warna terwarnai hijau.
Reaksi : Reaksi :
Pembilasan air Bakteri dengan spora hijau dibilas dengan air dan sel bakteri menjadi Bakteri (tidak berwarna) dibilas
tidak berwarna karena SF1 berlebih menyelimuti sel bakteri, namun dengan air maka sel bakteri
spora tetap berwarna hijau. (Ketika spora bereaksi dengan Malachite menjadi tidak berwarna karena
green, tidak bisa didekolorisasi dengan air, namun hanya dapat ikatan SF1 dengan sel vegetatif
menghilangkan kelebihan pewarna SF1) tidak kuat (SF1 larut air).
Sel vegetatif berwarna : Tidak berwarna Sel bakteri berwarna :Tidak
Spora berwarna : Hijau berwarna
Tahapan Bakteri dengan spora Bakteri tanpa spora
Reaksi : Reaksi :
Penambahan SF II Sel bakteri yang tidak berwarna dan Sel bakteri tidak berwarna ditambah Fuschin basa
spora yang berwarna hijau ditambah menghasilkan sel bakteri yang berwarna merah.
dengan Fuschin basa menjadi sel
bakteri yang berwarna merah dengan
spora yang tetap berwarna hijau.
Referensi :
Waluyo. 2008. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: UMM Press.
Hadiotama Ratna Sari. 1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktikum. Jakarta. PT. Eramedia. Halaman 135-136.
Pewarnaan Tahan Asam
Tahapan ZN Positif ZN Negatif
Penambahan Reaksi : Reaksi :
ZN 1 Ditetesi karbolfuchsin lalu dipanaskan selama beberapa menit Ditetesi karbolfuchsin lalu dipanaskan selama beberapa
(pemanasan akan meningkatkan penetrasi dan ketahanan zat menit (pemanasan akan meningkatkan penetrasi dan
warna) ketahanan zat warna
Sel bakteri berwarna : Merah Sel bakteri berwarna : Merah
Penambahan Reaksi : Reaksi :
ZN II Preparat didinginkan sebentar dan dibilas dengan air terlebih Preparat didinginkan sebentar dan dibilas dengan air
dahulu. Ditetesi acid alkohol (decolorizer) yang akan terlebih dahulu. Ditetesi acid alkohol (decolorizer) yang
menghilangkan warna merah dari bakteri yang tidak tahan akan menghilangkan warna merah dari bakteri yang
asam. Warna merah oada ZN positif karena karbolfuchsin lebih tidak tahan asam. Warna merah oada ZN negatif, dinding
larut sel lipid daripada acid alkohol sel kekurangan lipid sehingga karbolfuchsin akan
berkurang saat penghilangan warna
Sel bakteri berwarna : Merah Sel bakteri berwarna : Tidak Berwarna
Penambahan Reaksi : Reaksi :
ZN III Preparat selanjutnya ditetesi methylene blue. Bakteri ZN positif Preparat selanjutnya ditetesi methylene blue. Bakteri ZN
tetap berwarna merah karena memiliki dinding sel yang lebih negatif akan menjadi warna biru
tebal dibanding bakteri ZN negatif
Sel bakteri berwarna : Merah Sel bakteri berwarna : Biru
Referensi :
Tortora, Gerrard J. 2013. Microbiology: an introduction. USA: Pearson Eduction, Inc. P. 69
4.2 Hasil Praktikum
Bakteri Karakteristik Penyakit yang disebabkan Metode Transmisi Kerentanan terhadap Kerentanan terhadap
Antibiotik Desinfektan
1. Escherichia coli Kolitis hemoragik, penyakit Konsumsi makanan yang Sensitif terhadap Rentan terhadap
Bentuk Sel : bentuk batang (bacillus) lurus
usus disertai dengan kram terkontaminasi (daging spektrum antibiotik banyak disinfektan –
Motilitas : Motilitas oleh peritrichous flagella, dan nyeri perut; awalnya hamburger yang kurang yang luas. 1% natrium hipoklorit,
berair, diikuti oleh diare matang, susu yang tidak 70% etanol, fenolik,
meskipun beberapa strain non-motile.
berdarah; demam kelas dipasteurisasi); transmisi glutaraldehyde,
Gram : negative rendah; berlangsung sekitar fecal-oral; transmisi orang yodium, formaldehida.
8 hari; 5-10% korban kolitis ke orang (sangat tinggi).
Spora : spora tidak terbentuk
hemoragik dapat
ZN : mengembangkan sindrom
uremik hemolytic (HUS);
Kebutuhan oksigen : Escherichia (E. coli) adalah
mempengaruhi segala usia,
bakteri aerobik yaitu tumbuh terbaik di hadapan tingkat kematian yang lebih
tinggi terjadi pada orang tua
oksigen dan juga organisme anaerobik
dan muda; dapat
konktuatif yaitu dapat tumbuh di lingkungan menyebabkan purpura
trombositopenik (TTP)
oksigen yang rendah.
pada lansia.
Suhu optimal pertumbuhan : Suhu optimal
berkisar antara 10-40 ° C tetapi suhu optimal
untuk sebagian besar strain adalah 37 ° C.
Referensi :
1. Escherichia coli, enterohemorrhagic | MSDSonline
2. Morphology & Culture Characteristics of Escherichia coli (E. coli) (paramedicsworld.com)
3. https://paramedicsworld.com/escherichia-coli/morphology-culture-characteristics-of-escherichia-coli/medical-paramedical-studynotes
Escherichia coli
Pengamatan Mikroskopik Pewarnaan Gram Pewarnaan Spora Pewarnaan ZN
Picture picture Picture
Warna : merah muda Warna spora : tidak ada Warna sel Warna : tidak ada
vegetatif
Referensi : Hanlon geoffrey, Referensi : Kayser, dkk. Medical Referensi : Referensi :
Hodges norman. (2013). Essential Microbiology. (2005) Germany: https://vdokumen.net/laporan- http://ferrydwirestuhendra.blogspot.co
microbiology for pharmacy and Thieme pewarnaan-gramdocx.html m/2013/01/laporan-
pharmaceutical science. USA Verlag. P. 281 praktikum-pewarnaan-tahan-
:Blackwell Science Ltd P. 6 asam.html