Anda di halaman 1dari 14

Konseling Karir

“TEORI TRAIT AND FACTOR DAN TEORI HOLLAND”

Dosen Pengampu :
DRS. RASIMIN, M.Pd.
SITI AMANAH, S.Pd., M.Pd.
Dibuat oleh :
Kelompok 5
1. M. Septiawan Rasmi (A1E119027)
2. Elvira Linanda Putri (A1E119046)
3. Yosua Harianja (A1E119064)
4. Eggy Coerla Baseka (A1E119127)

Program Studi Bimbingan dan Konseling


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
A. Teori Trait and Factor
1. Pengertian Teori Trait and Factor
Yang dimaksud dengan Trait adalah suatu ciri yang khas
bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku.
Ciri-ciri itu dapat diketahui melalui berbagai tes psikologis,
untuk selanjutnya data hasil testing psikologis tersebur
dianalisis dengan teknik statistik yang disebut factor analysis.
Sedangkan ciri-ciri dasar yang ditemukan disebut factor.Jadi
teori Trait and Factor adalah pandangan yang mengemukakan
bahwa kepribadian seseorang dapat didiskripsikan denagn
mengidentifikasi sejumlah ciri, berdasarkan hasil analisis tes
psikologis yang mengukur dimensi kepribadian seseorang.
2. Konsep utama Teori Trait and Factor
Hal yang mendasar bagi konseling Trait and Factor adalah
asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan
pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai
dasar bagi pengembangan potensinya.
Maksud konseling menurut Williamson adalah untuk
membantu perkembangan kesempurnaan berbagai aspek
kehidupan manusia, serta tugas konseling Trait and Factor
adalah membantu individu dalalm memeperoleh kemajuan
memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya
menilai kekuatan dan kelemahan diri dalam kegiatan dengan
perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir (Shertzer &
Stone, 1980, 171).
3. Proses Konseling
Williamson “hubungan konseling merupakan hubungan
yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan
tatap muka, kemudian konselor bukan hanya membantu
individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi
konselor harus mempengaruhi klien berkembang ke satu arah
yang terbaik baginya”. Proses konseling dibagi 5 tahap :
1. Analisis
2. Intetis
3. Diagnosis
4. Konseling
5. Tindak lanjut
4. Teknik Konseling
“Teknik konseling harus disesuaikan dengan individualitas
klien, dan kita tidak dapat menghindari kenyataan bahwa
setiap masalah menuntut fleksibelitas dan keragaman
konseling” ( Williamson, dalam Petterson, 1996, hal 36).
Teknik-teknik yang sering digunakan dalam proses konseling :
Penggunaan hubungan intim (rapport). Konselor menerima
konseli dalam hubungan yang hangat, intim, bersifat pribadi,
penuh pemahaman dan terhindar dari hal-hal yang mengancam
klien.
5. Keunggulan dan kelemahan Teori Trait and Factor
Keunggulan :
Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor.
Identifikasi dan hubungan konseli sebagai wahana utama
dalam mengubah kepribadian.
Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik.

Kelemahan :
Konseling terpusat pada pribadi dan dianggap sederhana.
Terlalu menekankan aspek afektif emosional, perasaan
sebagai penentu perilaku tetapi melupakan factor intelektual,
kognitif dan rasional.
Penggunaan informasi untuk membantu klien tidak sesuai
dengan teori.
B. Teori Holland

1. Konsep dasar pilihan karir Teori Holland


Teori Holland menjelaskan tentang struktural-interaktif,
karena teori Holland tersebut telah menyiapkan antara
kepribadian dan jenis pekerjaan. Holland menggambarkan
typology sebagai struktur untuk informasi pengorganisasian
tentang pekerjaan dan individu, sedangkan asumsi tentang
individu dan lingkungan yang bertindak satu sama
lainmerupakan komponen interaktif dalam teorinya.
2. Tipe-Tipe Kepribadian Dalam Teori Pilihan Karir Menurut
Holland
Holland mengemukakan ada enam Tipe kepribadian
murni, yang jarang terjadijika sama sekali dalam bentuk murni.
Keenam tipe “murni” biasa disebut dengan RIASEC,sebagai
berikut:
1. Realistic(Realistis).
2. Investigative(Investigasi)
3. Artistic(Artistik).
4. Social people(Sosial).
5. Enterprising(Giat).
6. Conventional (Konvensional).
3. Lingkungan Berdasarkan Tipe kepribadian Dalam Teori pilihan karir
menurut Holland
Holland (1985, 1997) juga mengusulkan lingkungan kerjauntukkeenam
tipe tersebut yang dianalogikan dengan tipe kepribadian murni yang baru
sajadijelaskan. Seperti telah dicatat, individu harus memilih lingkungan
kejuruan/pekerjaan yang sesuaidengan kepribadian mereka
untukmemaksimalkan kepuasan kerja danprestasi. Lingkungan ini dijelaskan
dalam bagian berikut:
a. Lingkungan realistisberkaitan dengan konkrit, tugas-tugas fisik yang
membutuhkanketerampilan mekanik, ketekunan, dan gerakan fisik.
b. Lingkungan investigasimemerlukan penggunaan kemampuan abstrak
dan kreatifdaripada pandangan perspektif pribadi.
c. Lingkungan senimenuntut penggunaan kreatif dan penafsiran bentuk
artistik.
d. Lingkungan sosialmenuntut kemampuan untuk menafsirkan dan
memodifikasiperilaku dan minat manusia dalam merawat dan
berinteraksi dengan orang.
e. Lingkungan enterprising membutuhkan keterampilan verbal dalam
mengarahkan atau meyakinkan orang.
f. Lingkungan konvensional melibatkan sistematis, konkrit, pemrosesan
rutin dari informasi verbal dan matematika.
4. Kedudukan dan penggunaan Teori Holland
Tujuan dari eksplorasi karir dan konseling menggunakan
teori Holland (1997) adalah untuk membantu kelompok-
kelompok konseli dalam mengidentifikasi pekerjaan yang
termasuk didalamnya para pekerja yang memiliki karakteristik
kepribadian yang sama seperti mereka sendiri. Holland
mengklaim bahwa individu yang berusaha keluardari
lingkungan pekerjaannya dengan sikap dan nilai mereka yang
memungkinkan mereka menggunakan ketrampilan dan
kemampuannya, konsekuensi mereka bahwa individu dalam
pekerjaan yang sama akan memiliki kepribadian yang sama
pula.
Hal ini dapat dijelaskan hubungan lingkungan kerja dengan
kepribadian individu lebih detail dalam model Hexagonal Holland.
Pada teori penggunaan hexagon telah dilakukan sebuah perhitungan
empiris teoritis atau sistem diagnostik secara logis dan detail serta
menjalani uji empiris secara berkala.
Model Hexagon Holland ini untuk menunjukkan hubungan
lingkungan kerjadi antara individu-individu berdasarkan jenis
kepribadian.Keterangan:
 R= tipe kepribadian Realistis
 I= tipe kepribadian Intelektual
 A= tipe kepribadian Artistik/seni
 S= tipe kepribadian Sosial
 E= tipe kepribadian Usaha/enterprising
 C= tipe kepribadian Conventional
 __ = hubungan antar tipe kepribadian dengan lingkungan
Melalui model hexagon tersebut, ada empat asumsi yang
dapat menunjukkan hubungan keenam tipe kepribadian dengan
lingkungan kerja, yaitu :
Kesesuaian(congruence)
Ketepatan (consistency)
Diferensiasi/perbendaharaan (differentiation)
Identitas (identity).
Masing-masing lingkungan akan menunjukkan
karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik tersebut sesuai
dengan karakter orang-orang yang tinggal dalam lingkungan
tersebut.
Kesimpulan :
Jadi, teori Trait and Factor adalah pandangan yang
mengemukakan bahwa kepribadian seseorang dapat
didiskripsikan denagn mengidentifikasi sejumlah ciri,
berdasarkan hasil analisis tes psikologis yang mengukur
dimensi kepribadian seseorang.

Dan Teori Holland disebut dengan model RIASEC


dan dalam diagram biasanya menggunakan Heksagon
yang telah memberikan representasi Visual dari hubungan
antar Kepribadian atau jenis pekerjaan.
Selesai.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai